Share

Bab 24

Penulis: Anggur
“Aku lihat kamu belanjanya di toko baju. Kamu beli baju? Beli yang semahal itu lagi! Sekali belanja langsung habis dua juta lebih. Kamu bisa hemat sedikit, nggak sih? Kamu kira aku cari duit itu mudah?”

“Aku masih harus bayar cicilan rumah, cicilan mobil, masih harus memberi orang tuaku uang setiap bulannya. Russel masih harus minum susu, beli popok, dan lain-lain. Semuanya butuh uang. Kamu juga nggak punya penghasilan, semuanya mengandalkan aku, tapi kamu nggak bisa berhemat sedikit pun, nggak bisa memahamiku.”

Odelina menghentikan langkahnya. Setelah suaminya selesai menegurnya, dia menjelaskan, “Suami Olivia akan pulang hari Jumat ini, lalu orang tua dari kedua belah pihak akan bertemu di hari Sabtu dan makan bersama. Aku ini walinya Olivia. Aku harus memberi kesan yang baik pada mertuanya. Baju-bajuku yang dulu sudah nggak pas lagi di badan, jadi aku harus membeli dua setel yang baru.”

“Aku juga membelikanmu jas dan dasi baru. Roni, kita nggak usah pulang ke rumah orang tuamu ya we
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
ih gak tau diri emg roni. udh pelit tapi menghamburkan uang untuk wanita lain
goodnovel comment avatar
Yeyen Smarth
tiap bab singkat sekali ceritanya...disuruh berbayar lagi pakai koin....OMG,maaf ya thoor saya keluar dari aplikas novel ini perasaan enggak selesai2 saya membacanya karena pakai koin begityu ...
goodnovel comment avatar
Marlinwendanak
keterlaluan tdk menghargai ibu dari anaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 25

    Dia menikmati pengejaran dan cinta bosnya ini. Dia akan menerima semua bunga dan hadiah dari bosnya, tetapi dia paling-paling akan mencium bibir bosnya. Dia masih menjaga batas terakhir itu.Bukannya dia sok suci, tapi dia sedang menggantung pria itu.Yang diinginkannya bukanlah menjadi selingkuhan, melainkan menjadi istri Roni.Namun, Roni dan istrinya telah bersama selama bertahun-tahun. Mereka juga teman kuliah. Wanita yang bernama Odelina itu juga mantan direktur finance di perusahaan ini dulu. Namum, ketika dia bergabung di perusahaan ini, Odelina sudah mengundurkan diri dan menjadi ibu rumah tangga.Yenny belum pernah bertemu dengan Odelina. Dari rekan-rekan kerja yang sudah lama bekerja di perusahaan ini, dia tahu bahwa wanita itu telah melahirkan seorang anak laki-laki setahun setelah menikah. Sejak saat itu, wanita itu terus merawat putranya di rumah. Mereka juga bilang, badan Odelina jadi berubah setelah melahirkan, jadi gendut seperti bola.Dia juga sering mendengar Roni men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 26

    Pada saat ini, barisan mobil mewah perlahan mendekatinya. Salah satunya adalah sebuah mobil Rolls-Royce, yang merupakan mobil pribadi Stefan. Mobil mewah itu diparkir di pinggir jalan. Stefan menurunkan kaca jendela, dan ketika melihat pria yang memiliki bekas luka di wajahnya itu, dia memanggil, “Daniel, apa yang kamu lakukan di sini?”“Aku turun untuk membeli barang, tapi nggak nyangka, mobilku tergores.”“Kamu nggak tahu siapa yang menggores mobilmu?” Stefan refleks berkata, “Perlu bantuanku untuk menemukan orang yang menggores mobilmu itu, nggak?”“Nggak, aku sudah minta nomor teleponnya. Tunggu mobilku diperbaiki baru minta ganti rugi. Di Mambera, nggak ada yang bisa kabur dariku.”Daniel Lumanto kembali ke mobil, menyalakan mobil, dan berkata kepada Stefan, “Ayo pergi.”Mendengar perkataan pria itu, Stefan menaikkan jendela mobilnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Segera setelah itu, beberapa mobil mewah itu melaju pergi.Hari berlalu dengan cepat.Dalam sekejap mata, hari sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 27

    Stefan tidak berbicara lagi. Orang yang menggores mobil milik Daniel adalah kakak iparnya yang belum pernah dia temui.“Pak Stefan, sudah malam, aku mau masuk ke kamar dulu untuk istirahat.”Meski dia sudah selesai menenangkan kakaknya, dalam hatinya masih belum yakin. Dalam hati Olivia juga ikut terpengaruh. Setelah dia mengatakan kalimat tersebut, perempuan itu masuk ke dalam kamar.Stefan seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi perempuan itu sudah terlanjur masuk ke dalam kamar. Sebenarnya bunga-bunga di balkon itu juga akan dirapikan oleh perempuan itu besok. Akan tetapi kenapa Stefan merasa ada sesuatu yang salah di dalam hatinya? Seperti dirinya berharap untuk mendapat pujian karena baru saja melakukan sesuatu yang baik.“Pak Stefan.”Pintu kamar kembali terbuka, Olivia berdiri di depan pintu kamarnya dan bertanya, “Kamu beli mesin cuci? Berapa harganya?”“Dua unit mesin cuci totalnya 14 juta.”Olivia membandingkan harga mesin di rumah kakaknya dan merasa mesin cuci yang dibeli o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 28

    “Masalah kecil saja, malas untuk lapor asuransi. Stefan, kenapa kamu tiba-tiba tanya hal ini?”Stefan terdiam sejenak dan berkata, “Perempuan yang menggores mobilmu siang tadi adalah kakak dari penolong nenekku. Mereka hanya hidup dua kakak beradik saja, kakaknya hanya ibu rumah tangga biasa dan nggak ada pemasukan. Setelah menggores mobilmu, dia khawatir nggak bisa menggantinya.”“Kebetulan sekali! Ternyata dia kakaknya penolong nenekmu. Gimana caranya kamu bisa tahu?” tanya Daniel.“Nenekku sangat menyukai penolongnya itu dan sering ke rumahnya untuk ngobrol. Melihat penolongnya tampak sedih, nenekku bertanya pada dia dan perempuan yang bernama Olivia Hermanus itu menceritakannya pada nenekku,” bohong Stefan.“Wah! Yang menggoreskan mobilku itu namanya Odelina Hermanus! Dari namanya saja ketahuan kalau mereka kakak beradik! Karena dia kakaknya penolong nenekmu, aku nggak akan mempersulit dia,”“Uang sekecil itu juga nggak perlu aku yang merepotkannya. Tapi karena aku korban, aku ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 29

    Olivia tidak bisa tidur dengan tenang sepanjang malam dan kerap bermimpi buruk. Keesokan harinya, perempuan itu terlihat tidak begitu sehat. Dia melakukan kegiatannya yaitu menjemur pakaian yang kemarin malam selesai dicuci di balkon.Perempuan itu baru menyadari bahwa di balkon sudah terpasang kawat besi panjang khusus untuk menjemur. Balkon yang begitu besar juga terdapat berbagai jenis tanaman. Rata-rata dari tanaman tersebut sudah bermekaran dengan indah. Fokus Olivia seketika langsung tertuju pada barisan pot bunga yang ada di sana.Setelah selesai menjemur semua pakaian, dia memasang rak bunga yang baru saja dibeli kemarin dan menata pot bunga tersebut ke atas rak. Setelah sibuk sesaat, Olivia merasakan ada yang tengah mengawasinya. Dengan cepat dia membalik tubuhnya dan bertemu dengan sepasang mata hitam dan tajam milik seseorang.Sudah menikah selama beberapa hari membuat Olivia mulai terbiasa dengan sikap Stefan yang dingin.“Pagi, Pak Stefan,” sapa Olivia.“Pak, bunga-bunga i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 30

    “Pak Stefan, ada apa?”Olivia yang berdiri di depan balkon menyahut panggilannya. Lelaki itu menggigiti gorengannya sambil melangkah ke balkon.“Kamu nggak perlu terlalu khawatir tentang masalah yang menimpa kakakmu. Mobil yang digores oleh kakakmu itu merupakan salah satu mobil milik klien penting perusahaanku. Kemarin malam aku kepikiran jadi langsung menghubungi Pak Daniel. Dia bilang biaya servis mobilnya tiga puluh jutaan,”Walaupun sekarang perempuan itu semangat menyusun bunga, Stefan tetap bisa menangkap bahwa semangat Olivia sedikit berkurang. Terlihat sekali kalau perempuan itu kurang tidur, alasannya tentu saja masalah kakaknya.Olivia mendongak menatap lelaki yang tengah menggigiti gorengannya. Dalam hatinya dia berkata bahwa ternyata Stefan bukan orang yang pemilih dan tidak ribet.“Gimana caranya kamu yakin kalau dia adalah mobil milik klien perusahaan kalian?” tanya Olivia.Kakaknya saja bahkan tidak tahu nama pemilik mobil tersebut, hanya tahu kalau pemiliknya memiliki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 31

    Akan tetapi adik iparnya yang membantunya mencari info. Bahkan kemungkinan lelaki itu juga sempat meminta bantuan pada Daniel untuk jangan menagihnya dengan harga yang mahal.Uang 18 juta sebenarnya masih cukup besar bagi Odelina. Anggap saja sebagai sebuah pelajaran baginya agar lebih berhati-hati ketika di jalan. Dia tidak akan sanggup menggores mobil mewah lagi.“Adik ipar sudah mau balik?”“Iya, besok balik."“Ok, lusa Kakak dan kakak iparmu pergi lebih cepat. Kamu masak sendiri? Kakak bantuin kamu.”Odelina yang sudah hidup berdua saja dengan Olive membuat perempuan itu bisa melakukan semuanya. Hanya saja sekarang ada seorang bayi yang memerlukannya dan juga sudah tidak memiliki pendapatan membuat dirinya ditekan oleh suaminya untuk tetap di rumah menjadi ibu rumah tangga. Mereka berdua berteleponan sesaat dan setelah itu mengakhirinya.“Pak Stefan, kamu setiap malam selalu lembur?”“Kenapa?”“Sebentar lagi akhir pekan, nenek dan papa mama kamu mau datang untuk makan. Rumah kita t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 32

    Kemarin malam Olivia sengaja menunggu Stefan pulang dan bilang dengan lelaki itu untuk pergi membeli sayur pada hari Sabtu pagi. Perempuan itu juga menelepon nenek, karena tahu keluarga mertuanya yang datang membutuhkan tempat sekitar dua hingga tiga meja. Adik-adik Stefan semuanya juga akan datang.Maksud dari sang nenek karena dia dan Stefan sudah menikah dan sudah menjadi menantu dari keluarga Adhitama. Olivia harus bertemu dengan para anggota keluarga Adhitama yang lain agar mereka saling mengenal ketika bertemu di tengah jalan.Sayur yang akan dibeli hari ini cukup banyak, Olivia khawatir dia tidak sanggup membawanya jika pergi seorang diri. Perempuan itu meminta Stefan mengendarai mobilnya agar tidak repot kalau barang bawaan mereka banyak.Pukul enam pagi, Stefan terbangun karena telepon dari Olivia. Kekesalan karena tidur nyenyaknya terganggu berusaha kuat ditahan oleh lelaki itu agar tidak mengeluarkan sumpah serapahnya pada Olivia.“Pak Stefan.”Suara Olivia terdengar cerah d

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3515

    “Kami nggak pilih kasih. Russel satu-satunya cucu keluarga Pamungkas. Kami juga sangat sayang Russel. Dulu, dulu ... karena kami yang asuh Aiden, jadi lebih dekat dengan Aiden. Otomatis juga jadi pilih kasih, lebih sayang Aiden. Sekarang nggak akan seperti itu lagi,” janji Rita.Rita tahu kalau Roni kesal terhadap mereka. Dia juga menyadari kalau ini salah mereka, karena mereka selalu lebih mengutamakan Shella.Terutama karena terakhir kali, ketika Shella mengajak mertuanya makan di restoran. Shella ingin menipu Olivia dan membuatnya bayar tagihan, tapi tentu saja dia gagal. Tidak disangka, Shella malah menelepon Rita dan minta Rita yang bayar. Rita tidak tahu Shella sedang menipunya, dia pun mentransfer uang ke rekening Shella.Russel yang mengungkapkan hal itu. Saat Roni tahu, dia marah besar kepada mereka, bilang kalau mereka lebih sayang Shella. Kalau begitu, mereka pindah saja ke rumah Shella. Roni tidak akan memberikan biaya hidup kepada mereka lagi.Sekarang Roni menjadi sopir t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3514

    Seumur hidupnya, Roni hanya memiliki satu anak, yaitu Russel. Baginya, yang penting Russel masih mau mengakuinya sebagai ayah. Meskipun tidak dekat, setidaknya anaknya tidak menjauh. Itu sudah termasuk penghiburan bagi Roni.Setelah mengakhiri panggilan telepon, Russel mengembalikan ponsel ke Olivia dan berkata, “Papa mau jemput aku dan suruh aku menginap di rumahnya selama beberapa hari. Aku bilang nggak mau. Besok kita mau pergi cari Liam. Aku nggak mau ke sana dan main sama Kak Aiden. Kak Aiden selalu ganggu aku. Tapi sekarang aku sudah nggak takut dengan Kak Aiden lagi. Aku sudah belajar ilmu bela diri.”Meskipun Russel tidak memiliki banyak bakat dalam seni bela diri, setelah menjalani latihan dalam waktu lama, tubuhnya menjadi lebih kuat dan bertenaga. Pelatih bilang kalau dia terus berlatih, Russel akan memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya sendiri. Russel tidak serakah. Dia hanya ingin memiliki kemampuan seperti Olivia.“Iya, kalau kamu nggak mau pulang ke sana ya nggak u

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3513

    “Angkat saja.”Pada akhirnya Russel mengangkat telepon dari ayahnya. Olivia menyerahkan ponselnya kepada Russel dan menyuruhnya mengangkat telepon. Selama bisa tidak bicara dengan Roni, Olivia tidak akan bicara dengan pria itu.“Papa,” panggil Russel.Roni menjawab dan bertanya sambil tertawa pelan, “Russel belum tidur?”“Ini sudah mau tidur. Tiba-tiba Papa telepon. Papa sudah pulang kerja? Ribut sekali di sana.”“Papa belum pulang kerja. Tapi kalau Papa mau pulang kerja juga nggak apa-apa. Tantemu ada di sana, nggak?” tanya Roni.“Ada. Papa cari Tante?”“Russel, kamu mau ke sini selama beberapa hari, nggak? Kamu lagi libur, kan. Bagaimana kalau kamu ke sini? Kakek dan nenekmu kangen sama kamu.”Roni menelepon untuk berdiskusi dengan Olivia. Dia ingin menjemput Russel ke rumahnya dan tinggal di sana selama beberapa hari. Toh, anak sekolah sedang libur. Apalagi orang tuanya juga rindu dengan cucu mereka.Shella mengantar Aiden ke sana. Kalau hanya ada Aiden, rasanya terlalu bosan. Jadi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3512

    Ingatan anak sebelum usia tiga tahun biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia. Namun, kejadian itu meninggalkan luka yang terlalu dalam bagi Russel, sehingga dia tidak dapat melupakannya.Setelah kejadian itu, Russel mengalami mimpi buruk untuk waktu yang lama. Dia juga selalu ingat adegan di mana ibunya terluka dan berlumuran darah ketika menyelamatkannya.“Aku hanya percaya Mama, Tante, Om Stefan, Om Daniel dan yang lainnya.” Russel berkata dengan serius, “Aku nggak berani percaya papaku dan yang lainnya.”Russel mengerti segalanya. Olivia mengelus wajah mungil keponakannya dan menatapnya dengan lembut.“Kamu segalanya bagi mamamu. Apa pun yang terjadi, Tante nggak akan biarkan kalian terpisah. Russel, mamamu sudah melewati banyak masa-masa sulit. Setelah dewasa, kamu harus berbakti pada mamamu.”“Pasti, Tante. Kalau aku sudah besar, aku akan cari banyak uang untuk beli rumah besar dan mobil baru untuk Mama. Biar Mama nggak perlu capek-capek kerja lagi. Aku juga akan belikan ru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3511

    Pukul sembilan malam, Kota Mambera.Setelah melakukan panggilan video dengan kakaknya, Olivia berkata kepada Russel, “Kamu sudah selesai kemas barangmu, belum? Jangan lupa bawa hadiah untuk Liam.”“Sudah. Aku hanya bawa beberapa mainan dan hadiah untuk Liam,” jawab Russel. “Biar aku yang ketinggalan, hadiah untuk Liam juga nggak akan ketinggalan.”Olivia tertawa pelan. “Kalau kamu ketinggalan, siapa yang kasihkan hadiah untuk Liam?”Russel tersipu malu. Olivia menggendongnya, lalu mendudukkannya di tempat tidur. “Om Stefan lagi ke luar kota. Malam ini kamu tidur sama Tante. Besok pagi habis sarapan, kita langsung pergi ke rumah Om Yose. Suruh kamu pergi bareng kakek-kakek itu, kamu nggak mau. Padahal mereka suka banget sama kamu. Mereka akan jaga kamu dengan baik.”Russel baring di tempat tidur, tapi dia menyandarkan kepalanya di paha Olivia dan berkata, “Mereka sangat suka sama aku. Tapi aku nggak terlalu kenal mereka. Tante dan Mama sering bilang jangan mau pergi dengan orang lain se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3510

    Kepala pelayan hanya bisa menghela napas dalam hati. Bahkan Cakra saja tidak memiliki kebebasan seperti ini, padahal dia adalah suami dari Patricia. Namun, perempuan itu lebih memercayai Dikta. Dia adalah asisten setia yang telah menemani Patricia sepanjang hidupnya. Sementara itu, sejak skandal perselingkuhannya, Cakra sudah tidak memiliki posisi apa pun di hati Patricia. Jika bukan karena mereka memiliki anak, demi mempertimbangkan masa depan anak dan cucunya, mungkin mereka sudah lama bercerai. Setelah naik ke lantai atas, Dikta langsung menuju ruang kerja. Dia mengetuk pintu beberapa kali. Setelah mendapatkan izin dari Patricia, barulah lelaki itu masuk. Di dalam, Patricia sedang berlatih kaligrafi. Dikta berjalan mendekat dan mengamati tulisan yang dibuatnya. "Bagaimana menurutmu?" Patricia bertanya. "Tulisan tanganku ini." "Hati Bu Patricia sedang gelisah. Tulisan tangan pun ikut gelisah. Lebih baik berhenti saja, jangan buang-buang tinta dan kertas." Dikta adalah satu-sa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status