Share

Bab 2939

Author: Anggur
Rika mengambil kotak yang disodorkan adiknya. Kemudian membukanya untuk melihat isinya dan kembali menutupnya dengan cepat.

“Perhiasan yang kamu berikan ini bukan model yang kusuka,” ujar Rika lalu mengembalikannya kepada Ronald.

Lagi pula, Rika juga memiliki banyak sekali uang. Dia bisa membeli barang-barang mewah dan mahal apa pun yang diinginkannya. Selain itu, ibu mertuanya juga memberikannya banyak sekali perhiasan. Namun, dia tidak terbiasa mengenakannya.

Bahkan Nenek Sarah juga sempat memberikannya beberapa perhiasan mahal. Nenek Sarah lahir dari sebuah keluarga berada. Namun, keluarganya sempat mengalami kebangkrutan sampai akhirnya mereka kembali bangkit.

Setelah itu, Nenek Sarah mengoleksi banyak sekali perhiasan yang sangat berharga. Dia memberikan beberapa perhiasannya kepada menantunya, tapi perhiasan itu masih tersisa cukup banyak. Akhirnya, Nenek Sarah mengatakan kalau siapa pun yang bisa melahirkan cucu perempuan untuknya, maka mereka akan mendapatkan banyak sekali
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2940

    Ronald juga tahu kalau Felicia memiliki bisnisnya sendiri. Gadis itu sudah hidup dalam penderitaan selama dibesarkan oleh kedua orang tua palsunya. Namun, dia justru bisa tumbuh dengan kuat dan pintar sampai bisa memiliki bisnis yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Jadi, pantas saja kalau Rika mengaguminya. Gadis itu adalah gadis yang hebat dalam berbisnis. Bahkan Rika sampai ingin menjodohkan Ronald dengan Felicia. Terlebih lagi setelah kemunculan Odelina yang membuat posisi kepala keluarga Gatara masih belum bisa ditentukan sampai sekarang. Ronald tidak perlu menjadi menantu laki-laki yang masuk ke dalam keluarga istri kalau sampai Felicia mengundurkan diri dari posisi kepala keluarga Gatara nantinya. Oleh karena itu, Rika ingin membuka peluang untuk Ronald dan Felicia saling berinteraksi satu sama lain. “Kak, aku ngerti, kok. Kak, Felicia sudah punya laki-laki di sisinya, kan?” tanya Ronald dengan sengaja. Dia ingin agar kakaknya tidak lagi menjodohkannya dengan Felicia. Rona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2941

    Sepuluh menit kemudian, kedua orang itu sudah memarkirkan mobil mereka masing-masing di area parkir. Vandi turun mobil terlebih dahulu lalu berjalan menuju mobil Felicia. Dia menunggu Felicia turun dari mobil setelah itu membantu gadis itu membawa barang-barang. Felicia membelikan ayahnya dua kotak suplemen dan sekeranjang buah-buahan. “Buahnya cukup berat, jadi berikan padaku.”Vandi tidak mengizinkan Felicia membawa buah-buahan yang cukup berat, sekalipun Felicia sedikit lebih kuat dibandingkan perempuan lainnya kebanyakan. Selain itu, Vandi adalah seorang praktisi bela diri, jadi dia bisa membawa sekeranjang buah dengan santai. Felicia sama sekali tidak sungkan dan langsung memberikan sekeranjang buah itu kepada Vandi. Sekarang, dia hanya membawa sekotak suplemen di tangannya. Mereka berdua berjalan menuju area ruang rawat ayahnya dan tanpa sengaja melihat sosok Feni sedang bersembunyi di sudut rumah sakit. Gadis itu pasti sedang menunggu Patricia keluar. Felicia bisa melihat Fani

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2942

    Lagi pula, Cakra tidak memiliki nyali sebesar itu. Karena anak-anaknya saja bisa diusir dengan mudahnya oleh Patricia, jadi hal yang mudah bagi Patricia untuk mengusir laki-laki yang menumpang di rumah istri seperti dirinya ini. Patricia berbalik lalu pergi meninggalkan Cakra. Felicia turut mengantar ibunya keluar setelah menanyakan keadaan ayahnya terlebih dahulu. “Kamu bisa menemani papamu mengobrol selama satu jam di sini. Kakakmu akan segera datang untuk menjaganya. Dia adalah anak laki-laki tertua, jadi sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menjaga papamu.”Felicia tidak mengatakan apa pun. Ibu dan putrinya hanya mengobrol sedikit sampai mereka tiba di depan pintu lift. Felicia berhenti sambil melihat ibu dan pasukan pengawalnya masuk ke dalam lift. Setelah itu, Felicia berbalik dan berjalan kembali ke dalam ruang rawat ayahnya. Vandi sedang memberikan ayahnya secangkir air hangat ketika Felicia masuk. Ayahnya juga tampak sungkan dengan Vandi. Siapa pun tidak ada yang berani me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2943

    Felicia berkata, “Kehidupan mereka masih baik-baik saja.”Felicia tahu kalau ayahnya sangat memperhatikan masa depan keluarga Vikar. Dia rela mengebiri dirinya sendiri dan mempertahankan pernikahannya agar Patricia tidak membalaskan dendamnya kepada keluarga Vikar. Dia rela kehilangan semua mimpinya karena kecerobohannya sendiri. “Baguslah kalau begitu. Felicia, walaupun nama keluargamu adalah Gatara, tapi kamu memiliki darah keluarga Vikar di tubuhmu. Kamu harus membantu keluarga Vikar kalau sampai terjadi hal buruk kepada mereka. Bagaimanapun juga, om dan tantemu sudah bersikap cukup baik padamu.”Felicia berkata dengan tenang, “Mereka sekarang sudah punya pekerjaan masing-masing. Hidup mereka akan baik-baik saja selama mereka tekun dan berhati-hati. Aku pasti akan membantu mereka kalau ada hal yang memang bisa kubantu.”Jangan paksa Felicia kalau memang dia tidak bisa membantu mereka. Cakra langsung tersadar kalau putrinya ini sama dinginnya seperti Patricia setelah mendengar maksu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2944

    Cakra sadar kalau putrinya tidak ingin mengobrol dengannya, jadi dia pun berkata, “Papa memang cukup lelah dan mau istirahat sebentar karena tadi sempat menonton film sebentar.”Felicia ingin membantu ayahnya berbaring, tapi Vandi justru maju untuk melakukannya. Felicia membiarkan Vandi membantu ayahnya mewakili dirinya. “Pa, Pak Vandi dan aku akan menunggu di ruang tamu. Papa bisa memanggilku kalau butuh sesuatu. Kakak tertua juga akan datang untuk menemanimu nanti.”“Kenapa Ivan yang datang menemani Papa? Bukannya kamu yang mau menemani Papa selama dua hari? Kamu nggak mau, ya?” tanya Cakra bingung. “Kak Ivan kan anak Papa juga. Nggak ada salahnya kalau dia mau menjaga Papa, kan? Lagi pula, semua ini nggak ada hubungannya dengan aku mau atau nggak untuk menemani Papa di rumah sakit. Lagi pula, aku bukan anak Papa satu-satunya,” balas Felicia. Cakra tersentak lalu berkata, “Kakakmu kan harus bekerja.”“Aku juga harus bekerja. Bahkan aku jauh lebih sibuk dari Kak Ivan.”Cakra ingin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2945

    “Ma, aku tahu siapa yang menjebakku. Pelakunya adalah ketiga kakak iparku. Kak Ivan memang membawakan anggur dari kamarnya untuk Papa. Tapi, Kak Ivan nggak mungkin menjebak kami. Semua ini pasti ulah Kak Dania.”“Mama!”Namun, Patricia sama sekali tidak bersedia mendengarkan Fani dan langsung masuk ke dalam mobil. Fani berusaha mendekat, tapi tidak berhasil mendekati mobil. Sampai akhirnya, Patricia menurunkan jendela mobilnya sebelum sopir melajukan mobil. Kemudian dia memberikan isyarat agar para pengawal menyingkir dan membiarkan Fani melangkah maju. Fani dengan cepat melepaskan diri dari para pengawal lalu melangkah maju dengan gembira. “Mama percaya padaku, kan? Apa yang kukatakan tadi adalah fakta. Mama pasti nggak ada waktu untuk menyelidiki ini karena terlalu sibuk mengurus Papa di rumah sakit. Mama pasti akan mengetahui faktanya kalau Mama segera menyelidikinya.”Patricia menatap Fani lalu berkata dengan dingin, “Aku tahu kalau kalian berdua sudah dijebak.”Fani semakin bahag

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2946

    Fani akhirnya berhenti menangis dan berdiri. Dia menghitung uang sejumlah empat juta untuk memastikan tidak ada yang kurang sedikit pun. Dulu empat juta tidak seberapa baginya, tetapi sekarang empat juta bisa dia gunakan untuk membayar sewa tempat tinggal dan juga kebutuhan hidupnya selama satu bulan.Kondisi kehidupan Fani saat ini tidak lebih baik daripada Giselle di Mambera. Meskipun Giselle tidak dijadikan sebagai pion oleh Lota, setidaknya dia masih memiliki adik kandung yang memberikan uang jajan setiap bulan sehingga dia tidak perlu kelaparan. Sedangkan Fani, dia tidak memiliki siapa-siapa.Meski begitu Fani tidak sudi meninggalkan Cianter begitu saja. Dia ingin membalas dendam kepada ketiga kakak iparnya. Ketiga kakak laki-laki Fani mewarisi sifat dari ayah mereka, yakni suka bermain dengan wanita lain di luar rumah.Fani paham betul seperti apa hobi dan moralitas ketiga kakaknya itu. Selama mereka bertiga masih menyimpan perasaan, Fani tinggal memancing mereka saja, dan dipast

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2947

    Felicia tiba-tiba berpaling menatap Vandi dengan niat untuk bergosip. Dengan suara lirih dia bertanya, “Pak Vandi, ada cewek yang kamu suka?”Vandi ditugaskan untuk menjaga Felicia oleh Patricia. Patricia pernah bilang, Vandi orang yang bisa dipercaya oleh Felicia untuk seumur hidupnya, karena Vandi tidak akan pernah mengkhianatinya. Meskipun kelak Felicia tidak menjadi kepala keluarga Gatara, Vandi akan tetap setia mengikutinya sampai mati. Setelah Felicia menguji kesetiaan Vandi berkali-kali, akhirnya dia memutuskan untuk menaruh kepercayaan penuh kepadanya.Kemampuan Vandi sebagai asisten khusus untuk anggota keluarga Gatara yang dilatih secara khusus tentu tidak perlu diragukan lagi. Apa pun tugas yang dipercayakan kepadanya pasti dia kerjakan dengan baik. Keadaan keluarga Gatara makin hari memang makin memburuk, tetapi pusat pelatihan yang dibangun oleh para leluhur mereka memang luar biasa. Entah dari mana mereka bisa menemukan anak-anak yang begitu hebat, hingga dididik pelan-pe

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status