Mengapa ada bayi menangis di sebelah Olivia?“Sayang, kamu lanjut kerja saja. Aku tutup dulu teleponnya. Tunggu saja di rumah sampai aku kembali.”Saat mendengar anak baptisnya menangis, Olivia langsung tidak mau berbicara dengan suaminya lagi dan segera menutup telepon.Dia sedang berada di Vila Ferda sekarang.Dia mengangkat kedua anak Mulan sebagai anak baptisnya. Kalau menggunakan kata-katanya, dia ingin ketularan berkah yang sama dengan Mulan, supaya kelak dia bisa memiliki anak kembar, melahirkan dua anak sekaligus, anak laki-laki dan perempuan langsung lengkap.Dia takut Stefan akan bisa menebak bahwa dia sedang berada di Vila Ferda saat ini, jadi dia akan segera mengakhiri panggilan.Stefan benar-benar dapat menebaknya.Dia berkata pada dirinya sendiri dengan masam, “Mereka pergi ke Vila Ferda untuk melihat anak Yose, tapi malah nggak mengajakku. Aku juga merindukan putri baptisku.”Stefan sangat menyukai putri baptisnya.Anak itu sangat lucu dan jarang menangis. Malah kakaknya
“Russel, Audrey lucu, ya?” tanya Nenek Sarah pada Russel sambil mengamati Audrey.“Lucu, lucu sekali, Nek. Russel kapan punya adik?”Russel juga ingin menyentuh Audrey, tapi Nenek Sarah khawatir karena Russel masih kecil dan tidak tahu cara mengecilkan tenaga saat menyentuh seorang bayi, dia pun menepis tangan kecil Russel dan berkata, “Jangan menyentuhnya sembarangan. Kamu nggak bisa mengendalikan kekuatanmu. Nanti bisa menyakiti Audrey. Kulit bayi itu sangat lembut.”Russel berkata, “Nenek, aku belum menyentuh adik Audrey, bagaimana Nenek bisa tahu aku akan menyakitinya? Bilang saja Nenek memang nggak boleh aku menyentuh Audrey.”Nenek sendiri sering menyentuh Audrey, seolah-olah sedang menyentuh harta karun langka, tetapi malah tidak mengizinkannya menyentuhnya.“Iya, iya. Nenek memang nggak ingin kamu menyentuh Audrey. Nenek sangat menyukai anak ini. Coba kalau dia cicitnya Nenek, Nenek pasti senang sekali.”Nenek Sarah kembali menyentuh kaki kecil Audrey.“Nenek, kaki Audrey kecil
Stefan dan Olivia belum setahun mengurus buku nikah. Sekarang sudah hampir bulan September. Mereka baru resmi menjadi suami istri di bulan Oktober, melakukan hal-hal layaknya suami istri juga baru setengah tahun. Orang-orang yang bilang Olivia tidak bisa punya anak itu mengatakannya karena mereka iri pada Olivia. Mereka sengaja mengatakannya untuk membuat Olivia kesal dan sakit hati.Nenek Sarah mendukung perkataan Mulan, “Betul, kalau kamu dengar ada yang berkata seperti itu lagi padamu, Oliv, tampar saja orang itu. Jangan takut menyinggung siapa pun. Selama kamu nggak melakukan sesuatu yang ilegal, Nenek bisa membantumu menyelesaikannya.”“Kalau Nenek nggak bisa mengatasinya, masih ada Stefan. Kalaupun langit runtuh, dia bisa membantumu menahannya.”Olivia berkata, “Aku belum pernah mendengar siapa pun mengatakannya dengan telingaku sendiri. Orang-orang yang aku kenal yang memberi tahuku bahwa ada yang mengatakan hal-hal buruk tentangku di belakang. Kalau aku mendengarnya dengan teli
“Nenek Sarah, Oliv, ayo kita turun untuk makan malam.” Mulan mengajak mereka berdua, melambai pada Russel sambil tersenyum hangat dan berkata, “Russel, kemarilah, Tante gendong.”Russel memandangi kedua bayi itu, lalu menatap Tante Mulan yang cantik.Akhirnya, dengan enggan dia berjalan ke arah Mulan dan berkata, “Tante Mulan, aku sudah besar. Aku nggak perlu digendong lagi.”Mulan memegang tangan kecil anak itu dan berkata, “Kalau begitu, Tante akan menggandeng tanganmu.”Dia kemudian berkata kepada Olivia, “Russel juga anak yang sangat baik, jauh lebih baik daripada Archie-ku. Anak itu menangis setiap hari, sama saja dengan anaknya Kellin.”Putranya Kellin baru saja lahir, dan Kellin sedang dalam proses pemulihan setelah melahirkan.Saat mengetahui Kellin telah melahirkan, Calvin segera menyuruh orang untuk mengantarkan suplemen. Ini adalah harapan terakhirnya agar mata tunangannya bisa sembuh.Raut muka Jhon sangat masam ketika menerima suplemen yang dikirim oleh Calvin. Kemudian di
Keluarga Adhitama sudah tidak mempunyai anak perempuan selama beberapa generasi, dan keluarga Junaidi juga mengetahuinya.Yolanda memiliki seorang putri, tapi dia tidak memiliki seorang cucu perempuan. Kini, Mulan telah memberinya seorang cicit perempuan, yang bisa menghiburnya karena tidak memiliki cucu perempuan. Jadinya, Yolanda tidak terlalu mengerti bagaimana perasaan Sarah yang sangat menginginkan cicit perempuan. Pernikahan Stefan dan Olivia sudah hampir genap satu tahun, tapi Olivia masih belum ada tanda-tanda hamil. Yolanda tak berani bicara terlalu banyak tentang anak dengan Sarah, khawatir Sarah akan sangat menginginkan cicit sampai akhirnya membuat Olivia tertekan.Olivia sebenarnya berada dalam situasi yang cukup sulit.Untungnya, dia menikah dengan Stefan. Keluarga Adhitama sangat baik. Para orang tua semuanya berpikiran terbuka dan tidak mendesak anak-anak mereka untuk segera punya anak.Mereka juga tidak meremehkan latar belakang keluarga Olivia.Seperti halnya keluarg
Hanya saja, dia tidak menghubungkan keluarga Gatara yang ada di Cianter dengan Yuna. Mungkin karena Yuna sudah puluhan tahun menjadi bagian keluarga Sanjaya, jadi semua orang sudah terbiasa memanggilnya Yuna dan mengabaikan nama belakangnya. Jadi, Yolanda pun juga tidak tahu nama gadisnya.Yuna mungkin ada hubungannya dengan keluarga Gatara dari Cianter.Yuna sangat hebat ketika masih muda. Dia dibesarkan di panti asuhan dan bisa menikah dengan anak keluarga kaya kedua setelah keluarga Adhitama karena kemampuannya sendiri, dan akhirnya menjadi istri dari kepala keluarga dari keluarga Sanjaya yang sekarang. Keunggulannya mungkin diwarisi dari keluarganya. garis keturunan.Semua wanita dalam keluarga Gatara, terutama putri sulungnya, biasanya memang hebat-hebat.Karena sudah terbiasa mencari informasi tentang orang saat masih bekerja dulu, ketika tertarik pada keluarga Gatara, Sarah pun akhirnya mencari tahu sedikit tentang masa lalu keluarga itu.Misalnya, kepala keluarga mereka yang se
Nenek Sarah tidak melanjutkan perkataannya, dan Yolanda langsung mengerti.Ekspresi di wajah Yolanda terlihat ragu.Sekarang, keluarga Junaidi dan keluarga Sanjaya tidak ada hubungannya satu sama lain. Kalau Jonas menikah dengan Amelia, maka keluarga Junaidi dan keluarga Sanjaya akan menjadi keluarga. Nama belakang Yuna saat gadis adalah Gatara. Nama keluarga ini sangat langka, sehingga orang yang mendengarnya pasti akan mengasosiakannya dengan keluarga Gatara dari Cianter.Keluarga Gatara pernah mengalami pertumpahan darah puluhan tahun lalu. Meski tidak berada di satu kota, banyak keluarga besar yang tetap memperhatikan.Yolanda berpikir, jika Yuna adalah putri dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya, dan jika Yuna ingin membalaskan dendam keluarganya setelah mengetahui identitasnya, maka keluarga Junaidi harus membantu.Yolanda melihat Sarah. Keduanya saling memandang dan akhirnya menghela napas.Sarah berkata, “Kalau hal itu terjadi suatu hari nanti, kami keluarga Adhitama ngga
Banyak yang bilang, banyak wanita di Kota Aldimo yang ingin menjadi menantu keluarga Junaidi.Para wanita di Mambera berusaha mati-matian untuk menjadi menantu keluarga Adhitama a, bukan hanya karena kekayaan dan status keluarga Adhitama, tetapi juga karena pria dari keluarga Adhitama sangat setia pada pasangannya.Setelah setengah mengelilingi Vila Ferda, keduanya pun merasa lelah dan berjalan kembali. Mereka diam-diam sepakat untuk berjalan lebih jauh.Olivia yang menggendong Russel di punggungnya berkata kepada Mulan, “Saat ini, aku sangat merindukan Stefan. Kalau dia ada di sini, aku nggak perlu menggendong Russel di punggungku.”Mulan tertawa.“Stefan pasti sedih kalau mendengarnya. Dia pasti akan bilang, kamu hanya memikirkannya karena ‘pria lain’.”Olivia sedikit tersipu dan bertanya pada Mulan, “Suamimu pasti juga sering mengeluh, ‘kan? Tadi waktu kamu bilang ‘pria lain’, nada bicaramu sangat mirip dengan nada bicara suamiku.”“Memang, Yose sering mengeluh dan cemburuan. Dia me
Rosalina menatap Giselle. Awalnya Giselle diam saja, tidak memberikan reaksi apa pun. Toh, orang yang dibicarakan Lisa bukanlah dia. Begitu Rosalina menatapnya, dia baru sadar. Sekarang dia adalah Giselle.Giselle pun langsung berteriak, “Dia yang sudah rebut harta keluargaku. Dia juga yang blokir kartu bank-ku, buat aku nggak bisa ambil uang bulananku. Dia juga suruh adikku untuk kurangi biaya hidup yang diberikan ke aku sebanyak 70 persen.”“Sekarang aku nggak punya uang juga gara-gara dia. Kalau bukan cari dia, aku cari siapa? Kenapa aku harus kerja? Aku anak keluarga Siahaan, orang tuaku wariskan harta ratusan miliar untukku. Aku punya uang yang nggak akan pernah habis. Untuk apa aku kerja? Kalau kerja, satu bulannya bisa dapat berapa? Nggak sebanyak uang saku bulananku dulu.”Dulu, Giselle mendapat uang saku bulanan sebesar 600 juta. Jika dia perlu membeli sesuatu yang besar, misalnya mobil mewah, dia hanya perlu bermanja di depan orang tuanya. Nanti mereka akan membelikannya untu
“Aku dengar Bu Rosalina buka sebuah toko bunga dan tokonya sangat besar. Bunga-bunga di toko juga sangat indah. Aku sudah lama ingin datang dan melihat-lihat, tapi nggak pernah punya waktu. Kebetulan sekarang adik iparku sedang libur, jadi nggak perlu aku antar jemput ke sekolah setiap hari.”“Mumpung ada waktu luang, aku keluar jalan-jalan. Baru ingat kalau besok ulang tahun mama mertuaku. Aku sudah siapkan kado ulang tahun untuk mama mertuaku. Tapi masih kurang bunga. Aku baru ingat Bu Rosalina buka toko bunga. Jadi aku langsung ke sini.”Lisa sangat menghayati perannya sehingga Rosalina pun tidak ingin mengeksposnya. Sebelum dia melepaskan topeng Lisa, dia tidak bisa bilang kalau Lisa adalah Giselle.“Bu Lisa sangat berbakti. Mau beli buket bunga sebesar apa, Bu? Biar aku bantu pilihkan bunganya. Dijamin mama mertua Bu Lisa pasti suka.”“Aku jadi menantunya, kasih buket bunga yang sederhana atau yang cocok untuk kasih ke mama mertua saja. Buket bunga terbesar biar papa mertuaku yang
Giselle palsu ditugaskan menjadi pengganti Giselle dalam waktu yang terlalu singkat, sehingga dia tidak sempat memperhatikan apakah ada ciri khusus pada tangan Giselle yang asli.“Suruh dia lepaskan aku. Tanganku sakit. Aku nggak akan pukul kamu lagi.”Giselle mulai ketakutan. Ada pengawal yang begitu hebat di samping Rosalina. Jika dia berani menyentuh Rosalina barang sehelai rambut pun, dia yakin dia akan kehilangan kedua tangannya.Rosalina duduk kembali di meja kasir, lalu memberi isyarat kepada pengawalnya untuk melepaskan Giselle.Si pengawal melepaskan tangan Giselle, tapi dia tidak pergi. Sebaliknya, dia berdiri tidak jauh dari Giselle sambil menatap Giselle dengan waspada. Giselle terus menggosok pergelangan tangannya dengan tangannya yang lain. Pergelangan tangannya memerah, kentara sekali seberapa kuat tenaga yang digunakan pengawal keluarga Adhitama.Saat ini, dua mobil berhenti di depan toko Spring Blossom. Yang satunya mobil mewah, yang satunya lagi sepertinya mobil penga
“Aku nggak akan pergi. Kamu coba saja suruh mereka aku usir aku. Aku akan teriak sepanjang hari di tokomu, biar kamu malu. Toh, reputasiku sudah rusak. Tapi kamu beda. Sekarang kamu menantu keluarga Adhitama.”“Aku nggak takut kamu nggak peduli dengan reputasimu. Sekalipun kamu benar-benar nggak peduli, keluarga suamimu juga nggak peduli? Sekalipun mereka melindungi kamu, orang lain tetap akan bicarakan kamu, bilang kamu nggak pantas jadi menantu keluarga Adhitama. Kalau bukan karena kamu, seharusnya akulah yang akan menikah dengan Calvin. Kamu yang rebut kebahagiaanku.”Rosalina tertawa sebentar. “Kalau kamu bisa, ambil saja kembali apa yang kamu anggap kebahagiaan itu. Kalau nggak bisa, nggak usah teriak-teriak di depanku. Seharusnya? Seharusnya aku juga nona keluarga Siahaan. Tapi bagaimana cara kalian perlakukan aku? Awalnya banyak harta keluarga Siahaan yang seharusnya jadi milikku. Bukankah semua itu juga diambil orang tuamu?”“Sejak awal kamu dan mamamu yang bermimpi ingin menda
Bagian mana dari aktingnya yang tidak bagus sehingga menunjukkan celah? Giselle palsu merasa dia sudah melakukan yang terbaik.“Kenapa aku nggak punya aura nona dari keluarga kaya? Memangnya orang buta seperti kamu punya? Rosalina, sekalipun sekarang kamu bisa melihat lagi, di mataku kamu tetap si buta. Buta, buta!”“Kalaupun aku seperti tomboi, preman, itu semua juga karena kamu dan Jordan. Kalian berdua sudah monopoli harta keluarga Siahaan dan nggak mau kasih aku sepeser pun. Jordan bilang dia akan kasih aku 30 atau 40 juta per bulan, tapi kamu suruh dia kasih aku 6 juta saja. Beberapa waktu lalu aku menjalani operasi kecil. Jordan baru naikkan jadi 10 juta per bulan. Uang segitu bisa buat apa? Buat makan sekali dua kali saja sudah habis.”Rosalina tetap mengatakan hal yang sama, “Kamu punya tangan punya kaki, masih muda masih sehat. Kamu bisa cari kerja untuk hidupi dirimu sendiri. Kalau nggak bisa kerja yang susah, kamu bisa seperti kedua tantemu. Demi cari uang, jadi tukang bersi
“Kalian berdua anggap aku pengemis,” tuding Giselle.Rosalina berhenti menatap Giselle dan terus menggunting batang bunga sambil bersikap acuh tak acuh. “Kamu punya tangan punya kaki. Cari kerja untuk hidupi dirimu sendiri. Aku punya uang, tapi aku nggak akan kasih ke kamu.”“Rosalina, aku punya hak atas sebagian aset keluarga Siahaan. Jangan harap kamu dan Jordan bisa ambil semuanya,” teriak Giselle. “Kakak macam apa kamu ini? Sebentar lagi mau Tahun Baru, kamu bahkan nggak kasih aku uang untuk rayakan Tahun Baru.”“Sebentar lagi semua orang libur Tahun Baru. Kamu malah suruh aku cari pekerjaan? Sekalipun aku pergi cari kerja, aku juga nggak bakal dapat uang untuk Tahun Baru. Nggak ada uang, aku bakal mati kelaparan. Cepat kasih aku uang. Aku mau bayar kontrakan, isi bensin, beli kue dan baju baru untuk Tahun Baru nanti.”Rosalina tetap tidak menatap Giselle. Dia hanya berkata dengan dingin, “Jordan dapat harta yang diberikan orang tuamu. Dia punya banyak uang. Tapi saat liburan musim
Sebuah mobil berhenti di depan toko bunga. Rosalina yang sedang merapikan bunga dalam sebuah pot besar spontan mendongak dan melihat ke arah mobil. Sepertinya itu mobil Giselle.Setelah penglihatan Rosalina pulih, Giselle pernah pulang dan membawa pergi mobil. Rosalina ingat plat mobil Giselle. Mobil Giselle adalah mobil BWM seri 7 yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke-18. Rosalina ingat begitu Giselle mendapatkan kunci mobil, dia sengaja pamer di depan Rosalina dan berkata Rosalina tidak akan pernah bisa memiliki mobil sendiri, juga tidak akan bisa mengendarai mobil. Karena Rosalina buta.Rosalina merasa suara tawa Giselle saat pamer di depannya seakan-akan masih bergema di telinganya. Sekarang, Rosalina punya mobil sendiri, juga punya beberapa mobil mewa. Namun, dia masih belum bisa mengendarai mobil. Itu fakta. Rosalina sudah mempertimbangkan untuk mengikuti ujian SIM, tapi dia belum punya waktu.Rosalina sibuk dengan pekerjaan sekaligus harus mulai mempersiapkan pernikahanny
“Aku nggak khawatir,” kata Dewi dengan santai.“Kalian semua nggak perlu khawatir. Calon istri yang Bu Sarah pilihkan untuk mereka semuanya bagus. Aku juga harus minta Bu Sarah bantu pilihkan satu untuk Aldi,” ujar Yuna.“Kalau itu memang benar.” Dewi tertawa pelan. “Kami beruntung, hidup bahagia menjadi menantu keluarga Adhitama. Hanya saat hamil dan melahirkan yang lebih susah sedikit. Setelah anak lahir, kami juga nggak perlu urus. Mertuaku besarkan anak-anak dengan sangat baik.”“Sudah, Dewi. Kalau kamu ngomong terus, aku benar-benar bisa cemburu sampai gila.”Dewi tertawa lagi ketika mendengar ucapan Yuna. Kemudian, Yuna berkata, “Dengar-dengar, Ronny pergi ke Kota Aldimo lamar kerja jadi koki. Dia sendiri sudah jadi bos, untuk apa pergi jauh-jauh ke sana jadi koki?”Yuna tampak penasaran. Dewi tersenyum dan menjawab, “Barusan aku bilang. Ronny sudah ada calon istri, neneknya yang pilihkan untuk dia. Anak keluarga Pangestu di Provinsi Sarga. Mertuaku sangat pandai nilai orang. Say
Namun, Felicia telah menyelamatkan nyawa Odelina. Felicia mengambil risiko mengkhianati ibunya dan memberitahu Odelina tentang rencana Patricia, yang akhirnya membuat mereka bisa bersiaga dan waspada terlebih dahulu terhadap Patricia.Yuna menghela napas panjang di dalam hati. Dia tidak menyangka masalah akan berkembang secepat ini. Dia membiarkan Odelina mengembangkan karier di Kota Cianter sehingga punya pijakan yang kokoh dulu. Setelah itu, baru bersaing dengan keluarga Gatara. Mereka akan menyingkirkan Patricia selangkah demi selangkah, lalu mengambil kembali semua yang sudah seharusnya menjadi milik mereka.“Felicia nggak pernah lakukan hal yang melanggar hukum. Aku rasa berkat terbesar yang Langit berikan kepada Patricia adalah dengan menganugerahinya seorang putri yang baik.”Apa pun yang dilakukan Patricia, Felicia tidak bersalah. Saat tragedi menimpa Sofia, Patricia masih belum menikah, tentu saja juga belum memiliki anak. Oleh karena itu, Felicia tidak tahu, apalagi terlibat.