Share

Bab 2764

Penulis: Anggur
Yanti memikirkan bahwa Daniel bersedia menjadi ayah sambung bagi Russel, siapa tahu kelak Odelina akan melahirkan seorang anak lagi karena Russel. Bocah itu selalu minta seorang adik. Semua orang menganggap anak yang ada di dalam perut Olivia adalah seorang lelaki.

Jika Russel ingin adik perempuan, dia akan meminta pada ibunya. Dengan begitu, Daniel akan memiliki anak kandungnya sendiri. Meski seorang perempuan juga tidak masalah. Tentu saja itu hanya harapan kecilnya saja yang tidak berani dia tunjukkan. Kecelakaan Daniel telah mengikis pandangan keluarga Lumanto tentang status sosial.

“Pulang dulu, kalau ada waktu baru datang lagi. Seharusnya Russel akan sering datang.”

Olivia tetap ingin membawa kedua anak itu pulang. Yanti juga tidak ada cara lain sehingga dia memberikan banyak vitamin dan diberikan secara paksa untuk Olivia bawa pulang.

“Tante, lihatlah badanku semakin lebar. Kalau makan ini lagi, aku akan menjadi gentong.”

Olivia sekarang sangat takut sekali dengan vitamin. Di ru
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2765

    Olivia tidak langsung pulang ke rumah, tetapi mengantarkan Liam ke tempatnya Jonas. Yose dan Mulan datang ke Mambera dan tinggal di vilanya lelaki itu. Setelah tiba di rumahnya Jonas, dia mengembalikan Liam pada Mulan dan seketika dia merasa lega.“Tante, aku masih boleh main sebentar?”Setelah menyadari bahwa dia akan berpisah dengan temannya, Russel menjadi tidak rela. Dia ingin bermain lagi meski hanya setengah jam saja.“Setelah Liam kembali, harus lama sekali baru bisa main bersamaku.”Olivia menatap Mulan dan perempuan itu berkata, “Kami masih harus membereskan barang. Mungkin sekitar setengah jam lagi sudah akan pulang.”“Biarkan mereka main setengah jam lagi. Liam juga nggak rela berpisah dengan Russel. Tapi juga nggak boleh biarkan mereka main terus, bisa sulit mengembalikan fokus mereka.”“Benar sekali. Kalau sekali main, dia akan ingin main terus dan nggak mau sekolah. Kalau bukan karena ada Liam yang jadi pembanding, Russel harus dipaksa ke sekolah seperti Amelia.”Mulan te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2766

    Olivia tiba-tiba teringat ahli spiritual yang meramal pernikahannya dengan Stefan. Ahli spiritual itu mengatakan kalau kehidupan mereka akan bahagia dan sempurna, punya anak laki-laki dan perempuan.Namun, jika Olivia melahirkan seorang anak perempuan, apakah dia bisa membesarkan anaknya itu hingga dewasa? Bagaimana kalau dia seperti leluhur keluarga Adhitama, yang tidak bisa membesarkan anak perempuan hingga dewasa meskipun dia bisa melahirkan anak perempuan?Kalau begitu, Olivia lebih memilih tidak punya anak perempuan. Daripada dia harus melihat sendiri anaknya kehilangan napas sedikit demi sedikit. Itu adalah hal yang amat sangat menyakitkan.Ahli spiritual sudah mengatakan bukan karena ada yang salah dengan feng shui Vila Permai. Dia juga mengatakan, feng shui Vila Permai justru mendatangkan kekayaan dan kemakmuran.“Ada apa, Oliv? Kenapa raut mukamu tiba-tiba berubah begini?” tanya Amelia yang menyadari perubahan ekspresi wajah Olivia.“Jangan-jangan karena kamu pernah dengar aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2767

    Mulan menimpali, “Benar, kadang-kadang Liam juga begitu. Kalau dia lagi main sendirian, nggak ada yang jaga, diam saja nggak ada suara, sekali pergi lihat, kamu pasti lihat dia lagi merusak sesuatu. Pernah suatu kali dia corat-coret lantai pakai lipstik aku.”Amelia tidak pernah mengasuh anak. Anak yang paling sering dia temui hanyalah Russel. Di matanya, Russel selalu pengertian, imut dan pintar. Tidak disangka, Russel memiliki sisi yang tidak Amelia ketahui.Amelia merasa anak-anak seperti malaikat kecil. Seperti keponakannya, tidak terlihat tampan saat baru dilahirkan. Namun semakin hari si kecil terlihat semakin tampan. Rasanya wajah si kecil terus berubah setiap harinya.Setiap hari Amelia mengambil beberapa foto keponakannya. Dia bilang dia sedang membuat dokumentasi pertumbuhan keponakannya. Hanya saja, keponakannya itu sedikit cengeng. Lapar menangis, buang air besar atau buang air kecil menangis. Anak-anak yang belum bisa bicara hanya tahu menangis.Mulan dan Olivia mengobrol

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2768

    Russel sebentar lagi akan jadi seorang kakak. Dia harus bisa melindungi dan menyayangi adik-adiknya.“Tante nggak selemah itu.”Olivia tersenyum sambil menggendong keponakannya. “Kamu baru berusia empat tahun, nggak berat-berat amat.”Lagi pula, Russel tidak gemuk. Russel benar-benar sudah mengantuk. Belum dua menit Olivia menggendongnya, dia sudah tidur pulas. Setengah jam kemudian, dua mobil tiba di Adhitama Group. Awalnya Olivia ingin menelepon Stefan. Setelah dipikir-pikir, dia memutuskan untuk memberi suaminya kejutan. Olivia sudah berkata pada Stefan kalau dia akan datang menjemputnya pulang kerja lalu pulang dan makan malam bersama, tapi dia tidak berkata akan datang jam berapa.Sekarang Olivia tiba lebih awal. Olivia muncul tiba-tiba di kantor Stefan. Bagi Stefan, itu adalah sebuah kejutan. Junia pernah bilang. Suami istri harus sering kasih kejutan satu sama lain, dengan begitu bisa mempererat hubungan mereka. Junia yang sering baca novel lebih pandai dalam menciptakan roman

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2769

    “Jonas dan Amelia antar mereka naik pesawat,” kata Olivia.“Baru datang berapa hari sudah pulang. Aku bahkan belum sempat undang Pak Yose makan bareng,” ujar Reiki.Olivia tersenyum. “Kalau sempat, kamu bisa terbang ke Kota Aldimo dan ajak dia makan bareng. Pak Yose datang hanya untuk bawa Liam ke sini main dengan Russel selama dua hari.”“Sekarang aku mana punya waktu. Aku nggak bisa ke mana-mana. Stefan cuti nikah, hari ini baru kembali bekerja. Aku sibuk sampai mau minum air pun nggak sempat,” keluh Reiki di depan nyonya bos.“Besok aku mau cuti. Aku belum bilang sama Stefan. Kalau aku bilang, nanti dia nggak setuju. Olivia, kamu bantu aku bilang ke dia, ya. Selama sebulan berturut-turut aku nggak istirahat. Besok aku cuti juga bukan istirahat. Mau temani Junia ke rumah sakit untuk pemeriksaan kehamilan.”Olivia langsung menjawab, “Oke. Kalau Stefan nggak kasih izin, aku akan bantu ngomong sama dia. Kamu sudah kerja keras. Kalau perlu, minta Stefan kasih kamu libur dua hari. Kamu ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2770

    Setelah dengar dua kalimat terakhir yang Stefan ucapkan, Reiki tertawa. “Kalau aku nggak ngomong, kamu nggak tahu betapa sibuk dan lelahnya aku. Sebelumnya kita sudah sepakat. Setelah kamu kembali, aku akan istirahat selama beberapa hari. Siapa tahu kamu bakal tepati janji atau nggak. Mau nggak mau aku harus ingatkan kamu. Selain itu, kamu juga pernah janji. Tahun depan Junia melahirkan, kamu akan kasih cuti melahirkan selama dua bulan.”“Bukan kamu yang melahirkan, kenapa pula kamu yang cuti melahirkan? Ambil cuti sebulan untuk rawat istrimu selama masa nifas saja sudah cukup,” kata Stefan. “Di rumahmu banyak orang. Setelah lewat masa nifas, nggak perlu kamu jaga anak dan istrimu. Waktu aku janji kasih kamu cuti dua bulan, aku sudah merasa terlalu lama. kamu masih bilang kurang."Reiki langsung membantah, “Tunggu sampai Olivia melahirkan, kalau kamu bisa kembali ke perusahaan setiap hari dan kerja seperti biasa, nggak mau temani istrimu selama masa nifas, aku akan ambil cuti hanya sat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2771

    “Kalau begitu aku telepon Nenek dulu. Biar Nenek bilang ke pengurus rumah. Pulang kerja kita langsung pergi makan hot pot. Ajak Calvin dan istrinya. Makin ramai makin seru. Makan juga jadi lebih enak,” ujar Stefan.“Kamu pergi saja, biar aku yang telepon Nenek. Atau aku bilang saja di grup keluarga. Biar mereka yang ada di Kota Mambera dan malam ini sempat, semuanya ikut pergi makan. Dengan begitu makin ramai,” kata Olivia.Stefan tersenyum. “Mereka semua sibuk. Lebih baik nggak usah ajak semua orang di grup. Ajak Calvin dan istrinya saja sudah cukup.”“Ya sudah kalau begitu. Kamu cepat selesaikan pekerjaanmu. Selesaikan semua urusanmu dulu, biar malam bisa lebih santai.”Stefan baru kembali bekerja hari ini. Tentu saja dia tidak ada pertemuan dengan klien, juga tidak perlu lembur. Begitu waktunya pulang kerja, dia langsung pulang ke rumah untuk menemani istrinya.Setelah didesak istrinya berulang kali, Stefan kembali ke meja kerjanya dengan enggan dan mulai bekerja lagi. Sedangkan Oli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2772

    Setelah berjalan beberapa langkah, Ronald berbalik untuk melihat. Dia tidak tahu apakah karena dia sudah lama tidak melihat Felicia. Sekarang dia bertemu dengan perempuan itu, entah mengapa dia merasa Felicia jauh lebih cantik dari sebelumnya. Aura yang terpancar darinya juga telah berubah. Felicia tampak lebih percaya diri, pintar dan cakap.Ronald mengira matanya sudah rabun. Makanya tadi dia sempat tercengang sebentar. Dia hampir saja tidak mengenali Felicia.“Kalau sejak awal dia sudah seperti ini, aku mungkin nggak akan tolak saat kakakku ingin jodohkan aku dengannya,” gumam Ronald.Tentu saja, masih sempat bagi Ronald untuk menyukai Felicia sekarang. Namun, dia tetap tidak ingin menyukai Felicia. Dia tidak suka dengan keluarga Gatara.Keluarga Gatara bisa memiliki sosok seperti Felicia karena Felicia tidak tumbuh di lingkungan keluarga Gatara. Lingkungan tempat tinggalnya saat kecil tidak baik. Felicia harus bertahan dalam kesulitan, sehingga menumbuhkan kepribadian Felicia yang

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status