Olivia menuangkan air untuk Nenek dan ibu mertuanya seraya berkata, “Aku dengar kalau Ricky akan berlibur bersama Rika selama setengah bulan.”“Nenek mungkin bisa jalan-jalan kalau pergi sekarang, tapi Nenek nggak akan bisa datang untuk melamar Rika. Karena tidak baik jika lamaran dilaksanakan tanpa adanya mempelai perempuan.”Nenek terdiam sejenak lalu berkata, “Kalau begitu, kita baru akan melamar setelah mereka kembali. Kita bisa pergi ke sana untuk berkenalan dengan keluarga Arahan terlebih dahulu.”Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Memangnya Nenek nggak cukup mengenal mereka?”“Kami lebih sering mengobrol di telepon dan jarang sekali mengobrol secara langsung.”Olivia tidak lagi bisa berkomentar. Karena para tetua dari kedua keluarga ini memang lebih sering berbicara melalui telepon daripada secara langsung. Faktor utamanya adalah karena jarak yang cukup jauh. “Sudah waktunya makan!” teriak Stefan setelah keluar dari dapur. Nenek dan para menantu perempuannya duduk meng
“Tante, Mama kedinginan di sini. Anginnya juga sangat kencang. Bahkan aku hampir tertiup angin setelah keluar dari pesawat,” ujar Russel dengan nada berlebihan. “Kalau begitu, kamu harus menambah lapisan pakaianmu. Jangan sampai kamu tertiup angin. Nanti, Tante bingung mau mencarimu ke mana.”Russel langsung tertawa lalu berkata, “Tante, aku bohong, kok. Anginnya memang besar, tapi tetap nggak bisa menghempas tubuhku. Lagi pula, aku kan sudah besar, jadi aku nggak mungkin bisa tertiup angin.”“Tapi, di sini benar-benar dingin. Kata Mama, di sini sering turun salju. Tapi, hari ini saljunya nggak turun.”Cianter memang lebih dingin daripada Mambera. Untung saja, Olivia memasukkan banyak pakaian tebal di koper Russel. “Om Daniel dan aku sudah berada di dalam mobil baru Mama. Pemanasnya sudah hidup, jadi aku nggak kedinginan lagi. Selain itu, Om Daniel juga memelukku yang membuat tubuhku terasa hangat.”“Oke, jangan lupa untuk pakai mantelmu setelah turun dari mobil. Tante juga sudah mem
Di saat yang bersamaan, tepatnya di kediaman keluarga Brata. Sekarang, Giselle sedang berpura-pura menjadi istri dari kepala keluarga Brata. Oleh karena itu, secara tidak langsung vila yang dibeli oleh Pak Lota Brata untuk ditempati Giselle saat ini berstatus sebagai kediaman keluarga Brata. Giselle terus berada di luar rumah sepanjang hari dan baru kembali ke vila ketika langit sudah gelap. Lampu rumah menyala ketika mobilnya masuk ke area vila. Giselle tahu kalau Lota pasti sudah berada di dalam vila.Kedatangan Lota langsung membuat Giselle bergidik ketakutan. Sekarang, dia tidak lagi memiliki fantasi apa pun tentang Lota. Sebelumnya, dia ingin menyingkirkan istri sah dari Lota Brata dan menjadi sosok istri dari kepala keluarga Brata yang sesungguhnya. Namun, semua impian itu hancur ketika Lota mencekiknya sampai hampir mati dan menatapnya dengan tatapan mematikan yang sangat menakutkan. Lota akan benar-benar membunuhnya kalau saja dia tidak melakukan perintah Lota dengan baik.
Lota sedang memegang anggur di tangannya sambil duduk di aula ketika Giselle masuk ke dalam rumah. Dia tampak santai sambil menyesap anggur di tangannya dengan wajah puas. Dia sama sekali tidak menoleh ketika mendengar suara langkah kaki Giselle. Giselle berjalan menghampirinya lalu meletakkan tasnya dan duduk di samping Lota seraya berkata, “Pak Lota.”Lota melirik Giselle dengan tatapan tajamnya yang berhasil membuat Giselle ketakutan. Dia langsung memikirkan tentang kesalahan yang mungkin diperbuatnya. “Pak Lota sudah makan?” tanya Giselle hati-hati. Lota hanya mengangguk ringan lalu bersandar seraya berkata, “Di meja sana ada undangan jamuan makan yang harus kamu hadiri besok malam.”“Aku juga membelikanmu beberapa gaun malam dan beberapa set perhiasan. Kamu lihat saja dulu dan pakailah yang kamu suka,” ujar Lota sambil menatap ke arah sebuah sofa. Giselle mengikuti arah tatapan Lota. Di sana, dia melihat ada beberapa tas kertas dari merek terkenal dan beberapa kotak perhiasan
Giselle berpikir sejenak lalu berkata, “Benar, Rosalina sudah pernah mendengar suaraku. Dia pasti curiga kalau mendengar suaraku yang berbeda ketika kami bertemu lagi, sekalipun kami belum sering bertemu.”Lota menatapnya tajam lalu berkata, “Tapi, daya ingat Olivia sangat baik.”Giselle langsung terdiam. Daya ingat Rosalina juga sangat baik. Bahkan Rosalina hanya bergantung pada daya ingatnya sendiri setelah mengalami kebutaan sejak 10 tahun yang lalu. “Kakakmu yang buta itu ….”“Pak Lota, Rosalina sudah nggak buta lagi. Dia berhasil mendapatkan kembali penglihatannya setelah Calvin meminta bantuan seorang dokter hebat untuk mengobati Rosalina.”Kemudian Giselle berkata dengan penuh amarah, “Nasib perempuan itu benar-benar baik.”Rosalina masih buta ketika Calvin mendekati gadis itu. Namun anehnya, Calvin tidak membencinya. Bahkan kedua tantenya sempat mendatangi Fenny dan mengatakan kalau Rosalina tidak layak untuk Calvin karena gadis itu buta. Namun, Fenny justru mengatakan kalau
Hampir tidak mungkin baginya untuk mewarisi seluruh keluarga Brata kalau dirinya tidak memiliki totem itu. Lota hanya bisa menjadi pemimpin sementara keluarga Brata sampai anak itu kembali membawa totem dan menggeser posisinya. Lota harus menyerahkan semua yang sudah diusahakannya dengan susah payah kalau sampai anak itu tumbuh dewasa dan muncul dengan totem itu. Bahkan semua orang-orang kepercayaan Lota juga akan tunduk kepada bocah itu selama bocah itu memiliki totem di tangannya. Oleh karena itu, dia memanfaatkan waktu ini untuk mengambil totem itu selama anak itu belum bisa mengembangkan kemampuan bela dirinya dan melawan Lota. Dia akan membungkam anak itu dan menjadi pemimpin keluarga Brata yang sesungguhnya. Namun, semua informasi yang dibutuhkannya tiba-tiba terputus setelah dia mencurigai kalau anak angkat dari Mulan adalah anak yang sedang dicarinya. Vila Ferda seakan dilindungi oleh tong-tong besi yang tak terlihat. Lota mungkin bisa memasukkan tangannya ke sana, tapi dia
“Aku tenang kalau Pak Lota sudah bilang begitu.”Giselle juga tahu kalau Olivia tidak akan bisa menemukan celah dalam penyamarannya sekalipun perempuan itu sudah mencurigainya sejak pertama kali bertemu. Namun, Rosalina pasti bisa menemukan celah dalam penyamarannya. Bagaimanapun juga, mereka berdua adalah saudara satu ibu. Rosalina juga sangat mengenalnya, sedangkan Giselle kurang mengenal Rosalina. Oleh karena itu, Rosalina bisa menginjak Giselle dengan mudahnya. Hal yang paling ditakuti oleh Giselle adalah ketika adik laki-lakinya tidak lagi bersedia membantunya. Dia juga tidak tahu apa yang dipikirkan Jordan saat ini tentangnya. Adik laki-lakinya tidak bersedia untuk membantunya dan kedua tante serta semua sepupunya sudah pergi meninggalkan Mambera. Giselle tidak lagi memiliki siapa pun yang bisa diandalkannya sekarang. Oleh karena itu, dia tertarik dengan tawaran Pak Lota untuk memanfaatkannya dan menjadikannya sebagai seorang simpanan. Lota mengeluarkan dua lembar kertas dari
Namun, Giselle sudah memikirkan jalan keluar baginya setelah hidup dalam kemiskinan. Dia terus menyimpan uang pemberian Lota agar dirinya memiliki uang yang cukup untuk menopang kehidupannya setelah putus dari Lota kelak. Dengan begitu, dia tidak perlu lagi meminta uang kepada Jordan yang hanya bisa memberikannya beberapa juta setiap bulannya. “Pak Lota, apa tuan rumah jamuan makan ini tahu tentangku?” “Mereka tidak tahu identitasmu yang sebenarnya. Aku sudah memerintahkan seorang sosialita kelas atas untuk membawamu ke acara itu. Ingat sekali lagi, kamu bukan anggota keluarga Siahaan sekarang, melainkan istri dari kepala keluarga Brata. Keluarga suamimu tidak suka dengan pusat perhatian. Selain itu, kamu tidak mengenal semua tamu yang hadir besok malam.”“Kamu juga harus berpura-pura tidak mengenal orang-orang di sana, sekalipun kamu mengenal mereka dengan sangat baik.”Giselle hanya bisa mengangguk tanpa daya. Pak Lota pun melepaskan tangannya dari dagu Giselle.“Sekarang, ikut aku
Seraya menekan amarahnya, Regina menjawab, “Tadi Fenny sama Rosalina juga datang ke acaranya Yura. Rebecca kan lumayan dekat sama Lena, jadi Rebecca kenalin Lena ke Rosalina, tapi Lena malah berharap bisa dapat Calvin. Lena ngomong kasar ke Rosalina, akhirnya dia sendiri yang kena siram.”“... kok bisa Lena ngomong begitu. Apa didikan kita cuma dia anggap sebagai angin lalu? Terus apa kamu sudah minta maaf ke Rosalina? Besok kita langsung ke rumah mereka untuk minta maaf secara personal.”Terrence tidak bertanya lagi apa yang sebenarnya Lena ucapkan, tetapi dia tahu kalau istrinya sudah marah, berarti kesalahan yang Lena lakukan sudah di luar batas wajar. Regina dan Terrence merasa mereka sudah mendidik Lena dengan sangat baik. Makanya ketika Lena mengatakan sesuatu yang jahat, Regina merasa sangat marah dan juga bersalah karena merasa telah gagal mendidik anaknya.“Aku sama Lena sudah minta maaf. Untungnya Rosalina juga nggak mempermasalahkannya. Dia baik banget, sih. Tapi kita nggak
Tidak ada yang melihat hasil tesnya, tetapi bisa dibayangkan Rosalina adalah putri kandung ayahnya, atau Johan dan Sinta tentu tidak akan menganiaya Rosalina. Namun dari hasil tes itu jika diketahui rupanya Sinta sudah lama berselingkuh.Kalau dipikir-pikir lagi sekarang, Fenny cukup beruntung karena Sinta dan Johan tidak peduli dengan Rosalina. Di bawah asuhan Rida dan pengasuhnya, cara pandang Rosalina terhadap dunia menjadi lurus. Kalau saja waktu itu Sinta dan Johan baik dan mau mendidik Rosalina, mungkin sekarang Rosalina tidak akan jadi seperti sekarang.“Bukan salah mereka, justru Mama yang jago mendidik anak-anak Mama jadi orang yang unggul. Siapa juga yang nggak suka sama orang hebat? Semua orang tua pasti mau anak perempuan mereka menikah sama cowok yang mapan. Cari menantu juga harus lihat siapa mertuanya. Pernikahan memang bukan urusan satu keluarga saja, tapi dua keluarga. Setelah menikah, suami istri harus bisa membaur ke kedua pihak dan beradaptasi sama gaya hidup mereka
“Bukannya justru aktingku bagus. Pak Lota minta aku membantu Rosalina. Tadi aku sudah bantu dia,” kata Giselle. Namun hanya dia yang tahu betapa inginnya dia mendukung Lena tadi.“Rosalina tadi ngomong begitu tujuannya sengaja menguji kamu,” kata si pengawal.“Aku juga merasa begitu. Aku yakin dia pasti mencurigai aku. Untung saja tadi aku nggak termakan jebakannya.”“Tapi akan lebih bagus lagi kalau dia nggak melakukan itu sejak awal,” kata si pengawal dengan nada dingin. Giselle sudah melalui pelatihan yang cukup keras, tetapi sifat aslinya tidak mungkin bisa hilang. Sejak awal dia memang tidak mungkin bisa dibandingkan sejajar dengan Rosalina. Entah apakah Rosalina berhasil membongkar kedok Giselle dengan pertanyaannya tadi. Yang pasti sampai di rumah nanti si pengawal harus melaporkan keadaannya kepada Lota dan lihat bagaimana tanggapannya.Setengah jam setelah Giselle pergi, Dewi dan Fenny juga mengajak Rosalina untuk pulang. Selama perjalanan, Fenny bertanya kepada menantunya, “S
“Nggak bisa, nih. Aku sudah harus pulang. Kapan-kapan kalau ada waktu kita ngobrol lagi, ya. Rebecca, aku boleh minta nomor kamu?”Rebecca tanpa keberatan memberikan nomornya kepada Giselle. Kedua pengawal yang Giselle membawa ikut masuk untuk berpamitan dengan Yura. Dan seperti biasa, Yura meminta pelayan rumahnya untuk mengantar Giselle keluar. Begitu Giselle masuk ke mobilnya, ekspresi ramah yang dia pasang sebagai topeng seketika itu juga lenyap dan tergantikan dengan wajah penuh dengan amarah. Dia tak berhenti memaki Rosalina. Kedua pengawalnya tidak menghiraukan dan membiarkan dia mengamuk sendiri.“Bikin aku kesal aja. Dasar buta, awas saja. Suatu saat nanti aku bakal bikin kamu bertekuk lutut di depanku! Jangan harap aku bakal mengasihani kamu!”“Bu Lisa, tadi penyamarannya hampir saja ketahuan,” kata salah satu pengawalnya.“Kalian nggak tahu saja seberapa sakitnya omongan yang si buta itu keluarin dari mulutnya. Dari dulu selalu saja menjelek-jelekkan aku. Sudah aku bantu, ta
Kerugian yang disebabkan kepada orang lain pada akhirnya akan berbalik ke diri sendiri. Kalaupun tidak sampai dijatuhi hukuman atau dipenjara, catatan kejahatan akan tetap ada dan itu bisa mencoreng nama baik seseorang.Kerumunan langsung terurai tanpa waktu lama. Mereka kembali minum-minum, bersenda gurau menikmati pesta seolah-olah tadi tidak terjadi apa-apa. Fenny juga merasa puas mengetahui menantunya bukanlah orang yang hanya diam saja ketika dihina oleh orang lain.Yura mempersilakan Fenny dan Dewi untuk kembali ke dalam. Setelah mereka berdua pergi, Giselle memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati kakaknya dan bertanya dengan santun, “Rosalina, Rebecca, aku boleh duduk bareng kalian?”“Oh, iya silakan,” sahut Rebecca. Dia memiliki kesan yang cukup baik terhadap Lisa karena tadi melihat Lisa membela Rosalina.Anak muda memang tidak sulit untuk bergaul. Lisa masih sangat muda meski sudah menikah. Dia justru tidak cocok ketika mengobrol dengan ibu-ibu lain yang lebih tua darinya
Rosalina selalu dianggap sebagai simbol ketabahan dan kesabaran. Lena membuat rumor yang tidak-tidak tentang Rosalina malah membuat orang lain merasa dia hanya omong kosong. Jika saja Regina tidak segera menegur anaknya, entah keributan seperti apa lagi yang terjadi.Semua orang juga baru tahu sekarang kalau ternyata Lena mengincar Rosalina karena Lena juga mencintai Calvin. Sebelumnya mereka tidak pernah mendengar desas-desus kalau Lena mengejar Calvin, karena selama ini Lena hanya mencintai Calvin secara diam-diam. Tak heran mengapa Lena mengincar Rosalina, karena dia merasa cemburu.“Maaf, ya, Rosalina. Aku yang kurang mendidik Lena dengan baik. Besok pagi aku bakal ajak Lena ke rumahmu untuk minta maaf secara personal,”kata Regina dengan penuh penyesalan, lalu tak lupa dia juga memberikan kejelasan kepada orang lain yang ada di sana. “Apa yang tadi anakku bilang nggak berdasar, dia mengarang cuma karena merasa iri sama Rosalina. Aku akan mendidik dia dengan lebih baik lagi, jadi to
Namun, Rosalina akan menggunakan jalur hukum kalau sampai fitnah Lena terhadapnya tersebar. Dia akan membiarkan Lena dihukum berdasarkan hukum yang berlaku. Lena dan Regina saling bertatapan lalu Regina pun berkata, “Kamu sudah dengar apa yang dikatakan Bu Rosalina, kan? Dia sudah sangat baik tidak melanjutkan masalah ini ke meja hijau sementara waktu. Hal ini membuktikan betapa baiknya Bu Rosalina. Tapi, bukan berarti kamu bisa seenaknya karena Bu Rosalina sudah memaafkanmu. Jangan sampai kamu berlaku seenaknya lagi seperti ini nantinya.”“Omong kosongmu bukan hanya menyakiti perasaan orang lain, tapi juga menyakiti dirimu sendiri, bahkan keluargamu. Kamu adalah putriku, jadi orang-orang pasti akan menyalahkan orang tuami dalam mendidikmu ketika mereka mendengar perkataanmu yang jahat itu. Mereka pasti mengatakan kalau aku sudah mengajarkanmu bergosip dan menyebar fitnah.”“Aku meminta maaf kepada Bu Rosalina karena ketidakmampuanku dalam mendidik putriku. Besok, kami akan menyiapkan
Bagaimana dia bisa begitu gila malam ini? Kenapa dia melontarkan kata-kata sinis dan menghina kepada Rosalina? Dia menghina Rosalina di acara jamuan makan yang dihadiri oleh anggota keluarga Adhitama lainnya dengan kata-kata yang bisa merusak reputasi Rosalina. Lena yakin kalau dirinya pasti tidak akan selamat dari amukan Calvin kalau sampai rumor buruk ini tersebar ke mana-mana. Selain itu, pandangan orang-orang terhadapnya juga akan membuatnya merasa terkucilkan dan malu bukan kepalang. Dia sudah meminum beberapa gelas anggur lalu langsung merasa cemburu dan iri ketika melihat Rosalina dan Rebecca sedang duduk sambil makan dengan gembiranya. Akhirnya, dia pun menghampiri mereka dan membuat masalah. Dia menyukai Calvin, tapi tidak berhasil mendapatkan laki-laki itu yang membuat dirinya sangat iri dan cemburu kepada Rosalina sampai dia mengatakan kata-kata penuh penghinaan kepada perempuan itu. Sayangnya, Lena telah mengabaikan satu hal kalau Rosalina tidak datang sendirian ke acara
“Memangnya apa yang kukatakan padamu? Kamu berhasil mendapatkan kerja sama bisnis tanpa minum sedikit pun pasti karena kamu mengandalkan kecantikanmu. Selain itu, Pak Calvin bisa jatuh cinta padamu pasti karena sosokmu yang baik dan wajahmu yang cantik, kan? Apa ada alasan lain lagi?”“Siapa bilang harus minum untuk mendapatkan bisnis?”Giselle memanfaatkan kesempatan ini untuk membela Rosalina dengan membantah Lena. “Bu Lena, pikiranmu itu sungguh kotor. Mungkin justru kamu yang mengandalkan kecantikan dan tubuhmu untuk mendapatkan bisnis?”“Jangan kamu pikir, semua orang sama kotornya sama kamu.”“Siapa kamu?” tanya Lena. “Kamu masih peduli siapa aku? Padahal mulutmu saja sangat bau!”Kemudian Giselle memberikan gelas anggurnya kepada Rosalina lalu berkata, “Bu Rosalina, silakan gunakan gelas saya ini untuk membersihkan mulut bau Bu Lena.”Rosalina mengambil gelas anggur itu lalu kembali menyiramkannya ke wajah Lena lalu berkata dengan dingin, “Semua orang di sini mendengarnya deng