Share

Bab 191

Author: Anggur
Setelah selesai makan siang, Odelina bilang dia hendak pulang untuk istirahat sejenak. Ternyata cukup melelahkan juga selama setengah hari sibuk mencari pekerjaan.

Dia tidak mendapatkan pekerjaan apa pun, melainkan mendapatkan sebuah tekanan. Odelina ingin pulang dan memperbaiki surat lamarannya dengan memperluas lingkup kerja yang akan dia cari. Siapa tahu dengan begitu dia bisa mendapatkan pekerjaan.

“Kak, aku anterin pulang.”

Odelina melihat adik iparnya sekilas dan setelah itu Stefan langsung berkata, “Kak, aku balik kantor dulu.”

“Iya, hati-hati di jalan,” ujar Odelina mengingatkan. Setelah adik iparnya telah pergi, dia baru menggendong putranya yang sudah terlelap itu untuk masuk dalam mobil Olivia.

“Kalau waktu istirahat Stefan nggak panjang, kamu antar ke kantornya saja. Jadi dia nggak perlu bolak balik dan akhirnya nggak bisa istirahat sama sekali.”

“Iya, Kak.”

Olivia menghidupkan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya. Dia tidak akan pergi ke Adhitama Group lagi. Dia tidak men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sofiatun Sof
isinya orang ngobrol... ga seru, stop baca sampai bab ini saja
goodnovel comment avatar
ida
betul bab per babnya pendek, ada yg ceritanya di ulang2
goodnovel comment avatar
Ita Salam
Novel ini kalo kalo beli koin sampe tamat, biaya hampir sejuta. Sudah mahal baru cerita setiap Bab pendek skli, udah gitu lg cerita belum berkembang pdhl udah sampe bab 191
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 192

    “Ilmu bela diri dia nggak begitu hebat, keluarganya di Kota Aldimo sama dengan keluarga Adhitama. Sama-sama merupakan keluarga terkaya nomor satu. Demi keamanan, dia hanya bisa membawa anak buah yang banyak. Kamu juga bukan baru tahu tentang ini kan? Kenapa harus terkejut? Atau kamu iri dengan dia? Kamu juga boleh bawa puluhan anak buah setiap hari.”Reiki tidak perlu anak buah sudah bisa melindungi dirinya sendiri dengan kemampuan yang dia miliki. Apalagi tidak banyak orang yang mengetahui identitas aslinya. Kalau dia membawa anak buah, maka akan terlalu menarik perhatian.Suara ketukan pintu menghentikan obrolan mereka.“Pak, kopi yang Bapak minta.”Sekretarisnya meletakkan kopi yang baru selesai diseduh di hadapan Stefan dengan hati-hati. Setelah sekretarisnya keluar, Reiki langsung menggoda Stefan, “Siang tadi pergi mesra-mesraan sama istri, siangnya sudah nggak ada semangat kerja makanya minum kopi?”Ekspresi Stefan menggelap. Mesra apanya? Dia merasa hubungannya dengan Olivia mun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 193

    “Besok Daniel mengajak kita ketemuan di tempat biasa. Anak itu selalu ajak kita ke Restoran Berkah. Aku akui kalau makanan di sana lumayan. Kalau bukan karena sampingnya adalah Avana Coffeehouse dan aku bisa duduk santai di sana, kemungkinan aku malas untuk ke tempat itu.”“Itu tempat yang dulu sering kita kunjungi. Daniel orang yang gemar bernostalgia.”Dulu sebelum mereka memiliki jabatan yang mereka tempati sekarang, disaat Stefan masih tahap pembelajaran dan bukan seorang direktur dan tidak suka memamerkan kekayaan, tempat makan mereka bertiga biasanya adalah restoran menengah ke atas.Avana Coffeehouse merupakan kafe paling bagus di Kota Mambera. Toko-toko yang ada di sekitarnya baik itu toko baju, tempat makan, rata-rata merupakan tingkat menengah ke atas. Kalau terlalu rendah, maka mereka tidak bisa mendapatkan para klien dari Avana Coffeehouse.Orang-orang yang datang ke café tersebut biasanya merupakan orang-orang pengusaha muda. Mereka tidak akan membuat diri mereka sulit. Bi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 194

    Setelah dipikir-pikir lagi, dia duduk kembali ke meja makan dan membuka penutup kotak makan itu lagi sambil menghabiskan sarapan tersebut dalam diam. Sejujurnya, hidup bersama dengan Olivia membuatnya merasakan hidup orang-orang normal lainnya. Stefan bisa merasakan makanan yang jarang dia makan atau bahkan tidak pernah dia cicipi sebelumnya.Setelah menghabiskan sarapannya, Stefan melangkah ke arah balkon dan duduk di atas kursi ayunan. Dia menikmati tanaman yang ditanam oleh Olivia hingga jarum jam menunjukkan pukul sebelas siang.Lelaki itu menerima panggilan telepon dari Reiki yang memintanya segera berangkat. Saat itu barulah Stefan masuk ke kamar untuk mengganti pakaian dan bergegas keluar.Stefan memutuskan untuk tidak mengendarai mobil biasa miliknya itu karena mengingat Olivia sedang pergi bersama dengan kakaknya. Kemungkinan untuk saling bertemu sepertinya sangat kecil sekali. Lelaki itu berangkat dengan menggunakan mobil Rolls-Royce miliknya dengan diiringi oleh beberapa mob

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 195

    Stefan kembali ke tempat duduknya dengan ekspresi tenang seperti tidak terjadi apa pun. Setelah makanan mereka datang, lelaki itu mulai makan dan tidak memedulikan perbincangan kedua temannya. Lelaki itu hanya duduk diam di tempat saja.Dalam kepalanya mulai berputar pemandangan Olivia yang mengambilkan makanan untuk Albert sambil tersenyum lebar.“Stefan, hari ini kamu terlihat aneh.”Daniel menyendokkan makanannya sambil menatap Stefan yang duduk di depannya sambil berkata, “Kenapa kamu makan doang tapi nggak bicara?”Reiki hanya menganggukkan kepalanya menanggapi Daniel. Dengan tenang Stefan berkata, “Aku lapar.”Sarapan tadi dia makan makanan yang tidak dia sukai. Porsinya juga sedikit saja, oleh karena itu dia merasa sangat lapar sekali. Tentu saja ditambah perasaannya yang sedang dalam keadaan tidak baik sehingga dia makan dengan lahap sekali.Olivia mengambil makanan untuk Albert, dia juga tidak mengharapkan perlakuan yang serupa! Memangnya dia ingin? Memangnya dia bisa cemburu?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 196

    Meski hanya status saja yang suami istri dan juga menyembunyikan pernikahannya. Daniel juga tidak bersedia. Stefan diam dan tidak berbicara ketika mendengar teman-temannya sedang menertawakan dirinya. Dia hanya sibuk dengan makanannya.“Aku mau ke café nenekku dulu, kalian makan dengan santai saja,” kata Stefan setelah dia kenyang. Lelaki itu mengusap mulutnya dengan tissue dan bangkit berdiri untuk meninggalkan restoran itu.“Kami berdua juga sudah kenyang. Kita temani kamu ke café.”Daniel dan Reiki juga meletakkan sendok makannya dan hendak mengikuti Stefan untuk ke Avana Coffeehouse yang ada di sebelah. Para anak buahnya yang juga sudah kenyang bergegas ikut bangkit ketika melihat majikannya hendak pergi. Mereka mengikuti Stefan dalam diam karena khawatir membuat Olivia mengetahuinya.Albert pernah bertemu dengan Stefan sebelumnya dan mengetahui identitas lelaki itu. Olivia tidak boleh menyadari keberadaan mereka, jika tidak maka identitas majikannya akan terbongkar.Daniel yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 197

    Olivia sama sekali tidak tahu kalau Stefan sedang makan di sini bersama dengan teman-temannya. Perempuan itu dan Junia serta Albert makan di sana dalam waktu yang cukup panjang. Albert pergi dahulu setelah dia menerima sebuah telepon. Olivia berkata, “Aku dan kakakmu juga sudah kenyang. Aku ke kasir dulu. Albert kamu duluan saja nggak apa-apa, aku dan Junia mau duduk di café samping dulu.”Ketika dia menemani Junia datang ke café tersebut, Olivia jatuh cinta dengan ketenangan yang ada di dalam Avana Coffeehouse. Jalanan di depannya sangat ramai, tetapi karena pemilik Avana Coffeehouse sangat loyal, dia memasang tembok kedap suara di dalam tempat tersebut. Ketika masuk ke dalam café, di dalam tidak akan kedengaran keributan di luar sana.Albert tahu kalau kakak sepupunya juga mengendarai mobil sehingga nanti bisa mengantar Olivia pulang ke rumah dan berkata, “Kak Junia, Kak Olivia, aku duluan ya.”“Iya, hati-hati di jalan ya,” pesan Junia pada adik sepupunya.“Kak, nanti tolong anterin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 198

    Reiki dibuat bingung dengan sikap Stefan. Apakah atasannya ini hanya sandiwara saja ketika menyombongkan istrinya ketika di kantor?Akan tetapi Sarah sudah tidak mengurus urusan kantor lagi dan jarang sekali datang ke kantor. Stefan tidak perlu bersandiwara di hadapannya. Sudahlah, urusan pribadi Stefan biarkan lelaki itu yang menyelesaikannya saja. Mereka sebagai teman baiknya hanya perlu menonton saja.Dua jam kemudian jarum jam sudah menunjukkan pukul tiga. Olivia melirik jam tangannya dan berkata, “Junia, kita balik saja. Aku harus ke rumah kakakku dulu.”“Oke!”Junia juga ikut melihat jam tangannya dan setuju dengan ajakan pulang Olivia.“Nanti kita ke supermarket sebentar, aku mau beli buah dan mainan. Aku ikut kamu pergi ke rumah Kak Odelina. Aku nggak mau pulang dan melihat muka cemberut mamaku.”“Siapa suruh kamu yang pingsan di acara? Siapa suruh kamu yang mempermalukan dirimu sendiri dan juga tante kamu? Nggak heran kalau mama kamu marah,” kata Olivia sambil terkekeh.Junia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 199

    Dengan terkejut Junia bertanya, “Benarkah? Kabar tentang Lotus Residence yang menjadi tempat tinggal tingkat tinggi ternyata beneran? Nggak nyangka ada orang yang bawa Rolls-Royce! Kenapa orang itu nggak tinggal di vila saja?”“Kata Pak Stefan kemungkinan anaknya sekolah di daerah sekitar sana makanya mereka memilih untuk beli rumah di Lotus Residence. Tujuannya biar anaknya lebih mudah waktu berangkat sekolah. Siapa yang tahu kalau rumahnya ada banyak vila?”“Benar juga. Ayo, kita ke supermarket dulu. Oh iya, Nenek Sarah bukannya bilang mau datang?”“Nggak jadi lagi.”“Kenapa?”“Pemilik rumah nggak setuju.”Junia terdiam mendengar jawaban Olivia. Bukankah pemilik rumah Olivia adalah Stefan? Dia cucu kandung Nenek Sarah. Kenapa cucunya tidak mengizinkan neneknya datang? Benar-benar tidak berbakti!Mereka berdua masuk ke mobil Junia dan meninggalkan Avana Coffeehouse. Sesaat kemudian mereka tiba di sebuah supermarket besar dan berkeliling di sana. Junia dan Olivia keluar dari dalam samb

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status