Share

Bab 2875

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-10 18:00:00
Sebenarnya, Bram juga menyembunyikannya dari orang tuanya. Namun, orang tuanya bukanlah orang biasa. Orang tuanya pasti tahu semua yang Bram lakukan, tapi mereka diam saja.

Lana yang sedang mengawasi di depan pintu rumah melihat putrinya membawa masuk dua orang tidak dikenal. Kedua orang itu sedikit mirip dengan Bram. Dia pun langsung tahu siapa kedua tamu yang datang mendadak itu. Lana segera membuka pintu lebar-lebar.

Begitu melihat Lana, Kania hampir saja memanggilnya dengan sebutan Besan. Untung saja, dia cepat-cepat menutup mulutnya. Kania takut kalau dia terlalu buru-buru dan berujung menakuti calon besannya.

Lana sendiri tidak menyangka orang tua Bram akan datang. Dalam hati berpikir, suami dan anak pertamanya baru saja pergi ke bandara, hendak terbang ke Kota Mambera untuk mencari tahu tentang orang tua Bram. Namun, ada baiknya mereka datang ke sini. Jadi saat suami dan putranya pergi cari tahu tentang keluarga Ardaba, tidak akan ketahuan oleh mereka. Dengan begitu, tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2876

    Bram merasa dirinya mungkin hanya akan menjadi alat untuk memberikan orang tuanya cucu.“Banyak banget ubinya? Kalau begitu kita bisa panggang ubi, panggang sendiri. Ubi panggang yang dijual di luar satu satu ubi saja sudah berapa puluh ribu. Mahal sekali.”Ternyata Chintya benar-benar suka. Pintu mobil masih terbuka. Chintya berjalan mendekat dan melihat ke dalam mobil. Pada detik berikutnya, dia berdecak dan berkata “Ini satu mobil isinya ubi semua?”Chintya juga mengambil kantong yang entah berisi ubi jalar atau talas dan membawanya ke dalam rumah. Segera, Jerry juga keluar untuk membantu. Tiga orang pun tetap harus bolak-balik beberapa kali baru berhasil memindahkan semua barang di dalam mobil ke dalam rumah.Beberapa kotak yang berisi ginseng tua dan sarang burung walet yang berharga dimasukkan ke dalam kantong berisi ubi. Bram sungguh mengira orang tuanya hanya membawa hasil pertanian.Namun, Lana sama sekali tidak merasa terbebani saat menerima pemberian dari keluarga Ardaba. Te

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2877

    Lana menoleh ke arah Chintya dan bertanya, “Apa maksudnya penyakit apatis?”“Bram sakit, nama penyakitnya itu apatis. Dia hanya bisa bereaksi terhadap seorang perempuan seumur hidupnya. Kalau dia nggak bisa bertemu dengan perempuan yang bisa buat tubuhnya bereaksi, dia akan hidup selamanya seperti seorang kasim. Nggak bisa disembuhkan. Boleh dibilang hanya bisa pasrah sama takdir.”“Mama sudah hidup puluhan tahun, baru kali ini dengar ada penyakit seperti itu.” Lana tiba-tiba seperti menyadari sesuatu. “Dengan kata lain, kalau kamu menikah dengan Bram, kamu nggak perlu khawatir perasaannya akan berubah. Kamu juga nggak perlu khawatir akan ada perempuan lain yang bisa rebut dia dari kamu.”“Secara teori memang begitu. Bram juga bilang dia sama sekali nggak ada reaksi saat berhadapan dengan perempuan lain,” jawab Chintya. “Setelah orang tuanya tahu kondisinya, setiap hari mereka atur kencan buta untuk Bram. Tapi Bram nggak mau pergi. Orang tuanya pun kasih dia lihat banyak foto perempuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2878

    Sejak awal Lana sudah menyukai Bram. Setelah mengetahui situasi Bram, dia pun semakin yakin kalau Bram adalah calon menantu yang tepat. Karena situasi Bram yang khusus itu pula, Bram pasti akan sangat menyayangi Chintya. Lana juga tidak perlu putrinya akan menderita setelah menikah dan pindah ke Kota Mambera, jauh dari orang tua.Lana dan Chintya berbincang di dapur sambil menyiapkan sarapan untuk orang tua Bram. Bram pun segera datang untuk membantu.“Bram, kamu nggak perlu bantu apa-apa. Kamu temani orang tuamu ngobrol saja,” kata Chintya sambil mendorong pria itu keluar dari dapur.“Orang tuaku suruh aku datang untuk bantu. Kalian malah suruh aku keluar. Jadi aku harus dengar kata siapa? Oh ya, Om dan Kak Rama belum bangun atau sudah pergi ke sanggar?”Bram tidak melihat Firul dan Rama. Sekarang dia baru menemukan kesempatan untuk bertanya.“Papa dan kakaknya Chintya sedang pergi ke luar kota, ada urusan. Tadi pagi-pagi mereka sudah berangkat ke bandara. Sekarang mereka mungkin suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2879

    Jerry sedang mengobrol dengan orang tua Bram di ruang keluarga. Ardian orang yang asyik diajak bicara. Padahal ada perbedaan usia puluhan tahun di antara mereka berdua. Namun, keduanya cepat akrab dan mengobrol seru.Kalau bukan karena Bram datang membawakan sarapan untuk orang tuanya, Ardian dan Jerry mungkin akan menjadi saudara angkat. Kania diam-diam menendang suaminya beberapa kali sambil merutuk dalam hati. Apakah suaminya sudah lupa sedang berada di mana mereka? Di sini rumah keluarga Baruna, rumah calon besan mereka.Jerry adalah kakak calon menantu mereka. Jika Ardian dan Jerry menjadi saudara angkat, bagaimana Bram harus memanggil Jerry kelak? Malah jadi kacau nanti.“Pa, Ma, Tante buatkan sarapan untuk kalian. Makan selagi panas. Kami semua sudah makan.”Bram memanggil orang tuanya ke ruang makan. Pada saat yang sama, dia juga berkata, “Pa, Ma, nanti siang makan siang di sini saja. Aku dan Chintya akan pergi beli sayur.”Kania tersenyum hingga matanya menyipit. “Oke, Mama ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2880

    “Aku juga tenang, Ma. Chintya belum kasih jawaban ke Bram. Rasanya aku ingin bantu Chintya jawab. Keluarga Ardaba cocok untuk Chintya. Keluarga mereka murah hati, terus terang. Chintya orangnya ceplas-ceplos. Boleh dibilang juga terus terang. Cocok dengan keluarga Ardaba.”Lana memelototi Jerry. “Ini masalah besar dalam hidup adikmu. Kita hanya bantu dia nilai. Sisanya biar dia sendiri yang putuskan. Dia yang akan menikah dengan Bram, dia juga yang akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama Bram. Bagaimanapun juga, harus dengan orang yang dia sukai. Selain itu, adikmu sudah punya calon. Kamu dan Rama juga harus mulai pertimbangkan soal pernikahan.”“Ma, aku pergi cuci beras dan masak nasi dulu.” Jerry langsung kabur. Bisa-bisanya ibunya mengambil kesempatan untuk mendesaknya agar segera menikah. Lana pun mengomel ketika melihat Jerry yang langsung pergi.***Salju terlihat di mana-mana di Kota Malinjo. Tengah hari di Kota Mambera, suhu tertingginya 25 derajat. Di sepanjang jalan terli

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2881

    “Di tokoku ini nggak ada buku latihan menulis untuk anak TK. Kamu coba cari di toko lain saja.”Toko buku Olivia terletak di depan sebuah sekolah SMP. Pelanggan utamanya adalah murid SMP. Oleh karena itu, dia tidak menjual buku latihan menulis untuk anak-anak TK.“Nggak ada, ya? Kalau begitu nanti aku coba cari di toko buku lain.”Setelah melakukan pembayaran, ibu muda itu mengambil buku yang dibelinya dan berterima kasih kepada Olivia. Setelah itu, dia langsung keluar dari toko buku. Olivia masih menatap punggung perempuan itu. Entah mengapa, Olivia terus merasa sosok perempuan itu tampak familiar.Mungkin, Olivia pernah bertemu dengan ibu muda itu ketika dia menemani Stefan ke pesta. Namun, karena tidak berinteraksi dengannya, maka Olivia tidak mengingatnya. Nanti Olivia akan coba tanya pada Stefan, keluarga mana yang putra sulungnya sudah menikah, lalu putra keduanya baru masuk SMP dan putrinya baru masuk TK.Dilihat dari penampilannya, ibu muda barusan hanya berusia awal dua puluha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2882

    “Bu Giselle, Pak Lota pesan kamu harus belajar lebih banyak dan tingkatkan kemampuan. Sifat dan emosi juga harus diubah. Kamu harus bersikap lembut dan murah hati, seperti seorang nyonya besar. Semua sifat angkuhmu yang dulu harus diubah, nggak boleh seperti dulu lagi. Kalau nggak, kamu akan susah masuk ke lingkar pertemanan nyonya kalangan atas di Kota Mambera.”Giselle mengerutkan bibir dan berkata, “Kalian pikir mereka nggak sombong? Mereka juga ada yang sangat sombong. Kalian hanya belum pernah bertemu dengan mereka. Keluarga Siahaan juga keluarga kaya. Aku hanya terlalu muda dan energik, bukannya nggak terpelajar. Aku juga punya temperamen yang sangat baik. Dulu, teman-temanku semuanya putri dari keluarga kaya.”Sekalipun ibunya Giselle tidak diterima di lingkaran pergaulan nyonya besar, itu terjadi karena ibunya adalah adik ipar yang menikah lagi dengan kakak iparnya. Sehingga semua orang tidak menyukai ibunya. Akan tetapi, itu tidak memengaruhi status Giselle di kalangan masyara

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2883

    Tiba-tiba, Giselle berbaring sehingga tidak ada orang di luar yang bisa melihatnya. Saat ini, rombongan mobil Stefan lewat. Sebenarnya, Stefan tidak akan melihat Giselle.Giselle saja yang takut ketahuan. Dia khawatir Stefan akan melihatnya, khawatir Stefan akan mengetahui apa yang dia lakukan.Olivia bisa memasukkan Giselle ke penjara karena Giselle terlalu meremehkan Olivia, juga karena dia tidak tahu Olivia menguasai ilmu bela diri. Namun, alasan utamanya adalah Olivia memiliki Stefan sebagai bekingannya.Sekalipun sekarang Giselle juga memiliki bekingan, Giselle secara naluriah akan takut dan ingin bersembunyi setiap kali dia melihat rombongan mobil Stefan.Setelah mobil Stefan lewat, pengawal Stefan yang duduk di kursi samping menoleh dan melihat Giselle yang meringkuk di dalam mobil, seperti sedang ketakutan. Namun, dari luar sama sekali tidak dapat melihat orang yang duduk di kursi belakang.“Bu Giselle, apa yang kamu lakukan?” tanya si pengawal kepada Giselle dengan nada tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3175

    Raisa selalu merasa senang dan santai setiap kali minum kopi ketika suaminya masih hidup. Namun sekarang, dia harus minum kopi agar bisa tetap segar ketika bekerja. Daniel meminta sekretarisnya untuk menyiapkan kopi bagi Raisa dengan berkata, “Siapkan kopi untuk Bu Raisa saja dan segelas air hangat untuk saya. Saya sudah minum kopi di kantornya Stefan.”Daniel terbiasa minum kopi di pagi hari. Dia jarang sekali minum kopi di sore hari karena dia takut tidak bisa tidur ketika malam hari dan akan membuat matanya kelelahan. “Pak Daniel pergi ke Adhitama Group tadi?” tanya Raisa dengan senyuman lembut di wajahnya. “Ya, ada urusan mendesak, makanya saya pergi ke sana untuk mendiskusikannya dengan Pak Stefan,” jawab Daniel seadanya. Raisa memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih lanjut setelah mendengar jawaban Daniel yang seakan tidak ingin membicarakannya secara detail. Semua masyarakat kelas atas Mambera mengetahui kalau Stefan, Daniel dan Reiki adalah sahabat yang sangat dekat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3174

    Raisa mengambil alih posisi berdiri sekretaris Daniel dan mulai mendorong kursi roda Daniel menuju ruang CEO. Kedua sekretaris mereka mengikuti dari belakang dalam diam. “Bu Raisa, saya bisa melakukannya sendiri,” ujar Daniel yang menolak Raisa untuk mendorong kursi rodanya karena kursi roda yang digunakannya sekarang adalah kursi roda otomatis. Raisa langsung tersenyum seraya berkata, “Saya tidak mendorongnya, kok. Pak Daniel yang menggerakkannya sendiri.”Raisa sengaja tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa. Dia memilih untuk mengenakan pakaian kasual dan tidak menyanggul rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai dan mengenakan perhiasan yang biasa dia kenakan ketika suaminya masih hidup. Ditambah lagi, dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik dan awet muda seakan dia masih berusia 20 tahun. Semua orang pastinya tidak akan menyangka kalau Raisa adalah seorang janda berusia 30 tahunan dan memiliki putra berusia 9 tahun. Bahkan putranya memuji Raisa ketika dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3173

    “Sudah, jangan terlalu banyak berpikir. Hujan dan badai yang kalian berdua harus hadapi, jauh lebih banyak daripada pasangan lainnya. Kalian selalu bisa melihat pelangi setelah badai. Kak Odelina sedang sangat sibuk sekarang. Dia benar-benar tertekan dengan perusahaan barunya. Kamu juga tahu itu, kan?”“Walaupun dia pernah bekerja cukup baik sebelum menikah, tapi dia adalah ibu rumah tangga setelah menikah. Dia menarik diri dari dunia sosial selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, dia berhasil mendirikan usahanya sendiri, tapi itu juga belum lama. Sekarang, dia harus membuka perusahaan baru yang dibangun secara khusus untuk menyaingi Gatara Group.”“Pengalamannya masih belum cukup dan dia berada dalam tekanan yang cukup besar. Selain itu, penerus Gatara Group juga bukan orang biasa yang tidak bisa apa-apa. Mereka berdua sama-sama sedang berjuang keras. Dia mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk meresmikan pernikahan kalian pasti karena dia ingin fokus untuk mengurus perusahaan barun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3172

    Selain itu, ketiga kakaknya juga akan membantunya mengurus perusahaan, jadi Daniel bisa memulihkan tubuh dan mengejar calon istrinya dengan lebih leluasa. “Oke, kita bicarakan lagi nanti malam,” pungkas Odelina lalu menutup panggilan teleponnya yang telah mempersilakan sekretarisnya masuk.Sekretaris mengetuk pintu ruangannya untuk memberitahu kalau ada seorang klien yang datang. Odelina sendiri yang akan menerima dan menemui semua kliennya saat ini agar dia bisa segera mendapatkan kontrak kerja sama dari berbagai klien. Dia ingin agar perusahaannya memiliki pekerjaan yang bisa mereka kerjakan setelah libur tahun baru. Daniel melepaskan ponsel dari telinganya setelah Odelina mengakhiri panggilan mereka. Namun, wajah Daniel tampak kosong sambil terus memegangi ponselnya. Stefan sedang menikmati kopi sambil menatap sahabatnya itu sampai akhirnya tatapan mereka saling beradu. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Daniel sambil meletakkan ponselnya. “Kamu mikirin apa, sih? Pikiranmu pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3171

    “Proses pembuatan surat nikah nggak lama, kok. Kita bisa melakukannya setelah kamu pulang,” ujar Daniel yang bersikeras untuk mendapatkan surat nikah terlebih dahulu. Odelina pasti akan lebih tenang setelah mereka resmi menikah karena tidak akan lagi ada perempuan di luar sana yang berpikiran untuk bisa merebut Daniel dari sisinya. “Daniel, kita bicarakan masalah ini nanti saja kalau aku ada waktu kosong. Sekarang, lebih baik kita pertimbangkan dulu semuanya baik-baik.”“Kita nggak bisa bertindak impulsif karena pernikahan adalah hal besar di dalam hidup kita. Terlebih lagi, aku adalah seorang janda, jadi aku harus ekstra hati-hati dalam menghadapi pernikahan keduaku nantinya.”Daniel langsung berpikir kalau Odelina mungkin terlalu sibuk atau mungkin karena mimpi itu telah mengubah pikiran Odelina sampai ingin menunda peresmian hubungan mereka. Sebenarnya, apa yang dikatakan Odelina sudah cukup jelas, kegagalan pernikahannya terus membayangi keputusannya untuk menikah kembali. Kerag

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3170

    "Aku akan terus melakukan terapi, pasti akan sembuh total dan nggak akan menjadi beban bagimu. Meski aku nggak bisa menjanjikan kapan akan pulih sepenuhnya, sekarang aku sudah menggunakan kursi roda otomatis yang bisa kujalani sendiri, jadi setidaknya bisa mengurangi beban bagi orang yang merawatku," ujar Daniel dengan lembut. "Aku sudah memikirkannya, lebih baik kita mengurus pernikahan dulu, dan setelah aku benar-benar pulih, baru kita adakan pesta pernikahan." Daniel teringat ucapan sahabatnya, bahwa mungkin Odelina masih memiliki trauma dari pernikahan sebelumnya. Pikiran-pikiran itu membuatnya khawatir jika Daniel akan direbut orang. Maka, menurutnya, menikah adalah solusi terbaik. Setelah menjadi suami Odelina secara resmi, siapa pun tidak akan bisa merebut dirinya. Daniel bukan orang yang mudah jatuh cinta. Jika tidak, di usia 36 tahun dia sudah menikah sejak lama. Namun, begitu dia jatuh cinta, itu adalah cinta seumur hidup. Hatinya begitu sempit, hanya cukup untuk satu oran

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3169

    Daniel terdiam sejenak sebelum berkata, "Ya, meskipun semua orang bisa bermimpi, kamu belum pernah menceritakan mimpi seperti ini sebelumnya. Kamu bermimpi seperti itu tadi malam, apa karena kamu memikirkan hubungan kita sebelum tidur? Apakah kamu khawatir?" "Atau mungkin ada seseorang yang mengatakan sesuatu di depanmu jadi kamu nggak bisa menahan diri untuk berpikir berlebihan dan akhirnya bermimpi seperti itu?" Odelina tertawa kecil dan berkata, "Mana mungkin? Siapa yang akan mengatakan sesuatu sama aku? Aku bahkan nggak ada di Mambera sekarang. Kalaupun kamu benar-benar punya pengagum, mereka harus menungguku kembali ke Mambera sebelum mereka bisa datang padaku." "Aku hanya kebetulan bermimpi seperti itu. Aku hanya ingin memberitahumu dan melihat apakah kamu tahu jawabannya. Apakah kamu, tanpa sadar sudah menarik hati wanita lain?" Stefan tidak memberi tahu Daniel bahwa Olivia mencurigai Raisa memiliki perasaan pada Daniel. Odelina pun tidak akan mengatakan itu. Tanpa bukti, di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3168

    “Aku bukan Ronny dan nggak akan seperti dia. Nggak peduli ada berapa banyak wanita di luar sana yang lebih baik dari Odelina, aku nggak akan menyukai mereka. Aku sudah yakin dengan pilihanku, dan hanya dia yang akan kunikahi seumur hidup,” kata Daniel dengan serius. Setelah berhenti sejenak, dia bertanya kepada sahabatnya, “Stefan, menurutmu, apakah aku harus segera menikah dengan kakakmu? Dulu dia yang nggak mau menikah denganku. Kemudian, aku merasa diriku lumpuh dan nggak ingin menjadi beban baginya. Sebelum aku pulih sepenuhnya, aku nggak akan mau menikahinya.” “Apakah karena itu dia kehilangan kepercayaan? Mungkin dia merasa perasaanku sudah mulai goyah? Aku benar-benar takut nggak bisa sembuh dan harus pakai kursi roda seumur hidup. Pada akhirnya malah membebaninya.” “Setelah cerai, dia harus hidup sendiri dengan Russel. Dan itu sudah cukup berat. Kalau ditambah denganku yang lumpuh, hidupnya pasti makin sulit. Aku mencintainya, aku hanya ingin memberinya kebahagiaan, bukan me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3167

    Odelina hanya mengatakan bahwa dia bermimpi, tetapi Daniel langsung membatalkan rencananya kembali ke kantor dan memilih mengganggu waktu berharga sahabatnya. Dia khawatir akan ditertawakan oleh sahabatnya. Namun, hati kecilnya tidak tenang, dia merasa bahwa mimpi Odelina itu bukan tanpa alasan. Seperti kata pepatah, “Siang dipikirkan, malam terbawa mimpi.”Apakah ada seseorang yang mengatakan sesuatu pada Odelina sehingga dia berpikir terlalu jauh, dan akhirnya bermimpi seperti itu sepanjang malam? “Apa pun yang ingin kamu katakan, katakan saja. Kita ini teman lama, sahabat baik. Masih ada hal yang nggak bisa dibicarakan?” Stefan bangkit dan berjalan keluar dari meja kerjanya sembari bertanya, “Kamu mau minum kopi, teh, atau air hangat?” “Aku mau kopi.” “Seharusnya masih ada kopi. Aku periksa dulu. Kalau habis, aku buatkan air hangat saja.” Tidak lama kemudian, lelaki itu keluar dari sebuah ruangan dengan membawa dua cangkir kopi panas yang mengepul. “Masih ada. Ini satu untukm

DMCA.com Protection Status