“Ricky!” panggil Rika yang berhasil membuat Ricky tersadar lalu melangkah mendekati Rika.“Diam di tempatmu dan ambil ponselmu. Kamu cuma boleh memotretku dua kali. Cepat, potret aku! Aku mau segera ganti pakaianku ini. Mungkin kamu nggak akan pernah melihatku pakai pakaian perempuan lagi seumur hidupmu,” ujar Rika lagi. Ricky buru-buru mengeluarkan ponselnya seraya berkata, “Oke! Oke! Aku akan segera memotretmu. Jangan ganti baju dulu.”Ricky dengan cepat memotret Rika yang mengenakan pakaian perempuan. Walaupun Rika tidak mengenakan riasan sama sekali, wajahnya masih terlihat sangat cantik. Kecantikannya sama seperti yang pernah dibayangkan Ricky sebelumnya. Tidak lama kemudian, Rika berbalik dan berjalan menuju kamar mandi. Ricky dengan cepat memotret bagian belakang tubuh Rika yang sedang berjalan dengan pakaian perempuan. Pemandangan ini adalah hal yang sangat indah. Ricky berulang kali mengamati foto-foto Rika yang diambilnya. Kemudian dia memilih foto Rika yang tercantik lal
Rika menghela napasnya. Dia sadar kalau kedatangan saudara laki-lakinya ini hanya akan membuat suasana di dalam ruangannya semakin ramai. Dia pun kembali berdiri lalu berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk Ronald. “Kak, di mana Ricky? Aku dengar Ricky datang ke sini dengan menyamar sebagai perempuan, ya?” tanya Ronald setelah pintu terbuka.Ronald langsung datang ke ruangan kantor kakaknya setelah mendengar berita kedatangan Ricky yang berpura-pura menjadi perempuan. Dia ingin melihat dengan jelas penampilan Ricky. Laki-laki itu ternyata bisa juga berpura-pura menjadi perempuan. Bahkan dia juga mengatakan kalau dirinya adalah saudara kembar Ricky Adhitama. Hal ini tentu saja terdengar sangat aneh. Karena keluarga Adhitama selama ini tidak memiliki keturunan perempuan. Kalaupun memang ada, pastinya para tetua keluarga Adhitama akan sangat memanjakan anak perempuan itu dan semua orang di seluruh negeri ini juga pastinya akan mengetahuinya. Jadi, bagaimana mungkin Ricky bisa m
Ronald tertawa lalu berkata, “Kak, lihat kan kalau kamu sekarang sudah menjadi sosok terpenting dalam hidup Ricky.” “Diam kamu!” seru Rika kesal. Ronald hanya bisa menggosok hidungnya sambil tertawa tanpa bisa tertawa lepas seperti biasanya setelah mendengar seruan kakaknya. Kemudian Rika juga tampak memelototi Ricky yang ada di dekatnya. Ricky hanya bisa tersenyum tanpa bisa marah, sekalipun Rika memelototinya. “Ricky, orang-orang bilang padaku kalau kamu tadi datang dengan menyamar menjadi perempuan. Aku nggak percaya kalau kamu berani melakukannya hanya untuk kakakku. Kalau begitu, apa kamu bisa membuktikannya dengan cara nyata di hadapanku sekarang?”Ricky menatap Rika lalu berkata, “Aku nggak perlu membuktikan apa pun sama kamu selama kakakmu ini percaya padaku.”Ronald tiba-tiba melingkarkan tangannya di leher Ricky lalu berjalan menuju sofa sambil berkata, “Aku ini calon adik iparmu. Tunjukkan padaku apa yang kamu pakai tadi. Kamu jangan pelit begitu dong sama aku. Orang-oran
Pak Bima membalas sapaan itu dengan sopan. Kemudian dia menatap Ricky lalu menatap Rika yang dia pikir bernama Riko kembali dengan tatapan penuh rasa prihatin. Riko adalah sosok laki-laki yang sangat cakap bagi Bima. Mungkin dia akan menjodohkan putrinya kalau saja dia memiliki putri yang sudah berusia dewasa sama seperti Riko. Namun, sayangnya nasib Riko kurang beruntung karena dia harus terjerat oleh Ricky Adhitama. Ricky adalah sosok laki-laki tidak tahu malu yang masih saja terus menguntit Riko. Padahal Riko sudah mengatakan kalau dirinya tidak menyukai sesama jenis. Bahkan ada yang mengatakan kalau Ricky berhasil mengalahkan satu demi satu saingan cintanya untuk mendapatkan Riko Arahan. Oleh karena itu, para perempuan pengagum Riko sangat membenci Ricky. Namun, mereka tidak bisa melakukan apa pun untuk melawan Ricky.“Oke, saya akan menunggu Pak Riko selesai bekerja agar kita bisa makan malam bersama,” ujar Ricky yang mengerti maksud dari tatapan Bima. Ricky sama sekali tidak pe
Langit sudah berubah gelap ketika Rika selesai berdiskusi masalah bisnis dengan Bima Gandar. Mereka benar-benar larut dalam obrolan tentang bisnis dan kerja sama di antara kedua perusahaan. “Pak Bima, senang bisa berbisnis dengan Bapak,” ujar Rika sambil berjabat tangan dengan Bima. “Pak Bima, bagaimana kalau kita makan bersama malam ini? Saya yang akan membayar tagihannya nanti,” ajak Rika setelah melihat jam terlebih dahulu. Namun, Bima berkata dengan nada penyesalan, “Maaf, Pak Riko. Mungkin kita bisa makan bersama lain kali saja. Saya harus pulang cepat malam ini untuk makan malam di rumah. Karena hari ini adalah hari perayaan ulang tahun pernikahan saya dan istri saya yang ke-15.”“Kalau begitu, Bapak harus segera pulang agar bisa menemani istri Bapak di rumah. Kita bisa makan malam di lain waktu,” balas Rika penuh pengertian tanpa memaksanya sama sekali lalu mengantar Bima keluar ruangan kantor sampai ke lantai dasar. “Pak Riko tidak perlu mengantar saya sampai keluar. Sampai
“Pak Riko, Pak Ricky masih ada di dalam ruangan,” ujar sekretarisnya yang belum pulang berusaha mengingatkan Riko tentang keberadaan Ricky. “Saya tahu. Tolong, sekalian batalkan jadwal pertemuan malam ini. Setelah itu, kamu boleh pulang,” balas Riko cepat. “Baik, Pak,” ujar si sekretaris hormat. Si sekretaris tidak bisa menahan kebahagiaannya ketika mendengar kalimat pertemuan malam ini dibatalkan. Ini artinya, si sekretaris bisa pulang lebih awal dan menghabiskan malam dengan kekasihnya karena Riko tidak ada pertemuan apa pun. Dia memiliki jadwal yang padat dan sangat sibuk sebagai sekretaris Riko. Dia harus datang lebih awal dan pulang larut malam setiap harinya. Hal ini membuat dia sulit untuk berkencan dengan kekasihnya dan kekasihnya juga sering komplain dengan kesibukannya ini. Rika berjalan ke ruang tunggu VIP lalu membuka pintu dengan lembut setelah dia selesai memberi perintah kepada sekretarisnya untuk membatalkan semua pertemuan malam ini. Dia melihat Ricky sedang memega
Ricky merasa kasihan kepada Rika ketika mendengar perkataan perempuan itu. Karena Ricky tidak ingin Rika kelelahan karena pekerjaannya. Oleh karena itu, Ricky pun berkata, “Sudahlah, kamu langsung datang saja di hari pernikahannya dan nggak perlu menginap terlalu lama di sana. Aku sebenarnya mau mengajakmu jalan-jalan di Mambera kalau memang kamu bisa menginap beberapa hari.”“Tapi, kalau kamu nggak bisa ya nggak apa-apa. Lagi pula, aku akan tetap menemanimu di mana pun kamu berada. Aku juga nggak masalah kalau memang kamu mau langsung kembali ke Cianter.”Namun, raut wajah Rika justru tampak kesal lalu dia pun berkata, “Kamu setiap hari nggak mengerjakan apa-apa seperti pengangguran. Padahal kakakmu memberikan bisnis bidang makanan Adhitama Group di tanganmu. Suatu saat nanti bisnis makanan Adhitama Group bisa bangkrut karenamu. Kamu seharusnya bertanggung jawab sama pekerjaanmu. Bukannya malah bermalas-malasan kayak gini.”Ricky pastinya bisa menjadi sosok taipan bisnis yang mumpuni
Rika melihat mobil Felicia dan meminta sopir untuk berhenti. Kemudian dia membuka jendela mobil lalu bertanya, “Bu Felicia, ada apa? Apa ada masalah dengan mobil Ibu?”Felicia langsung menoleh setelah mendengar suara itu. Dia bergegas menghampiri mobil Rika ketika mengetahui kalau Rika yang memanggilnya. “Mobil saya mogok. Saya tidak tahu kenapa,” jawab Felicia. “Saya akan minta sopir saya untuk memeriksa keadaan mobil Ibu,” ujar Rika menawarkan bantuan. Kemudian Rika meminta sopirnya untuk keluar guna memeriksa keadaan mobil Felicia. Sopir yang dipekerjakannya bukan hanya pandai mengemudi, tapi juga pandai dalam urusan mesin mobil. Rika juga memutuskan untuk turun dari mobil lalu diikuti oleh para pengawalnya. Tidak lama kemudian, si sopir berkata setelah selesai memeriksa keadaan mobil Felicia, “Bu Felicia, Ibu bisa memanggil layanan mobil derek. Sebenarnya, saya bisa memperbaiki mobil Ibu, tapi sayangnya peralatan yang saya punya kurang lengkap.”“Tidak apa-apa, saya sudah meman