Share

Bab 173

Author: Anggur
“Aku ada sebuah saran, tapi aku tetap mendukung Amelia. Makanya aku nggak mau kasih tahu kamu sarannya.” Olivia bergegas membereskan piring bekas makanannya dan langsung bangkit menuju dapur.

Stefan diam di tempat sambil menatap punggung perempuan itu yang menghilang di balik dapur. Sesaat kemudian Stefan ikut berdiri dan menghampiri Olivia. Lelaki itu bersandar di pintu dapur dan bertanya,

“Kamu dan Amelia baru ketemu satu kali, kenapa kamu begitu membelanya?”

“Aku memang baru pertama kali bertemu dengannya, tapi aku dan bos kamu nggak pernah ketemu sama sekali. Menurutmu aku bisa bela siapa? Aku suka dengan sifat Amelia dan aku mendukung dia, memangnya kenapa? Bos kalian pasti orang yang sombong. Tunggu saja sampai dia luluh dengan Amelia, bakalan jadi suami takut istri! Hahaha!”

“Dia nggak akan bisa sombong lagi! Bukannya pemandangan seperti itu sangat menyenangkan dan seru? Wah! Aku bisa jadikan novel!”

“Semua buku di toko rata-rata jalan ceritanya sangat membosankan. Kalau sampai
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yuqee Cheen
bbaca 3 bab ngomong tok... kapan mantap mantapnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 174

    Kalau dia suka dengan lelaki, Reiki pasti akan langsung mengundurkan diri dan menjauh dari dirinya. Untuk saat ini dia hanya belum tertarik dengan Olivia, kalau sampai tertarik maka perempuan ini akan habis setelah jadi suami istri.Sesaat kemudian Stefan bangkit berdiri dan melenggang masuk ke kamar. Dengan kuat dia membanting pintu hingga tertutup.Brak!Suara tersebut menunjukkan betapa kesalnya Stefan sekarang.Olivia menunggu Stefan menutup pintu baru bangkit berdiri dan mengambil kertas tersebut kemudian meremasnya dan membuangnya ke tong sampah. Dia bergumam, “Untung aku berpikir panjang, kalau nggak aku pasti akan kalah.”Kejadian ini menunjukkan sebuah pelajaran pada Olivia untuk tidak mengeluarkan taruhan dengan mudah di saat belum mengetahui semua informasi dengan pasti. Sesaat kemudian Olivia sudah melupakan kejadian tersebut.Olivia bersenandung sambil mematikan lampu ruang tamu dan masuk ke kamarnya untuk berbaring sambil bermain ponsel. Setelah itu dia mandi dan tidur.K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 175

    Kedua suami istri itu turun ke bawah. Stefan lari pagi sedangkan Olivia ke pasar dengan mengendarai motor listriknya.“Beli lebih dan bawa ke toko kamu. Siangnya kamu bisa masak sendiri, jangan beli di luar.”“Iya, tahu.”“Kalau aku tahu kamu pesan makanan luar lagi, aku akan minta orang dari Mambera Hotel antarin makanan buatmu!”Olivia mendelik dan berkata, “Pemboros!”Rahang Stefan mengetat. Anak buah yang berada tidak jauh dari sana dan sedang menyamar sebagai pejalan kaki mendengar ucapan Olivia. Dia nyaris tidak bisa menahan tawanya. Olivia memutuskan bergegas pergi karena malas berbicara dengan Stefan.“Cewek nggak tahu syukur!” umpat Stefan setelah Olivia menjauh.Olivia mengelilingi pasar dan membeli cukup banyak sayur dan buah. Kulkasnya mendadak terlihat sangat penuh sekali. Setelah selesai menyimpan semua bahan ke kulkas, Stefan kembali ke rumah dan melihat catatan perempuan itu dengan sudut bibir terangkat dan tanpa berkata apa pun. Olivia mulai masak mie dengan bahan tamb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 176

    Ternyata sandiwara ini semakin lama semakin seru. Olivia tidak tahu kalau dalam waktu selama beberapa menit saja, suaminya ini telah membantunya menyelesaikan sebuah masalah besar.Setelah Olivia selesai memasak mie, dia mengambil dua mangkuk besar untuk mereka berdua. Setelah itu dia meletakkan bawang serta cuka dan bumbu penyedap lainnya ke dalam mangkuk.“Pak Stefan, mie sudah selesai.”Olivia membawa mangkuk mie besar keluar dari arah dapur dan memanggil Stefan yang ada di balkon untuk makan sarapannya. Stefan tidak menjawab dan hanya melangkah masuk dari balkon. Melihat sarapan di meja yang tidak ada sarapan miliknya, dia masuk ke dapur dan membawa mangkuk mie miliknya.“Harus tambah cuka dan sedikit sambal. Kamu tambahin sendiri, sambalnya buatan kakakku sendiri. Dia suka sekali makan pedas,” kata Olivia. Meski mereka saudara kandung, tetapi kedua kakak beradik itu memiliki selera yang berbeda.Olivia tidak begitu menyukai pedas, sedangkan kakaknya sangat menyukai sesuatu yang pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 177

    Olivia mendorong uang yang dia berikan tadi dan berkata, “Setelah menikah aku juga nggak pernah beli kulit ayam, jadi nggak tahu kamu nggak suka. Sekarang aku sudah tahu, jadi lain kali nggak akan kasih kamu lagi. Uangnya kamu simpan saja, jangan sedikit-sedikit kasih aku uang. Kamu pikir uang kamu banyak? Kalau gitu bangun rumah saja.”“Waktu kamu lihat aku bersihin kulit ayam kenapa nggak kasih tahu saja? Mulut kamu digunain buat apa? Sayang sekali jadi terbuang.”Satu gepok uang mendarat di mangkuk kosong Olivia dan membuat perempuan itu berhenti bersungut-sungut. Setelah lelaki itu meletakkan uang ke mangkuk Olivia, dia langsung berbalik pergi agar perempuan itu tidak bisa mengembalikannya lagi.Olivia menatap uang tersebut kemudian melihat punggung lelaki yang semakin menjauh itu. Dia sudah membuka pintu dan satu kakinya sudah melangkah keluar.“Stefan, kamu anggap aku pengemis?”Balasan yang dia terima hanya suara bantingan pintu saja. Setelah pintu tertutup, Stefan tidak bisa me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 178

    Odelina sudah menunggu adiknya di lantai bawah. Dia menggendong putranya dengan sebelah bahu yang tersampir tas bayi dan sebelahnya lagi tas ransel. Perempuan itu terlihat sedang celingukan dan tidak menyadari ada mobil baru yang tengah melaju ke arahnya. Lebih tepatnya dia tidak memperhatikan mobil tersebut karena adiknya mengendarai motor listrik.Olivia menghentikan mobilnya di depan sang kakak dan menurunkan kaca jendela sambil berser, “Kak!”Odelina terlonjak kemudian tertawa dan berkata, “Aku pikir kamu naik motor.”Dia tahu kalau adik iparnya memaksa untuk membelikan mobil bagi adiknya. Akan tetapi Olivia jarang menggunakannya dan kali ini merupakan pertama kalinya dia melihat mobil tersebut.Olivia turun dari mobil dan menghampiri kakaknya. Dia mengambil tas bayi dari bahu Odelina kemudian membuka pintu bagian belakang. Olivia meletakkan tas tersebut ke kursi penumpang dan bertanya, “Kak, semua barangnya sudah lengkap? Yang paling penting itu susu dan botol susunya.”“Semuanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 179

    Olivia membawa keponakannya itu ke toko. Di depan toko terlihat sebuah mobil yang cukup familiar tengah berhenti di sana. Mobil itu adalah milik Albert. Lelaki itu mengantarkan makanan lagi untuk kakak sepupunya. Kali ini bukan sarapan, tetapi dia meminta koki rumahnya untuk membuatkan makanan ringan.Alasannya karena koki pribadi rumahnya terlalu banyak membuatkan makanan sehingga mereka satu keluarga tidak sanggup menghabiskannya. Oleh karena itu dia memutuskan untuk membawakannya untuk kakak iparnya juga.Junia juga tidak banyak berpikir lagi. Karena dia dan Olivia sama-sama hobi makan, selain itu Junia tahu di tempat tantenya selalu ada berbagai jenis makanan ringan. Karena adik sepupunya berniat mengantarkan untuknya, maka Junia juga menerimanya dengan senang hati. Bahkan dia juga sudah mencomot beberapa potong.Albert khawatir kakak sepupunya akan menghabiskan seluruh makanan sehingga dia selalu melongokkan kepala ke luar toko untuk melihat kapan Olivia tiba dan bertanya, “Kak, K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 180

    Olivia menggendong Russel dan masuk bersama dengan Albert ke dalam toko.“Kenapa bawa Russel ke sini? Sini, Russel, tante gendong,” ujar Junia sambil bangkit berdiri untuk menggendong Russel. Setelah duduk dia bertanya pada bocah itu, “Russel mau makan kue?”Russel memandangi Olivia meminta izin.“Kasih dia satu potong. Jangan kebanyakan, nanti siang dia nggak mau makan,” ujar Olivia.Olivia mengambil tas bayi dari tangan Albert dan meletakkannya di meja kasir.“Kakakku memutuskan untuk mencari pekerjaan. Hari ini dia minta tolong aku jagain Russel, nanti siang baru dia datang.”Junia mengambil satu potong kue dan memberikannya pada Russel. Bocah itu tidak langsung menerimanya melainkan menepis tangannya sambil berkata, “Kotor.”Junia meletakkan kembali kue dan menggendong Russel ke arah dapur kecil untuk mencuci tangan bocah itu. Dia merasa Odelina mengajari bocah ini dengan sangat baik. Untuk masalah bandel dan nakal, anak kecil mana yang tidak memiliki sifat tersebut? Kalau anak kec

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 181

    Begitu Albert pergi, Junia langsung bertanya dengan nada perhatian, “Olivia, Kakakmu ribut lagi sama suaminya?”Olivia mengelus kepala keponakannya dan berkata, “Roni tinggal di rumah orang tuanya dan nggak kembali. Dia juga minta kakakku untuk mengembalikan sisa uang bulanannya ke lelaki itu. Katanya sekarang dia sudah nggak makan di rumah, jadi uang bulanan jatah dia dikembalikan saja.”“Untuk apa lelaki seperti itu masih dipertahankan?” kata Junia sebal.Olivia terdiam sejenak dan kembali berkata, “Harus tunggu kakakku sudah stabil baru bisa lanjut mikir hal selanjutnya.”Junia diam saja.“Gimana acaranya Nyonya Hermawan? Sama anaknya ada perasaan nggak?”“Sekarang kepala aku sakit sekali!”Olivia mengerjapkan mata dan tertawa sambil bertanya, “Jangan bilang kamu sengaja mabuk di acara dan kamu buat onar?”Dunia sosialita dan masyarakat kelas atas selalu membicarakan latar belakang pendidikan dan juga etika mereka. Kalau sampai Junia mabuk dan membuat onar di acara ulang tahun terse

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3533

    "Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3532

    Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3531

    “Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3530

    Yang menemani Aldi pulang bersama adalah salah satu murid terkuat Rubah Perak yang dijuluki Elang. Usianya masih cukup muda, kira-kira tak jauh berbeda dengan Daniel. Dia adalah orang yang sangat serius, tatapannya tajam, dan siapa pun yang ditatap olehnya akan langsung bergidik ketakutan.“Ma, ini bukti-bukti yang dikumpulkan sama Pak Setya. Aku temui ini di tempatnya.”Aldi lantas memberikan bukti-bukti yang dia temukan kepada ibunya. Yuna tidak langsung melihatnya ketika dia mengambil itu dari Aldi, tetapi menyerahkannya kepada Setya.Bukti-bukti yang Setya kumpulkan itu dijaga dengan sangat baik. Meski sudah lewat belasan tahun sekalipun, tulisannya masih bisa dilihat dengan jelas.“Setya, coba lihat apa ini,” kata Yuna dengan lembut.Setya pun mengeluarkan kacamatanya dan mengambilnya dari tangan Yuna. Dia membuka kotaknya dan melihat satu per satu, lalu berkata, “Ya, ini bukti yang aku kumpulkan. Nggak banyak, tapi semuanya mengarah ke Patricia.”Setya kemudian menyerahkan kembal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3529

    “Kalau cara kamu ngejar dia cuma begini saja, apa bisa terkejar? Kalau kamu nggak berhasil, mending kejar si Katarina lagi saja sesuai yang Nenek sudah atur. Nenek pilihin kamu Katarina berarti memang dia yang paling cocok sama kamu. Kamu ngejar Katarina juga baru dua tiga bulan saja. Perasaannya masih belum terjalin. Aku dan Kak Stefan juga nggak langsung suka pada pandangan pertama. Tetap harus dijalani dulu sampai lama baru muncul rasa tertarik. Kayak waktu aku ngejar Rosalina, memangnya aku langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama? Nggak. Tapi aku penasaran kenapa Nenek jodohin aku sama Rosalina, jadi aku coba dekati dia untuk melihat apa yang bikin Nenek tertarik sama dia. Aku mau tahu sisi apa dari dia yang cocok denganku. Terdorong rasa penasaran itu, aku terus mengamati dia dan perlahan menyadari sisi positifnya, sejak itu tanpa sadar aku jatuh hati sama dia. Ricky juga sama sepertiku, cuma Kak Stefan saja yang pelan-pelan baru tertarik sama Olivia setelah menikah d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3528

    Samuel hanya melihat tumpukan berkas itu sekilas. Dia tidak segera memberikan cap, tetapi malah dengan santai menutupnya. Sekarang dia punya masalah lain yang mau dia katakan. Dia tidak mau fokusnya terpecah agar tidak lengah dan berakhir diceramahi oleh Calvin.“Kak, jadi begini. Aku nggak sengaja menemukan kalau Nana dan Rubah-ku ini gerak-geriknya agak mirip,” kata Samuel langsung ke inti masalah. Dia datang tidak lain adalah untuk membahas si Rubah. Hanya si Rubah seorang yang bisa membuat Samuel memberanikan diri untuk datang menemui kakaknya meski sudah dipandang sebelah mata.Rubah juga sudah menghilang entah bersembunyi di mana. Samuel sudah mencari satu Mambera, tetapi dia tidak berhasil mendapatkan petunjuk sekecil apa pun tentang keberadaan Rubah. Selama hampir 30 tahun hidup, Samuel tidak pernah merasa sefrustrasi ini.“Terus? Kamu curiga kalau Nana itu sebenarnya Rubah kamu? Ngomong-ngomong, si Rubah ini cewek yang waktu itu datang ke kantor, bukan?”Calvin masih ingat sep

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status