“Nggak mungkin! Ibu mertuaku nggak punya saudara lain, selain Tante Yuna. Kamu juga tahu sendiri Tante Yuna punya berapa anak. Dia nggak punya anak perempuan lain, selain Amelia. Jadi, sepupu Perempuan Olivia hanya ada Amelia seorang,” jawab Stefan penuh keyakinan. “Kalau dilihat orang itu seumuran dengan Bu Yuna. Apa mungkin Bu Yuna punya anggota keluarga yang lain?” tanya Ricky lagi. “Tante Yuna pernah bilang kalau mereka hanya dua bersaudara. Kedua orang tuanya dan semua keluarganya yang lain sudah meninggal, makanya mereka juga sempat masuk panti asuhan karena nggak punya saudara dekat lainnya,” jawab Stefan.Ricky langsung terdiam setelah mendengar jawaban kakaknya.Namun, Stefan tiba-tiba berkata setelah berpikir sejenak, “Tadi, kamu bilang kalau nama keluarganya adalah Gatara?”Akhirnya, Stefan menangkap poin penting dalam masalah ini. “Benar, namanya adalah Felicia Gatara. Ceritanya sangat panjang dan membutuhkan waktu semalaman kalau aku menceritakannya sama Kakak. Jadi, ak
Bagaimanapun juga, dia akan terus berusaha untuk mengejar Rika. Sekarang, perempuan itu terlihat seperti seorang perempuan pemberani yang ketakutan karena dikuntit oleh seorang laki-laki. Ricky akan terus mengganggu Rika sampai perempuan itu bersedia untuk menjadi istrinya. Dia belajar dari pengalaman kedua kakaknya untuk mendapatkan kakak iparnya. Dia yakin, dia pasti bisa mendapatkan Rika selama dia terus berusaha dengan wajahnya yang tebal. Dia pasti bisa segera memeluk dan memanggil perempuan itu sebagai istrinya. Stefan langsung tertawa lalu berkata, “Wajar saja kalau dia membencimu. Dia sudah berpura-pura menjadi laki-laki selama 20 tahun, jadi dia pastinya belum siap untuk menyambutmu. Lagi pula, masih bagus dia nggak ketakutan sama kamu. Pasti karena dia juga punya mental yang sangat kuat sebagai seorang perempuan.”“Kak Calvin dan kakak ipar juga mengatakan hal yang sama kayak Kakak,” ujar Ricky. “Lalu apa kata-kata itu berguna untukmu?” tanya Stefan lagi. “Cukup berguna,
“Memangnya ada apa?” tanya Olivia santai. “Hal-hal yang berhubungan dengan asal-usulmu,” jawab Stefan cepat. “Apa lagi yang mau kamu ketahui tentang hidupku? Aku adalah anak kandung ayahku dan ayahku adalah anak kandung kakekku setelah melalui tes DNA. Selain itu, Tante Yuna adalah kakak kandung ibuku. Kami juga sudah melakukan tes DNA untuk memastikannya,” balas Olivia sambil tersenyumApalagi yang perlu diceritakan dari asal-usulnya yang sederhana ini?“Aku akan memberitahumu secara detail setelah kamu kembali. Kebetulan, hal ini ada hubungannya dengan asal-usulmu,” ujar Stefan yang sengaja memancing rasa penasaran istrinya. Semoga saja istrinya berinisiatif untuk pulang malam ini juga karena tidak bisa menahan rasa penasarannya. “Oke, kita akan membicarakannya lagi setelah aku kembali. Aku mau mendengar seperti apa lagi kamu akan menjelaskan silsilah keluargaku yang sederhana itu,” ujar Olivia santai tanpa merasa penasaran sama sekali. Lagi pula, dia yakin kalau dia adalah anak
“Bukan aku yang memotretnya. Itu adalah hasil tangkapan layar dari status yang dipost oleh perempuan yang ada di foto itu. Orang yang menangkap layar itu mengirimkan foto-foto ini kepada Reiki yang langsung membuat Reiki terkejut bukan kepalang. Sebenarnya, Reiki juga nggak mau kasih tahu aku tentang hal ini,” jawab Junia berusaha untuk menjelaskan dari mana dia mendapatkan foto ini. “Tapi, aku akhirnya berhasil melihat foto-foto itu dan langsung mengirimkannya padamu untuk mengonfirmasi apa benar laki-laki itu adalah Stefan. Karena dari belakang perawakannya sangat mirip dengan suamimu,” ujar Junia lagi. Olivia kembali berpikir, apa mungkin di lingkaran pertemanan Stella ada yang mengenal Stefan? Namun, hal itu tidaklah mengherankan jika mengingat betapa kayanya keluarga Stella. “Kalau dari belakang sih memang mirip banget sama Stefan. Tapi, aku juga nggak yakin kalau laki-laki ini adalah Stefan. Tapi, aku yakin kalau Stefan nggak mungkin mengkhianatiku.”“Selain itu, sepertinya pe
"Stella itu sainganku, biar aku yang mengurusnya. Setelah ini, proyek itu akan diserahkan kepada orang lain untuk ditindaklanjuti. Stefan nggak akan terlibat lagi. Stella juga sudah dilaporkan ke Pak Petrus,” kata Olivia. “Setelah itu, cukup lama aku nggak ketemu Stella. Stefan bilang Pak Petrus akan mengurus putrinya itu. Tapi Stella masih datang mencariku. Kurasa mungkin Pak Petrus nggak tahu. Kalau nggak, dia nggak akan meninggalkan kota malam-malam, terus meninggalkanku begitu saja," lanjutnya.Mendengar cerita temannya, Junia menghela napas panjang dan mulai berbicara dengan nada yang lebih ceria, "Dengar ceritamu itu, aku jadi lebih tenang. Pria itu pasti bukan Stefan. Kalian berdua ‘kan sudah melalui banyak hal untuk bisa sampai hari ini.""Stefan sangat mencintaimu, memanjakanmu. Kalau sampai cintanya dan perhatiannya itu palsu, aku mungkin nggak akan berani percaya lagi sama yang namanya cinta," kata Junia.Mengingat sifat Stefan, dia memang bukan orang yang mungkin akan bers
"Susunya sudah bisa diminum, ya," kata Reiki sambil duduk di samping istrinya, menyuruh minum susu.Junia mengangkat gelas susu itu dan berkata, "Oliv percaya sama Stefan. Dia mengenali wanita di foto itu. Oliv bilang wanita itu adalah putri dari Krama Group, Stella.""Wanita itu benar-benar nggak tahu malu. Stefan dan Oliv akan menikah dalam satu bulan lagi. Mereka sudah mendaftarkan pernikahan mereka selama satu tahun. Nggak hanya orang di kota ini, tapi siapa pun yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan kalian pasti tahu bahwa Stefan sudah menikah dan sangat memanjakan istrinya.""Stella bahkan berani mendatangi dan ingin berbicara dengan Oliv. Aku yakin dia pasti bilang Oliv nggak pantas untuk Stefan, menyuruhnya meninggalkan Stefan. Aku nggak tahu deh dari mana dia mendapatkan keberanian untuk berkata seperti itu kepada Oliv.""Gimana mungkin Oliv nggak pantas untuk Stefan? Meskipun latar belakang keluarga Oliv nggak sebanding dengan keluarga Adhitama, tapi keluarga Adhitam
Junia nyaris tersedak susu. Sambil tertawa Junia berkata, "Sudahlah, jangan bicara dulu. Biarkan aku minum susunya dulu, kalau nggak nanti bisa semprot kamu, nih. Jangan salahkan aku, ya.""Aku nggak pengin jadi gemuk. Aku maunya jadi ibu hamil cantik."Setelah melahirkan, Junia bahkan bertekad untuk segera berolahraga dan mengembalikan bentuk tubuhnya yang semula.Kata-kata suaminya yang mengatakan tidak akan keberatan jika ia gemuk, memang terdengar menyenangkan.Tapi, siapa yang tidak ingin cantik?Jika Junia benar-benar menjadi gemuk, mungkin awalnya suaminya tidak akan keberatan, tapi lama-lama pasti akan mulai merasa tidak suka, dan kemudian merasa bahwa wanita lain di luar sana lebih menarik. Tidak menutup kemungkinan hatinya pun akan mulai berpaling, dan pada akhirnya akan menjadi milik orang lain.Itu juga yang pernah dikatakan Roni kepada Odelina.Apa hasilnya?Tetap saja, Roni merasa keberatan karena Odelina menjadi gemuk dan tidak menarik.Junia tidak akan membiarkan diriny
“Kamu bilang saja kamu yang makan. Aku sehat, kok. Makan sesuap dua sua saja buat mengobati rasa ingin, nggak akan kenapa-kenapa. Biasanya dulu tiap kali cuaca panas begini, aku bisa makan es krim dua kali sehari, loh."Bagi mereka yang sangat menyukai makanan, "mengidam" makanan terasa sangat menyesakkan. Mereka ingin segera menikmatinya saat perasaan itu datang.Sedetik pun mereka tak mau menunggu. Reiki tak tahu harus berkata apa. Reiki sangat memanjakan istrinya. Dia tidak ingin menolak permintaan sang istri. Akan tetapi, dokter keluarga mereka bilang ibu hamil sebaiknya mengurangi makanan dingin. "Sayang, nama bayi-nya belum kita pikirkan, loh. Kamu ada kepikiran nama nggak buat dia?"Reiki mengalihkan pembicaraan. Dia mencoba memecah konsentrasi istrinya yang sedang "mengidam".Jika saja apa yang diinginkan Junia baik untuk kondisinya, Reiki pasti akan membiarkannya makan sebanyak-banyaknya. Hanya saja, jika tak cocok, Reiki harus belajar tega untuk menolak permintaannya. "
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela