Share

Bab 2880

Penulis: Anggur
“Aku juga tenang, Ma. Chintya belum kasih jawaban ke Bram. Rasanya aku ingin bantu Chintya jawab. Keluarga Ardaba cocok untuk Chintya. Keluarga mereka murah hati, terus terang. Chintya orangnya ceplas-ceplos. Boleh dibilang juga terus terang. Cocok dengan keluarga Ardaba.”

Lana memelototi Jerry. “Ini masalah besar dalam hidup adikmu. Kita hanya bantu dia nilai. Sisanya biar dia sendiri yang putuskan. Dia yang akan menikah dengan Bram, dia juga yang akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama Bram. Bagaimanapun juga, harus dengan orang yang dia sukai. Selain itu, adikmu sudah punya calon. Kamu dan Rama juga harus mulai pertimbangkan soal pernikahan.”

“Ma, aku pergi cuci beras dan masak nasi dulu.”

Jerry langsung kabur. Bisa-bisanya ibunya mengambil kesempatan untuk mendesaknya agar segera menikah. Lana pun mengomel ketika melihat Jerry yang langsung pergi.

***

Salju terlihat di mana-mana di Kota Malinjo. Tengah hari di Kota Mambera, suhu tertingginya 25 derajat. Di sepanjang jalan terli
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
jangan2 ini adik Rosalina yg menyamar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2881

    “Di tokoku ini nggak ada buku latihan menulis untuk anak TK. Kamu coba cari di toko lain saja.”Toko buku Olivia terletak di depan sebuah sekolah SMP. Pelanggan utamanya adalah murid SMP. Oleh karena itu, dia tidak menjual buku latihan menulis untuk anak-anak TK.“Nggak ada, ya? Kalau begitu nanti aku coba cari di toko buku lain.”Setelah melakukan pembayaran, ibu muda itu mengambil buku yang dibelinya dan berterima kasih kepada Olivia. Setelah itu, dia langsung keluar dari toko buku. Olivia masih menatap punggung perempuan itu. Entah mengapa, Olivia terus merasa sosok perempuan itu tampak familiar.Mungkin, Olivia pernah bertemu dengan ibu muda itu ketika dia menemani Stefan ke pesta. Namun, karena tidak berinteraksi dengannya, maka Olivia tidak mengingatnya. Nanti Olivia akan coba tanya pada Stefan, keluarga mana yang putra sulungnya sudah menikah, lalu putra keduanya baru masuk SMP dan putrinya baru masuk TK.Dilihat dari penampilannya, ibu muda barusan hanya berusia awal dua puluha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2882

    “Bu Giselle, Pak Lota pesan kamu harus belajar lebih banyak dan tingkatkan kemampuan. Sifat dan emosi juga harus diubah. Kamu harus bersikap lembut dan murah hati, seperti seorang nyonya besar. Semua sifat angkuhmu yang dulu harus diubah, nggak boleh seperti dulu lagi. Kalau nggak, kamu akan susah masuk ke lingkar pertemanan nyonya kalangan atas di Kota Mambera.”Giselle mengerutkan bibir dan berkata, “Kalian pikir mereka nggak sombong? Mereka juga ada yang sangat sombong. Kalian hanya belum pernah bertemu dengan mereka. Keluarga Siahaan juga keluarga kaya. Aku hanya terlalu muda dan energik, bukannya nggak terpelajar. Aku juga punya temperamen yang sangat baik. Dulu, teman-temanku semuanya putri dari keluarga kaya.”Sekalipun ibunya Giselle tidak diterima di lingkaran pergaulan nyonya besar, itu terjadi karena ibunya adalah adik ipar yang menikah lagi dengan kakak iparnya. Sehingga semua orang tidak menyukai ibunya. Akan tetapi, itu tidak memengaruhi status Giselle di kalangan masyara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2883

    Tiba-tiba, Giselle berbaring sehingga tidak ada orang di luar yang bisa melihatnya. Saat ini, rombongan mobil Stefan lewat. Sebenarnya, Stefan tidak akan melihat Giselle.Giselle saja yang takut ketahuan. Dia khawatir Stefan akan melihatnya, khawatir Stefan akan mengetahui apa yang dia lakukan.Olivia bisa memasukkan Giselle ke penjara karena Giselle terlalu meremehkan Olivia, juga karena dia tidak tahu Olivia menguasai ilmu bela diri. Namun, alasan utamanya adalah Olivia memiliki Stefan sebagai bekingannya.Sekalipun sekarang Giselle juga memiliki bekingan, Giselle secara naluriah akan takut dan ingin bersembunyi setiap kali dia melihat rombongan mobil Stefan.Setelah mobil Stefan lewat, pengawal Stefan yang duduk di kursi samping menoleh dan melihat Giselle yang meringkuk di dalam mobil, seperti sedang ketakutan. Namun, dari luar sama sekali tidak dapat melihat orang yang duduk di kursi belakang.“Bu Giselle, apa yang kamu lakukan?” tanya si pengawal kepada Giselle dengan nada tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2884

    Lota berjanji kepada Giselle. Jika Giselle bisa memastikan kalau anak angkat Mulan adalah orang yang mereka cari dan Giselle bisa menculik anak itu, maka Lota akan menyerahkan semua harta keluarga Siahaan kepada Giselle. Lota juga akan menyerahkan Olivia kepada Giselle, terserah Giselle mau lakukan apa pun yang dia inginkan kepada Olivia.Lota tidak memberitahu Giselle kalau janjinya tidak pernah bisa dipegang. Setelah urusan kelar, Giselle masih bisa hidup atau tidak, tidak ada yang tahu. Giselle masih saja bermimpi kalau Lota mau bermusuhan dengan keluarga Adhitama dan keluarga Ardaba. Itu hanya akan menjadi mimpi di siang bolong.Si pengawal tahu betul. Namun, mereka tinggal di sini hanya untuk mengawasi Giselle dan membantunya. Jadi mereka tidak bisa memberitahu Giselle terlalu banyak. Biarkan saja Giselle terus bermimpi. Kalau tidak, bagaimana dia bisa punya motivasi untuk bantu Lota?Giselle memanyunkan bibirnya dan berkata, “Aku tahu. Kenapa kalian begitu dingin padaku? Kalian t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2885

    Akan ada saatnya Jordan menyesal. Jelas-jelas Giselle adalah kakak kandung Jordan, seayah dan seibu. Namun, Jordan lebih percaya pada Rosalina yang merupakan kakak tirinya.Odelina sungguh tidak menyangka kalau ibu muda yang baru saja datang ke toko bukunya untuk membeli buku materi adalah Giselle yang memakai topeng kulit.Sebenarnya Olivia tidak begitu mengenal Giselle. Setelah melihat wajah Giselle yang berubah, dia hanya merasa sosok itu tampak familiar. Namun, dia tidak bisa mengingat siapa orang itu sama sekali. Di dalam lingkar pertemanannya tidak pernah ada orang bernama Giselle.Setelah mendengar suara langkah kaki yang familiar, Olivia pun keluar dari toko buku. “Stefan,” panggilnya.Olivia berjalan ke arah suaminya sambil tersenyum. Stefan menatapnya dengan lembut sambil berjalan mendekat dengan cepat. Dia memeluk Olivia terlebih dahulu, lalu berkata, “Sayang, aku kangen kamu.”Kemudian, Stevan mencium kening Olivia. Setelah itu dia baru melepaskan Olivia. Olivia pun berkata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2886

    Tangan Stefan menggenggam tangan Olivia lalu berkata, “Kita cukup 30 menit berada di sana lalu pergi.” “Kamu jangan minum dan jangan dekat-dekat sama mereka. Pokoknya jangan menjauh selangkah pun dariku. Lagi pula, orang-orang akan langsung menyingkir dan nggak berani mendekatiku ketika mereka melihatku.” Semua orang juga tahu kalau Olivia adalah istri tercinta dari Stefan Adhitama yang cukup lama menanti kehamilan. Bayi yang ada di perut Olivia adalah bayi yang sangat berharga, jadi siapa pun tidak akan berani terlalu dekat ketika bertemu dengan Olivia. Mereka takut, Olivia tiba-tiba saja terjatuh tanpa sengaja dan mereka akan menjadi pihak yang disalahkan atas hal buruk tersebut.Olivia hanya bisa pasrah. Sebenarnya, Olivia tidak suka orang-orang menjauhinya. Namun, orang-orang sudah terlanjur takut ketika melihatnya. Bahkan orang-orang kelas atas Membera sampai mengatakan kalau mereka akan mulai mendekati Olivia lagi setelah dia melahirkan bayinya. “Orang-orang itu seharusnya tah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2887

    “Apa mau kutemani?” tanya Stefan hangat.“Nggak usah, aku mau pergi sendiri. Lagi pula, pekerjaanmu kan penting,” tolak Olivia. Stefan juga tidak memaksa untuk menemani Olivia. Karena Olivia hanya ingin pergi ke rumah keluarga Sanjaya, jadi Stefan juga tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Sesampainya di hotel, Olivia melihat Giselle ketika dia turun dari mobil. Pada awalnya, Giselle berencana kembali ke vila untuk makan, mengganti pakaian dan melepaskan topeng kulitnya. Setelah itu, dia akan kembali ke kamar sewaannya dan kembali ke identitasnya sebagai Giselle Siahaan Namun di tengah perjalanan, Giselle berubah pikiran dan meminta pengawalnya untuk membawanya ke Mambera Hotel. Dia ingin melatih keberaniannya karena dia tahu kalau Stefan dan istrinya sering berkunjung ke sana. Dia bertekad untuk tidak takut ataupun melarikan diri ketika bertemu dengan pasangan itu untuk mengembangkan keberaniannya. Kedua pengawal keluarga Brata tidak menolak permintaan Giselle dan langsung menyetuju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2888

    Giselle tidak berani membantah dan langsung naik ke dalam mobil. Dua jam kemudian, Giselle kembali menjadi Giselle Siahaan. Dia menaiki tangga sampai ke depan pintu kamar sewanya. Dia mengeluarkan kunci kamarnya dan melihat pintunya tiba-tiba saja terbuka. Dia langsung mengira kalau ada pencuri yang masuk ke dalam kamar sewanya. Dia hanyalah seorang gadis miskin sekarang. Jadi, bagaimana mungkin ada orang yang masuk ke dalam kamarnya? Namun, tiba-tiba saja dia melihat sosok perempuan yang dikenalnya membuka pintu.Giselle langsung berseru, “Tante, kenapa kamu di sini? Tante kok punya kunci kamarku?” Seingatnya, dia tidak pernah memberikan kunci kamar sewanya kepada kedua tantenya. Jadi, bagaimana mungkin Tante Cahaya bisa masuk begitu saja?Cahaya sempat kaget selama beberapa saat sampai akhirnya dia berkata, “Giselle, kamu mengagetkan Tante saja. Kamu pulang tanpa bersuara sama sekali. Kamu lupa kalau kamu yang memberikan Tante kunci kamarmu untuk membersihkan kamarmu ini. Tapi, Tan

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3367

    “Ma.” Ivan terkekeh dan berkata, “Papa nggak mungkin marah Mama. Dia memang sudah berbuat salah, tapi Mama selalu ada di hatinya. Papa tinggal sama aku. Setiap hari dia selalu ngomong soal Mama. Dia bilang kalau Mama lagi kesal, siapa yang temani Mama cari angin segar? Setiap hari Papa baca novel dari ponselnya. Baca novel roman lagi. Dia sampai bilang mau minta maaf pada Mama seperti tokoh dalam novel.”Cakra sudah mengebiri dirinya sendiri. Tidak peduli secantik dan semuda apa perempuan di luar sana, Cakra juga tidak bisa menyentuh mereka lagi. Patricia telah menghancurkan satu-satunya kebanggaan Cakra.Namun, Cakra tidak mau bercerai. Sekalipun dia sangat membenci istrinya, dia juga tidak mau bercerai. Karena dia tahu, setelah cerai, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Kemungkinan besar, dia harus pergi dengan tangan kosong.Di Kota Cianter, Cakra tidak akan pernah bisa mengalahkan Patricia. Kecuali dia bisa hidup lebih lama dari Patricia. Dengan begitu, setelah Patricia meninggal,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3366

    Ivan tidak memiliki perasaan apa pun terhadap istrinya lagi sekarang. Padahal dulu hubungan mereka sangat baik. Mereka punya putra dan putri. Ivan pun sangat sayang anak-anaknya. Dia paling sayang putrinya.Pada saat Ivan tahu kalau Fani bukan adik kandungnya, lalu adik kandungnya Felicia, terlihat seperti orang yang lemah dan tidak bisa apa-apa, Ivan merasa sangat senang. Dia berharap ibunya bisa mewariskan posisi sebagai kepala keluarga kepada putrinya.Meskipun sekarang putri Ivan tampak tidak memiliki kemampuan apa pun, itu karena putrinya masih kecil. Selama ibunya bersedia melatih cucunya sebagai penerus, Ivan yakin putrinya tidak terlalu buruk. Oleh karena itu, dia sangat menyayangi putrinya.Setelah mendengar pertanyaan Felicia, Ivan membuka mulutnya, ingin memberikan penjelasan. Namun, dia mendapati kalau dia sama sekali tidak bisa membantah. Dia hanya bisa diam.Felicia selesai membaca dokumen di tangannya dan merasa tidak ada masalah. Dia pun menelepon ibunya dan berkata kal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3365

    Felicia bertemu dengan Ivan yang baru keluar dari lift di pintu lift. Kedua saudara itu berhenti sejenak. Ivan keluar lebih dulu dari lift, sementara Felicia tidak terburu-buru masuk. "Felicia, kamu mau pergi?" Ivan memegang sebuah map dokumen, mungkin ada dokumen yang perlu ditandatangani Felicia. Karena ibu mereka sedang tidak berada di perusahaan, semua cap penting diserahkan kepada Felicia.Banyak dokumen penting harus ditandatangani dan dicap olehnya agar berlaku. Biasanya, urusan tanda tangan dokumen seperti itu selalu diserahkan kepada sekretaris, dan jarang Ivan datang langsung. Felicia dengan tenang menjawab, "Ya, ada sedikit urusan yang harus aku urus, Kak. Ada apa?" Dia melirik map dokumen di tangan Ivan. Namun, lelaki itu tidak langsung menyerahkan map itu, melainkan berkata, "Ada dokumen yang butuh tanda tangan dan cap darimu." "Bisa ditunda sebentar? Kamu mau pergi urus apa? Apakah penting sekali?" Nada Ivan terdengar ramah, tetapi ada sedikit nada menyelidik. Ke ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status