Olivia menggendong Russel dan masuk bersama dengan Albert ke dalam toko.“Kenapa bawa Russel ke sini? Sini, Russel, tante gendong,” ujar Junia sambil bangkit berdiri untuk menggendong Russel. Setelah duduk dia bertanya pada bocah itu, “Russel mau makan kue?”Russel memandangi Olivia meminta izin.“Kasih dia satu potong. Jangan kebanyakan, nanti siang dia nggak mau makan,” ujar Olivia.Olivia mengambil tas bayi dari tangan Albert dan meletakkannya di meja kasir.“Kakakku memutuskan untuk mencari pekerjaan. Hari ini dia minta tolong aku jagain Russel, nanti siang baru dia datang.”Junia mengambil satu potong kue dan memberikannya pada Russel. Bocah itu tidak langsung menerimanya melainkan menepis tangannya sambil berkata, “Kotor.”Junia meletakkan kembali kue dan menggendong Russel ke arah dapur kecil untuk mencuci tangan bocah itu. Dia merasa Odelina mengajari bocah ini dengan sangat baik. Untuk masalah bandel dan nakal, anak kecil mana yang tidak memiliki sifat tersebut? Kalau anak kec
Begitu Albert pergi, Junia langsung bertanya dengan nada perhatian, “Olivia, Kakakmu ribut lagi sama suaminya?”Olivia mengelus kepala keponakannya dan berkata, “Roni tinggal di rumah orang tuanya dan nggak kembali. Dia juga minta kakakku untuk mengembalikan sisa uang bulanannya ke lelaki itu. Katanya sekarang dia sudah nggak makan di rumah, jadi uang bulanan jatah dia dikembalikan saja.”“Untuk apa lelaki seperti itu masih dipertahankan?” kata Junia sebal.Olivia terdiam sejenak dan kembali berkata, “Harus tunggu kakakku sudah stabil baru bisa lanjut mikir hal selanjutnya.”Junia diam saja.“Gimana acaranya Nyonya Hermawan? Sama anaknya ada perasaan nggak?”“Sekarang kepala aku sakit sekali!”Olivia mengerjapkan mata dan tertawa sambil bertanya, “Jangan bilang kamu sengaja mabuk di acara dan kamu buat onar?”Dunia sosialita dan masyarakat kelas atas selalu membicarakan latar belakang pendidikan dan juga etika mereka. Kalau sampai Junia mabuk dan membuat onar di acara ulang tahun terse
Setelah Russel menghabiskan kuenya, bocah itu bermain di dalam toko. Di dalam tas bayi miliknya terdapat mainan kesukaannya. Dia bisa duduk diam di sana ketika memainkan mainan kesukaannya.“Russel pintar, dia langsung tahu ketika melihat mainan,” kata Olivia.“Itu karena dia masih asing dengan tempat ini. Setelah dia terbiasa, kemungkinan atap toko juga bakalan ikut lepas.”Olivia kerap sekali membantu kakaknya menjaga anak sehingga dia tahu dengan sifat Russel yang sangat bandel. Perempuan itu mengeluarkan alat dan mulai mengerjakan hasil karyanya.“Mumpung Amelia suka dengan mainan aku ini, aku kasih patung kucing ini ke dia. Soalnya aku pikir aku bakalan buatkan lagi untuk Stefan. Kami suami istri dan tinggal bersama, aku bisa kasih dia kapanpun.”“Tapi hasilnya dia malah marah sama aku setelah tahu. Aku minta maaf dan mengaku salah ditambah bujuk dia. Aku kasih lagi barang yang sama ke dia baru berhasil membujuknya. Aku usahain selesaikan barang yang mau aku kasih ke dia hari ini.
Olivia berkata, “Nggak kok, Nek. Malam ini aku coba bilang sama Stefan. Besok Nenek minta Calvin antar ke sini atau kami yang jemput saja, Nek?”“Biar Nenek minta Calvin anterin ke sana saja. Kemungkinan Nenek perginya siang. Biasanya akhir pekan begini Calvin tidur sampai siang.”Para cucunya baru bisa beristirahat dengan tenang ketika akhir pekan. Sarah juga tidak ingin mengganggu mereka di saat hari masih pagi. Sebaiknya mereka bangun dengan sendirinya saja.“Baik, Nek. Nenek ingin makan makanan apa? Biar aku masak makan malam buat Nenek.”Neneknya datang siang hari setelah jam makan siang sehingga tidak mengganggu jam makan siang dia dengan Albert. Kalau Sarah datang di siang hari, maka Olivia berencana mengajak neneknya pergi bersama juga. Olivia juga tidak keberatan karena dia yang berencana traktir Albert.“Semua masakan kamu enak, Nenek suka semuanya,” kata Sarah yang sudah pernah mencoba masakan Olivia. Dia pribadi merasa cucunya yang paling besar itu sangat beruntung mendapat
Saat ini biaya tersebut masih menggunakan uang tabungan dari Adi dan Puspa. Kakeknya Olivia berkata dia akan meminta para anak cucunya membagi biaya tersebut setelah istrinya keluar dari rumah sakit. Sekarang biar mereka yang membayarkan dulu dan nantinya akan digantikan oleh anak cucunya.Semua anak dan cucunya harus mengembalikan uang tersebut pada mereka. Jika tidak, maka mereka tidak akan bisa tenang jika tidak memegang uang sedikit pun. Keduanya sangat paham kalau mereka tidak memiliki uang maka anak cucunya tidak akan bersikap baik padanya.Meski uang tabungan mereka hanya berkisar beberapa ratus juta, setidaknya masing-masing dari anaknya akan mendapatkan seratus juta secara Cuma-Cuma. Kesempatan emas seperti itu siapa yang tidak ingin mendapatkannya?Perawat memberikan tagihan lagi kepadanya. Adi menerimanya dengan wajah yang menggelap sambil berkata, “Baru beberapa hari saja, semua uang yang diberikan sudah hampir habis lagi.”“Coba kalian diskusi dulu, masing-masing bantu kel
Adi mementingkan pengaruh yang dapat dia rasakan sekarang. Cucu keduanya yang paling bisa dia andalkan sudah dihentikan dari perusahaan karena kasus media internet tersebut.Dia tidak menyangka balasan Olivia begitu berpengaruh. Bisa-bisanya membuat Bobby dihentikan dari kantornya sendiri. Padahal Bobby bisa dikatakan merupakan salah satu orang penting di kantornya. Selain manajer dan wakil manajer, di bawahnya adalah lelaki itu. Namun karena satu telepon dari perusahaan pusat, sudah bisa membuat Bobby kehilangan pekerjaannya.“Masih belum, Bobby mengajak atasannya makan dan dapat kabar kalau adiknya salah satu direksi Sanjaya Group yang minta menghentikan Bobby dari semua pekerjaannya. Untungnya Bobby ada kemampuan, jadi sekarang dia hanya dihentikan dulu, bukan dipecat. Bobby masih ada kesempatan untuk kembali.”“Kenapa adiknya itu meminta untuk menghentikan Bobby? Atau jangan-jangan bocah kurang ajar itu menemukan orang yang bisa membelanya?” tanya Adi.“Nggak juga, adiknya itu anak
Katanya Amelia mengejar Tuan Adhitama dengan gencar dan sulit sekali akhirnya bisa digosipkan oleh media. Akan tetapi justru direbut oleh Bobby dan tentu saja hal ini membuat perempuan itu merasa kesal.Perempuan itu seperti tidak pernah bertemu dengan lelaki. Demi mengejar seorang lelaki, dia menyerang keluarga Hermanus dengan gila-gilaan. Yang keterlaluan adalah, Amelia membuat mereka berada di ujung jurang dan tidak bisa membebaskan diri.Adi datang ke kota dan mengalami kejadian tersebut baru mengerti pepatah yang mengatakan di atas langit masih ada langit lagi. Selama ini dia berpikir cucunya sangat hebat sekali. Namun ternyata ada orang yang jauh lebih hebat sepuluh kali lipat dibandingkan cucunya.“Kenapa bisa menjadi seperti ini? Dulu bukannya sudah sepakat kalau Papa dan Om kamu mempersiapkan naskah dan akan digunakan untuk bersandiwara ketika proses mediasi. Tujuannya biar orang-orang merasa kita benar-benar mengakui kesalahan kita. Kalau sampai Olivia nggak bersedia berdamai
“Pak Stefan, aku ada di depan pintu masuk kantornu. Kamu masih belum istirahat? Aku mau jemput kamu untuk makan bersama di tokoku. Kaget nggak? Bahagia nggak?”Stefan terdiam. Dia memang terkejut tetapi tidak bahagia!“Pak Stefan?” panggil Olivia lagi ketika tidak menerima jawaban dari seberang telepon.Stefan menarik-narik dasinta dan berkata dengan suara rendah, “Aku sudah istirahat, tapi kliennya masih belum balik. Kami sedang membicarakan bisnis dengan klien. Kemungkinan sebentar lagi baru bisa keluar. Gimana kalau kamu balik dulu? Aku nanti ke toko kamu buat makan.”“Butuh berapa lama lagi? Aku nggak bawa kendaraan ke sini, tadi aku naik taksi. Nggak apa-apa, aku tunggu kamu di depan kantor saja, setelah kamu selesai baru kita ke toko bersama-sama.”Stefan melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sambil berkata, “Di seberang kantor ada toko minuman, kamu tunggu aku di sana saja. Aku sebentar lagi jemput kamu di sana.”Olivia menoleh ke belakang dan melihat ada
Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil
Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga
Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa
"Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang
Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me
“Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s
Yang menemani Aldi pulang bersama adalah salah satu murid terkuat Rubah Perak yang dijuluki Elang. Usianya masih cukup muda, kira-kira tak jauh berbeda dengan Daniel. Dia adalah orang yang sangat serius, tatapannya tajam, dan siapa pun yang ditatap olehnya akan langsung bergidik ketakutan.“Ma, ini bukti-bukti yang dikumpulkan sama Pak Setya. Aku temui ini di tempatnya.”Aldi lantas memberikan bukti-bukti yang dia temukan kepada ibunya. Yuna tidak langsung melihatnya ketika dia mengambil itu dari Aldi, tetapi menyerahkannya kepada Setya.Bukti-bukti yang Setya kumpulkan itu dijaga dengan sangat baik. Meski sudah lewat belasan tahun sekalipun, tulisannya masih bisa dilihat dengan jelas.“Setya, coba lihat apa ini,” kata Yuna dengan lembut.Setya pun mengeluarkan kacamatanya dan mengambilnya dari tangan Yuna. Dia membuka kotaknya dan melihat satu per satu, lalu berkata, “Ya, ini bukti yang aku kumpulkan. Nggak banyak, tapi semuanya mengarah ke Patricia.”Setya kemudian menyerahkan kembal
“Kalau cara kamu ngejar dia cuma begini saja, apa bisa terkejar? Kalau kamu nggak berhasil, mending kejar si Katarina lagi saja sesuai yang Nenek sudah atur. Nenek pilihin kamu Katarina berarti memang dia yang paling cocok sama kamu. Kamu ngejar Katarina juga baru dua tiga bulan saja. Perasaannya masih belum terjalin. Aku dan Kak Stefan juga nggak langsung suka pada pandangan pertama. Tetap harus dijalani dulu sampai lama baru muncul rasa tertarik. Kayak waktu aku ngejar Rosalina, memangnya aku langsung jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama? Nggak. Tapi aku penasaran kenapa Nenek jodohin aku sama Rosalina, jadi aku coba dekati dia untuk melihat apa yang bikin Nenek tertarik sama dia. Aku mau tahu sisi apa dari dia yang cocok denganku. Terdorong rasa penasaran itu, aku terus mengamati dia dan perlahan menyadari sisi positifnya, sejak itu tanpa sadar aku jatuh hati sama dia. Ricky juga sama sepertiku, cuma Kak Stefan saja yang pelan-pelan baru tertarik sama Olivia setelah menikah d
Samuel hanya melihat tumpukan berkas itu sekilas. Dia tidak segera memberikan cap, tetapi malah dengan santai menutupnya. Sekarang dia punya masalah lain yang mau dia katakan. Dia tidak mau fokusnya terpecah agar tidak lengah dan berakhir diceramahi oleh Calvin.“Kak, jadi begini. Aku nggak sengaja menemukan kalau Nana dan Rubah-ku ini gerak-geriknya agak mirip,” kata Samuel langsung ke inti masalah. Dia datang tidak lain adalah untuk membahas si Rubah. Hanya si Rubah seorang yang bisa membuat Samuel memberanikan diri untuk datang menemui kakaknya meski sudah dipandang sebelah mata.Rubah juga sudah menghilang entah bersembunyi di mana. Samuel sudah mencari satu Mambera, tetapi dia tidak berhasil mendapatkan petunjuk sekecil apa pun tentang keberadaan Rubah. Selama hampir 30 tahun hidup, Samuel tidak pernah merasa sefrustrasi ini.“Terus? Kamu curiga kalau Nana itu sebenarnya Rubah kamu? Ngomong-ngomong, si Rubah ini cewek yang waktu itu datang ke kantor, bukan?”Calvin masih ingat sep