Share

Bab 2749

Penulis: Anggur
Satu hal yang mereka tidak tahu, Rika adalah perempuan. Yang Rhoma inginkan adalah menantu laki-laki, bukan menantu perempuan. Tentu saja, dia tidak akan memberikan harapan kepada para perempuan itu dan membuat mereka merasa tidak bisa mengambil hati calon mertua.

Ricky naik lift dan langsung menuju lantai paling atas. Setelah tiba di lantai teratas, baru saja keluar dari lift, dia melihat Rika sedang mengantar seorang klien keluar. Di belakang mereka ada beberapa perempuan muda. Melihat pakaian kerja yang mereka kenakan, sepertinya mereka asisten klien Rika.

Klien itu tidak mengenal Ricky, Ricky juga tidak mengenalnya. Agar tidak mengganggu Rika, Ricky diam-diam menyingkir ke samping.

Rika mengantar klien itu sampai ke bawah. Sekretaris Rika menatap Ricky. Ricky memberi isyarat padanya untuk mengikuti Rika, tidak perlu urus dia. Dia sudah sangat familiar dengan semua yang ada di sini. Ricky sudah sangat familiar dengan kantor dan ruang istirahat Rika.

Setelah rombongan masuk ke dalam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2750

    “Dia baik sekali malah, sudah pergi urus pekerjaannya. Jangan remehkan Kak Odelina. Dia orang yang sudah melewati badai besar. Di usianya yang baru 15 tahun, kedua orang tuanya meninggal dan harus menghadapi keluarganya yang jahat. Dia bertahan hidup sambil membesarkan adiknya yang baru berusia 10 tahun. Dia bahkan berhasil didik adiknya dengan baik. Orang yang sudah merasakan berbagai penderitaan dalam hidup memiliki tekad yang sangat kuat.”Ricky akhirnya mengerti mengapa Yuna memilih Odelina dan meminta Odelina datang ke Kota Cianter untuk bersaing dengan Felicia.“Baguslah kalau dia nggak takut.”Ricky tersenyum. “Sudah boleh pulang kerja, belum? Oh ya, aku sudah siapkan hadiah untukmu.”Ricky mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku dalam jasnya dan menyerahkannya kepada Rika. Rika mengambilnya, tapi tidak membuka kotak itu untuk melihat isinya. Dia malah berdiri dan berjalan ke meja kerjanya. Dia membuka laci dan meletakkan kotak itu ke dalam laci.“Nggak dibuka dan dilihat dulu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2751

    Cakra menatap istrinya dengan sorot menderita dan putus asa. Dia memejamkan matanya karena merasa benar-benar sakit. Dia tidak berani menatap istrinya dan Patricia juga tidak marah. Perempuan itu berjalan ke depan jendela dan menatap ke arah luar.Pikirannya sudah melayang tidak tahu ke mana. Jika dulu orang itu bersedia bersama dengan Patricia dan membantunya serta menikahinya, hidupnya pasti akan bahagia dan sempurna. Sayangnya, dia selalu setia pada kakak perempuannya.Meski kakaknya sudah menikah dan melahirkan anak serta meninggal, orang itu tetap enggan bersamanya dan justru menghilang tanpa jejak. Sudah puluhan tahun berlalu dan sekarang dia telah berusia 70 tahun. Orang itu kemungkinan sudah tiada. Lalu kenapa Patricia masih khawatir?Ponsel Patricia tiba-tiba berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat nama Felicia yang menghubunginya. Setelah hening sesaat, Patricia menerima panggilan tersebut.“Ma.”“Ma, Mama baik-baik saja?” tanya Felicia di seberang telepon.Dia tida

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2752

    Felicia tidak melihat ke arah ayahnya dan mengikuti ibunya ke ruang tamu berukuran kecil. Dia meletakkan kotak makan di atas meja sofa dan membukanya sambil berkata, “Aku juga bawa dua kue buat Mama.”Patricia duduk dan menatap bubur serta sayur asin dan kue yang dibawakan Felicia. Sesaat kemudian, dia berkata, “Hanya kamu yang bisa benar-benar menyiapkan bubur dan sayur asin buat Mama.”Ketiga anaknya dan Fani tidak akan pernah mematuhi permintaannya. Karena mereka merasa bubur dan sayur asin tidak layak untuk Patricia.“Mama, makanlah selagi hangat.”Felicia dibesarkan di rumah ibu angkatnya. Ketika disiksa, dia bahkan tidak bisa makan bubur polos. Ketika masih kecil, satu mangkuk bubur sudah sangat mewah. Kehidupannya yang menderita membuatnya tetap hidup sederhana meski mendapatkan uang dari hasil kerja kerasnya. Semua sifat dan kebiasaannya tidak akan berubah karena uang.Patricia makan buburnya dalam diam. Dalam benaknya teringat kejadian pagi hari di puluhan tahun yang lalu. Dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2753

    Felicia berkata, “Ma, aku nggak ada anak di luar nikah. Aku hanya menceritakan jika aku ada anak di luar nikah, apakah putriku bisa diakui oleh keluarga?”“Asalkan itu anak kandungmu, maka pasti akan diakui. Kamu hamil dan melahirkan anak perempuan maka akan ada anggota keluarga yang menemanimu. Begitu anaknya lahir, mereka akan langsung diakui.”Felicia membulatkan mulutnya dan berkata, “Kalau begitu, kenapa aku harus menikah? Nggak menikah maka nggak perlu khawatir membagikan harta pada lelaki berengsek.”Ibunya seketika terdia, dia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba mengatakan hal seperti ini pada putrinya. Mungkin karena suaminya yang berkhianat dan membuat perasaannya menjadi buruk. Sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk mengeluh pada putrinya.“Meski sudah membuat rencana yang matang, pasti akan ada celah. Cara terbaik adalah memiliki putri tanpa ayah. Kalau nggak menikah, nggak akan ada aset bersama. Dia nggak bisa mendapatkan harta apa pun.”Patricia berkata, “Felicia, anggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2754

    Patricia mendongak dan menatap putrinya sesaat dan berkata, “Mama tahu kamu pintar berpura-pura lemah. Tapi dalam hatimu sangat keras. Kamu ada gayanya Mama, tetapi kamu masih terlalu baik. Kamu harus tahu di dunia ini sebenarnya nggak ada keadilan. Semuanya adalah hukum rimba.”Felicia diam saja.“Kamu kembali saja.”Patricia mengerti kalau penerusnya ini jauh lebih hebat dari Fani, tetapi dia tidak akan menuruti semua ucapannya tidak semuanya dituruti oleh Felicia. Putrinya ada pemikiran sendiri. Dia takut suatu hari nanti akan semua usahanya akan jatuh di tangan keturunan kakaknya. Dengan begitu, semua usahanya selama puluhan tahun ini akan sia-sia.Felicia berpesan agar ibunya memerhatikan kesehatan sebelum dia meninggalkan rumah sakit. Patricia terus melihat kepergian putrinya hingga menghilang. Setelah itu, dia bangkit dan berjalan kembali ke ruang rawat. Dia duduk di depan ranjang pasien dan berkata, “Felicia sudah pulang.”Cakra membulatkan mulutnya. Dalam hati dia mengumpati p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2755

    “Ma ….”“Jangan panggil aku Mama lagi, aku bukan mama kamu! Kalau dengar kamu panggil aku Mama, akan kupotong lidahmu! Mamami masih di kampung dan tunggu kamu berkumpul dengannya!”Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, dia menutup pintu kamar lagi. Fani menangis tanpa berani mengeluarkan suara.Cakra yang terbaring di kasur bisa mendengar tangisan Fani. Dia merasa kasihan tetapi tidak berani bersuara. Mendengar suara langkah kaki, dia memejamkan matanya tidak berani melihat istrinya. Cakra takut Patricia melihat sorot iba di matanya.Dia tahu jika dirinya dan Fani akan habis. Meski dia tidak diusir dari keluarga Gatara, hidupnya juga akan bagaikan di neraka. Namun, demi keluarganya, dia harus bertahan. Jika dia ingin hidup enak, maka putranya harus bisa menguasai keluarga Gatara. Jika putrinya yang menduduki posisi tersebut, maka dia tidak mendapatkan keuntungan apa pun.Dalam hati Cakra bersumpah ketika dia sudah pulih, dia akan membantu putranya mendapatkan posisi sebagai penerus

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2756

    “Terima kasih, nggak perlu,” ujar Daniel dengan sopan.Sebenarnya dia pernah tinggal di Blanche Hotel, tetapi jarang sekali. Karyawan di hotel ini tidak ingat dengan dirinya. Mungkin jika Stefan yang datang, mereka juga belum tentu bisa mengenali lelaki itu.Yang mengelola semua orang di hotel adalah Ricky. Semua hotel besar hanya mengenal Ricky saja. Kebetulan Ricky yang sedang mengantarkan Rika keluar bertemu dengan Daniel yang berjalan masuk."Kak Daniel."Ricky tampak terkejut ketika melihat Daniel di sana. Dia tahu dari Odelina bahwa lelaki itu akan datang. Daniel bilang dia akan tiba pukul dua siang. Ricky pikir lelaki itu belum tiba karena Odelina baru saja kembali dan tidak pergi menjemput Daniel.Sekarang, melihat Daniel datang membuat Ricky terkejut dan juga tersenyum sambil berjalan mendekat dan bertanya, "Kamu datang sendirian?""Iya, pesawatnya berhenti di bandara dan aku sudah menyewa mobil sebelum terbang. Aku tahu kalian semua sangat sibuk, jadi nggak kasih tahu kalian

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2757

    Daniel berkata, "Aku memutuskan datang secara mendadak, jadi Russel nggak tahu. Temannya datang mencari dia dan mereka main dengan gembira. Sampai-sampai dia lupa pada om nya ini. Mana mungkin bisa peduli aku pergi ke mana?"Odelina tertawa dan berkata, "Jangankan kamu, aku yang sebagai mamanya juga nggak akan dia pikirkan.""Dia sangat dekat dengan tantenya. Dengan begitu, kamu yang sebagai ibunya juga lebih mudah melepaskan dia.""Benar. Sejak dia lahir, Olivia sudah bantu menjaga dia. Ketika aku dalam masa nifas, hampir dia yang mengurus kami. Papanya Russel masih harus kerja, dia hanya cuti ketika aku di rumah sakit. Sedangkan mantan mertuaku juga nggak datang lagi setelah melihat Russel.""Sebelum cerai, mereka bahkan memintaku untuk melahirkan anak kedua. Untungnya aku sudah cerai. Kalau nggak, seluruh hidupku akan hancur di tangan mereka."Odelina mendorong Daniel masuk ke lift. Mereka naik ke lantai tiga dan memilih sebuah ruangan pribadi. Odelina membantu Daniel untuk duduk da

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status