Share

Bab 1837

Author: Anggur
“… Olivia cepat atau lambat pasti akan meneleponku. Russel bisa kangen aku.”

Odelina tidak punya pilihan lain, dia hanya bisa mengatakan ini berulang kali untuk menghibur adik iparnya.

Stefan yang tampak tidak sanggup menjalani kehidupannya ketika adiknya pergi jauh, membuat Odelina tertawa terbahak-bahak. Tapi dia juga sadar kalau mereka memiliki hubungan yang sangat baik dan adik iparnya sudah terbiasa ada istri di sisinya. Melihat mereka mempunyai hubungan yang akur, dia merasa bahagia untuk adiknya.

“Atau, kamu mau coba masakan lainnya?” tanya Odelina yang sedang berpikir untung memasak pangsit rebus untuk adik iparnya.

Stefan menggeleng-geleng dan berkata, “Nggak usah, bukan karena masakannya nggak enak, tapi karena aku lagi nggak nafsu makan saja. Setiap aku memikirkan Olivia meninggalkan aku pergi dengan Nenek tanpa rasa belas kasihan dan bahkan tidak memberi tahu akku nomor teleponnya yang baru. Hatiku merasa sedih sekali. Kak, apa di bawah kantung mataku terlihat hitam? Aku ak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
ahahha di mana lagi punya adik ipar modelan kek stefan y. suka ngadu, ngeluh, curhat semua2nya lah. malah stefan berasa adik kandung odelina smua2 curhat ke kakaknya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1838

    “Sekarang, kalian berada di tempat Om Ricky?” tanya Odelina“Sekarang aku sedang bersama Om Ricky. Sebentar lagi aku mau naik pesawat, tapi aku nggak tahu mau pergi ke mana. Nenek dan tante yang memutuskan tujuannya,” jawab Russel yang mengikuti tantenya dan Nenek Sarah bersenang-senang.“Russel, apa kamu menggunakan ponsel baru Tante untuk menelepon mama?” tanya Odelina.“Bukan, Ma. Aku menggunakan ponsel Om Ricky. Ponsel Tante sedang lagi di-charge baterainya.”“Tante lagi di mana? Coba panggilkan Tante ke sini untuk bicara sama Mama.”“Aku pergi cari Tante dulu. Mama tunggu sebentar, yah.”Russel sambil ngobrol sambil berjalan mencari tantenya, Olivia. Di belakangnya, Ricky menjaganya agar dia tidak berlari terlalu cepat hingga terjatuh.“Tante, Mama ingin bicara dengan kamu,” ujar Russel saat menemui Olivia dan segera menyerahkan ponselnya.Olivia menerima teleponnya dari Russel dan menjawab, “Kak.”“Oliv, kamu segera kirim pesan atau telepon Stefan dengan ponsel barumu. Kamu ini,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1839

    "Stefan, kakak bilang kamu nggak makan, ya? Kalau kamu nggak makan, nanti badanmu jadi lemas. Lambungnya sakit lagi. Kalau kambuh, aku nggak mau rawat loh, ya," ujar Olivia sambil mengancam. "Kalau aku nggak di rumah, kamu harus makan yang benar, minum yang cukup, tidur yang nyenyak. Kalau aku pulang lihat kamu kurusan, lesu, aku nggak mau lah ngomong sama kamu sebulan."Stefan dengan wajah kesal menjawab, “Sayang, kamu sudah ninggalin aku, malah mengancam juga. Kamu kejam sekali.""Ya, aku memang kejam, siapa suruh kamu terus-terusan mengeluh aku mengabaikan kamu. Sekarang biar kamu rasakan saja gimana rasanya benar-benar diabaikan. Sudah dulu, ya. Aku mau berangkat sekarang. Kamu makan mie yang dibuat kakak. Kerja yang rajin. Aku pasti balik sebelum tanggal 1 September, Russel harus sekolah," kata Olivia.Selesai bicara, Olivia masih sempat berbisik, "I love you, Stefan."Tanpa memperdulikan apakah Stefan mendengarnya dengan jelas atau tidak, Olivia menutup telepon dan memberikan po

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1840

    Ricky tidak bisa memberikan barang mewah yang disukai perempuan, karena Rika sama sekali tidak menggunakan barang-barang semacam itu. Kemungkinan besar Rika juga tidak menyukainya. Memberikan hadiah yang disukai pria, bukan berarti tidak bisa, hanya saja jika Ricky terus-terusan memberi hadiah kepada Rika, itu bisa menimbulkan salah paham. Nanti, para wartawan di Cianter pasti akan berspekulasi, mengira Ricky gay. Ricky merasa dirinya suatu saat pasti akan diberi label gay."Nenek," kata Ricky setelah menurunkan Russel dan membiarkannya pergi bersama Olivia, "Gimana Nenek bisa tahu dia itu perempuan? Ada buktinya nggak?""Nggak usah dipikir gimana Nenek tahu. Nenek punya bukti yang jelas. Tapi Nenek nggak bisa kasih tahu kamu. Kamu harus cari tahu sendiri."Dasar! Mana mungkin bisa dapat informasi dari sang Nenek?Ricky berkata, "Nek, aku ‘kan cucu Nenek sendiri. Nenek pikirkan aku juga, dong. Aku ‘kan sudah menuruti apa yang Nenek minta. Kalau Nenek kasih tahu, aku pasti bisa bawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1841

    Mendengar kata-kata Russel, Nenek Sarah tersenyum dan berkata, "Benar juga, saat Russel sedang bersenang-senang, mana mungkin dia akan ingat padamu."Ricky kemudian berkata kepada Russel, "Russel, kadang-kadang menyenangkan Om Ricky juga ‘kan nggak apa-apa. Kalau Russel terlalu jujur, Om Ricky jadi sedih."Dengan mata polosnya, Russel berkata, "Mama dan Tante selalu mengajari aku untuk jadi anak yang jujur, nggak boleh berbohong."Russel adalah anak yang patuh. Dia mengingat semua yang diajarkan oleh ibu dan bibinya.Olivia tertawa dan berkata, "Betul sekali, Russel adalah anak yang jujur. Anak baik memang nggak boleh berbohong, ya."Russel kemudian merangsek ke gendongan bibinya.Olivia mengangkat Russel, membiarkan dia duduk di pangkuannya, dan sambil tertawa berkata kepada Ricky, "Ricky, kamu itu ada di urutan belakang sekali di hati Russel. Mungkin Sandy saja masih di depanmu. Russel sering banget tanya tentang Om Sandy, sementara tentangmu, Om Ricky, dia kayaknya nggak pernah meny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1842

    Rika dengan santai menjabat tangan Ricky, lalu mempersilakan dia duduk kembali. Sekretaris pria itu mendekat ke meja, membawa secangkir kopi yang belum habis diminum Rika dan meletakkannya dengan lembut di depannya, mengucap dengan sopan, "Pak Riko, saya permisi dulu untuk mengerjakan tugas lain." Rika mengangguk sebagai tanda persetujuan.Setelah sekretarisnya meninggalkan ruangan, Rika menatap Ricky, kedua mata mereka bertemu, saling mencari-cari sesuatu di mata satu sama lain. "Sudah ketemu rumah yang diinginkan, Pak Ricky?" Pak Riko memulai pembicaraan dengan nada yang seolah-olah peduli, tapi sebenarnya masih terasa ada jarak dan kesan dingin.Tidak jelas alasan Ricky datang ke perusahaan untuk menemui Riko, mengingat mereka berdua tidak memiliki hubungan yang dekat, bahkan bisa dibilang mereka adalah rival dalam bisnis. Rika tidak langsung menanyakan maksud kedatangan Ricky, melainkan memilih topik rumah sebagai pembuka, agar tidak terjadi kecanggungan di antara mereka."Suda

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1843

    Mata Ricky berkilau, "Berarti Hotel Blanche kami lumayan juga, ya, sampai Pak Riko berkunjung beberapa kali?"Rika mengakui, "Sebelum Pak Ricky mengambil alih, Hotel Blanche dalam banyak aspek kalah dengan Hotel Amber Palace kami. Tapi, setelah Pak Ricky ambil alih, hanya butuh tiga bulan bagi Hotel Blanche untuk menyaingi dan bahkan sejajar dengan Hotel Amber Palace.""Saya memang kepala Aurora Group. Meski urusan lini kuliner nggak langsung saya tangani, sebagai kepala, saya tetap perlu tahu kondisi bisnis kami. Saat tiba-tiba ada yang bisa menyaingi kami, saya tentu ingin tahu lebih jauh."Mengenal musuh dan mengenal diri sendiri adalah kunci untuk tidak terkalahkan dalam pertarungan. Meskipun mereka telah mengetahui segala hal tentang Hotel Blanche, mereka tetap tidak bisa lagi menekan Hotel Blanche.General Manager bisnis kuliner Aurora Group juga merasakan tekanan yang besar. Hotel Amber Palace di Cianter adalah brand yang sudah berdiri puluhan tahun, sementara Hotel Blanche ad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1844

    "Lebih murah dua miliar dari harga pembelian kamu," ujar Ricky. Rika terdiam sejenak, terkejut.Walaupun hanya selisih dua miliar, tetap saja itu termasuk lebih murah."Pak Riko, ada satu hal lagi, nih, saya butuh bantuan Pak Riko," ujar Ricky, matanya tak lepas menatap wajah menawan Rika. Dalam hati, Ricky berpikir jika dirinya adalah seorang wanita, pasti dia akan terpesona oleh Rika. “Pria” ini sungguh memiliki daya tarik yang luar biasa.Bagaimana jadinya jika Rika berdandan sebagai wanita, membiarkan rambutnya terurai panjang dan memakai makeup? Pasti akan sangat memikat."Silakan, Pak Ricky. Kalau ada yang bisa saya bantu, pasti saya bantu," Rika menjawab dengan nada formal, tapi dalam hati merasa Ricky agak merepotkan.Meskipun ini bukan wilayah kekuasaan keluarga Adhitama, tapi bisnis Adhitama Group juga sudah mulai merambah ke Cianter. Ricky yang sudah lama berkecimpung di Cianter pasti sudah memiliki banyak koneksi. Rika tidak percaya Ricky tak mengenal orang lain yang bis

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1845

    Rika segera menggenggam ponselnya, berniat untuk menghubungi Ricky. Namun, setelah berpikir sejenak, Rika membatalkan niatnya dan meletakkan ponsel tersebut kembali di atas meja. Sudah lama dia tidak meluangkan waktu untuk bersantai. Mungkin pergi berkuda bersama seseorang bisa menjadi ide yang baik. Setelah merenung sejenak, Rika mengambil kembali ponselnya dan menelepon Ronald, saudara kembarnya. Saat Ronald menjawab, Rika langsung berkata, "Ronald, bisa kamu cari tahu nggak apa sebenarnya alasan Ricky datang ke Cianter kali ini?”Refleks Ronald bertanya, "Apa lagi alasan dia datang ke Cianter? Keluarganya memang punya bisnis di sini, bukannya wajar saja jika dia datang?""Tampak wajar, memang," Rika merenung. "Tapi, aku punya firasat ada yang nggak beres."Rika curiga Ricky sengaja mendekatinya."Ada yang nggak beres gimana? Kak, jangan-jangan dia punya niat tertentu sama kita?" Ronald mempercayai sepenuhnya kata-kata kakaknya. Meski hanya terpaut sepuluh menit usianya dari Ro

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3641

    Sepasang ibu dan anak yang belum tidur semalaman itu sedang menikmati waktu sunyi berdua dengan berjalan santai di halaman rumah. Meski di luar udara sangat dingin, mereka berdua terlihat seperti tidak terpengaruh. Tidak ada pula dendam atau kebencian yang tersirat dari obrolan mereka. Mereka berdua mengobrol hal-hal biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Di momen itu mereka hanyalah ibu dan anak biasa.Entah berapa lama kemudian, Patricia berkata, “Felicia, ayo duduk. Aku sudah tua, nggak bisa jalan terlalu jauh.”Patricia berkata sembari duduk di kursi panjang yang terbuat dari batu. Felicia pun ikut duduk di kursi itu bersama ibunya.“Langitnya sudah mau terang,” ucap Patricia mendongak ke angkasa. “Di musim dingin, malam lebih panjang dari siang. Kalau di musim panas, jam segini langit pasti sudah terang.”Dia menarik jaketnya dan bertanya, “Felicia, kamu kedinginan, nggak?”“Iya. Suhu udara di luar rumah lumayan dingin.”“Kamu pakai jaket terlalu tipis. Seharusnya kamu pakai jaket y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status