Share

Bab 2994

Author: Anggur
last update Last Updated: 2024-11-08 18:00:00
“Tentu saja dia antusias. Dia pergi berlibur sekaligus bertemu sama ibunya.”

Akhir pekan ini adalah momen yang paling dinanti dan menyenangkan bagi Russel. Dia menantikan momen Daniel mengganti posisi Roni sebagai ayahnya dan mereka bertiga pergi bersama layaknya sebuah keluarga yang utuh. Jadi, aneh rasanya kalau sampai Russel tidak antusias dengan kepergiannya ini.

“Russel nggak mengucapkan selamat tinggal padaku ketika dia pergi. Aku pasti akan merindukannya 2 hari ini,” ujar Stefan mengeluh dengan sikap Russel yang tidak memedulikannya.

Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Russel juga nggak akan mengucapkan selamat tinggal padaku dan langsung saja pergi dengan Daniel kalau bukan karena aku membawakan kopernya.”

“Itu caranya menghemat waktu agar tidak terlalu malam sampai di Cianter. Lagi pula kakakku juga sudah menunggu mereka di sana agar bisa makan malam bersama.”

Stefan membelai perut Olivia lalu bertanya dengan lembut, “Apa mungkin bayi kecil kita mendengar perkataan ki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2995

    Raut wajah Stefan seketika berubah sedih lalu dia pun berkata, “Aku akan membantumu mengurusnya kalau kamu nggak bisa.”“Olivia, aku selalu berharap kamu akan hidup tanpa beban selamanya.”Olivia tiba-tiba saja membelai wajah tampan Stefan seraya berkata, “Sayang, aku selalu merasa berterima kasih pada Nenek setiap kali aku melihatmu. Karena Nenek sudah menikahkanku dengan laki-laki luar biasa sepertimu. Aku juga berterima kasih kepada keluargamu karena mereka selalu mendukungku dan nggak pernah menganggapku nggak pantas untukmu.”“Aku juga tahu kalau kamu sangat baik padaku dan nggak mau aku kelelahan.”“Tapi, aku sadar kalau aku harus mengambil tanggung jawab yang cukup besar sebagai istri dari pewaris keluarga Adhitama setelah menikah denganmu. Aku pun bersedia melakukan semuanya dengan sepenuh hatiku. Lagi pula, kamu sudah cukup sibuk dengan pekerjaanmu, jadi mana mungkin kamu masih harus membantuku juga?”Kemudian Olivia kembali berkata dengan penuh percaya diri, “Aku yakin kalau

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2996

    “Kita bisa pergi ke utara setelah bayi kita lahir kalau memang kamu mau melihat salju.”“Oke.”Sepasang suami istri ini jarang sekali pergi berlibur karena mereka sangat sibuk bekerja. Sesampainya di rumah, mereka melihat mobil Nenek terparkir di area rumah. Stefan bergegas menghampiri mobil neneknya setelah dia turun dari mobil lalu berkata, “Nek, lama sekali Nenek baru pulang. Padahal Nenek bilang kalau Nenek mau menjaga Olivia selama dia hamil. Tapi, Nenek justru sering pergi entah ke mana.”“Nenek memang berbeda dari orang tua lainnya. Padahal Nenek sudah berumur, tapi masih saja suka pergi ke mana-mana. Selain itu, Nenek juga nggak bisa berbicara lama-lama ketika aku menelepon Nenek.”Nenek sama sekali tidak marah dengan keluhan Stefan, dia justru tersenyum seraya berkata, “Memangnya kenapa kalau Nenek masih suka bepergian? Itu artinya, badan Nenek masih sehat. Kalian seharusnya pusing kalau Nenek hanya bisa tiduran di atas kasur tanpa bisa melakukan apa pun.”“Semoga saja Nenek

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2997

    “Kami semua adalah hasil dari ajaran Nenek. Itu artinya Nenek nggak suka sama hasil dari ajaran Nenek kalau Nenek nggak suka sama aku.”Nenek hanya bisa terdiam. Cucu tertuanya sudah semakin pandai bersilat lidah. Semua ini pasti karena dirinya yang telah menikahkan Stefan dengan Olivia. Di sisi lain, Olivia terus saja tertawa setiap kali melihat Stefan dan Nenek bertengkar seperti ini. “Olivia, kita nggak perlu pedulikan dia. Dia hanyalah laki-laki berwajah datar dan dingin yang nggak bisa diajak bercanda. Kamu adalah satu-satunya orang yang bisa tahan hidup dengannya. Perempuan lain pasti sudah kabur meninggalkannya. Bahkan anak kecil saja akan menangis ketakutan kalau melihatnya di malam hari.”“Nggak kok, Nek. Stefan adalah orang yang sangat baik. Dia sama sekali nggak dingin. Bahkan dia itu sangat lembut dan perhatian padaku. Dia adalah laki-laki baik yang sudah membuatku bahagia.”Raut wajah kesal Stefan seketika berubah gembira lalu dia pun berkata, “Istriku juga sangat baik p

    Last Updated : 2024-11-08
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2998

    “Ma, aku akan mengajak Dewi berbelanja nanti. Dia bisa membeli apa pun selama dia bahagia,” ujar Handi cepat. Kemudian Nenek duduk dan berkata, “Kamu harus menjadi teladan yang baik bagi anak dan cucumu. Kamu sebentar lagi akan menjadi seorang Kakek.”“Ma, aku akan selalu menjadi panutan bagi Stefan dan Ronny.”“Kamu dan Stefan bantu Ronny saja di dapur.”“Ma, kita sudah bisa makan. Ronny sendiri yang memasak malam ini,” ujar Handi penuh rasa bangga. Nenek hanya melirik putra sulungnya tanpa berbicara sama sekali. Handi hanya bisa tersenyum pahit sambil melirik Stefan. Kemudian kedua ayah dan anak itu langsung bergegas menuju dapur. Nenek tersenyum lalu berkata kepada Dewi dan Olivia, “Nanti, kita belanja bersama, ya. Nenek sudah lama nggak pergi belanja. Lagi pula, Nenek harus belikan banyak rok cantik untuk cicit Nenek yang ada di perut Olivia.”Dewi dengan cepat ikut berkata, “Benar, kita harus membeli banyak rok.”“Nek, bayiku belum lahir. Lagi pula, bayi ini belum tentu perempu

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2999

    Olivia menuangkan air untuk Nenek dan ibu mertuanya seraya berkata, “Aku dengar kalau Ricky akan berlibur bersama Rika selama setengah bulan.”“Nenek mungkin bisa jalan-jalan kalau pergi sekarang, tapi Nenek nggak akan bisa datang untuk melamar Rika. Karena tidak baik jika lamaran dilaksanakan tanpa adanya mempelai perempuan.”Nenek terdiam sejenak lalu berkata, “Kalau begitu, kita baru akan melamar setelah mereka kembali. Kita bisa pergi ke sana untuk berkenalan dengan keluarga Arahan terlebih dahulu.”Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Memangnya Nenek nggak cukup mengenal mereka?”“Kami lebih sering mengobrol di telepon dan jarang sekali mengobrol secara langsung.”Olivia tidak lagi bisa berkomentar. Karena para tetua dari kedua keluarga ini memang lebih sering berbicara melalui telepon daripada secara langsung. Faktor utamanya adalah karena jarak yang cukup jauh. “Sudah waktunya makan!” teriak Stefan setelah keluar dari dapur. Nenek dan para menantu perempuannya duduk meng

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3000

    “Tante, Mama kedinginan di sini. Anginnya juga sangat kencang. Bahkan aku hampir tertiup angin setelah keluar dari pesawat,” ujar Russel dengan nada berlebihan. “Kalau begitu, kamu harus menambah lapisan pakaianmu. Jangan sampai kamu tertiup angin. Nanti, Tante bingung mau mencarimu ke mana.”Russel langsung tertawa lalu berkata, “Tante, aku bohong, kok. Anginnya memang besar, tapi tetap nggak bisa menghempas tubuhku. Lagi pula, aku kan sudah besar, jadi aku nggak mungkin bisa tertiup angin.”“Tapi, di sini benar-benar dingin. Kata Mama, di sini sering turun salju. Tapi, hari ini saljunya nggak turun.”Cianter memang lebih dingin daripada Mambera. Untung saja, Olivia memasukkan banyak pakaian tebal di koper Russel. “Om Daniel dan aku sudah berada di dalam mobil baru Mama. Pemanasnya sudah hidup, jadi aku nggak kedinginan lagi. Selain itu, Om Daniel juga memelukku yang membuat tubuhku terasa hangat.”“Oke, jangan lupa untuk pakai mantelmu setelah turun dari mobil. Tante juga sudah mem

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3001

    Di saat yang bersamaan, tepatnya di kediaman keluarga Brata. Sekarang, Giselle sedang berpura-pura menjadi istri dari kepala keluarga Brata. Oleh karena itu, secara tidak langsung vila yang dibeli oleh Pak Lota Brata untuk ditempati Giselle saat ini berstatus sebagai kediaman keluarga Brata. Giselle terus berada di luar rumah sepanjang hari dan baru kembali ke vila ketika langit sudah gelap. Lampu rumah menyala ketika mobilnya masuk ke area vila. Giselle tahu kalau Lota pasti sudah berada di dalam vila.Kedatangan Lota langsung membuat Giselle bergidik ketakutan. Sekarang, dia tidak lagi memiliki fantasi apa pun tentang Lota. Sebelumnya, dia ingin menyingkirkan istri sah dari Lota Brata dan menjadi sosok istri dari kepala keluarga Brata yang sesungguhnya. Namun, semua impian itu hancur ketika Lota mencekiknya sampai hampir mati dan menatapnya dengan tatapan mematikan yang sangat menakutkan. Lota akan benar-benar membunuhnya kalau saja dia tidak melakukan perintah Lota dengan baik.

    Last Updated : 2024-11-09
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3002

    Lota sedang memegang anggur di tangannya sambil duduk di aula ketika Giselle masuk ke dalam rumah. Dia tampak santai sambil menyesap anggur di tangannya dengan wajah puas. Dia sama sekali tidak menoleh ketika mendengar suara langkah kaki Giselle. Giselle berjalan menghampirinya lalu meletakkan tasnya dan duduk di samping Lota seraya berkata, “Pak Lota.”Lota melirik Giselle dengan tatapan tajamnya yang berhasil membuat Giselle ketakutan. Dia langsung memikirkan tentang kesalahan yang mungkin diperbuatnya. “Pak Lota sudah makan?” tanya Giselle hati-hati. Lota hanya mengangguk ringan lalu bersandar seraya berkata, “Di meja sana ada undangan jamuan makan yang harus kamu hadiri besok malam.”“Aku juga membelikanmu beberapa gaun malam dan beberapa set perhiasan. Kamu lihat saja dulu dan pakailah yang kamu suka,” ujar Lota sambil menatap ke arah sebuah sofa. Giselle mengikuti arah tatapan Lota. Di sana, dia melihat ada beberapa tas kertas dari merek terkenal dan beberapa kotak perhiasan

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3223

    Nenek memegang bunga dengan satu tangan, lalu dengan tangan yang lain mengambil ikan panggang yang baru matang dan menyerahkannya kepada Samuel sambil berkata, "Ikan kecil seperti ini paling enak dimakan saat masih panas. Kalau sudah dingin, rasanya kurang enak. Cepat dimakan." "Terima kasih, Nek." Samuel menerima ikan panggang dari neneknya dan langsung menikmatinya tanpa basa-basi. Sambil makan, dia mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto, lalu mengirimkannya kepada adik kelimanya, Hansen. Dia dan Hansen sudah sering main bersama sejak kecil. Ketika dewasa, hubungan mereka juga paling dekat. Apa pun yang dia lakukan, dia selalu suka pamer kepada Hansen. Hansen, yang menerima foto dari kakaknya, langsung mengirim pesan suara di grup keluarga, "Nenek, apakah Nenek memancing lagi? Bahkan memanggangnya juga? Ada banyak, nggak? Aku juga mau makan. Aku akan pulang sekarang." Samuel sengaja berkata, "Nggak ada lagi. Nenek memang khusus menyisakan untukku. Kamu nggak kebagian. La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3222

    Mendengar suara mobil, gadis kecil itu hanya melirik sebentar lalu melanjutkan menikmati sate panggangnya. "Nenek, aku pulang," terdengar suara Samuel. Lelaki itu turun dari mobil sambil membawa setangkai bunga. Sambil memanggil neneknya, dia berjalan mendekat dan berkata, "Harum sekali! Cuaca seperti ini, makan sate panggang memang paling cocok." Musim dingin di Kota Mambera memang seperti ini, kemarin cuaca begitu dingin hingga membuat orang menggigil, para Nyonya pun enggan keluar rumah. Namun hari ini, suhu naik lagi. Menjelang siang, matahari bersinar terang, rasanya sedikit panas. Di musim dingin, kadang-kadang mereka memang memanggang sendiri, tetapi biasanya hanya saat liburan, mereka punya waktu santai seperti ini. Berbeda dengan Nenek Sarah yang kapan saja ingin makan sate panggang, bisa langsung memanggangnya dengan santai. Samuel berpikir, nanti kalau dia sudah menikah dan punya anak, begitu anaknya cukup dewasa untuk menggantikan dirinya, dia akan segera melepaskan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3221

    Sarah yang mendengar ucapan bocah itu hanya tertawa sambil melambaikan tangannya memanggil Lia dan berseru, “Lia, sini.” Gadis itu berjalan mendekat. “Nyonya, paha ayamnya sudah boleh dimakan?” Dia mengira Nenek memanggilnya untuk makan paha ayam panggang. Namun, Nenek Sarah menariknya mendekat, memeluknya, lalu berkata sambil tersenyum, “Belum selesai dipanggang, nanti sebentar lagi bisa dimakan.” “Kenapa kamu ingin menggantikan posisi Pak Joni?” Semua orang di villa tahu Nenek Sarah sangat menyukai anak perempuan. Keluarga Adhitama sudah beberapa generasi tidak memiliki anak perempuan. Nenek selalu berharap punya anak perempuan atau cucu perempuan, tetapi harapan itu tidak pernah terpenuhi. Sekarang, dia berharap bisa memiliki cicit perempuan. Namun, belum tahu apakah harapan itu akan terwujud. Dia sering berkata kepada para pekerja bahwa anak perempuan dari keluarga mereka boleh tinggal di vila ini, bersekolah di Kota Mambera, dan bermain di taman bermain anak-anak di vila

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3220

    Dia berkata kepada beberapa teman lamanya, “Cuacanya agak dingin, bagaimana kalau kita minum sedikit untuk menghangatkan badan?” “Nyonya,” Pak Joni langsung mencegah saat mendengar Nenek Sarah ingin minum alkohol.“Nyonya jangan minum alkohol. Kalau Pak Stefan tahu, nanti saya yang disalahkan karena nggak menjaga Nyonya.” “Kalau kamu nggak bilang, bagaimana dia tahu?” “Stefan makin mirip dengan kakeknya, mengatur ini dan itu,” ujar Sarah sambil mengeluhkan Stefan yang mulai ikut campur mengatur dirinya. Beberapa temannya yang lain tertawa dan berkata, “Pak Stefan itu perhatian pada kesehatan Nyonya. Di usia kita ini, sebaiknya memang lebih sedikit minum alkohol.” “Minum sedikit anggur nggak akan masalah. Pak Joni, ambilkan dua botol anggur. Makan panggang-panggangan tanpa minuman itu kurang nikmat.” Pak Joni tidak lagi menolak. Dia menelepon ke villa untuk meminta seseorang mengantarkan beberapa botol anggur. Selain menikmati ikan hasil tangkapan sendiri, ada juga makanan la

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3219

    “Nenek, aku nggak pintar. Aku sangat bodoh. Neneklah yang paling hebat,” kata Samuel sambil memuji neneknya. Namun, itu bukan sekadar pujian kosong. Neneknya memang luar biasa. Bagi orang luar, mereka sudah dianggap sangat hebat, tetapi mereka tetap tidak bisa lepas dari kendali nenek. “Nenek, aku nggak melakukan hal-hal licik,” kata Samuel. “Itu urusanmu. Mau bagaimana pun caramu, terserah. Nenek sudah memilihkan calon istri yang cocok untukmu. Apakah kamu mau mengejarnya atau nggak, itu juga keputusanmu. Satu tahun cukup bagimu untuk mempertimbangkan.” “Tapi nenek mau mengingatkan satu hal, di keluarga Adhitama nggak ada lelaki yang bersikap nggak setia. Semua hanya mencintai satu wanita. Jangan sampai kamu merusak tradisi baik keluarga Adhitama.” Samuel tersenyum canggung, “Nenek, aku tahu. Nenek, aku mau mengemudi sekarang. Nanti kita bicara lagi, ya.” “Hati-hati di jalan,” pesan neneknya sebelum menutup telepon. Setelah menutup telepon, Nenek menyerahkan ponselnya kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3218

    Setelah sarapan bersama, keduanya meninggalkan kamar masing-masing. Para pelayan akan membersihkan dan merapikan kamar tersebut agar tetap terjaga seperti semula untuk kunjungan Stefan berikutnyaKatarina kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Sementara itu, Samuel menelepon neneknya. Ketika panggilannya tersambung, dia bertanya, “Nenek, Nenek di mana?” “Aku di vila, kenapa? Kangen sama Nenek? Kalau kangen, pulanglah dan temani Nenek makan,” jawab neneknya dengan nada ceria. Samuel tersenyum dan bertanya, “Nenek, pagi-pagi begini sedang apa?” “Aku sedang memanggang ikan, wanginya harum sekali!” “Pagi-pagi begini memanggang ikan?” Nenek tertawa dan membalas, “Apa salahnya memanggang ikan pagi-pagi? Sekarang sudah hampir jam sembilan, matahari sudah tinggi, nggak terlalu pagi, bukan?” “Cuaca hari ini juga hangat, jadi nenek pergi memancing bersama teman-teman lama. Ikan yang kami tangkap langsung dipanggang, rasanya seperti piknik di alam bebas. Seru sekali!” Samue

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3217

    “Ini hotel, tentu saja bukan kamar tempatmu tidur tadi malam. Setelah kamu mabuk, aku mengantarmu kembali ke kamar. Tapi belum lama berbaring, kamu muntah. Muntahannya berceceran di lantai, bahkan kasur juga jadi kotor. Aku terpaksa memindahkanmu,” kata Samuel.Setelah itu, dia duduk kembali dan menambahkan, “Kamu benar-benar sulit diurus kalau mabuk. Lain kali, lebih baik kamu minum lebih sedikit.” Katarina menjawab, “Aku sama sekali nggak ingat. Yang kuingat hanyalah minum banyak sekali bersamamu. Anggurnya memang enak sekali. Nanti kalau aku kembali ke Kota Harsa, kirimkan aku satu kotak. Saat perasaanku sedang buruk di rumah, aku bisa minum dua gelas sendiri.”“Kamu kekurangan anggur, ya?” Samuel sama sekali tidak percaya bahwa perempuan itu kekurangan anggur. Dia yakin rumahnya pasti penuh dengan anggur berkualitas. “Aku memang nggak kekurangan anggur, tapi aku sangat kekurangan anggur pemberianmu.” Samuel hanya bisa berkata, “Baiklah, nanti waktu kamu meninggalkan Mambera, aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3216

    Samuel segera memegangnya dan bertanya dengan bingung, "Kamu kenapa lagi?" "Aku... mau ke...." Katarina memejamkan matanya, bahkan dia tidak lancar untuk berbicara. "Kamu mau ke toilet?" Samuel memasang wajah masam. Saat ini, perempuan itu bahkan untuk berjalan saja sudah sempoyongan. Membiarkannya pergi sendiri ke toilet, dia khawatir Katarina akan terjatuh. Namun, kalau harus menemaninya ke toilet, itu juga tidak pantas. Dia ini laki-laki! Katarina mengangguk dan mencoba berjalan lagi. Samuel menuntunnya sambil berkata, "Kamu yakin bisa sendiri?" Katarina tidak menjawab. Dia benar-benar mabuk berat, bahkan tidak menyadari siapa yang ada di dekatnya. Melihat keadaannya seperti itu, Samuel terpaksa membawanya ke toilet sambil bergumam tidak jelas. Setelah membantu masuk, dia langsung keluar dan membiarkannya menyelesaikan sendiri. Namun, sepuluh menit berlalu, Katarina belum juga keluar. Lelaki itu mengetuk pintu dan tidak ada respons. Dia membuka sedikit pintu untuk me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3215

    Di sisi lain, Samuel masih menjaga Katarina di kamar hotel. Dia langsung mengirimkan pesan secara pribadi kepada Ronny setelah menerima pesan dari Ronny. “Kamu bepergian sejauh itu hanya untuk jadi koki?” tanya Samuel melalui pesan singkat. Ronny yang sedang duduk di atas sofa dengan cepat membalas pesan Samuel dengan berkata, “Memangnya kenapa? Pekerjaan di sini sangatlah menantang. Aku juga cuma coba-coba, tapi ternyata aku malah diterima. Bisa dibilang, aku baru saja melewati lima level dan enam jenderal.”“Gayamu seperti baru menang pemilihan presiden saja.”“Berapa lama kamu tinggal di sana? Sebentar lagi tahun baru, loh. Apa kamu pulang saat tahun baru?”“Aku mungkin nggak pulang saat tahun baru, kecuali kalau bosku memecatku.”“Kayaknya lebih tepat kalau kamu yang memecat bosmu dengan kemampuan memasakmu itu.”“Aku masih nggak mengerti dengan keputusanmu. Kamu sudah punya bisnismu sendiri, tapi kamu lebih memilih untuk pergi ribuan kilometer hanya untuk memasak di rumah orang

DMCA.com Protection Status