Semua orang di sini mengerti jika Ricky dan Rika datang untuk membela Odelina. Mereka memang tidak pernah mendengar bahwa perempuan itu memiliki kemampuan yang hebat. Namun, ada beberapa keluarga besar yang mendukungnya. Adik kandungnya juga merupakan nyonya muda di keluarga Adhitama.Asal Odelina memiliki keberanian yang cukup, dia tidak perlu khawatir kekurangan modal. Keluarga yang ditekan oleh Patricial tetapi memiliki kemampuan itu mulai berpikir untuk mengambil kesempatan di sini.Odelina tertawa dan berkata, “Selama proyeknya bisa menghasilkan uang, aku pasti akan tertarik. Apakah besok Pak Riko bisa kutemui?”Rika menjawab dengan lembut, “Datang saja, aku ada waktu kapan pun.”Ricky berkata dengan penuh arti, “Rika, kamu begitu baik dengan Kak Odelina. Aku bisa cemburu. Waktu aku datang, kamu selalu bilang sibuk dan nggak peduli. Tapi waktu Kak Odelina datang, kamu justru bilang selalu ada waktu.”Rika mendelik dan menjawab, “Aku dan Kak Odelina merasa cocok.”Felicia terkekeh
Ivan maju untuk membantu istrinya berdiri. Dania langsung menangkap tangan lelaki itu dan berkata, “Ivan, kalian cepat lihat Papa dan Fani. Mereka berdua….”“Aku nggak bisa jelaskan, kalian lihat sendiri saja.”Ivan pikir sesuatu terjadi pada Ayah dan juga Fani. Dia langsung berbalik dan lari ke lantai atas. Tidak hanya dia, adiknya dan Felicia juga berlari menaiki tangga. Hingga akhirnya, Patricia juga ikut berlari.Odelina yang awalnya ingin kembali langsung menghentikan langkahnya dan menatap lantai atas. Tidak tahu apa yang terjadi di atas sana yang membuat Dania begitu terkejut.“Kak, ada apa dengan Papa dan Fani?”Raina dan Benita mendekati kakak ipar mereka itu dan bertanya dengan raut penasaran. Wajah Dania tampak memerah dan dia tergagap hingga tidak bisa berkata apa pun. Kemudian dia berbisik di telinga adik iparnya yang menunjukkan ekspresi serupa. Detik selanjutnya, kedua adik iparnya bergegas lari ke lantai atas.Sesaat kemudian, terdengar teriakan keluarga Gatara dari lan
Kepala Pelayan tersebut tidak tahu apa yang terjadi di lantai atas. Karena tuan rumah tidak di tempat, sebagai pengurus rumah maka dia harus mengantarkan para tamu. Dia menjawab bahwa akan disampaikan pada majikannya.Odelina masuk ke mobilnya Rika, sedangkan mobilnya dibawa oleh anak buahnya keluarga Gatara. Saat ini Ricky merasa iri dengan Odelina, tetapi dia tahu dia tidak bisa cemburu. Lebih baik mereka pergi dari sini dulu.Pemandangan di lantai atas tadi menbuat Ricky merasa malu. Dia tidak menyangka dengan kelakuan kedua orang itu. Ketika mereka naik, kedua orang itu masih tengah sibuk dengan kegiatan mereka.Setelah mobil keluar dari kediaman keluarga Gatara, Rika bertanya pada Odelina, “Apa yang kamu dan Ricky lihat di atas? Ada apa dengan suaminya Patricia?”“Terjadi sesuatu yang mencengangkan,” jawab Odelina.“Aku tahu setelah malam ini, nggak akan bisa tenang lagi. Tapi ternyata masih bisa melihat kejadian yang begitu mencengangkan.”Ketika melihat kejadian tersebut, Odelin
“Setelah Fani membawa makanannya ke atas, dia langsung terjadi sesuatu setelah memakannya. Menurutmu siapa yang akan menjebaknya? Fani? Atau Cakra sendiri? Siapa pun yang melakukannya, dia benar-benar kejam.”Setelah Odelina selesai bicara, dia tertawa dan lanjut berkata, “Kalau dibandingkan dengan mereka, aku nggak jahat dan kejam.”Jika untuk sebuah kedudukan dia harus melakukan hal seperti itu, maka Odelina tidak sanggup melakukannya. Dia lebih bersedia posisi kepala keluarga Gatara diserahkan pada Felicia.Rika berpikir dan berkata, “Nggak mungkin mereka sendiri dan juga nggak mungin Patricia. Kita juga nggak mungkin dicurigai karena selama acara kita ada di hadapan Patricia. Keluarganya juga pasti nggak ada yang berani.”“Kecuali Felicia, dia memiliki kemampuan dan keberanian itu. Tapi dia orang yang memiliki prinsip yang kuat. Dia nggak akan pakai cara licik seperti itu untuk melawan Fani. Cakra adalah papa kandungnya. Meski nggak saling menyayangi, dia nggak akan melakukan hal s
Odelina berkata, "Aku merasa mereka ada kemungkinan. Bagaimana mereka melakukannya masih belum tahu. Ini hanya tebakan kita saja. Kita juga nggak perlu memikirkan siapa pelaku yang sebenarnya. Seharusnya nggak akan tersebar."Patricia tidak akan membiarkan berita ini tersebar. Sekarang dia masih dalam keadaan terkejut dan marah, masih belum sempat menutupi berita ini. Setelah dia tersadar, perempuan itu pasti akan langsung bertindak.Meski orang yang melihat kejadian itu kabur dengan cepat, sebenarnya mereka tidak akan bisa kabur. Asalkan Patricia menyelidikinya, dia akan tahu siapa yang naik. Odelina berani berkata, besok Patricia pasti akan mencarinya,Perempuan itu akan memintanya untuk tidak membocorkannya. Mengenai siapa yang melakukannya, Patricia pasti akan mencari tahu. Hanya perlu lihat apakah ketiga menantunya diceraikan atau tidak dan diusir dari rumah. Dengan begitu, maka jawabannya akan diketahui."Kali ini Fani sepertinya harus pergi dari kediaman keluarga Gatara," ujar R
Ekspresi Odelina berubah seketika saat mendengar itu. Yang pertama kali terpikirkan olehnya adalah kecelakaan ini rencana Patricia untuk membunuhnya melalui kecelakaan mobil yang tidak disengaja. Dia sudah menduga bahwa Patricia tidak akan diam saja.Selama acara, semuanya tenang dan tidak ada racun dalam makanan. Dia khawatir jika dalam perjalanan pulang, mobilnya akan dimanipulasi dan menyebabkan terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk naik mobil Rika. Patricia menargetkannya dan tidak berani mengusik mobil Rika dan juga menyentuh perempuan itu.Tim pengawalnya terdiri dari keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya dan juga keluarga Lumanto. Setiap keluarga mengutus pengawal terpilih untuk mengikutinya. Karena sudah membawa mereka, maka dia harus menjamin keselamatan mereka.Oleh karena itu, dia sengaja memberi isyarat pada tim pengawalnya untuk mengatakan bahwa mereka sudah minum alkohol dan tidak boleh mengemudi. Lalu mereka semua akan masuk ke mobil pengawalnya Rika
“Ma, masalah ini kemungkinan ada kecelakaan. Dia nggak mungkin menggoda papaku,” ujar Felicia.Dia tidak sedang membela Fani. Dengan berkata seperti itu, ibunya tidak akan curiga dengan dia. Yang pasti, kejadian ini bukan ulahnya. Namun, dia tahu semua yang dilakukan oleh ketiga kakak iparnya.Felicia tidak memberikan peringatan pada Fani dan membiarkan semuanya terjadi begitu saja. Tanpa perlu dipikirkan, dia juga tahu kalau Fani tidak berniat seperti itu. Bahkan ayahnya juga tidak akan ada keinginan tersebut.Ayahnya memang mata keranjang dan pasangan selingkuhannya juga masih sangat muda. Namun, dia tidak akan pernah menyentuh Fani karena sudah menganggap perempuan itu seperti putrinya sendiri. Meski anak kandungnya sudah kembali ke rumah, ayahnya tetap paling menyayangi Fani. Bahkan ayahnya akan membantu Fani untuk menyerangnya.Sekarang kedua orang itu terlibat pergumulan dan disaksikan oleh ibunya. Keduanya tidak akan berakhir dengan baik. Wajah Patricia menggelap dan berseru,“A
Dengan hati-hati Dania bertanya, “Apakah benaran mau melakukan itu? Nggak menunggu Fani tersadar dulu dan dengarkan penjelasan dia?”Patricia melotot pada menantu pertamanya itu dan berkata, “Kenapa? Sekarang sudah nggak mau dengar ucapan Mama? Lakukan apa yang Mama minta! Pergi! Segera! Kalau kamu nggak mau melakukannya, kamu bereskan barangmu dan keluar!”Dania terlonjak kaget dan bergegas menjawab, “Ma, aku lakukan segera. Mama jangan marah lagi, nggak pantas kalau sampai mengganggu kesehatan.”Dania melayangkan isyarat agar kedua adik iparnya ikut dia. Kepala pelayan juga ikut ke lantai dua. Sedari tadi dia hanya diam dan tidak berani bersuara karena mendengar amarahnya Patricia. Setelah ketiga kakak iparnya pergi, Felicia juga melihat kepala pelayan.“Ma, jangan marah lagi, minum air dulu.”Felicia mengulurkan segelas air untuk ibunya. Melihat ekspresi ibunya masih penuh dengan amarah, dia berjalan mendekati Kepala Pelayan dan bertanya, “Ada apa?”“Bu, Bu Odelina mengalami kecelak
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela