Setidaknya Riko mau bertemu dengan Felicia. Kalau orang lain yang datang, Riko belum tentu mau bertemu.Setelah turun ke lantai pertama, Felicia berkata kepada sekretarisnya, “Kamu kembali ke perusahaan sendiri, ya. Aku mau pulang urus masalah di rumah. Selama beberapa hari ini Bu Patricia nggak ada waktu luang.”Ibu Felicia masih “merawat” ayahnya dengan baik di rumah sakit. Si sekretaris juga sudah mendengar ada sedikit insiden di keluarga Gatara. Orang-orang di perusahaan tidak tahu. Mereka hanya tahu kalau Patricia dan ketiga putranya tidak datang ke kantor. Hanya Felicia yang pergi ke kantor untuk mengurus segala sesuatu di perusahaan.Hal ini menyebabkan orang-orang di perusahaan diam-diam membicarakan keluarga Gatara. Jangan lihat Felicia sering dimarahi Patricia dan dibilang tidak berguna. Namun, Felicia adalah anak kandung Patricia. Jika sungguh terjadi sesuatu pada keluarga Gatara, pada akhirnya orang yang akan mengemban tanggung jawab tetaplah Felicia.Sedangkan mereka yang
“Ricky.” Rika sedang dalam suasana hati yang baik. Dia bahkan tertawa pelan ketika mulai bicara.Ricky yang berada di ujung telepon spontan kaget sekaligus senang. Dia tersenyum dan berkata, “Rika, apa yang buat kamu begitu bahagia? Kamu panggil namaku sambil tertawa pelan. Aku sudah kenal kamu begitu lama. Jarang-jarang kamu seperti ini.”Rika memiliki perasaan terhadap Ricky, tapi sikapnya terhadap Ricky sering kali masih begitu dingin. Itu juga karena memang seperti begitulah sifatnya. Rika memiliki sifat yang dingin dan serius.“Kamu ingin aku suasana hatiku jadi buruk?”“Tentu saja nggak. Aku justru berharap kalau selalu dalam suasana hati baik, bahagia dan riang setiap hari. Tapi beban yang kamu bawa terlalu berat sehingga buat kamu berada di bawah tekanan yang besar. Setiap hari pasang wajah murung, nggak tersenyum. Setiap kali lihat Ronald tertawa, rasanya aku ingin tutup mulutnya dengan lakban.”Perempuan yang dicintainya bekerja tanpa henti untuk Aurora Group setiap hari. Se
Ricky tidak menyadarinya, Rika pun tidak akan menjelaskannya. Biar jadi kejutan untuk Ricky besok malam. Itu juga akan mengejutkan seluruh Kota Cianter.Rika sudah memastikan perasaannya terhadap Ricky. Jika tidak ada hal di luar dugaan, dia akan menikah dengan Ricky dalam dua tahun ke depan. Karena Rika mencintainya, dia tidak ingin Ricky terus dicap sebagai seorang gay lagi. Ricky bukan gay, dia seorang pria normal.Rika yang telah menipu semua orang. Demi Ricky, Rika bersedia kembali menjadi seorang perempuan. Ricky pasti akan sangat senang. Namun, mereka berdua mungkin tidak menyangka kalau citra Rika sebagai seorang pria tertancap dalam di hati semua orang. Sekalipun Rika mengenakan pakaian perempuan ke pesta, ada kemungkinan orang lain akan mengira kalau Rika adalah seorang penerima dalam hubungannya dengan Ricky. Atau akan ada yang mengira Rika sengaja berpenampilan seperti perempuan untuk menyenangkan hati Ricky.Ricky juga pernah pura-pura menjadi seorang perempuan untuk menye
“Ma, aku agak ragu.”Setelah mendengar jawaban Rika, Cathy segera berkata, “Jangan ragu-ragu lagi. Pada dasarnya kamu memang seorang perempuan. Sudah seharusnya pakai baju perempuan. Kamu sudah pakai baju laki-laki selama 20 tahun lebih. Seharusnya dari awal kamu ganti pakai baju perempuan. Kamu bayangkan betapa senangnya Ricky saat dia temani kamu ke pesta dan lihat kamu pakai baju perempuan.”“Nanti semua orang akan tahu kalau kamu sebenarnya seorang perempuan. Mereka nggak akan bilang kalau kalian pasangan gay lagi. Setiap kali orang-orang datang dan minta aku pisahkan kalian berdua, aku sangat kesal. Mereka bilang kamu anak baik, tapi malah dirusak Ricky. Mereka juga bilang kamu dari dulu terlihat normal. Pasti karena Ricky sering ganggu kamu, makanya kamu terpaksa jadi gay.”“Mama benar-benar ingin bantah semua omongan mereka. Kalian berdua pasangan normal, bukan pasangan gay. Tapi selama ini kamu nggak mau kembali jadi perempuan. Mama nggak bisa ngomong apa-apa, hanya bisa bersab
“Oke, kamu kerja dulu. Sekarang juga Mama telepon papamu. Kami akan pergi beli gaun dan sepatu hak tinggi.”Cathy mengakhiri panggilan dengan gembira. Dia menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu berteriak keras, “Rhom, Rhoma. Rhoma.”Rhoma yang sedang berada di luar menjawab, “Ada apa?”Pria itu segera berlari masuk dari luar. “Ada apa? Kamu teriak begitu keras, buat orang jadi panik.”“Ayo, cepat ganti baju. Temani aku pergi beli baju. Aku mau pilihkan sendiri baju untuk Rika. Dia mau pakai baju perempuan. Akhirnya aku bisa beli gaun-gaun yang cantik lalu dandani anak kita jadi cantik.”Rhoma spontan tersenyum lebar ketika mendengar hal itu. “Rika sendiri yang bilang? Itu benar-benar kabar bagus. Tinggal suruh orang bawa sketsa desainnya ke sini, kamu tinggal pilih. Nggak usah pergi sendiri ke toko. Rika mau pakai baju perempuan. Kita harus belikan yang terbaik. Pakai pesan saja.”“Kalau pesan sudah nggak keburu lagi. Dia mau pakai buat besok malam. Katanya dia mau ke pesta besok m
Sore harinya, mobil yang sering digunakan Ricky melaju ke Aurora Group dan sampai di sana tepat waktu. Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk gedung kantor.Ricky turun dari mobil dengan buket bunga di pelukannya. Dia selalu terlihnat begitu tampan dalam balutan jasnya.“Pak Ricky.”Ricky masuk sambil membawa buket bunga. Semua orang yang melihatnya akan menyapa sambil tersenyum. Begitu Ricky sudah melewati mereka, senyum para karyawan itu langsung memudar.Ricky tahu betul. Banyak orang di Aurora Group membencinya. Jika bukan karena statusnya, orang-orang itu bahkan tidak akan repot-repot memberinya senyuman palsu. Apa daya, mungkin dia tidak bekerja cukup keras dalam mengejar istrinya. Sampai sekarang, Rika tidak berniat kembali ke identitasnya sebagai seorang perempuan.Ricky hanya bisa terus membiarkan dirinya dicap sebagai seorang gay dan dibenci para perempuan di Kota Cianter.Ricky segera menata perasaannya. Sejak dia mulai mengejar Rika, dia sudah siap mental. Tidak peduli a
Ricky melengkungkan bibirnya. “Nggak. Setiap kali aku kasih kamu bunga, kamu selalu bilang aku buang-buang uang. Kamu suruh aku jangan kasih kamu bunga. Aku sudah kasih kamu bunga selama setengah tahun lebih. Sikapmu nggak pernah berubah. Kali ini sikapmu tiba-tiba berubah. Aku kaget. Tapi aku sangat senang. Akhirnya kamu suka bunga yang aku kasih.”Rika menatap Ricky dengan lekat sejenak tanpa berkata apa-apa. Kemudian, dia berdiri dan keluar dari meja kerjanya. Dia memasukkan bunga ke dalam vas, lalu mundur beberapa langkah dan memeriksanya sebentar. Setelah itu, dia berkata, “Vas ini cukup besar, pas untuk satu buket bunga.”“Semua yang aku berikan padamu pasti pas.”Rika bergumam pelan. Dia berbalik dan kembali ke meja kerjanya, lalu mulai merapikan meja kerjanya. Saat datang kerja, meja dalam kondisi rapi. Saat pulang kerja, mejanya juga harus dalam kondisi rapi.“Ayo pergi makan. Jangan biarkan Kak Odelina dan Pak Daniel menunggu terlalu lama.”Ricky berjalan berdampingan dengan
“Ma,” panggil Rika sambil menerima telepon ibunya.“Rika, kamu sudah pulang kerja?”“Iya, baru siap-siap pulang, kenapa?”“Selain gaun malam, masih harus belikanmu baju santai di rumah?” tanya ibunya.Tanpa berpikir panjang, Rika langsung menolaknya dan menjawab, “Nggak perlu.”Dia hanya akan menggunakan gaun malam sebentar untuk datang ke acara. Tujuannya untuk memberi tahu semua orang jika dia sebenarnya seorang perempuan dan normal jika bisa menyukai Ricky. Dan lelaki itu juga lelaki normal dan bukan pecinta sesama jenis.Semua orang merasa Ricky yang merusak Rika sehingga mereka selalu memandang lelaki itu dengan sorot aneh, tetapi tidak menatapnya dengan cara yang sama.“Kenapa nggak perlu? Bukankah kamu mau mengembalikan identitas menjadi perempuan?” tanya ibunya dengan bingung. Kemudian dengan cepat melanjutkan, “Kamu berencana besok pakai pakaian wanita, lalu setelah itu pakai pakaian lelaki lagi?”“Nggak berubah di waktu biasanya.”Dia tidak perlu lagi mengenakan otot dada