Share

Bab 2875

Author: Anggur
Sebenarnya, Bram juga menyembunyikannya dari orang tuanya. Namun, orang tuanya bukanlah orang biasa. Orang tuanya pasti tahu semua yang Bram lakukan, tapi mereka diam saja.

Lana yang sedang mengawasi di depan pintu rumah melihat putrinya membawa masuk dua orang tidak dikenal. Kedua orang itu sedikit mirip dengan Bram. Dia pun langsung tahu siapa kedua tamu yang datang mendadak itu. Lana segera membuka pintu lebar-lebar.

Begitu melihat Lana, Kania hampir saja memanggilnya dengan sebutan Besan. Untung saja, dia cepat-cepat menutup mulutnya. Kania takut kalau dia terlalu buru-buru dan berujung menakuti calon besannya.

Lana sendiri tidak menyangka orang tua Bram akan datang. Dalam hati berpikir, suami dan anak pertamanya baru saja pergi ke bandara, hendak terbang ke Kota Mambera untuk mencari tahu tentang orang tua Bram. Namun, ada baiknya mereka datang ke sini. Jadi saat suami dan putranya pergi cari tahu tentang keluarga Ardaba, tidak akan ketahuan oleh mereka. Dengan begitu, tidak akan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2876

    Bram merasa dirinya mungkin hanya akan menjadi alat untuk memberikan orang tuanya cucu.“Banyak banget ubinya? Kalau begitu kita bisa panggang ubi, panggang sendiri. Ubi panggang yang dijual di luar satu satu ubi saja sudah berapa puluh ribu. Mahal sekali.”Ternyata Chintya benar-benar suka. Pintu mobil masih terbuka. Chintya berjalan mendekat dan melihat ke dalam mobil. Pada detik berikutnya, dia berdecak dan berkata “Ini satu mobil isinya ubi semua?”Chintya juga mengambil kantong yang entah berisi ubi jalar atau talas dan membawanya ke dalam rumah. Segera, Jerry juga keluar untuk membantu. Tiga orang pun tetap harus bolak-balik beberapa kali baru berhasil memindahkan semua barang di dalam mobil ke dalam rumah.Beberapa kotak yang berisi ginseng tua dan sarang burung walet yang berharga dimasukkan ke dalam kantong berisi ubi. Bram sungguh mengira orang tuanya hanya membawa hasil pertanian.Namun, Lana sama sekali tidak merasa terbebani saat menerima pemberian dari keluarga Ardaba. Te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2877

    Lana menoleh ke arah Chintya dan bertanya, “Apa maksudnya penyakit apatis?”“Bram sakit, nama penyakitnya itu apatis. Dia hanya bisa bereaksi terhadap seorang perempuan seumur hidupnya. Kalau dia nggak bisa bertemu dengan perempuan yang bisa buat tubuhnya bereaksi, dia akan hidup selamanya seperti seorang kasim. Nggak bisa disembuhkan. Boleh dibilang hanya bisa pasrah sama takdir.”“Mama sudah hidup puluhan tahun, baru kali ini dengar ada penyakit seperti itu.” Lana tiba-tiba seperti menyadari sesuatu. “Dengan kata lain, kalau kamu menikah dengan Bram, kamu nggak perlu khawatir perasaannya akan berubah. Kamu juga nggak perlu khawatir akan ada perempuan lain yang bisa rebut dia dari kamu.”“Secara teori memang begitu. Bram juga bilang dia sama sekali nggak ada reaksi saat berhadapan dengan perempuan lain,” jawab Chintya. “Setelah orang tuanya tahu kondisinya, setiap hari mereka atur kencan buta untuk Bram. Tapi Bram nggak mau pergi. Orang tuanya pun kasih dia lihat banyak foto perempuan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2878

    Sejak awal Lana sudah menyukai Bram. Setelah mengetahui situasi Bram, dia pun semakin yakin kalau Bram adalah calon menantu yang tepat. Karena situasi Bram yang khusus itu pula, Bram pasti akan sangat menyayangi Chintya. Lana juga tidak perlu putrinya akan menderita setelah menikah dan pindah ke Kota Mambera, jauh dari orang tua.Lana dan Chintya berbincang di dapur sambil menyiapkan sarapan untuk orang tua Bram. Bram pun segera datang untuk membantu.“Bram, kamu nggak perlu bantu apa-apa. Kamu temani orang tuamu ngobrol saja,” kata Chintya sambil mendorong pria itu keluar dari dapur.“Orang tuaku suruh aku datang untuk bantu. Kalian malah suruh aku keluar. Jadi aku harus dengar kata siapa? Oh ya, Om dan Kak Rama belum bangun atau sudah pergi ke sanggar?”Bram tidak melihat Firul dan Rama. Sekarang dia baru menemukan kesempatan untuk bertanya.“Papa dan kakaknya Chintya sedang pergi ke luar kota, ada urusan. Tadi pagi-pagi mereka sudah berangkat ke bandara. Sekarang mereka mungkin suda

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2879

    Jerry sedang mengobrol dengan orang tua Bram di ruang keluarga. Ardian orang yang asyik diajak bicara. Padahal ada perbedaan usia puluhan tahun di antara mereka berdua. Namun, keduanya cepat akrab dan mengobrol seru.Kalau bukan karena Bram datang membawakan sarapan untuk orang tuanya, Ardian dan Jerry mungkin akan menjadi saudara angkat. Kania diam-diam menendang suaminya beberapa kali sambil merutuk dalam hati. Apakah suaminya sudah lupa sedang berada di mana mereka? Di sini rumah keluarga Baruna, rumah calon besan mereka.Jerry adalah kakak calon menantu mereka. Jika Ardian dan Jerry menjadi saudara angkat, bagaimana Bram harus memanggil Jerry kelak? Malah jadi kacau nanti.“Pa, Ma, Tante buatkan sarapan untuk kalian. Makan selagi panas. Kami semua sudah makan.”Bram memanggil orang tuanya ke ruang makan. Pada saat yang sama, dia juga berkata, “Pa, Ma, nanti siang makan siang di sini saja. Aku dan Chintya akan pergi beli sayur.”Kania tersenyum hingga matanya menyipit. “Oke, Mama ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2880

    “Aku juga tenang, Ma. Chintya belum kasih jawaban ke Bram. Rasanya aku ingin bantu Chintya jawab. Keluarga Ardaba cocok untuk Chintya. Keluarga mereka murah hati, terus terang. Chintya orangnya ceplas-ceplos. Boleh dibilang juga terus terang. Cocok dengan keluarga Ardaba.”Lana memelototi Jerry. “Ini masalah besar dalam hidup adikmu. Kita hanya bantu dia nilai. Sisanya biar dia sendiri yang putuskan. Dia yang akan menikah dengan Bram, dia juga yang akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama Bram. Bagaimanapun juga, harus dengan orang yang dia sukai. Selain itu, adikmu sudah punya calon. Kamu dan Rama juga harus mulai pertimbangkan soal pernikahan.”“Ma, aku pergi cuci beras dan masak nasi dulu.” Jerry langsung kabur. Bisa-bisanya ibunya mengambil kesempatan untuk mendesaknya agar segera menikah. Lana pun mengomel ketika melihat Jerry yang langsung pergi.***Salju terlihat di mana-mana di Kota Malinjo. Tengah hari di Kota Mambera, suhu tertingginya 25 derajat. Di sepanjang jalan terli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2881

    “Di tokoku ini nggak ada buku latihan menulis untuk anak TK. Kamu coba cari di toko lain saja.”Toko buku Olivia terletak di depan sebuah sekolah SMP. Pelanggan utamanya adalah murid SMP. Oleh karena itu, dia tidak menjual buku latihan menulis untuk anak-anak TK.“Nggak ada, ya? Kalau begitu nanti aku coba cari di toko buku lain.”Setelah melakukan pembayaran, ibu muda itu mengambil buku yang dibelinya dan berterima kasih kepada Olivia. Setelah itu, dia langsung keluar dari toko buku. Olivia masih menatap punggung perempuan itu. Entah mengapa, Olivia terus merasa sosok perempuan itu tampak familiar.Mungkin, Olivia pernah bertemu dengan ibu muda itu ketika dia menemani Stefan ke pesta. Namun, karena tidak berinteraksi dengannya, maka Olivia tidak mengingatnya. Nanti Olivia akan coba tanya pada Stefan, keluarga mana yang putra sulungnya sudah menikah, lalu putra keduanya baru masuk SMP dan putrinya baru masuk TK.Dilihat dari penampilannya, ibu muda barusan hanya berusia awal dua puluha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2882

    “Bu Giselle, Pak Lota pesan kamu harus belajar lebih banyak dan tingkatkan kemampuan. Sifat dan emosi juga harus diubah. Kamu harus bersikap lembut dan murah hati, seperti seorang nyonya besar. Semua sifat angkuhmu yang dulu harus diubah, nggak boleh seperti dulu lagi. Kalau nggak, kamu akan susah masuk ke lingkar pertemanan nyonya kalangan atas di Kota Mambera.”Giselle mengerutkan bibir dan berkata, “Kalian pikir mereka nggak sombong? Mereka juga ada yang sangat sombong. Kalian hanya belum pernah bertemu dengan mereka. Keluarga Siahaan juga keluarga kaya. Aku hanya terlalu muda dan energik, bukannya nggak terpelajar. Aku juga punya temperamen yang sangat baik. Dulu, teman-temanku semuanya putri dari keluarga kaya.”Sekalipun ibunya Giselle tidak diterima di lingkaran pergaulan nyonya besar, itu terjadi karena ibunya adalah adik ipar yang menikah lagi dengan kakak iparnya. Sehingga semua orang tidak menyukai ibunya. Akan tetapi, itu tidak memengaruhi status Giselle di kalangan masyara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2883

    Tiba-tiba, Giselle berbaring sehingga tidak ada orang di luar yang bisa melihatnya. Saat ini, rombongan mobil Stefan lewat. Sebenarnya, Stefan tidak akan melihat Giselle.Giselle saja yang takut ketahuan. Dia khawatir Stefan akan melihatnya, khawatir Stefan akan mengetahui apa yang dia lakukan.Olivia bisa memasukkan Giselle ke penjara karena Giselle terlalu meremehkan Olivia, juga karena dia tidak tahu Olivia menguasai ilmu bela diri. Namun, alasan utamanya adalah Olivia memiliki Stefan sebagai bekingannya.Sekalipun sekarang Giselle juga memiliki bekingan, Giselle secara naluriah akan takut dan ingin bersembunyi setiap kali dia melihat rombongan mobil Stefan.Setelah mobil Stefan lewat, pengawal Stefan yang duduk di kursi samping menoleh dan melihat Giselle yang meringkuk di dalam mobil, seperti sedang ketakutan. Namun, dari luar sama sekali tidak dapat melihat orang yang duduk di kursi belakang.“Bu Giselle, apa yang kamu lakukan?” tanya si pengawal kepada Giselle dengan nada tidak

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status