Share

Bab 26

Author: Anggur
Pada saat ini, barisan mobil mewah perlahan mendekatinya. Salah satunya adalah sebuah mobil Rolls-Royce, yang merupakan mobil pribadi Stefan. Mobil mewah itu diparkir di pinggir jalan. Stefan menurunkan kaca jendela, dan ketika melihat pria yang memiliki bekas luka di wajahnya itu, dia memanggil, “Daniel, apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku turun untuk membeli barang, tapi nggak nyangka, mobilku tergores.”

“Kamu nggak tahu siapa yang menggores mobilmu?” Stefan refleks berkata, “Perlu bantuanku untuk menemukan orang yang menggores mobilmu itu, nggak?”

“Nggak, aku sudah minta nomor teleponnya. Tunggu mobilku diperbaiki baru minta ganti rugi. Di Mambera, nggak ada yang bisa kabur dariku.”

Daniel Lumanto kembali ke mobil, menyalakan mobil, dan berkata kepada Stefan, “Ayo pergi.”

Mendengar perkataan pria itu, Stefan menaikkan jendela mobilnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Segera setelah itu, beberapa mobil mewah itu melaju pergi.

Hari berlalu dengan cepat.

Dalam sekejap mata, hari sud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Nia Nova Herli Fitia
cerita perbabnya terlalu pendek minta ,, mana koin untuk buka babnya mahal lagi ,, males baca jadinya
goodnovel comment avatar
Ashilla Dheandra
gila koin penulisnya
goodnovel comment avatar
Ashilla Dheandra
KOIN MINTA MAHAL, PER BAB CUMA PENDEK" BISA DI HITUNG ANGKA, ITU BIASANYA DI NOVEL LSIN HANYA BUTUH 3 KOIN SAJA UNTUK MEMBUKS BAB, INI BUTUH 14 KOIN
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 27

    Stefan tidak berbicara lagi. Orang yang menggores mobil milik Daniel adalah kakak iparnya yang belum pernah dia temui.“Pak Stefan, sudah malam, aku mau masuk ke kamar dulu untuk istirahat.”Meski dia sudah selesai menenangkan kakaknya, dalam hatinya masih belum yakin. Dalam hati Olivia juga ikut terpengaruh. Setelah dia mengatakan kalimat tersebut, perempuan itu masuk ke dalam kamar.Stefan seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi perempuan itu sudah terlanjur masuk ke dalam kamar. Sebenarnya bunga-bunga di balkon itu juga akan dirapikan oleh perempuan itu besok. Akan tetapi kenapa Stefan merasa ada sesuatu yang salah di dalam hatinya? Seperti dirinya berharap untuk mendapat pujian karena baru saja melakukan sesuatu yang baik.“Pak Stefan.”Pintu kamar kembali terbuka, Olivia berdiri di depan pintu kamarnya dan bertanya, “Kamu beli mesin cuci? Berapa harganya?”“Dua unit mesin cuci totalnya 14 juta.”Olivia membandingkan harga mesin di rumah kakaknya dan merasa mesin cuci yang dibeli o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 28

    “Masalah kecil saja, malas untuk lapor asuransi. Stefan, kenapa kamu tiba-tiba tanya hal ini?”Stefan terdiam sejenak dan berkata, “Perempuan yang menggores mobilmu siang tadi adalah kakak dari penolong nenekku. Mereka hanya hidup dua kakak beradik saja, kakaknya hanya ibu rumah tangga biasa dan nggak ada pemasukan. Setelah menggores mobilmu, dia khawatir nggak bisa menggantinya.”“Kebetulan sekali! Ternyata dia kakaknya penolong nenekmu. Gimana caranya kamu bisa tahu?” tanya Daniel.“Nenekku sangat menyukai penolongnya itu dan sering ke rumahnya untuk ngobrol. Melihat penolongnya tampak sedih, nenekku bertanya pada dia dan perempuan yang bernama Olivia Hermanus itu menceritakannya pada nenekku,” bohong Stefan.“Wah! Yang menggoreskan mobilku itu namanya Odelina Hermanus! Dari namanya saja ketahuan kalau mereka kakak beradik! Karena dia kakaknya penolong nenekmu, aku nggak akan mempersulit dia,”“Uang sekecil itu juga nggak perlu aku yang merepotkannya. Tapi karena aku korban, aku ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 29

    Olivia tidak bisa tidur dengan tenang sepanjang malam dan kerap bermimpi buruk. Keesokan harinya, perempuan itu terlihat tidak begitu sehat. Dia melakukan kegiatannya yaitu menjemur pakaian yang kemarin malam selesai dicuci di balkon.Perempuan itu baru menyadari bahwa di balkon sudah terpasang kawat besi panjang khusus untuk menjemur. Balkon yang begitu besar juga terdapat berbagai jenis tanaman. Rata-rata dari tanaman tersebut sudah bermekaran dengan indah. Fokus Olivia seketika langsung tertuju pada barisan pot bunga yang ada di sana.Setelah selesai menjemur semua pakaian, dia memasang rak bunga yang baru saja dibeli kemarin dan menata pot bunga tersebut ke atas rak. Setelah sibuk sesaat, Olivia merasakan ada yang tengah mengawasinya. Dengan cepat dia membalik tubuhnya dan bertemu dengan sepasang mata hitam dan tajam milik seseorang.Sudah menikah selama beberapa hari membuat Olivia mulai terbiasa dengan sikap Stefan yang dingin.“Pagi, Pak Stefan,” sapa Olivia.“Pak, bunga-bunga i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 30

    “Pak Stefan, ada apa?”Olivia yang berdiri di depan balkon menyahut panggilannya. Lelaki itu menggigiti gorengannya sambil melangkah ke balkon.“Kamu nggak perlu terlalu khawatir tentang masalah yang menimpa kakakmu. Mobil yang digores oleh kakakmu itu merupakan salah satu mobil milik klien penting perusahaanku. Kemarin malam aku kepikiran jadi langsung menghubungi Pak Daniel. Dia bilang biaya servis mobilnya tiga puluh jutaan,”Walaupun sekarang perempuan itu semangat menyusun bunga, Stefan tetap bisa menangkap bahwa semangat Olivia sedikit berkurang. Terlihat sekali kalau perempuan itu kurang tidur, alasannya tentu saja masalah kakaknya.Olivia mendongak menatap lelaki yang tengah menggigiti gorengannya. Dalam hatinya dia berkata bahwa ternyata Stefan bukan orang yang pemilih dan tidak ribet.“Gimana caranya kamu yakin kalau dia adalah mobil milik klien perusahaan kalian?” tanya Olivia.Kakaknya saja bahkan tidak tahu nama pemilik mobil tersebut, hanya tahu kalau pemiliknya memiliki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 31

    Akan tetapi adik iparnya yang membantunya mencari info. Bahkan kemungkinan lelaki itu juga sempat meminta bantuan pada Daniel untuk jangan menagihnya dengan harga yang mahal.Uang 18 juta sebenarnya masih cukup besar bagi Odelina. Anggap saja sebagai sebuah pelajaran baginya agar lebih berhati-hati ketika di jalan. Dia tidak akan sanggup menggores mobil mewah lagi.“Adik ipar sudah mau balik?”“Iya, besok balik."“Ok, lusa Kakak dan kakak iparmu pergi lebih cepat. Kamu masak sendiri? Kakak bantuin kamu.”Odelina yang sudah hidup berdua saja dengan Olive membuat perempuan itu bisa melakukan semuanya. Hanya saja sekarang ada seorang bayi yang memerlukannya dan juga sudah tidak memiliki pendapatan membuat dirinya ditekan oleh suaminya untuk tetap di rumah menjadi ibu rumah tangga. Mereka berdua berteleponan sesaat dan setelah itu mengakhirinya.“Pak Stefan, kamu setiap malam selalu lembur?”“Kenapa?”“Sebentar lagi akhir pekan, nenek dan papa mama kamu mau datang untuk makan. Rumah kita t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 32

    Kemarin malam Olivia sengaja menunggu Stefan pulang dan bilang dengan lelaki itu untuk pergi membeli sayur pada hari Sabtu pagi. Perempuan itu juga menelepon nenek, karena tahu keluarga mertuanya yang datang membutuhkan tempat sekitar dua hingga tiga meja. Adik-adik Stefan semuanya juga akan datang.Maksud dari sang nenek karena dia dan Stefan sudah menikah dan sudah menjadi menantu dari keluarga Adhitama. Olivia harus bertemu dengan para anggota keluarga Adhitama yang lain agar mereka saling mengenal ketika bertemu di tengah jalan.Sayur yang akan dibeli hari ini cukup banyak, Olivia khawatir dia tidak sanggup membawanya jika pergi seorang diri. Perempuan itu meminta Stefan mengendarai mobilnya agar tidak repot kalau barang bawaan mereka banyak.Pukul enam pagi, Stefan terbangun karena telepon dari Olivia. Kekesalan karena tidur nyenyaknya terganggu berusaha kuat ditahan oleh lelaki itu agar tidak mengeluarkan sumpah serapahnya pada Olivia.“Pak Stefan.”Suara Olivia terdengar cerah d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 33

    Mereka kembali setelah berkeliling dan berbelanja selama dua jam lamanya. Stefan yang sudah terbiasa bepergian dengan mobil mewah dan rutin berolahraga merasa sedikit kelelahan menemani Olivia berkeliling selama dua jam dan juga membawa belanjaan.Lelaki itu rela mengurusi setumpuk dokumen yang tidak ada habisnya serta rapat yang tidak berujung dibandingkan dengan menemani Olivia berbelanja.Setelah mobil selesai diparkir, tiba-tiba Olivia menerima telepon dari nenek Sarah sebelum dia sempat turun dari dalam mobil.“Olivia, kalian sudah di rumah? Kami sudah sampai di bawah.”Perempuan itu tertawa kecil dan berkata, “Nenek, kami baru balik dari supermarket. Nenek tunggu kami sebentar di bawah, kami segera ke sana.”“Kamu dan Stefan ke supermarket?”Sarah yang mendengar ucapan perempuan itu tampak bahagia. Dalam hatinya memikirkan cucu lelakinya yang dingin itu ternyata rela menurunkan ego nya untuk menemani Olivia berbelanja di supermarket.Ada baiknya juga meminta lelaki itu berpura-pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 34

    Orang-orang terdiam dan tidak berani membayangkan pemandangan seperti itu.“Kalian semua ingat kalau jangan sampai membongkar identitas asli kita! Olivia nggak tahu. Kakak, kalian berdua suami istri bilang kalau kalian nggak ada uang pensiun dan hanya sibuk menanam di rumah. Setidaknya kalian bisa hidup dari uang bercocok tanam.”“Waktu datang tadi kita sudah membicarakannya dan kalian harus ingat! Kalau sampai ketahuan, Stefan akan membuat perhitungan dengan kalian. Kalau sampai nanti terjadi, kalian jangan minta tolong sama Nenek!”Sekarang Sarah merasa apa yang direncanakan oleh Stefan ternyata cukup menyenangkan. Ia mendukung rencana cucunya itu untuk tetap berpura-pura miskin. Sebenarnya Sarah yakin kalau Oliva merupakan perempuan yang baik dan sudah pasti tidak matrealistis. Umurnya yang sudah begitu larut membuatnya merasa tidak akan salah ketika menilai seseorang.“Iya, tahu.”Semua orang menyahuti Sarah. Sebenarnya mereka tidak asing dengan sosok Olivia karena perempuan itu pe

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status