Share

Bab 1833

Author: Anggur
Reiki mengangguk berulang kali dan berkata, “Aku nggak akan membahas atau membandingkan hubungan kita lagi dengan dia. Faktanya, aku jauh lebih bahagia dari dia.”

Lalu Reiki meraba-raba perut Junia yang masih rata dan dia berpikir setelah sekian lama menikah, Stefan masih belum bisa menjadi ayah, sedangkan dia akan menjadi menjadi ayah di waktu dekat. Terlebih lagi, dia dan Junia selalu memiliki hubungan yang mulus secara emosional, yang terbilang jauh lebih baik daripada hubungan Stefan dan istrinya. Tentu saja dia merasa puas!

Junia meletakkan tangannya di punggung tangan Reiki dan melepaskan tangan besarnya itu lalu berkata, “Kamu jangan mengatakan hal seperti itu.”

“Aku nggak ngomong apa-apa, kok.”

“Di saat ini aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Olivia tidak pernah membahas masalah ini lagi, akan tetapi dia masih mengkhawatirkan ketidaksuburannya itu. Aku sering melihat dia mencari masalah kehamilan di internet.”

“Aku nggak akan membahas hal itu. Kamu banyak nasihati Olivia, aga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1834

    Olivia meminta pemilik rumah itu untuk menghapus semua foto yang diambil secara diam-diam, dan juga dia meminta semua foto dan rekaman yang berbau negatif untuk dibinasakan. Terkait permasalahan di mana dia membawa Stella untuk datang ke Grand Yard Residence, pemilik rumah itu bersikeras kalau dia tidak mengetahui apa tujuan kedatangan Stella ke vilanya. Dia mengira kalau Stella adalah relasi dari Olivia dan dia datang dengan intensi baik untuk membantunya.Dia tidak tahu kalau dia akan terlibat dalam masalah besar, dengan ini dia berjanji sama Olivia untuk tidak ikut campur tentang hubungannya lagi di masa mendatang. Di lain sisi, Olivia percaya dengan perkataannya, akan tetapi dia tetap meminta Pak Arif agar mengatur seseorang untuk memantau berita infotainment ini setelah dia pulang bepergian.Olivia merasa berita infotainment ini bukan hanya mengungkap kebenaran, tetapi dia merasakan ada rasa iri dan dengki di mata cewek lainnya. Setiap nama Stefan dibahas, mereka tidak dapat menah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1835

    Hari baru dimulai dan matahari terbit, menandakan berakhirnya malam hari. Stefan yang masih berbaring di atas ranjang tidurnya, terbangun tanpa membuka matanya. Dengan kebiasaannya, dia membalikkan badannya ke salah satu sisi sambil membentangkan lengannya. Akan tetapi, dia sekejap membuka matanya, ketika dia tidak bisa merasakan tubuh Olivia.Setelah tertegun dalam beberapa saat, dia baru saja ingat kalau Nenek telah menculik istrinya tercinta. Mereka berdua juga membawa Russel selama bepergian, tetapi dengan kejam meninggalkan Stefan sendiri di rumah. Sepanjang malam dia tidak bisa tidur dan pada akhirnya, dia memeluk bantal yang seolah-olah dia memeluk Olivia, baru dia bisa tertidur.Biasanya, Stefan bangun tidur di pagi hari, pada jam enam lewat untuk melakukan lari pagi. Namun, hari ini dia terbangun di jam delapan lewat. Ternyata sudah hari Sabtu juga, hariannya dia terlalu sibuk hingga dia tidak sempat melihat hari, dia masih mengira sekarang hari Senin karena hari-harinya terla

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1836

    Anjing itu karena sudah lama tidak menemui majikannya. Saking rindunya, dia ingin bermanja-manja dengan majikannya.“Pak Stefan, sarapannya sudah siap.”Stefan berjalan masuk ke dalam ruang makan yang terlihat sarapan favoritnya yang sedang disiapkan di dapur. Meskipun begitu, dia tidak nafsu makan, karena dia merasa kekurangan seseorang di meja makan dan itu membuatnya sangat tidak nyaman. Setelah terduduk di meja makan, dia sama sekali tidak menyentuh makanannya, tidak lama kemudian dia berdiri dan lekas berjalan keluar dari ruang makan. Pak Arif menoleh ke arah meja makan dan mengikuti Stefan karena merasa ada yang janggal.“Pak Stefan, kamu lagi nggak nafsu makan atau masakan mereka nggak enak?”“Istriku nggak di rumah ….”Mendengar jawaban Stefan, Pak Arif hanya bisa terdiam dan tidak bisa menjawab apa-apa. Karena dia juga tidak tahu kapan Olivia dan Nenek pulang dari perjalanan panjang itu.“Pak Stefan, mau pergi ke mana?” tanya Pak Arif.Stefan tidak menjawab pertanyaannya, dala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1837

    “… Olivia cepat atau lambat pasti akan meneleponku. Russel bisa kangen aku.”Odelina tidak punya pilihan lain, dia hanya bisa mengatakan ini berulang kali untuk menghibur adik iparnya.Stefan yang tampak tidak sanggup menjalani kehidupannya ketika adiknya pergi jauh, membuat Odelina tertawa terbahak-bahak. Tapi dia juga sadar kalau mereka memiliki hubungan yang sangat baik dan adik iparnya sudah terbiasa ada istri di sisinya. Melihat mereka mempunyai hubungan yang akur, dia merasa bahagia untuk adiknya.“Atau, kamu mau coba masakan lainnya?” tanya Odelina yang sedang berpikir untung memasak pangsit rebus untuk adik iparnya.Stefan menggeleng-geleng dan berkata, “Nggak usah, bukan karena masakannya nggak enak, tapi karena aku lagi nggak nafsu makan saja. Setiap aku memikirkan Olivia meninggalkan aku pergi dengan Nenek tanpa rasa belas kasihan dan bahkan tidak memberi tahu akku nomor teleponnya yang baru. Hatiku merasa sedih sekali. Kak, apa di bawah kantung mataku terlihat hitam? Aku ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1838

    “Sekarang, kalian berada di tempat Om Ricky?” tanya Odelina“Sekarang aku sedang bersama Om Ricky. Sebentar lagi aku mau naik pesawat, tapi aku nggak tahu mau pergi ke mana. Nenek dan tante yang memutuskan tujuannya,” jawab Russel yang mengikuti tantenya dan Nenek Sarah bersenang-senang.“Russel, apa kamu menggunakan ponsel baru Tante untuk menelepon mama?” tanya Odelina.“Bukan, Ma. Aku menggunakan ponsel Om Ricky. Ponsel Tante sedang lagi di-charge baterainya.”“Tante lagi di mana? Coba panggilkan Tante ke sini untuk bicara sama Mama.”“Aku pergi cari Tante dulu. Mama tunggu sebentar, yah.”Russel sambil ngobrol sambil berjalan mencari tantenya, Olivia. Di belakangnya, Ricky menjaganya agar dia tidak berlari terlalu cepat hingga terjatuh.“Tante, Mama ingin bicara dengan kamu,” ujar Russel saat menemui Olivia dan segera menyerahkan ponselnya.Olivia menerima teleponnya dari Russel dan menjawab, “Kak.”“Oliv, kamu segera kirim pesan atau telepon Stefan dengan ponsel barumu. Kamu ini,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1839

    "Stefan, kakak bilang kamu nggak makan, ya? Kalau kamu nggak makan, nanti badanmu jadi lemas. Lambungnya sakit lagi. Kalau kambuh, aku nggak mau rawat loh, ya," ujar Olivia sambil mengancam. "Kalau aku nggak di rumah, kamu harus makan yang benar, minum yang cukup, tidur yang nyenyak. Kalau aku pulang lihat kamu kurusan, lesu, aku nggak mau lah ngomong sama kamu sebulan."Stefan dengan wajah kesal menjawab, “Sayang, kamu sudah ninggalin aku, malah mengancam juga. Kamu kejam sekali.""Ya, aku memang kejam, siapa suruh kamu terus-terusan mengeluh aku mengabaikan kamu. Sekarang biar kamu rasakan saja gimana rasanya benar-benar diabaikan. Sudah dulu, ya. Aku mau berangkat sekarang. Kamu makan mie yang dibuat kakak. Kerja yang rajin. Aku pasti balik sebelum tanggal 1 September, Russel harus sekolah," kata Olivia.Selesai bicara, Olivia masih sempat berbisik, "I love you, Stefan."Tanpa memperdulikan apakah Stefan mendengarnya dengan jelas atau tidak, Olivia menutup telepon dan memberikan po

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1840

    Ricky tidak bisa memberikan barang mewah yang disukai perempuan, karena Rika sama sekali tidak menggunakan barang-barang semacam itu. Kemungkinan besar Rika juga tidak menyukainya. Memberikan hadiah yang disukai pria, bukan berarti tidak bisa, hanya saja jika Ricky terus-terusan memberi hadiah kepada Rika, itu bisa menimbulkan salah paham. Nanti, para wartawan di Cianter pasti akan berspekulasi, mengira Ricky gay. Ricky merasa dirinya suatu saat pasti akan diberi label gay."Nenek," kata Ricky setelah menurunkan Russel dan membiarkannya pergi bersama Olivia, "Gimana Nenek bisa tahu dia itu perempuan? Ada buktinya nggak?""Nggak usah dipikir gimana Nenek tahu. Nenek punya bukti yang jelas. Tapi Nenek nggak bisa kasih tahu kamu. Kamu harus cari tahu sendiri."Dasar! Mana mungkin bisa dapat informasi dari sang Nenek?Ricky berkata, "Nek, aku ‘kan cucu Nenek sendiri. Nenek pikirkan aku juga, dong. Aku ‘kan sudah menuruti apa yang Nenek minta. Kalau Nenek kasih tahu, aku pasti bisa bawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1841

    Mendengar kata-kata Russel, Nenek Sarah tersenyum dan berkata, "Benar juga, saat Russel sedang bersenang-senang, mana mungkin dia akan ingat padamu."Ricky kemudian berkata kepada Russel, "Russel, kadang-kadang menyenangkan Om Ricky juga ‘kan nggak apa-apa. Kalau Russel terlalu jujur, Om Ricky jadi sedih."Dengan mata polosnya, Russel berkata, "Mama dan Tante selalu mengajari aku untuk jadi anak yang jujur, nggak boleh berbohong."Russel adalah anak yang patuh. Dia mengingat semua yang diajarkan oleh ibu dan bibinya.Olivia tertawa dan berkata, "Betul sekali, Russel adalah anak yang jujur. Anak baik memang nggak boleh berbohong, ya."Russel kemudian merangsek ke gendongan bibinya.Olivia mengangkat Russel, membiarkan dia duduk di pangkuannya, dan sambil tertawa berkata kepada Ricky, "Ricky, kamu itu ada di urutan belakang sekali di hati Russel. Mungkin Sandy saja masih di depanmu. Russel sering banget tanya tentang Om Sandy, sementara tentangmu, Om Ricky, dia kayaknya nggak pernah meny

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3388

    Karena dia melahirkan dua putra dan satu putri, akhirnya ibu mertuanya benar-benar menerimanya. Sejak saat itu, dia benar-benar merasa dalam dunia bisnis, semuanya lancar. Ibu mertuanya sangat menyayangi Amelia, karena kepribadian gadis itu cukup mirip dengan neneknya. "Bu Yuna terlalu rendah hati. Anda benar-benar mewarisi kemampuan Bu Reni. Di mana pun Anda berada, Anda pasti bisa bersinar," kata Setya dengan nada penuh kebanggaan. Itu adalah kebanggaan seorang yang menganggap "anaknya" sebagai yang terbaik. Yuna membantu Setya keluar dari kamar. Perempuan itu tersenyum dan berkata, "Saya tidak ada status sebagai penerus keluarga Gatara. Kalau saya nggak memulai bisnis sendiri, maka di mana pun saya bekerja, saya tetap membutuhkan seseorang yang bisa mengenali bakat saya. Seorang pekerja nggak bisa menentukan nasibnya sendiri." Selanjutnya, dia juga memiliki perusahaan sendiri. Setelah putranya mengambil alih bisnis keluarga, dia juga menyerahkan perusahaannya kepada putranya un

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3387

    Setya berbicara tentang masa lalu Sarah, lalu melirik ke arah Rudy. "Om Setya, saya juga selalu mendengarkan istri saya," kata Rudy dengan segera, memahami makna dari tatapan Setya. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya juga adalah pria yang mencintai istrinya. Lelaki itu tersenyum puas dan menjawab, "Terlihat jelas bahwa kamu sangat memanjakan Bu Yuna." Di dalam hati Yuna terasa hangat. Setya seperti keluarga dari pihak ibunya. Jika kedua orang tuanya masih hidup, dengan status serta kasih sayang Setya terhadap dia dan adiknya, dia benar-benar bisa dianggap sebagai keluarga dari pihak ibunya. Baik ayah maupun ibunya selalu berkata bahwa Setya adalah orang yang paling setia, tidak perlu khawatir bahwa dia akan berkhianat. Setya sering membantu ibunya menyelesaikan berbagai urusan. Terkadang mereka berdiskusi berdua, dan ayahnya tidak pernah merasa cemburu atau khawatir. Dalam ingatan Yuna, ibunya memiliki kesehatan yang buruk dan sering beristirahat di tempat tidur. Ayahnya adalah o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3386

    Ingatan tentang Yuna yang dulu masih kecil, kini sudah menjadi seorang nenek. Sudah tua, semuanya sudah tua. Cucu-cucu dari Reni pun sudah menikah dan memiliki anak. Jika kepala keluarga masih hidup, pasti akan sangat bahagia melihat tiga cucu perempuannya yang luar biasa. Tidak perlu khawatir tentang penerus keluarga. Siapa pun dari cucu perempuan itu yang dipilih untuk memikul tanggung jawab, tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, kepala keluarga tidak bisa melihat pencapaian keturunannya. Saat Setya terbangun dan menyadari bahwa ini bukan mimpi, bahwa semuanya nyata, bahwa dia benar-benar bertemu dengan Yuna, air matanya pun jatuh. Dia teringat pada kepala keluarga dan merasa tidak adil untuknya. Kakak perempuan Patricia membesarkannya dengan penuh kasih saying selayaknya seperti seorang ibu. Namun, pada akhirnya justru hancur di tangan Patricia. Reni menganggap Patricia sebagai adik, bahkan seperti putrinya sendiri, sangat mencintai dan sangat memercayainya. Satu-

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3385

    Cakra menatap tajam putra sulungnya dan berkata, "Kalau kalian kasih tahu mamamu, lalu dia melarang kalian kasih uang saku ke aku, apakah kalian benar-benar nggak akan kasih lagi?" "Tentu saja nggak. Kami akan berusaha mendapatkan sejumlah uang saku untuk Papa, asalkan Papa bisa menjamin nggak akan..." Ivan tiba-tiba teringat bahwa ayahnya sudah tidak bisa lagi melakukan hal itu, jadi dia tidak melanjutkan kata-katanya. Wajah Cakra menjadi muram. Dia tahu bahwa putra sulungnya berkata yang sebenarnya. Setelah menghela napas, dia pun berkata, "Terserah kalian, kalau mau bilang, silakan. Aku ini papa kalian. Sekarang aku sudah tua dan nggak punya penghasilan, apa salahnya kalian kasih aku uang saku? Apakah Patricia masih berniat untuk melarangnya?" Karena kesal terhadap Patricia, Cakra kini langsung menyebut nama istrinya begitu saja tanpa embel-embel. "Papa, aku yakin Mama nggak akan melarangnya." "Papa, sudahlah, jangan membahas hal ini lagi. Ayo, kita makan. Malam ini, kita haru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3384

    Lelaki yang benar-benar dicintai oleh Patricia lebih tua darinya sekitar belasan hingga dua puluh tahun, dan dia adalah asisten dari kakak perempuannya. Namun, lelaki itu hanya setia kepada majikannya saja, sementara perasaan Patricia hanyalah cinta sepihak. Mungkin karena cinta yang bertepuk sebelah tangan itulah, Patricia akhirnya membunuh kakaknya karena rasa benci yang lahir dari cinta. Cakra memang tidak memiliki bukti bahwa Patricia membunuh kakaknya, tetapi sebagai suaminya selama puluhan tahun, dia sangat memahami sifat kejam perempuan itu. Ditambah lagi, dia pernah mendengar bisik-bisik orang-orang di dalam keluarga besar mereka. Seperti kata pepatah, tidak ada asap jika tidak ada api. Bisa jadi, Patricia memang naik ke posisi penguasa dengan cara membunuh kakaknya. Dengan karakter seperti itu, apalagi yang tidak bisa dia lakukan? Kalau pria yang benar-benar dicintai oleh Patricia masih hidup sampai sekarang, pasti dia sudah menemukannya. Namun, besar kemungkinan pria itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3383

    Saat membahas soal memberi uang kepada ayah mereka, Ivan dan kedua adiknya hanya tersenyum dan segera mengganti topik pembicaraan, lalu mereka mengapit ayah mereka kembali ke dalam rumah. Setelah pengalaman sebelumnya, mana berani mereka diam-diam memberikan uang kepada ayah mereka? Jika ayah mereka butuh sesuatu, mereka bisa membelikannya. Namun, jika langsung memberi uang, mereka benar-benar tidak berani. Bagaimana kalau ayah mereka menggunakan uang itu untuk melakukan sesuatu yang akan mengkhianati ibu mereka lagi? Mereka bahkan tidak berani membayangkan akibatnya. Cakra sangat memahami pemikiran anak-anaknya. Wajahnya langsung berubah muram, merasa tidak senang. Setelah masuk ke dalam rumah, lelaki itu langsung berjalan ke sofa, duduk, lalu mengambil sebungkus rokok di atas meja. Dia mengeluarkan satu batang, menyalakannya, dan bersandar sambil mengisap rokok dengan wajah penuh kekesalan. Dia merasa dirinya benar-benar gagal dalam menjalani hidup. Sebagai seorang suami, dia tid

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3382

    Di depan publik, yang membuat Fani bunuh diri adalah ibu kandung dan kakak kandungnya, tetapi sebenarnya, yang memaksanya hingga mati adalah Patricia dan mereka semua. Cakra sangat memahami hal itu, tetapi dia tidak punya cara untuk menuntut keadilan bagi Fani. Dia sendiri tidak memiliki kekuatan atas apa pun jika dihadapan dengan Patricia.“Bukan hanya mamamu yang memanfaatkan Fani, tapi mereka juga yang memaksanya mati. Mamamu, Felicia, dan juga Odelina, ditambah istri-istri kalian... Mereka semua nggak ingin lihat ani hidup bahagia.” “Mereka membunuh putriku...” Cakra terisak. “Papa...” Ivan juga ikut merasa sedih. Perasaannya terhadap Fani cukup rumit. Dulu, dia mencintai Fani sebagai seorang kakak terhadap adiknya, tetapi kemudian, perasaan itu berubah menjadi cinta seorang pria terhadap wanita. “Papa, jangan seperti ini. Kalau ada yang memotret dan mengirimkan ke Mama, kita semua akan mendapat masalah.” Meskipun vila ini atas nama Ivan, dia juga tidak bisa menjamin bahwa t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3381

    Ivan menjawab, “Belum, aku minta Felicia telepon Mama. Dia sudah tanya, tapi Mama belum kasih kami jawaban, sepertinya belum akan kembali secepat itu.” Mendengar bahwa istrinya belum akan segera kembali, ekspresi Cakra menjadi lebih rileks. Tinggal di rumah putranya, dia tetap mengkhawatirkan istrinya, takut wanita kejam dan tanpa ampun itu datang mencarinya untuk membuat masalah dan tidak membiarkannya hidup dengan tenang. Cakra sendiri juga sudah tua. Dia bahkan lebih tua beberapa tahun dari Patricia. “Kita nggak bisa mengatur apa yang mamamu lakukan. Kapan dia akan kembali, kalau dia mau kita tahu, dia pasti akan kasih tahu kita. Kalau dia nggak mau kita tahu, kita pun nggak akan bisa mengetahuinya. Lebih baik jangan cari tahu. Kalau nggak, dia akan curiga ada sesuatu yang kita sembunyikan.” Cakra menghela napas dan berkata, “Aku dan mamamu sudah menikah selama puluhan tahun, tapi pada akhirnya aku jadi seperti ini. Untungnya, kami punya kalian bertiga. Mamamu mungkin nggak pern

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3380

    Lift membawa Felicia dan Odelina ke lantai pertama. Setelah keduanya keluar dari lift, mereka mengganti topik pembicaraan ke topik yang lebih ringan. Mereka berjalan ke luar sambil mengobrol dan tertawa.Felicia berhenti di pintu masuk gedung kantor sambil melihat Odelina masuk ke mobil dan pergi. Setelah Odelina pergi, dia pun masuk ke mobilnya sendiri dan pergi. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan. Hanya tahu kalau keduanya mengobrol dengan seru.Di musim dingin, hari lebih cepat gelap. Lampu di setiap rumah sudah menyala. Tempat yang tidak ada cahaya lampu begitu gelap gulita. Felicia langsung memacu mobilnya kembali ke kota, tapi tidak pulang ke rumah. Dia pergi menemui klien sesuai jadwal malamnya. Mengenai kepulangan ibunya yang tiba-tiba, dia tidak ambil pusing. Dia pura-pura tidak tahu apa pun tentang hal itu.Patricia suka melakukan serangan mendadak. Felicia pun membiarkannya saja. Toh, Felicia tidak melakukan kesalahan apa pun. Jadi dia tidak perlu takut dengan ser

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status