Share

Bab 2876

Penulis: Anggur
Bram merasa dirinya mungkin hanya akan menjadi alat untuk memberikan orang tuanya cucu.

“Banyak banget ubinya? Kalau begitu kita bisa panggang ubi, panggang sendiri. Ubi panggang yang dijual di luar satu satu ubi saja sudah berapa puluh ribu. Mahal sekali.”

Ternyata Chintya benar-benar suka. Pintu mobil masih terbuka. Chintya berjalan mendekat dan melihat ke dalam mobil. Pada detik berikutnya, dia berdecak dan berkata “Ini satu mobil isinya ubi semua?”

Chintya juga mengambil kantong yang entah berisi ubi jalar atau talas dan membawanya ke dalam rumah. Segera, Jerry juga keluar untuk membantu. Tiga orang pun tetap harus bolak-balik beberapa kali baru berhasil memindahkan semua barang di dalam mobil ke dalam rumah.

Beberapa kotak yang berisi ginseng tua dan sarang burung walet yang berharga dimasukkan ke dalam kantong berisi ubi. Bram sungguh mengira orang tuanya hanya membawa hasil pertanian.

Namun, Lana sama sekali tidak merasa terbebani saat menerima pemberian dari keluarga Ardaba. Te
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2877

    Lana menoleh ke arah Chintya dan bertanya, “Apa maksudnya penyakit apatis?”“Bram sakit, nama penyakitnya itu apatis. Dia hanya bisa bereaksi terhadap seorang perempuan seumur hidupnya. Kalau dia nggak bisa bertemu dengan perempuan yang bisa buat tubuhnya bereaksi, dia akan hidup selamanya seperti seorang kasim. Nggak bisa disembuhkan. Boleh dibilang hanya bisa pasrah sama takdir.”“Mama sudah hidup puluhan tahun, baru kali ini dengar ada penyakit seperti itu.” Lana tiba-tiba seperti menyadari sesuatu. “Dengan kata lain, kalau kamu menikah dengan Bram, kamu nggak perlu khawatir perasaannya akan berubah. Kamu juga nggak perlu khawatir akan ada perempuan lain yang bisa rebut dia dari kamu.”“Secara teori memang begitu. Bram juga bilang dia sama sekali nggak ada reaksi saat berhadapan dengan perempuan lain,” jawab Chintya. “Setelah orang tuanya tahu kondisinya, setiap hari mereka atur kencan buta untuk Bram. Tapi Bram nggak mau pergi. Orang tuanya pun kasih dia lihat banyak foto perempuan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2878

    Sejak awal Lana sudah menyukai Bram. Setelah mengetahui situasi Bram, dia pun semakin yakin kalau Bram adalah calon menantu yang tepat. Karena situasi Bram yang khusus itu pula, Bram pasti akan sangat menyayangi Chintya. Lana juga tidak perlu putrinya akan menderita setelah menikah dan pindah ke Kota Mambera, jauh dari orang tua.Lana dan Chintya berbincang di dapur sambil menyiapkan sarapan untuk orang tua Bram. Bram pun segera datang untuk membantu.“Bram, kamu nggak perlu bantu apa-apa. Kamu temani orang tuamu ngobrol saja,” kata Chintya sambil mendorong pria itu keluar dari dapur.“Orang tuaku suruh aku datang untuk bantu. Kalian malah suruh aku keluar. Jadi aku harus dengar kata siapa? Oh ya, Om dan Kak Rama belum bangun atau sudah pergi ke sanggar?”Bram tidak melihat Firul dan Rama. Sekarang dia baru menemukan kesempatan untuk bertanya.“Papa dan kakaknya Chintya sedang pergi ke luar kota, ada urusan. Tadi pagi-pagi mereka sudah berangkat ke bandara. Sekarang mereka mungkin suda

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2879

    Jerry sedang mengobrol dengan orang tua Bram di ruang keluarga. Ardian orang yang asyik diajak bicara. Padahal ada perbedaan usia puluhan tahun di antara mereka berdua. Namun, keduanya cepat akrab dan mengobrol seru.Kalau bukan karena Bram datang membawakan sarapan untuk orang tuanya, Ardian dan Jerry mungkin akan menjadi saudara angkat. Kania diam-diam menendang suaminya beberapa kali sambil merutuk dalam hati. Apakah suaminya sudah lupa sedang berada di mana mereka? Di sini rumah keluarga Baruna, rumah calon besan mereka.Jerry adalah kakak calon menantu mereka. Jika Ardian dan Jerry menjadi saudara angkat, bagaimana Bram harus memanggil Jerry kelak? Malah jadi kacau nanti.“Pa, Ma, Tante buatkan sarapan untuk kalian. Makan selagi panas. Kami semua sudah makan.”Bram memanggil orang tuanya ke ruang makan. Pada saat yang sama, dia juga berkata, “Pa, Ma, nanti siang makan siang di sini saja. Aku dan Chintya akan pergi beli sayur.”Kania tersenyum hingga matanya menyipit. “Oke, Mama ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2880

    “Aku juga tenang, Ma. Chintya belum kasih jawaban ke Bram. Rasanya aku ingin bantu Chintya jawab. Keluarga Ardaba cocok untuk Chintya. Keluarga mereka murah hati, terus terang. Chintya orangnya ceplas-ceplos. Boleh dibilang juga terus terang. Cocok dengan keluarga Ardaba.”Lana memelototi Jerry. “Ini masalah besar dalam hidup adikmu. Kita hanya bantu dia nilai. Sisanya biar dia sendiri yang putuskan. Dia yang akan menikah dengan Bram, dia juga yang akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama Bram. Bagaimanapun juga, harus dengan orang yang dia sukai. Selain itu, adikmu sudah punya calon. Kamu dan Rama juga harus mulai pertimbangkan soal pernikahan.”“Ma, aku pergi cuci beras dan masak nasi dulu.” Jerry langsung kabur. Bisa-bisanya ibunya mengambil kesempatan untuk mendesaknya agar segera menikah. Lana pun mengomel ketika melihat Jerry yang langsung pergi.***Salju terlihat di mana-mana di Kota Malinjo. Tengah hari di Kota Mambera, suhu tertingginya 25 derajat. Di sepanjang jalan terli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2881

    “Di tokoku ini nggak ada buku latihan menulis untuk anak TK. Kamu coba cari di toko lain saja.”Toko buku Olivia terletak di depan sebuah sekolah SMP. Pelanggan utamanya adalah murid SMP. Oleh karena itu, dia tidak menjual buku latihan menulis untuk anak-anak TK.“Nggak ada, ya? Kalau begitu nanti aku coba cari di toko buku lain.”Setelah melakukan pembayaran, ibu muda itu mengambil buku yang dibelinya dan berterima kasih kepada Olivia. Setelah itu, dia langsung keluar dari toko buku. Olivia masih menatap punggung perempuan itu. Entah mengapa, Olivia terus merasa sosok perempuan itu tampak familiar.Mungkin, Olivia pernah bertemu dengan ibu muda itu ketika dia menemani Stefan ke pesta. Namun, karena tidak berinteraksi dengannya, maka Olivia tidak mengingatnya. Nanti Olivia akan coba tanya pada Stefan, keluarga mana yang putra sulungnya sudah menikah, lalu putra keduanya baru masuk SMP dan putrinya baru masuk TK.Dilihat dari penampilannya, ibu muda barusan hanya berusia awal dua puluha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2882

    “Bu Giselle, Pak Lota pesan kamu harus belajar lebih banyak dan tingkatkan kemampuan. Sifat dan emosi juga harus diubah. Kamu harus bersikap lembut dan murah hati, seperti seorang nyonya besar. Semua sifat angkuhmu yang dulu harus diubah, nggak boleh seperti dulu lagi. Kalau nggak, kamu akan susah masuk ke lingkar pertemanan nyonya kalangan atas di Kota Mambera.”Giselle mengerutkan bibir dan berkata, “Kalian pikir mereka nggak sombong? Mereka juga ada yang sangat sombong. Kalian hanya belum pernah bertemu dengan mereka. Keluarga Siahaan juga keluarga kaya. Aku hanya terlalu muda dan energik, bukannya nggak terpelajar. Aku juga punya temperamen yang sangat baik. Dulu, teman-temanku semuanya putri dari keluarga kaya.”Sekalipun ibunya Giselle tidak diterima di lingkaran pergaulan nyonya besar, itu terjadi karena ibunya adalah adik ipar yang menikah lagi dengan kakak iparnya. Sehingga semua orang tidak menyukai ibunya. Akan tetapi, itu tidak memengaruhi status Giselle di kalangan masyara

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2883

    Tiba-tiba, Giselle berbaring sehingga tidak ada orang di luar yang bisa melihatnya. Saat ini, rombongan mobil Stefan lewat. Sebenarnya, Stefan tidak akan melihat Giselle.Giselle saja yang takut ketahuan. Dia khawatir Stefan akan melihatnya, khawatir Stefan akan mengetahui apa yang dia lakukan.Olivia bisa memasukkan Giselle ke penjara karena Giselle terlalu meremehkan Olivia, juga karena dia tidak tahu Olivia menguasai ilmu bela diri. Namun, alasan utamanya adalah Olivia memiliki Stefan sebagai bekingannya.Sekalipun sekarang Giselle juga memiliki bekingan, Giselle secara naluriah akan takut dan ingin bersembunyi setiap kali dia melihat rombongan mobil Stefan.Setelah mobil Stefan lewat, pengawal Stefan yang duduk di kursi samping menoleh dan melihat Giselle yang meringkuk di dalam mobil, seperti sedang ketakutan. Namun, dari luar sama sekali tidak dapat melihat orang yang duduk di kursi belakang.“Bu Giselle, apa yang kamu lakukan?” tanya si pengawal kepada Giselle dengan nada tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2884

    Lota berjanji kepada Giselle. Jika Giselle bisa memastikan kalau anak angkat Mulan adalah orang yang mereka cari dan Giselle bisa menculik anak itu, maka Lota akan menyerahkan semua harta keluarga Siahaan kepada Giselle. Lota juga akan menyerahkan Olivia kepada Giselle, terserah Giselle mau lakukan apa pun yang dia inginkan kepada Olivia.Lota tidak memberitahu Giselle kalau janjinya tidak pernah bisa dipegang. Setelah urusan kelar, Giselle masih bisa hidup atau tidak, tidak ada yang tahu. Giselle masih saja bermimpi kalau Lota mau bermusuhan dengan keluarga Adhitama dan keluarga Ardaba. Itu hanya akan menjadi mimpi di siang bolong.Si pengawal tahu betul. Namun, mereka tinggal di sini hanya untuk mengawasi Giselle dan membantunya. Jadi mereka tidak bisa memberitahu Giselle terlalu banyak. Biarkan saja Giselle terus bermimpi. Kalau tidak, bagaimana dia bisa punya motivasi untuk bantu Lota?Giselle memanyunkan bibirnya dan berkata, “Aku tahu. Kenapa kalian begitu dingin padaku? Kalian t

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3319

    Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3318

    Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3317

    Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3316

    Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status