Semua spanduk-spanduk besar itu tergantung di depan hotel Blanche. Tanpa persetujuan Ricky, Rika tidak akan bisa menurunkannya. Rika sungguh kesal. Ricky tak menunjukkan diri sepanjang siang. Rika kira akhirnya dia bisa tenang. Siapa sangka Ricky malah membuat kehebohan seperti ini. Berita viral di Cianter hari ini sudah pasti tentang Rika. Sebenarnya Rika sangat tidak bersedia menjadi pusat perhatian di media-media publik seperti itu. Apa daya, statusnya dan Ricky memang sudah sangat mencolok dari awal. Netizen pun juga sudah terlanjur “mengikuti” kisah mereka. “Pak Ricky sudah dapatin Pak Riko belum, sih?”“Kalau mereka sampai jadi, mungkin nggak ya mereka mendobrak pandangan tradisional dengan mengadakan pesta pernikahan besar-besaran?”“Mereka berdua sudah sama-sama ganteng, kaya pula. Sayang banget. Berapa banyak perempuan yang nangis gara-gara mereka.”Rika masuk ke dalam hotel. Para pengawal mengikuti Rika sembari mencegah orang-orang yang ingin mendekatinya. Meski demikian,
“Rika, terharu nggak? Tulisan-tulisan di spanduk ini semuanya adalah kata hatiku yang sejujurnya. Aku tulus sama kamu.” Ricky memandang Rika dengan tatapan penuh kasih sayang. Rika berbalik badan. Dia ingin segera pergi. Baru saja beberapa langkah, Rika berhenti dan berbalik badan lagi, “Turunkan spanduk-spanduk itu!”“Kenapa diturunkan? Itu ungkapan perasaanku sama kamu. Kalau kamu nggak mau dengar, ya sudah, tetap digantung saja di situ. Kalau kamu melihatnya setiap hari, mungkin saja suatu saat nanti kamu akan percaya.”Rika memelototi Ricky lama sekali sebelum akhirnya kembali berbalik badan dan pergi. Rika sungguh tak bisa melakukan apa pun pada lelaki yang satu itu. Tak tahu malu! Entah bagaimana keluarga Adhitama mendidik putra mereka sehingga sangat tebal muka seperti itu. “Riko!” Ricky menyusul Rika, meraih tangannya. Para pengawal keluarga Arahan ingin menghentikan Ricky, tetapi mereka tak berani. Mereka tahu kemampuan bela diri Ricky sangat hebat. Jika para pengawal itu m
Ricky menoleh dan tersenyum penuh ejekan kepada Rika, "Rika, kamu lucu kalau marah-marah." Sejak Ricky secara terbuka menyatakan keinginannya untuk mengejar Rika, reaksi Rika selalu membuat Ricky merasa tertarik. Jika Rika tidak memberikan reaksi apa pun, mungkin Ricky pasti sudah menyerah. Ricky tidak tertarik pada orang yang tidak bereaksi. Untungnya, Rika bukan tipe orang seperti itu."Ricky!" Tiba-tiba terdengar teriakan keras dari belakang mereka.Ricky dan Rika berhenti dan menoleh ke arah sumber suara. Mereka melihat seorang perempuan dengan penuh kemarahan berjalan mendekat. Perempuan itu adalah Fani.Fani mendengar kabar tentang spanduk yang digantung Ricky di Blanche dan aksi terbuka Ricky dalam menunjukkan cintanya kepada Riko. Dia langsung bergegas ke tempat kejadian.Saat melihat Ricky dengan tidak sopan menarik Riko masuk ke dalam hotel, Fani merasa sangat marah. Meskipun dia tidak lagi menjadi pewaris keluarga Gatara, perasaan tersembunyinya terhadap Riko kini tidak pe
Gosip itu pun tersebar ke seluruh Cianter. Banyak perempuan yang menyukai “Riko” iri pada Ricky dan berencana untuk bergabung melawan Ricky. Namun, keluarga dari orang-orang itu selalu memperingatkan bahwa mereka tidak bisa menyinggung Ricky. Ricky seperti macan tidur. Dia bisa saja melahap siapa saja yang datang mengganggunya tanpa sedikit pun meninggalkan bekas. Bahkan jika pun orang-orang itu bersatu untuk melawan Ricky, itu tidak akan jadi masalah yang berarti bagi Ricky. Di dalam ruangan mewah itu hanya ada Ricky dan Rika yang duduk di depan meja bundar besar yang dapat menampung lebih dari selusin orang. Di atas meja tidak terdapat hidangan mewah, hanya ada enam lauk dan satu sup, serta dua botol minuman bermerk. Para pengawal dari keluarga Arahan makan di ruangan sebelah, tentu saja Ricky yang mentraktir. Merekalah pengawal calon tunangannya, tentu saja Ricky tidak akan memperlakukan mereka semena-mena. "Rika, coba deh makanan ini. Semuanya aku masak sendiri buat kamu," k
"Kamu tadi kamu ngomong gitu sama Fani hanya akan membuat konflik antara dia dan Felicia semakin memburuk," kata Rika tiba-tiba. "Keluarga Gatara sekarang mungkin terlihat damai, tapi sebenarnya sudah lama mereka nggak tenang. Kamu malah nyiram bensin ke api dia dan Felicia."Ricky memang tak tahu malu dalam mengejar cintanya, tapi dia adalah orang yang berpendidikan. Seharusnya Ricky tidak mudah marah pada seseorang. Malam itu di pesta, ketika Ricky berdebat dengan para pesaingnya, dia sama sekali tidak berkata kasar. Ricky malah membuat para pesaingnya merasa bahwa pria itu sangat hebat. Mereka tidak bisa marah. Entah mengapa di depan Fani, Ricky seolah-olah menjadi orang yang berbeda.Ricky hanya tertawa, "Bahkan kalau aku nggak 'menyulut api' di antara mereka pun, mereka juga nggak akan tenang. Malam itu di pesta, aku sudah lihat Felicia diisolasi oleh keluarganya sendiri di keluarga Gatara. Mereka semua berpihak pada Fani.""Pemimpin keluarga Gatara kayaknya nggak terlalu sayang
“Riko, aku suka kamu yang kayak gini. Bersaing dengan adil,” puji Ricky. Rika menjawab datar, “Yang namanya kekalahan pasti ada alasannya. Kalau menemukan alasan kekalahan dan memperbaikinya, maka kita bisa menang di kemudian hari. Tapi, saya sih nggak terlalu peduli tentang menang atau kalah. Juga nggak ingin persaingan bisnis membuat kita menjadi musuh."Di dunia bisnis, tidak ada musuh atau teman yang sejati. Rika sangat menyadari hal itu."Apa kamu sudah memastikan Yuna dari Mambera itu adalah putri dari keluarga Gatara?" tanya Rika pada Ricky."Belum dikonfirmasi, tapi kemungkinan besar iya. Melihat dari ciri khas putri tertua keluarga Gatara yang sangat luar biasa, Yuna juga memenuhi kriteria itu. Yuna sekarang sudah pensiun. Tapi sebelum pensiun, dia juga merupakan sosok yang sangat berpengaruh di dunia bisnis Mambera.""Nenekku saja sangat mengagumi dia. Nenekku bilang saat Yuna masih muda, nenekku sudah melihat potensinya dan ingin menjadikannya menantu, tapi apa boleh buat,
Ricky belum tahu kabar bahwa Roni sudah melewati masa kritis. Dia juga tak peduli dengan nasib Roni. Yang Ricky tahu hanyalah bahwa semua anggota keluarga Pamungkas sangat menyesal. “Ibu dan kakak Roni masih sering berharap Roni dan Odelina bisa rujuk lagi. Kak Odelina nggak bodoh. Mana mau dia masuk ke lubang yang sama. Mereka menyesal karena melihat kehidupan Kak Odelina semakin lama semakin baik saja. “Setelah selingkuhan Roni itu resmi menjadi istrinya, mereka tidak punya anak. Tadinya dia hamil, tapi keguguran karena terpeleset jatuh. Menurutku itu sih karma.”Ricky menyaksikan sendiri bagaimana Roni dan keluarganya mendapatkan balasan kontan setelah mereka menyia-nyiakan Odelina. Rika menghela napas panjang setelah mendengar cerita Ricky, berkata, “Baguslah kalau mereka sudah bercerai. Saya tadinya khawatir Odelina akan bertahan demi anaknya. Banyak pasangan suami istri yang meski suaminya ketahuan selingkuh, istrinya tetap bertahan demi anak. Saya nggak suka melihat hasil yan
Ricky langsung berbinar kegirangan dan berkata, "Rika, kamu memang punya selera yang bagus. Para pria di keluarga Adhitama memang luar biasa, jauh berbeda dengan pria-pria tak bertanggung jawab itu. Kamu mengagumi kami itu sah-sah saja, tapi aku tetap berharap kamu lebih mengagumi aku."Rika menatap Ricky, lalu tiba-tiba bertanya, "Ricky, apa aku calon istri yang dipilih oleh nenekmu itu?" Pertanyaan ini sudah lama ada di pikiran Rika. Dia merasa hanya itu penjelasan yang masuk akal mengapa semua orang di keluarga Adhitama bereaksi serupa. Selain itu, Ricky sepertinya terlalu mudah mengetahui bahwa dia seorang wanita. Itu juga sangat mencurigakan. Jika dikatakan bahwa Ricky memiliki intuisi yang tajam dan bisa langsung menyadari Rika adalah wanita hanya dengan sekali lihat, itu tidak bisa dipercaya. Mereka tidak terlalu lama mengenal satu sama lain, dan Ricky, secerdas apa pun dia, tidak mungkin memiliki kemampuan supernatural. Rika sudah menyamar sebagai pria selama lebih dari dua
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela