Share

Bab 181

Penulis: Anggur
Begitu Albert pergi, Junia langsung bertanya dengan nada perhatian, “Olivia, Kakakmu ribut lagi sama suaminya?”

Olivia mengelus kepala keponakannya dan berkata, “Roni tinggal di rumah orang tuanya dan nggak kembali. Dia juga minta kakakku untuk mengembalikan sisa uang bulanannya ke lelaki itu. Katanya sekarang dia sudah nggak makan di rumah, jadi uang bulanan jatah dia dikembalikan saja.”

“Untuk apa lelaki seperti itu masih dipertahankan?” kata Junia sebal.

Olivia terdiam sejenak dan kembali berkata, “Harus tunggu kakakku sudah stabil baru bisa lanjut mikir hal selanjutnya.”

Junia diam saja.

“Gimana acaranya Nyonya Hermawan? Sama anaknya ada perasaan nggak?”

“Sekarang kepala aku sakit sekali!”

Olivia mengerjapkan mata dan tertawa sambil bertanya, “Jangan bilang kamu sengaja mabuk di acara dan kamu buat onar?”

Dunia sosialita dan masyarakat kelas atas selalu membicarakan latar belakang pendidikan dan juga etika mereka. Kalau sampai Junia mabuk dan membuat onar di acara ulang tahun terse
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Calvin Selamet
14 koin satu bab terlalu mahal. satu bab terlalu pendek tulisan ato alur cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 182

    Setelah Russel menghabiskan kuenya, bocah itu bermain di dalam toko. Di dalam tas bayi miliknya terdapat mainan kesukaannya. Dia bisa duduk diam di sana ketika memainkan mainan kesukaannya.“Russel pintar, dia langsung tahu ketika melihat mainan,” kata Olivia.“Itu karena dia masih asing dengan tempat ini. Setelah dia terbiasa, kemungkinan atap toko juga bakalan ikut lepas.”Olivia kerap sekali membantu kakaknya menjaga anak sehingga dia tahu dengan sifat Russel yang sangat bandel. Perempuan itu mengeluarkan alat dan mulai mengerjakan hasil karyanya.“Mumpung Amelia suka dengan mainan aku ini, aku kasih patung kucing ini ke dia. Soalnya aku pikir aku bakalan buatkan lagi untuk Stefan. Kami suami istri dan tinggal bersama, aku bisa kasih dia kapanpun.”“Tapi hasilnya dia malah marah sama aku setelah tahu. Aku minta maaf dan mengaku salah ditambah bujuk dia. Aku kasih lagi barang yang sama ke dia baru berhasil membujuknya. Aku usahain selesaikan barang yang mau aku kasih ke dia hari ini.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 183

    Olivia berkata, “Nggak kok, Nek. Malam ini aku coba bilang sama Stefan. Besok Nenek minta Calvin antar ke sini atau kami yang jemput saja, Nek?”“Biar Nenek minta Calvin anterin ke sana saja. Kemungkinan Nenek perginya siang. Biasanya akhir pekan begini Calvin tidur sampai siang.”Para cucunya baru bisa beristirahat dengan tenang ketika akhir pekan. Sarah juga tidak ingin mengganggu mereka di saat hari masih pagi. Sebaiknya mereka bangun dengan sendirinya saja.“Baik, Nek. Nenek ingin makan makanan apa? Biar aku masak makan malam buat Nenek.”Neneknya datang siang hari setelah jam makan siang sehingga tidak mengganggu jam makan siang dia dengan Albert. Kalau Sarah datang di siang hari, maka Olivia berencana mengajak neneknya pergi bersama juga. Olivia juga tidak keberatan karena dia yang berencana traktir Albert.“Semua masakan kamu enak, Nenek suka semuanya,” kata Sarah yang sudah pernah mencoba masakan Olivia. Dia pribadi merasa cucunya yang paling besar itu sangat beruntung mendapat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 184

    Saat ini biaya tersebut masih menggunakan uang tabungan dari Adi dan Puspa. Kakeknya Olivia berkata dia akan meminta para anak cucunya membagi biaya tersebut setelah istrinya keluar dari rumah sakit. Sekarang biar mereka yang membayarkan dulu dan nantinya akan digantikan oleh anak cucunya.Semua anak dan cucunya harus mengembalikan uang tersebut pada mereka. Jika tidak, maka mereka tidak akan bisa tenang jika tidak memegang uang sedikit pun. Keduanya sangat paham kalau mereka tidak memiliki uang maka anak cucunya tidak akan bersikap baik padanya.Meski uang tabungan mereka hanya berkisar beberapa ratus juta, setidaknya masing-masing dari anaknya akan mendapatkan seratus juta secara Cuma-Cuma. Kesempatan emas seperti itu siapa yang tidak ingin mendapatkannya?Perawat memberikan tagihan lagi kepadanya. Adi menerimanya dengan wajah yang menggelap sambil berkata, “Baru beberapa hari saja, semua uang yang diberikan sudah hampir habis lagi.”“Coba kalian diskusi dulu, masing-masing bantu kel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 185

    Adi mementingkan pengaruh yang dapat dia rasakan sekarang. Cucu keduanya yang paling bisa dia andalkan sudah dihentikan dari perusahaan karena kasus media internet tersebut.Dia tidak menyangka balasan Olivia begitu berpengaruh. Bisa-bisanya membuat Bobby dihentikan dari kantornya sendiri. Padahal Bobby bisa dikatakan merupakan salah satu orang penting di kantornya. Selain manajer dan wakil manajer, di bawahnya adalah lelaki itu. Namun karena satu telepon dari perusahaan pusat, sudah bisa membuat Bobby kehilangan pekerjaannya.“Masih belum, Bobby mengajak atasannya makan dan dapat kabar kalau adiknya salah satu direksi Sanjaya Group yang minta menghentikan Bobby dari semua pekerjaannya. Untungnya Bobby ada kemampuan, jadi sekarang dia hanya dihentikan dulu, bukan dipecat. Bobby masih ada kesempatan untuk kembali.”“Kenapa adiknya itu meminta untuk menghentikan Bobby? Atau jangan-jangan bocah kurang ajar itu menemukan orang yang bisa membelanya?” tanya Adi.“Nggak juga, adiknya itu anak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 186

    Katanya Amelia mengejar Tuan Adhitama dengan gencar dan sulit sekali akhirnya bisa digosipkan oleh media. Akan tetapi justru direbut oleh Bobby dan tentu saja hal ini membuat perempuan itu merasa kesal.Perempuan itu seperti tidak pernah bertemu dengan lelaki. Demi mengejar seorang lelaki, dia menyerang keluarga Hermanus dengan gila-gilaan. Yang keterlaluan adalah, Amelia membuat mereka berada di ujung jurang dan tidak bisa membebaskan diri.Adi datang ke kota dan mengalami kejadian tersebut baru mengerti pepatah yang mengatakan di atas langit masih ada langit lagi. Selama ini dia berpikir cucunya sangat hebat sekali. Namun ternyata ada orang yang jauh lebih hebat sepuluh kali lipat dibandingkan cucunya.“Kenapa bisa menjadi seperti ini? Dulu bukannya sudah sepakat kalau Papa dan Om kamu mempersiapkan naskah dan akan digunakan untuk bersandiwara ketika proses mediasi. Tujuannya biar orang-orang merasa kita benar-benar mengakui kesalahan kita. Kalau sampai Olivia nggak bersedia berdamai

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 187

      “Pak Stefan, aku ada di depan pintu masuk kantornu. Kamu masih belum istirahat? Aku mau jemput kamu untuk makan bersama di tokoku. Kaget nggak? Bahagia nggak?”Stefan terdiam. Dia memang terkejut tetapi tidak bahagia!“Pak Stefan?”  panggil Olivia lagi ketika tidak menerima jawaban dari seberang telepon.Stefan menarik-narik dasinta dan berkata dengan suara rendah, “Aku sudah istirahat, tapi kliennya masih belum balik. Kami sedang membicarakan bisnis dengan klien. Kemungkinan sebentar lagi baru bisa keluar. Gimana kalau kamu balik dulu? Aku nanti ke toko kamu buat makan.”“Butuh berapa lama lagi? Aku nggak bawa kendaraan ke sini, tadi aku naik taksi. Nggak apa-apa, aku tunggu kamu di depan kantor saja, setelah kamu selesai baru kita ke toko bersama-sama.”Stefan melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sambil berkata, “Di seberang kantor ada toko minuman, kamu tunggu aku di sana saja. Aku sebentar lagi jemput kamu di sana.”Olivia menoleh ke belakang dan melihat ada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 188

    Oliva menunggu Stefan di toko minuman dan merasa tidak enak jika duduk saja. Perempuan itu memutuskan membeli dua gelas minuman mereka dan meminta pelayan toko untuk membungkusnya. Dia memilih tempat duduk yang dekat dengan pintu sehingga bisa langsung melihat mobil Stefan ketika datang.Perempuan itu membawa dua plastik minuman keluar dari toko dan menuju mobil milik Stefan. Dengan senyuman lebar dia melambaikan tangan pada mobil Stefan yang berhenti tepat di depannya.Olivia maju dan membuka pintu samping kemudi kemudian masuk mobil. Dia memasang sabuk pengaman dan mobil tersebut melaju membelah jalan raya.“Kenapa kamu pakai masker hitam?” tanya Olivia.Stefan tidak menjawab dan hanya melepaskan maskernya saja karena sudah menjauh dari kantor. Tidak ada orang yang bisa mengenalnya lagi. Meski ada banyak orang yang belum pernah melihat wujud aslinya, sebaiknya dia lebih berhati-hati.Stefan tidak menjelaskan, Olivia juga tidak lanjut bertanya lagi. Dia hanya bertanya, “Kamu mau minum

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 189

    “Oh iya, ada satu hal yang mau aku sampaikan,” ujar Oliva mengalihkan topik pembicaraan.Olivia berbicara dengan sangat santai dan membuat Stefan tidak bisa menangkap nada marah dari perempuan itu karena diamnya. Entah kenapa sikap Olivia yang tidak marah atau kesal justru membuat perasaan Stefan tidak nyaman.“Tentang apa?”“Nenek bilang dia mau nginap di tempat kita selama dua hari di akhir pekan ini. Jadi nenek minta aku bilang sama kamu karena takut kamu nggak setuju. Kamu kan cucu kandung nenek, kenapa bisa nggak setuju?”Neneknya hanya takut mengganggu mereka berdua saja. Akan tetapi itu hanya di pikiran sang nenek saja, dia dan Stefan tidak ada dunia mereka sendiri, hanya sebuah identitas saja sebagai pasangan suami istri.Siang harinya mereka akan sibuk dengan kesibukan masing-masing dan malamnya juga akan istirahat di kamar mereka sendiri. Kalau ada urusan atau kepentingan saja baru mereka berbicara, jarang sekali mereka ngobrol ngalor ngidul untuk hal yang tidak penting.Dulu

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status