Setiap kali bos perusahaan berganti, maka para petinggi perusahaan juga akan berganti.Bos baru itu pasti ingin memiliki orang kepercayaannya sendiri.Setelah mendengarkan penjelasan Darwin, Roni tiba-tiba tertarik untuk mendekati Albert. Dia bertanya kepada Darwin sambil tersenyum, “Apa Pak Darwin mengenal Pak Albert? Bisa nggak kenalkan aku dengan dia?”Wieland Electro memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan tempat Darwin bekerja. Kalau tidak, keduanya tidak akan saling mengenal.Darwin tersenyum dan berkata, “Kelihatannya Pak Roni nggak sabar ingin mengenal Pak Albert. Nanti dia akan segera datang untuk mencari tempat duduk. Waktu dia datang, aku akan mengenalkannya padamu.”Roni tersenyum lebar mendengarnya. Dia sangat berterima kasih pada Darwin, mengangkat gelasnya dan berkata pada pria itu, “Pak Darwin, mari bersulang.”Darwin mendentingkan gelasnya dengan Roni, lalu meneguk dua kali dan melihat ke arah Roni. Tatapannya sedikit genit. Dia berkata pada Roni, “Bu Yenny cant
“Halo, Pak Albert.” Roni mengulurkan tangan kanannya untuk menjabat tangan Albert.Sambil berjabat tangan dengan pria itu, Albert berkata, “Sepertinya aku pernah mendengar nama Pak Roni sebelumnya.”Nama Roni terdengar familier di telinganya.Roni agak tersanjung dan berkata, “Pak Albert pernah mendengar namaku?”Tak disangka, dia ternyata begitu terkenal di dunia kerja ini, sampai tuan muda keluarga Pratama saja pernah mendengar namanya.Albert tersenyum dan berkata, “Kedengarannya nggak asing. Aku seharusnya pernah mendengar Pak Roni disebut-sebut sebelumnya, tetapi aku belum pernah bertemu dengan Pak Roni secara langsung. Hari ini akhirnya ketemu.”Roni buru-buru mengeluarkan kartu namanya, menyerahkannya kepada Albert, dan berkata sambil tersenyum, “Pak Albert, kita ditakdirkan untuk bertemu. Ini kartu namaku. Tolong banyak bantu aku di masa depan.”Albert mengambil kartu nama Roni, membacanya, dan menyimpannya.Dia melirik Yenny yang terus tersenyum sedari tadi. Meskipun dia meras
“Russel.”Odelina tidak peduli lagi pada satu kaleng susu yang terlempar sampai ke tengah jalan, buru-buru menggendong putranya, lalu memeriksa apakah ada luka di tubuh putranya.Dia terus bertanya, “Russel, kena di mana? Mana yang sakit? Kasih tahu Mama.”“Mama.”Russel hanya menangis sambil melingkarkan tangannya di leher Odelina dengan erat.Dia tidak terluka. Dia hanya ketakutan.“Bum!” Terdengar suara ledakan keras.Odelina refleks langsung menoleh. Sebuah mobil menabrak satu kaleng susu tadi, membuatnya terbang lalu terjatuh lagi ke jalanan. Kemudian, kaleng itu jatuh mengenai kaca depan mobil itu lagi. Satu kaleng susu itu cukup berat, ditambah lagi dia terbang di udara dulu baru terjatuh lagi, jadinya kaca depan mobil tersebut retak.Mobil itu langsung mengerem.Russel langsung berhenti menangis melihat kejadian itu, memeluk erat leher ibunya.Odelina melihat logo mobil itu dengan jelas. Porsche!Dia tidak akan diminta untuk membayar uang perbaikan mobil, kan?Sebelumnya, dia t
Daniel menatap Odelina yang diam saja. Sejak dia mengetahui teman baiknya menikah dengan Olivia dan wanita gemuk ini adalah kakak ipar temannya, dia tidak akan meminta uang perbaikan mobil dari wanita ini.Wanita ini tidak sengaja.Dia juga ada salah, karena kecepatan mobilnya terlalu tinggi.Odelina merasa sangat gugup ditatap oleh Daniel. Dia memeluk putranya erat-erat dan hendak mengatakan sesuatu, tetapi Daniel duluan membuka suara dan bertanya padanya, “Kamu membeli begitu banyak barang. Mengapa kamu nggak meminta suamimu untuk datang dan membantumu membawanya? Atau jangan beli sebanyak ini.”“Toko ini cukup jauh dari rumah, jadi aku ingin membawa semuanya pulang. Aku ada menelepon suamiku, tapi dia bilang dia sibuk, nggak ada waktu untuk menjemputku. Jadi, aku hanya bisa membawanya sendiri pulang. Aku tadi nggak melihat ada batu bata di jalan, lalu menabraknya sehingga keretanya terbalik. Satu kaleng itu menggelinding ke jalan. Nggak disangka, malah ditabrak oleh Pak Daniel.”Ode
Odelina menjawab Daniel tanpa sadar.Dia memang benar-benar tidak terlalu memikirkannya.Pertama, umurnya sudah melewati umur gadis yang masih suka bermimpi. Kedua, dia sudah menikah. Dia adalah istri dan ibu orang. Ketiga, dia bukan lagi wanita cantik seperti sebelum menikah dulu, melainkan seorang wanita yang jelek dan gemuk.Daniel tersenyum. “Kalau begitu, mari kita bicarakan tentang kompensasinya.Odelina mulai gugup lagi.Tabungannya sudah tidak banyak lagi sekarang. Kali ini, kerusakan pada mobil Daniel jelas lebih parah dari yang sebelumnya. Biaya perbaikannya pasti lebih banyak. Kalau dia harus menggantinya, keluarganya mungkin akan bangkrut. Dia masih akan dimarahi Roni karena tidak berguna.Sebelumnya, kereta anaknya hanya tidak sengaja menggores badan mobil pria ini, jadinya lecet sedikit. Begitu saja sudah 18 juta.“Di mana rumahmu?”“Astute Residence.”“Itu kompleks yang dekat dengan sekolah. Kalian pintar mencari rumah dan membelinya dengan cepat.Sekarang, rumah di Astu
Odelina menatap pria itu.Daniel tahu Odelina terlalu banyak berpikir. Dia cukup waspada orangnya.Dia menjelaskan, “Maksudku, kalau di rumahmu nggak ada orang lain, jangan turun ke bawah sendirian dan membiarkan anakmu sendiri di rumah untuk mengambil barang. Itu nggak aman.”Putra wanita ini kelihatannya baru berumur dua atau tiga tahun. Anak umur segini lagi nakal-nakalnya, suka bergerak, dan akan menyentuh atau memainkan apapun yang dianggapnya menarik.”Kalau anak itu sampai memainkan barang yang berbahaya dan sesuatu terjadi, mau menyesal pun tidak bisa.“Terima kasih sudah mengingatkan, Pak Daniel. Aku akan naik sekarang.”Odelina mengangkat beberapa bungkus popok, berterima kasih pada Daniel, lalu buru-buru naik ke atas.Dia merasa, meskipun Daniel orangnya besar dan terlihat galak, lalu wajahnya juga ada bekas luka pisau, dan tidak kelihatan seperti orang baik, pria itu sangat peka dan pengertian.Orang memang tidak boleh dinilai dari penampilannya.Setelah Odelina pergi, Dani
Pasti ada sesuatu dalam diri wanita itu yang bisa membuatnya disukai oleh Nenek Sarah.Setelah hening sejenak, Stefan berkata, “Nggak ada yang bisa dilihat. Hanya dua mata, satu hidung, dan satu mulut.”“Haha.” Daniel tertawa.Dia langsung tahu teman baiknya ini tidak berencana untuk mempertemukan mereka dengan Olivia.Reiki mungkin sudah pernah bertemu dengan Olivia sebelumnya, bahkan sangat mengenal Olivia. Itu karena Reiki orangnya suka bergosip. Ditambah lagi, dia juga sumber berita. Dia mungkin bisa menggali informasi mengenai nenek moyang Olivia.Daniel tidak melanjutkan topik pembicaraan itu lagi. Dia tahu teman baiknya sangat sibuk, jadi dia cepat-cepat mematikan teleponnya.Waktu berlalu sangat cepat.Dalam sekejap mata, hari sudah malam lagi.Stefan duduk di Rolls Royce dan memijat pelipisnya. Dia merasa agak lelah.Mungkin karena dia benar-benar keterlaluan beberapa hari ini, mengerjakan pekerjaan yang biasanya untuk dua hari atau bahkan tiga hari dalam satu hari. Mana mungk
Stefan mengambil kerajinan kucing itu lagi dan mendengar istrinya berkata, “Kucing ini lebih besar dari yang aku berikan pada Amelia. Aku sangat serius mengerjakannya. Gimana? Mirip nggak?”Stefan senang mendengar miliknya ini lebih besar dari punya Amelia, tapi tidak menunjukkannya di ekspresi wajahnya. Dia menggumam pelan, “Mirip.”Olivia tersenyum, “Selama kamu menyukainya.”Dia meletakkan kunci mobil di atas meja tamu, berbalik badan dan berjalan ke dapur, “Aku mau membuat semangkuk mie untuk makan malam, apa kamu mau?”Sebelum Stefan bisa menjawab, dia berkata pada dirinya sendiri, “Oh, aku lupa, kamu bilang kamu nggak makan camilan di tengah malam, karena kamu takut berat badan bertambah.”Stefan diam saja. Wanita itu sudah mengatakan semua yang dia ingin katakan. Apalagi yang bisa dia katakan?Namun, dia juga tidak lapar.Olivia memasak mie di dapur.Stefan berdiri di tempat sebentar, lalu berbalik badan dan berjalan ke pintu dapur. Bukannya masuk, dia hanya berdiri di depan pin