Setelah menatap Ricky sesaat, Rika membuang muka dan menutup matanya untuk istirahat sejenak.“Den Riko, apakah kita pergi ke Blanche Hotel dulu?” tanya sopir dengan sopan.“Hmm.” Rika bergumam dengan suara berat.Sopir dan pengawal telah mendengar perkataan ayahnya barusan. Rika tidak ingin berkata apa-apa lagi. Sopir itu pun langsung diam. Sedangkan pengawal yang duduk di samping sopir diam-diam menoleh dan melirik Rika dan Ricky.Pengawal itu melihat Rika sedang memejamkan mata dan beristirahat, Ricky juga sedang tidur. Tidak ada komunikasi di antara keduanya. Tentu saja, Ricky sedang mabuk, tidak bisa berkomunikasi.Pengawal itu pun segera memalingkan wajahnya. Dia merasa kasihan pada atasannya. Dia merasa Rika, atau yang dia kenal sebagai Riko, adalah sosok yang luar biasa. Selama ini, Rika sangat menjaga diri, tidak pernah terlibat dengan skandal asmara.Hingga akhirnya Rika terjerat oleh Ricky yang datang dari Kota Mambera, lalu terlibat skandal sebagai penyuka sesama jenis. Nam
“Terima kasih, nggak usah. Karena kamu nggak mabuk lagi, silakan keluar dari mobil.”Rika langsung menolak ajakan Ricky. Meskipun dia tidur cukup lama, dia tidak merasa lapar. Rasanya dia selesai makan malam belum lama.Ricky sendiri yang menyiapkan makan malam. Baik itu barbekyu atau makanan lainnya, semua dimasak oleh Ricky. Rika pun mengakui kalau Ricky pandai memasak. Dia sangat puas dengan makanan buatan pria itu.“Bagaimana kalau aku bawa kamu ke pasar malam?” tanya Ricky lagi.“Nggak tertarik. Pak Ricky, silakan keluar dari mobil. Aku sudah antar kamu kembali ke Blanche Hotel sesuai permintaan papaku.”Namun, Ricky seolah tidak mendengar kata-kata Rika. Dia hanya duduk diam di tempat, sama sekali tidak bergerak.“Ricky, keluar dari mobil!”Ricky tetap tak bergeming. Dia bahkan dengan tidak tahu malunya berkata, “Aku lapar, mau cari camilan. Kamu temani aku. Saat makan malam, aku temani papamu minum, jadinya aku nggak makan banyak. Sekarang aku sudah lapar lagi.”Rika secara nalu
Rika berhasil menyusul Rika. Dia langsung mengulurkan tangan untuk menghentikan perempuan itu.“Riko, lagi pula kamu nggak perlu pergi bertemu klien lagi. Mau tidur juga masih terlalu awal. Ayo kita pergi belanja. Suruh pengawalmu nggak usah ikut. Kalau mereka ikut jadi terlalu mencolok, malah gampang menarik perhatian orang lain.”Dua pria pergi berbelanja bersama adalah sesuatu yang sangat wajar. Namun, jika Rika membawa pengawalnya, mereka akan sangat mudah dikenali orang.Rika menghempaskan tangan Ricky dengan kuat dan berkata dengan dingin, “Ricky, aku nggak punya waktu luang. Aku nggak mau pergi belanja, jangan ikuti aku lagi.”“Kalau kamu nggak mau belanja, temani aku cari makan. Makan sendirian nggak enak, jadi nggak nafsu makan. Kalau kamu temani kamu, aku baru bisa makan dengan lahap.”Rika langsung memelototi Ricky. Kemudian, dia berjalan pergi lagi, tapi Ricky tidak membiarkannya pergi. Ricky tiba-tiba membisikkan sesuatu padanya, lalu raut wajah Rika menjadi sangat masam.
“Tentu saja hantu itu ada. Cuma nggak semua orang bisa lihat. Sebenarnya karena waktunya mundur, tapi sangat singkat, hanya satu detik. Jadi begitu kamu berkedip, kamu nggak bisa lihat lagi.”Rika mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Semua yang Ricky katakan benar-benar omong kosong belaka.Keduanya keluar dari hotel melalui jalan rahasia Rika. Memang hanya ada sedikit orang di jalan. Arus lalu lintas di jalan juga berkurang. Jalan yang masih ramai dua jam lalu berangsur-angsur menjadi sepi dan tenang.“Sudah malam begini, aku mau bawa kamu pergi belanja juga sudah nggak bisa. Semua toko sudah tutup,” gumam Ricky.Rika langsung memberinya peringatan, “Jangan kirimkan gaun, sepatu hak tinggi dan perhiasan ke kantorku lagi.”“Aku hanya ingin lihat betapa cantiknya kamu kalau pakai baju perempuan.”“Aku pakai pakaian pria,” tukas Rika dengan wajah muram.Lemari pakaian Rika penuh dengan pakaian pria. Sejak kecil dia sudah tidak pernah memakai gaun lagi, apalagi sepat
“Tapi aku benar-benar nggak bisa temukan celah sedikit pun untuk dapat bukti kalau kamu seorang perempuan. Setelah itu, Kak Calvin dan kakak iparku sarankan aku langsung kejar kamu saja. Aku rasa waktuku sudah hampir habis, jadi aku pun ikuti saran mereka. Tepat di hari aku buat lautan bunga untukmu itu, aku resmi mulai kejar kamu.”“Ternyata reaksi kamu malah buat aku jadi sangat tertarik. Kemudian, aku jadi lakukan hal-hal seperti ini. Sekarang aku nggak tahu apakah aku benar-benar jatuh cinta padamu. Tapi keinginan untuk kejar kamu bahkan nikahi kamu benar-benar tulus dari dalam hatiku.”Rika, “....”Ternyata Olivia dan Calvin yang membuat Ricky mulai mengejar Rika secara terang-terangan. Mereka berdua benar-benar telah mengacaukan hidupnya. Kehidupan Rika yang damai hancur dengan begitu saja.Jika mengikuti rencana Ricky, yaitu dengan menemukan celah untuk mengungkapkan kalau Rika adalah seorang perempuan, maka Ricky mungkin tidak dapat menemukannya bahkan setelah menghabiskan wakt
“Kak, aku telepon ke ponselmu, tapi kenapa kamu nggak angkat?” tanya Ronald.“Aku atur ke mode senyap. Ricky sialan!”Rika langsung memarahi Ricky. Kemudian, dia bertanya pada adiknya, “Kenapa kamu bisa pakai telepon interkom hotel padahal kamu di rumah?”“Aku lagi di hotel, di bagian resepsionis. Si Permen Karet juga ada di sini. Kami berdua datang ke sini untuk jemput kamu pulang ke rumah untuk makan siang. Selain itu, kamu dan Si Permen Karet lagi-lagi masuk pencarian populer di Kota Cianter. Kalau kamu mau lihat, lihat saja. Nggak tahu bakal jadi pencarian teratas, nggak.”Rika langsung menutup telepon. Setelah meletakkan telepon, dia pun duduk di tempat tidur. Kemudian, dia mengambil ponselnya dan mematikan mode senyap dulu, lalu mengubahnya kembali menjadi berdering.Setelah itu, Rika baru melihat pencarian populer di Kota Cianter. Benar saja, lagi-lagi mereka muncul di pencarian populer. Foto itu diambil tadi malam, saat dia dan Ricky sedang jalan-jalan.Paparazzi itu sungguh lu
“Kakakku datang.” Ronald ingin mengingatkan Ricky, tapi siapa sangka Ricky sudah berdiri lebih dulu dan berjalan ke arah Rika dengan dua kantong di tangannya.“Matanya sangat tajam, gerakannya juga sangat cepat,” gumam Ronald.Pantas saja Ricky berani mengejar Rika, juga bisa membuat Rika menolerirnya. Orang lain melihat Rika terus diganggu Ricky, mereka pun bertanya-tanya kapan mereka berakhir bersama. Namun, adik kembarnya justru merasa kalau kakaknya membiarkan Ricky mengganggunya.Ronald tahu jelas orang seperti apa kakaknya. Orang sehebat kakaknya bagaimana mungkin dia tidak mampu menyingkirkan Ricky? Jelas-jelas kakaknya juga sangat mengagumi Ricky, jadi dia memasang sikap seperti tidak berdaya diganggu oleh Ricky dan membiarkan Ricky terus mengganggunya.Oh, tentu saja Ronald hanya bisa mengatakan kata-kata seperti itu di dalam hati, jangan sampai dia mengatakannya dengan lantang. Kalau dia berani melakukannya, kakaknya pasti akan memukulinya habis-habisan.Rika melihat Ricky be
Ricky juga sangat menyukai calon adik iparnya ini.***Kota Mambera.Tadi malam Odelina memberitahu putranya kalau dia akan membawa Russel ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya hari ini.Russel tidur sampai siang baru bangun. Kemudian, dia makan sedikit dulu. Saat dia keluar, matahari sudah begitu tinggi, di luar terasa sangat panas.Russel membawa tas kecil sambil mengikuti ibunya ke bawah. Tasnya berisi beberapa makanan ringan. Russel bilang makanan ringan itu untuk ayahnya.“Mama, kita mau pergi beli bunga, nggak?” tanya Russel sambil berjalan.Odelina tiba-tiba berhenti, menunggu Russel mendekat. Setelah itu, dia menggandeng tangan Russel dan bertanya, “Kamu mau beli bunga untuk Papa?”“Mau, aku juga bawa uang. Orang-orang di TV selalu bawa bunga saat pergi ke rumah sakit.”Sekarang Russel sudah masuk TK. Sebelumnya dia tidak begitu aktif. Namun setelah masuk TK, dia menjadi lebih pengertian dan sok dewasa. Dia tahu harus membeli bunga ketika pergi menjenguk ayahnya.“Berapa banya