Share

Bab 2944

Penulis: Anggur
Cakra sadar kalau putrinya tidak ingin mengobrol dengannya, jadi dia pun berkata, “Papa memang cukup lelah dan mau istirahat sebentar karena tadi sempat menonton film sebentar.”

Felicia ingin membantu ayahnya berbaring, tapi Vandi justru maju untuk melakukannya. Felicia membiarkan Vandi membantu ayahnya mewakili dirinya.

“Pa, Pak Vandi dan aku akan menunggu di ruang tamu. Papa bisa memanggilku kalau butuh sesuatu. Kakak tertua juga akan datang untuk menemanimu nanti.”

“Kenapa Ivan yang datang menemani Papa? Bukannya kamu yang mau menemani Papa selama dua hari? Kamu nggak mau, ya?” tanya Cakra bingung.

“Kak Ivan kan anak Papa juga. Nggak ada salahnya kalau dia mau menjaga Papa, kan? Lagi pula, semua ini nggak ada hubungannya dengan aku mau atau nggak untuk menemani Papa di rumah sakit. Lagi pula, aku bukan anak Papa satu-satunya,” balas Felicia.

Cakra tersentak lalu berkata, “Kakakmu kan harus bekerja.”

“Aku juga harus bekerja. Bahkan aku jauh lebih sibuk dari Kak Ivan.”

Cakra ingin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2945

    “Ma, aku tahu siapa yang menjebakku. Pelakunya adalah ketiga kakak iparku. Kak Ivan memang membawakan anggur dari kamarnya untuk Papa. Tapi, Kak Ivan nggak mungkin menjebak kami. Semua ini pasti ulah Kak Dania.”“Mama!”Namun, Patricia sama sekali tidak bersedia mendengarkan Fani dan langsung masuk ke dalam mobil. Fani berusaha mendekat, tapi tidak berhasil mendekati mobil. Sampai akhirnya, Patricia menurunkan jendela mobilnya sebelum sopir melajukan mobil. Kemudian dia memberikan isyarat agar para pengawal menyingkir dan membiarkan Fani melangkah maju. Fani dengan cepat melepaskan diri dari para pengawal lalu melangkah maju dengan gembira. “Mama percaya padaku, kan? Apa yang kukatakan tadi adalah fakta. Mama pasti nggak ada waktu untuk menyelidiki ini karena terlalu sibuk mengurus Papa di rumah sakit. Mama pasti akan mengetahui faktanya kalau Mama segera menyelidikinya.”Patricia menatap Fani lalu berkata dengan dingin, “Aku tahu kalau kalian berdua sudah dijebak.”Fani semakin bahag

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2946

    Fani akhirnya berhenti menangis dan berdiri. Dia menghitung uang sejumlah empat juta untuk memastikan tidak ada yang kurang sedikit pun. Dulu empat juta tidak seberapa baginya, tetapi sekarang empat juta bisa dia gunakan untuk membayar sewa tempat tinggal dan juga kebutuhan hidupnya selama satu bulan.Kondisi kehidupan Fani saat ini tidak lebih baik daripada Giselle di Mambera. Meskipun Giselle tidak dijadikan sebagai pion oleh Lota, setidaknya dia masih memiliki adik kandung yang memberikan uang jajan setiap bulan sehingga dia tidak perlu kelaparan. Sedangkan Fani, dia tidak memiliki siapa-siapa.Meski begitu Fani tidak sudi meninggalkan Cianter begitu saja. Dia ingin membalas dendam kepada ketiga kakak iparnya. Ketiga kakak laki-laki Fani mewarisi sifat dari ayah mereka, yakni suka bermain dengan wanita lain di luar rumah.Fani paham betul seperti apa hobi dan moralitas ketiga kakaknya itu. Selama mereka bertiga masih menyimpan perasaan, Fani tinggal memancing mereka saja, dan dipast

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2947

    Felicia tiba-tiba berpaling menatap Vandi dengan niat untuk bergosip. Dengan suara lirih dia bertanya, “Pak Vandi, ada cewek yang kamu suka?”Vandi ditugaskan untuk menjaga Felicia oleh Patricia. Patricia pernah bilang, Vandi orang yang bisa dipercaya oleh Felicia untuk seumur hidupnya, karena Vandi tidak akan pernah mengkhianatinya. Meskipun kelak Felicia tidak menjadi kepala keluarga Gatara, Vandi akan tetap setia mengikutinya sampai mati. Setelah Felicia menguji kesetiaan Vandi berkali-kali, akhirnya dia memutuskan untuk menaruh kepercayaan penuh kepadanya.Kemampuan Vandi sebagai asisten khusus untuk anggota keluarga Gatara yang dilatih secara khusus tentu tidak perlu diragukan lagi. Apa pun tugas yang dipercayakan kepadanya pasti dia kerjakan dengan baik. Keadaan keluarga Gatara makin hari memang makin memburuk, tetapi pusat pelatihan yang dibangun oleh para leluhur mereka memang luar biasa. Entah dari mana mereka bisa menemukan anak-anak yang begitu hebat, hingga dididik pelan-pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2948

    Felicia tidak tahu tentang perasaan Vandi kepadanya. Namun Felicia juga tidak perlu tahu, kecuali jika dia sendiri yang bilang bahwa dia mencintai Vandi, barulah Vandi juga menunjukkan kasih sayang supaya Felicia tahu bahwa mereka sama-sama suka.Asuhan yang Vandi terima sejak kecil membuatnya tidak tahu bagaimana caranya dia mengungkapkan perasaan. Yang dia tahu hanyalah memberi perhatian dan melindungi Felicia secara diam-diam. Andaikan suatu hari nanti Felicia bersama dengan pria lain, Vandi akan tetap menjadi asisten yang paling bisa dipercaya dan mendoakannya agar hidup bahagia. Dan kelak ketika Felicia punya anak, Vandi akan menjadi asisten anaknya. Seumur hidup ini, Vandi akan selamanya menjadi milik Felicia.Seketika pintu diketuk ….“Masuk.”Felicia menebak yang datang itu pasti Ivan. Dia tidak membukaka pintu dan menyuruh kakaknya untuk masuk sendiri. Benar saja, yang datang adalah Ivan. Dia membawa seikat bunga dan buah-buahan. Melihat Felicia dan Vandi bukan berada di kama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2949

    Felicia, kakakmu sudah datang. Kamu pulang dulu, gih. Akhir-akhir ini mama kamu lagi kurang bagus suasana hatinya. Dia juga nggak ke kantor. Kamu juga pasti capek. Pulang saja istirahat di rumah,” kata Cakra kepada Felicia.“Iya, Felicia, biar aku saja yang menemani Papa. Kamu pulang saja dulu,” ujar Ivan menambahi.Felicia sendiri juga tidak mau berlama-lama di sini. Hubungan dia dengan ayahnya tidak begitu dekat. Kalau bukan karena dia anak kandungnya, mungkin Felicia tidak akan mau menemui Cakra.“Oke, kalau begitu aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa telepon saja.”“Iya, hati-hati di jalan,” sahut Ivan, lalu dia mengantar Felicia dan Vandi keluar. Setelah mereka berdua pergi cukup jauh, Ivan langsung berbalik dan berkata kepada ayahnya. “Pa, Felicia dan Pak Vandi sudah pergi.”“Dua menit lagi coba kamu lihat, pastikan mereka benar-benar sudah pergi dan nggak balik lagi.”Mendengar ayahnya berkata begitu, Ivan langsung tahu ayahnya pasti ingin menanyakan sesuatu tentang Fani. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2950

    Pada malam itu Odelina dan Riko juga ada di lokasi. Andaikan mereka berdua tidak naik ke atas pun, Ricky naik ke atas dan menyaksikannya dengan kedua matanya sendiri, dan dia pasti akan memberitahukannya kepada mereka berdua.“... Odelina itu cucunya tante kamu. Kalau dia pulang pasti tujuannya untuk merebut posisi kepala keluarga. Aku yakin dia pasti bakal ngomong ke orang lain supaya keluarga kita kehilangan muka. Fani memang bukan anak kandung Papa, tapi dari kecil dia tumbuh di keluarga kita. Dua tahun yang lalu kita masih belum tahu kalau ternyata Fani anak angkat. Kalau saja mama kamu lebih mengedepankan kasih sayangnya ke Fani selama dua puluhan tahun ini, siapa tahu Fani masih bisa naik jabatan. Tapi kalau sudah begini … kayaknya Fani nggak akan punya kesempatan lagi.”“Pa, kalau kami masih ada kesempatan, nggak? Semenjak kami ketahuan selingkuh, Mama jadi lebih peduli sama Felicia. Apalagi sekarang Felicia dibantu sama Pak Vandi. Posisi kami di perusahaan makin melemah. Hubung

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2951

    “Pa, kalau Fani nggak mau pergi, gimana?”Menjadi kakak adik hampir selama tiga puluh tahun, Ivan sudah sangat memahami seperti apa sifatnya Fani. Dia yakin Fani pasti tidak akan mau pergi dan berharap ibunya masih mau memaafkan dia. Selain itu, sekarang Fani tidak punya sumber pendapatan. Kalau dia pergi dari Cianter, bagaimana dia bisa bertahan hidup?”Ya, Fani bisa saja mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya sendiri, tetapi dengan sifatnya yang manja dan terbiasa hidup enak itu, akan sulit baginya untuk menurunkan ego dan mencari pekerjaan rendahan.“Bujuk dia untuk pergi dari sini sebisa mungkin, jangan sampai dia tinggal di sini lagi,” ucap Cakra.“Pa, tidur dulu saja sebentar. Aku juga agak ngantuk, mau tiduran sebentar.”“Ya, kamu tidur di sofa luar saja.”Cakra masih lumayan menyayangi anak sulungnya. Begitu mendengar Ivan mengantuk dan tampak kelelahan, dia membiarkannya berbaring di sofa yang ada di ruang depan, dan dia pun juga masuk ke alam mimpi. ***Di Mambera

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2952

    “Iya,” jawabnya. “Aku lumayan dekat sama dia. Mertuaku sibuk kerja, suamiku juga sama. Cuma aku sendiri yang senggang, jadi aku yang bertugas menjemput dia. Makanya setiap hari juga aku yang antar jemput dia ke TK. Dia nggak mau kalau sopir atau pengasuh yang antar jemput.”Giselle makin hari makin percaya diri dengan kemampuannya mengarang cerita. Toh dia cuma perlu menampakkan dirinya di sini untuk bertemu dengan Olivia. Dia tidak perlu benar-benar menjemput anak kecil.“Yang namanya anak kecil memang begitu. Siapa yang sering-sering antar jemput ke sekolah pasti jadi orang yang paling dekat. Aku juga dekat banget sama keponakanku. Kebetulan kakakku lagi ada urusan si luar kota. Untung saja keponakanku nggak rewel minta mamanya yang jemput.”“Iya, sama. Keponakanku juga begitu,” ujar Giselle dengan sabar.Sebelum menikah, Olivia sudah sering kali membantu Odelina menjaga Russel. Dia sudah cukup berpengalaman dalam berhadapan dengan anak kecil. Sekarang pun Olivia sedang hamil dan itu

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status