Share

Bab 2967

Author: Anggur
last update Last Updated: 2024-11-01 18:00:00
Obrolan di antara Olivia dan Dewi berhasil membuat suasana hati Dewi membaik. Dia mendengarkan nasihat Olivia yang mengatakan kalau Ronny sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi. Biarkan Ronny melakukan apa yang ingin dilakukannya.

Lagi pula, Ronny juga memiliki usahanya sendiri yang sudah stabil. Jadi, keputusannya untuk bekerja sebagai koki pribadi tidak akan mempengaruhi bisnisnya. Dewi memutuskan untuk tidak menghentikan keinginan Ronny setelah berpikir kemungkinan Ronny bekerja sebagai koki pribadi karena ingin mengejar calon istrinya.

“Olivia, pikiran Mama sekarang sudah terbuka. Mama juga sudah nggak marah lagi. Sekarang, kita turun yuk temui Russel,” ujar Dewi lalu berdiri.

Olivia tersenyum lalu mengikuti Dewi turun ke lantai bawah. Russel sedang menonton kartun dengan serius sambil ditemani oleh Pak Arif di lantai bawah. Pak Arif bergegas berdiri ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

“Tante!”

Russel langsung berdiri dan menghampiri Olivia ketika melihat tanteny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2968

    Olivia dan Ronny tidak bergegas masuk ke dalam rumah, sampai akhirnya Ronny berkata, “Kak Olivia, bisa kita bicara sebentar?”Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Tentu saja bisa. Katakan saja apa yang mau kamu katakan.”“Pertengkaran Papa dan Mama kali ini karena aku. Aku mau bekerja sebagai koki pribadi di sebuah keluarga sekaligus mengurus bisnisku, tapi sayangnya Mama nggak setuju. Mama merasa aku harus mengurus bisnisku sendiri dengan serius. Aku juga bisa masak di rumah kalau memang aku senang memasak. Jadi, aku nggak harus bekerja sebagai koki pribadi di rumah orang lain.”“Padahal koki juga merupakan sebuah pekerjaan. Tapi, Mama tetap saja nggak setuju. Karena aku adalah anggota keluarga Adhitama dan nggak seharusnya aku memasak di rumah orang lain,” ujar Ronny sedikit sedih. Penolakan ibunya membuat kedua orang tuanya bertengkar. Bagaimanapun juga, dia dan kakaknya bukanlah orang yang sama. Kakak dibesarkan oleh kakek dan nenek mereka, jadi wajar saja kalau dia lebih de

    Last Updated : 2024-11-01
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2969

    Wajah Ronny seketika memerah. Hal ini langsung membuat Olivia tahu jawaban dari pertanyaannya. Kemudian dia pun kembali bertanya dengan penasaran, “Siapa nama keluarganya? Dari mana asalnya?”Ronny memperhatikan suasana rumah untuk memastikan orang tuanya tidak akan muncul lalu berkata, “Dia berasal dari Kota Aldimo yang berada di Provinsi Sarga. Nama keluarganya Pangestu.”“Jauh sekali di Provinsi Sarga.”Olivia tidak menyangka kalau Nenek akan pergi sampai Provinsi Sarga hanya untuk mencari calon istri bagi cucunya. “Apa Kota Aldimo yang berada di Provinsi Sarga dekat dengan Kota Harindang?”“Hitungannya sih nggak terlalu jauh. Tapi, Aldimo adalah ibu kota dari Provinsi Sarga,” jawab Ronny bingung. “Kenapa Kak Olivia menanyakan Kota Harindang? Kakak punya teman di sana, ya?” tanya Ronny. Olivia langsung tersenyum lalu berkata, “Nggak, kok. Tapi, sahabatku si Junia punya teman yang tinggal di Kota Harindang. Entah siapa yang bilang, tapi aku pernah dengar kalau di Harindang ada se

    Last Updated : 2024-11-01
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2970

    “Makasih, Kak! Aku langsung percaya diri setelah mendengar perkataanmu. Oh iya, masakan Kak Stefan juga lezat, kok. Hanya saja, aku lebih suka memasak, jadi aku mencurahkan lebih banyak cinta di masakanku, makanya aku bisa lebih unggul dari mereka.”Ronny berinvestasi di bisnis kuliner. Dia sering bepergian ke berbagai tempat dan mencicipi berbagai macam kuliner sekaligus mempelajari masakan dari berbagai daerah yang dikunjunginya. Sering kali, dia mencoba berulang kali untuk membuat sebuah masakan agar bisa mendapatkan hasil terbaik. Ronny sangat mahir dalam membuat masakan rumahan. Intinya, dia sangat suka mencoba hal-hal baru dalam makanan. Jadi, dia yakin kalau dirinya pasti bisa meluluhkan lidah perempuan dari keluarga Pangestu itu.“Kamu harus percaya diri sebagai anggota keluarga Adhitama. Kamu juga harus percaya sama Nenek karena Nenek juga percaya sama kamu kalau kamu pasti bisa menaklukkan perempuan yang dipilihnya.”“Perempuan itu suka makan, tapi dia sangat pilih-pilih mak

    Last Updated : 2024-11-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2971

    “Apa boleh aku bilang sama kakakmu?”Ronny sedikit bingung lalu berkata, “Suatu hari nanti, mungkin aku akan membutuhkan bantuan Kak Stefan. Jadi, bagaimana bisa dia membantuku kalau dia saja nggak tahu masalahnya?”Kemudian Olivia segera berbisik, “Kakakmu mungkin bisa membantumu dalam urusan pekerjaan, tapi dia sama sekali nggak berguna dalam urusan perasaan. Kamu bisa bertanya padaku tentang masalah perasaan karena aku lebih handal daripada Stefan.”Stefan tidak mengerti soal perempuan, kecuali Olivia. Dia sudah menghabiskan semua pikirannya untuk mengerti Olivia, jadi dia tidak lagi bisa mengerti perasaan perempuan lain. Bagaimanapun juga, setiap orang memiliki sifat yang berbeda dan sia-sia saja untuk menanyakan perihal perempuan lain selain Olivia kepada Stefan. Stefan mengatakan kalau Olivia tidak akan bisa diduplikasi, sekalipun ada perempuan yang memiliki sifat seperti Olivia. Ronny juga memahami sifat kakak laki-lakinya itu.Akhirnya, Ronny berterima kasih kepada Olivia karen

    Last Updated : 2024-11-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2972

    “Dewi, kenapa kamu nggak membawaku juga ke sini. Kamu sudah membuatku kebingungan di rumah. Kita hampir nggak pernah berpisah. Apa kamu nggak memikirkan perasaanku ketika kamu pergi dari rumah?”“Kamu bisa bilang padaku kalau kamu kangen Stefan dan Olivia. Aku pasti akan mengantarmu ke sini.”Handi melirik ke arah Russel yang berada di pangkuan Dewi lalu berkata, “Kalau kamu kangen Russel, aku juga kangen dia.”Russel tampak kebingungan ketika namanya di sebut. Dia menatap ke arah Dewi lalu ke arah Handi. Kemudian dia menatap Ronny lalu Olivia. Dia tidak mengerti kenapa namanya disebut. Lagi pula, dia hanya meminta Nenek Dewi untuk menemaninya menonton TV ketika Kakek Handi tiba-tiba datang.Kakek Handi langsung menghampirinya dan Nenek Dewi lalu menarik tangan Nenek Dewi dan menggenggamnya sambil terus berbicara. Wajah Nenek Dewi seketika memerah lalu kembali menyuruh Russel untuk menonton TV. Kemudian Nenek Dewi mengajak Kakek Handi ke lantai atas. Dua menit setelah mereka kembali tu

    Last Updated : 2024-11-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2973

    Ronny kembali meminta maaf setelah Olivia dan Russel naik ke lantai atas. Dewi pun berkata, “Mama sudah nggak marah, kok. Ronny, apa yang dikatakan papa dan Olivia memang benar. Kamu sudah dewasa, jadi kamu tahu apa yang terbaik bagimu. Kamu sudah bisa bertanggung jawab pada dirimu sendiri, jadi Mama tidak perlu terlalu mengkhawatirkanmu lagi.”“Lagi pula, kamu bukan Stefan yang harus memikul beban keluarga di pundaknya. Kamu bebas melakukan apa pun yang kamu inginkan selama semua itu masih positif.”Semuanya akan baik-baik saja, selama Ronny membawakan menantu untuk Dewi. Namun, Dewi tidak mengatakannya. Lagi pula, Ronny tidak memberitahunya tentang calon istri yang dipilihkan neneknya, jadi Dewi akan berpura-pura tidak tahu. Mungkin Ronny akan memberitahunya setelah suasana hatinya stabil. Dewi akan menerima siapa pun untuk menjadi menantunya selama putranya bahagia. Sekalipun dia pernah tidak menerima Olivia. Namun, calon istri Ronny bisa mempekerjakan seorang koki pribadi. Itu ar

    Last Updated : 2024-11-02
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2974

    Dia masih ingin bermain sebentar.“Olivia, biar Mama saja yang menceritakan dongeng untuknya,” bisik Dewi yang merasa kasihan melihat menantunya kelelahan. Dia langsung mengambil buku anak-anak di meja samping tempat tidur dan menceritakan dongeng untuk Russel. Olivia mengizinkan ibunya membacakan cerita kepada Russel, sekalipun ibu mertuanya tidak menunggu persetujuannya terlebih dahulu. Olivia bergeser lalu berkata, “Aku mau memeriksa barang bawaan yang diambilnya sendiri tadi.”Dia ingin memeriksa, apa mungkin Russel melewatkan sesuatu di barang bawaannya. Dewi mulai menceritakan dongeng pengantar tidur untuk Russel di saat Olivia memeriksa isi koper Russel. Russel membawa satu set piyama tebal karena dia mendengar dari orang-orang yang lebih tua kalau cuaca di Cianter cukup dingin dan sering turun salju. Selain itu, di dalam kopernya juga ada mantel tebal, topi, syal, sarung tangan dan beberapa kebutuhannya sehari-hari. Dia juga tidak lupa memasukkan dua mainan serta beberapa ca

    Last Updated : 2024-11-03
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2975

    Akhirnya, Stefan pulang pada tengah malam. Dia sempat minum anggur, tapi tidak sampai mabuk. Ronny bergegas bangkit lalu berjalan keluar setelah mendengar suara mobil yang masuk ke area rumah. Mobil Stefan berhenti tepat di depan pintu masuk. Pengawal bergegas turun dan melihat sosok Ronny lalu menyapanya. Kemudian dia bergegas membantu Stefan keluar dari mobil, tapi Stefan menolaknya. “Saya tidak mabuk,” ujar Stefan dengan suara dalam.“Kak Stefan,” panggil Ronny lalu maju beberapa langkah dan mengulurkan tangannya untuk membantu Stefan, tapi Stefan justru mendorongnya.“Ronny, kenapa kamu di sini?” tanya Stefan terkejut ketika melihat adiknya. “Aku cuma minum segelas anggur, jadi aku nggak mabuk. Kamu nggak perlu membantuku.”“Ada hal yang mau aku bicarakan dengan Kakak, makanya aku di sini menunggu Kakak pulang.”Ronny tetap membantu Stefan lalu dia mencium aroma alkohol dan berkata, “Kakak minum banyak, ya? Bau alkohol di tubuh Kakak sangat menyengat.”“Obrolannya berjalan denga

    Last Updated : 2024-11-03

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3139

     Dewi tidak pernah memerhatikan perusahaan menantunya sebesar apa. Dia hanya tahu usaha sayuran dan buah-buahan menantunya sudah stabil. Banyak bekerja sama dengan banyak hotel besar, sekolah dan juga perusahaan.Dia juga tahu Olivia sangat mementingkan kualitas dari sayurannya. Sebisa mungkin dia menggunakan pupuk organik. Dia mengumpulkan pupuk organik dari mana pun. Penggunaan pestisida juga diusahakan seminimal mungkin. Kalau bisa tidak menggunakan pestisida, maka dia tidak akan menggunakannya.Orang yang bertanggung jawab mengelola sayurannya juga memiliki pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam bertani.Olivia berkata bahwa sayuran di perusahaannya harus memasok kantin di berbagai universitas. Mahasiswa adalah tunas bangsa dari masa depan negara. Dia tidak bisa merugikan mereka hanya demi uang sehingga harus memastikan mahasiswa yang memakannya akan makan dengan tenang.Jika dia pergi ke kebun, dia juga akan memetik beberapa sayur untuk dibawa pulang dan dimakan. Sebagai pemili

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3138

    "Tentu saja akan mirip dengan mereka berdua, itu anak mereka. Lagipula, jangan sering-sering bilang soal cucu laki-laki di rumah. Kalau mamamu dengar, bisa dimarahi habis-habisan. Dia itu inginnya punya cicit perempuan," ujar Dewi.Handi menanggapi, "Memangnya itu bisa terjadi seperti yang dia inginkan? Aku berani jamin, bayi di perut Olivia pasti laki-laki, cucu pertama kita. Aku nggak masalah apakah cucu itu laki-laki atau perempuan, tapi cucu pertama, itu adalah permata hatiku." "Nanti kita tinggal menikmati masa tua sambil bermain dengan cucu-cucu." "Bagaimanapun, katanya Stefan dan Olivia punya nasib memiliki anak lelaki dan perempuan. Apa yang memang sudah digariskan, pasti akan terjadi. Kita pasti akan punya cucu perempuan juga nantinya. Kalau anak pertama mereka laki-laki, beberapa tahun lagi mereka bisa mencoba lagi untuk anak kedua. Siapa tahu nanti mereka punya anak laki-laki dan perempuan," tambah Handi. Dewi sendiri tidak terlalu peduli apakah cucu pertama mereka laki-l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3137

    Ronny terdiam sejenak dan berkata, “Pekerja biasa nggak punya pilihan. Mungkin tahun ini aku nggak bisa pulang untuk merayakan Tahun Baru." Wajah Dewi seketika menggelap. Putranya merupakan seorang tuan muda malah menjadi pekerja biasa."Kalau kamu nggak pulang untuk Tahun Baru, kamu sendiri yang harus bicara dengan nenekmu, ya," ujar Dewi sambil mengomel, "Mama benar-benar nggak tahu apa yang ada di pikiranmu. Tahun Baru sudah dekat, tapi kamu malah pergi sejauh itu. Bahkan nggak tahu kapan bisa kembali." Sesuai apa yang dikatakan anaknya, sekarang pemuda sudah menjadi pekerja biasa, tidak punya pilihan. bukan lagi bisa datang dan pergi semaunya. "Oh iya, apakah di keluarga Pangestu hanya ada satu koki? Kalau ada beberapa, kalian bisa bergiliran libur. Waktu Tahun Baru, ambil saja cuti tahunan. Meski pekerja biasa, tetap ada cuti tahunan, ‘kan? Lihat saja pekerja kita di rumah. Kalau mereka ingin pulang untuk Tahun Baru, cukup bilang ke Pak Joni lebih awal, dia pasti mengatur semua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3136

    Olivia juga merasa percaya diri dan tidak merasa rendah hanya karena latar belakang keluarganya.Dengan pandangan sebagai nyonya rumah saat ini, Dewi merasa bahwa Olivia kelak juga akan menjadi nyonya rumah yang layak. Tentu saja, dia tidak ingin penerus yang dia bimbing dengan susah payah ini nantinya ditindas oleh menantu kedua.Entah sudah berapa kali Dewi mengeluhkan ibunya dalam hati. Selain Olivia, semua calon menantu yang dipilih oleh mertuanya itu masing-masing lebih hebat daripada yang lainnya. Hal ini memberikan tekanan besar bagi Olivia.Sebagai seorang ibu, Dewi tentu merasa kasihan kepada menantunya yang menghadapi tekanan besar seperti itu."Belum, besok sore baru uji coba kedua. Pak Jaka khawatir kalau aku tinggal di luar, mungkin ada yang berniat jahat, jadi dia menjemputku untuk tinggal semalam di dalam area rumah keluarga Pangestu. Kalau nanti aku diterima, tempat ini juga akan menjadi tempat tinggalku," jelas Ronny."Ibu, meskipun tempat tinggalnya sedikit kecil, tet

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3135

    “Ingat buat daftar bahan-bahan yang kamu butuhkan untuk masakanmu besok dan kirimkan ke saya,” ujar Pak Jaka sebelum pergi.“Baik.”Ronny berdiri di pintu dan menatap kepergian Pak Jaka. Setelah sosok lelaki itu menghilang dari pandangan, pemuda itu baru masuk ke dalam kamar. Tempat tinggal yang disediakan untuknya berupa apartemen satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, satu kamar mandi, dan satu balkon. Luasnya sekitar 70 meter persegi. Bagi Ronny yang terbiasa tinggal di rumah besar, apartemen ini terasa tidak terlalu luas, tetapi bagi orang biasa, kondisi tempat tinggal ini sudah sangat baik. Di dalamnya, semua perlengkapan hidup sudah tersedia, dan semuanya dalam kondisi baru. Ronny mengeluarkan ponselnya dan merekam video dari pintu masuk apartemen hingga ke balkon, lalu mengirimkan video itu ke grup keluarga. Dia juga menulis pesan di grup, "Ini adalah apartemen yang disediakan keluarga Pangestu untuk para koki mereka. Kondisinya cukup bagus." Bahkan bisa dibandingkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3134

    “Lumayan, karena nggak ada aktivitas di luar jadi nggak merasa dingin.”Di hotel ada penghangat jadi tidak membuatnya kedinginan. Begitu pula di kediaman keluarga Pangestu. Pekerjaan yang dia lamar adalah seorang koki. Tentu saja tempat kerjanya adalah di dapur. Semua ruangan yang ada di dalam rumah juga pasti akan terasa hangat. Kemungkinan dia akan berkeringat ketika sibuk.“Musim dingin di Mambera sama sekali nggak dingin, ya? Saya nggak pernah ke sana, dan hanya tahu di sana sangat Makmur karena termasuk kota besar.”“Kalau bagi kalian tentu saja nggak dingin, tapi bagi kami pasti akan terasa dingin. Di mana pun pasti ada yang miskin dan makmur.”“Benar juga, di sini ada Kota Aldimo yang juga kota besar. Tapi juga ada banyak desa yang kondisinya nggak begitu baik.” Zhan Yuan dengan suara lembut berkata, "Sama saja. Bahkan di provinsi dengan ekonomi maju, di daerah terpencil dan desa-desa terpencil, kondisinya tetap ada yang nggak begitu baik." Sekitar sepuluh menit kemudian, mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3133

    Iwan berkata, “Papa merasa kalau Pak Ronny bukan orang biasa.”“Bukan orang biasa bagaimana? Siapa yang bukan orang biasa? Memangnya pahlawan super?”Iwan hanya diam saja. Dia hanya merasa bahwa Ronny memancarkan aura kemewahan, berbeda dengan mereka yang para koki biasa. "Papa, masih mau mengunjungi orang lain?" "Orang-orang itu berjaga-jaga sama kita seperti kita ini pencuri. Nggak usah lagi. Kali ini, Papa punya firasat bahwa Pak Ronny akan menang." Iwan menghela napas berat. Pada akhirnya, dia merasa kemampuannya tidak sebanding. Tina mencoba menghibur ayahnya. "Papa, keluarga Pangestu belum mengumumkan hasilnya. Kita belum tahu siapa yang akan menang di akhir nanti. Siapa tahu, saat uji coba kedua nanti, Pak Ronny gugup dan membuat kesalahan." “Nggak akan. Dia memang masih muda, tapi seperti orang yang sudah terbiasa menghadapi badai kehidupan.”Kesan Iwan pada Ronny sebagai saingannya cukup baik. Namun, putrinya merasa bahwa selain tampan, Ronny tidak terlihat dewasa dan tena

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3132

    Ronny memberitahukan kepada kepala pelayan hotel tempat dia menginap saat ini. Kepala pelayan pun berkata, "Pak Ronny, harap tunggu sebentar di area lobi hotel. Kami akan mengirim seseorang untuk menjemput Anda." Alis Ronny sedikit terangkat, lalu dia bertanya, "Sekarang? Apakah jadwal wawancara lanjutan dipercepat?" Kepala pelayan menjelaskan melalui telepon, "Bukan, jadwal wawancara tetap sama. Ini adalah perintah Bu Yohana. Dia mengatakan bahwa proses rekrutmen koki ini telah menjadi perhatian banyak orang. Dia khawatir Pak Ronny mungkin dijebak oleh saingan sehingga nggak dapat menghadiri wawancara lanjutan besok." "Untuk memastikan setiap pelamar dapat menghadiri wawancara tepat waktu tanpa hambatan, Bu Yohana meminta kami untuk menjemput para pelamar lebih awal dan menginap di dalam rumah keluarga Pangestu. Dengan begitu, kami dapat memastikan nggak ada yang mencoba mencelakai Anda." "Pak Ronny adalah pelamar pertama untuk wawancara lanjutan, jadi kami akan menjemput Anda leb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3131

    “Pak Ronny, kamu sudah menerima pemberitahuan untuk wawancara lanjutan?” tanya Iwan lagi.Ronny terdiam sejenak, lalu dengan jujur menjawab, "Baru saja saya menerima telepon dari kepala pelayan, saya diminta datang untuk wawancara lanjutan besok sore." Rasa iri langsung terlihat di wajah Iwan, tetapi dengan sopan dia berkata, "Kalau begitu, selamat, Pak Ronny. Kali ini, pelamar nggak terlalu banyak. Mereka semua tinggal di hotel-hotel sekitar sini, dan saya sudah mengunjungi mereka." "Tapi mereka belum menerima pemberitahuan untuk wawancara lanjutan. Bahkan, ada yang belum mengikuti wawancara tahap awal." Ronny tersenyum dan berkata, "Pak Iwan sudah mengunjungi mereka semua? Kita adalah saingan, kamu yakin mereka akan berkata jujur?" Iwan tertegun sejenak sebelum menjawab, "Dalam wawancara ini, nggak ada tempat untuk berbohong atau berbuat curang. Meskipun kita adalah saingan, berkata jujur atau nggak sebenarnya nggak memengaruhi orang lain, dan juga nggak merugikan diri sendiri." 

DMCA.com Protection Status