Share

Bab 169

Author: Anggur
Olivia baru menutup toko di jam sebelas malam. Dia pulang naik motor listriknya.

“Olivia, hati-hati di jalan,” pesan istri pemilik toko sebelah dengan ramah padanya.

Olivia tersenyum, “Aku akan berhati-hati.”

Istri pemilik toko itu memandang Olivia yang sudah pergi jauh dan berkata, “Anak yang kuat. Hidupnya kasihan. Bisa-bisanya punya keluarga tukang peras seperti itu. Untung saja, dia bisa tangguh dan nggak membiarkan orang-orang itu memanipulasinya.”

“Tunggu dan lihat saja. Olivia adalah wanita yang sangat beruntung. Keberuntungannya masih belum datang. Dia juga punya nasib untuk menjadi orang kaya. Nasib yang harus bersusah-susah dahulu, baru bisa hidup enak. Orang-orang yang menindasnya nggak akan bisa menjilatnya lagi di masa depan.”

Istri pemilik toko itu menoleh ke suaminya dan berkata dengan wajah cemberut, “Kamu pandai sekali menilai orang dan meramal. Kenapa kamu nggak buka kios peramal di bawah jembatan? Coba kamu ramal istrimu ini, kapan aku bisa punya banyak uang?”

“Cepat
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Keluarga DaniWyant
saya suka membacanya, tp harus menunggu 3-4hr baru bs membaca menunggu bonus harian terkumpul banyak biar bacanya agak puas, karena beli koin mahal untuk ekonomi saya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 170

    “Sebenarnya sudah selesai, tapi Amelia Sanjaya tiba-tiba datang menemuiku hari ini. Dia sangat menyukainya, jadi aku memberikannya untuk wanita itu dulu. Aku pikir, lagi pula kita hidup bersama. Aku bisa membuatkannya untukmu lagi.”Raut wajah Stefan berubah muram, dan pria itu menatap Olivia dengan tatapan tajam.Olivia, “Pak Stefan, apa kamu marah?”Ekspresi Stefan sangat dingin, suaranya juga dingin, “Kamu memberikan barangku ke orang lain tanpa persetujuanku. Masa aku nggak marah?”Diberikan untuk Amelia pula!Amelia sedang mengejar suaminya. Apa wanita ini tahu itu? Olivia benar-benar memberikan kucing keberuntungan yang seharusnya dia berikan kepada Stefan kepada saingannya sendiri.Sungguh murah hati!Olivia berhenti melihat ponselnya, berjalan menghampiri Stefan sambil memegang mangkuk mie-nya, duduk di sebelah pria itu dan berkata dengan nada membujuk, “Pak Stefan, maaf. Aku salah. Aku akan menggantikannya untukmu besok. Kamu marah, ya?”Stefan memelototinya dengan cemberut. B

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 171

    Stefan melirik mie yang ada di mangkuknya. Saat ini dia kesal setengah mati, tetapi perempuan itu justru makan dengan nikmat. Stefan sedang marah dan Olivia masih bisa duduk di sampingnya makan mie. Perempuan ini benar-benar kejam sekali!Intinya adalah hubungan suami istri mereka berdua berbeda dengan pasangan lainnya. Mereka tidak didasari oleh perasaan dan hanya sebagai teman hidup dalam melewati hari.Stefan menahan rasa kesalnya dan bertanya, “Bukannya Amelia itu berasal dari Sanjaya Group? Kenapa dia bisa mencarimu? Gimana caranya kalian bisa kenal?”Meski Stefan sudah mengetahui alasannya, dia masih tetap menanyakannya pada Olivia karena dia tahu alasannya dari Amelia langsung. Stefan tidak pernah menyebut nama Amelia di hadapan Olivia.Perempuan itu langsung menceritakan seluruh perkenalannya dengan Amelia dengan Stefan. Dan hasilnya sama persis dengan apa yang diceritakan oleh Amelia.“Dia mencariku dan bilang kalau dia sangat tergila-gila dan cinta mati sama Tuan Adhitama. Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 172

    Selain itu usianya baru menginjak 30 tahun. Kenapa bilangnya dia sudah tua? Olivia tidak hanya sekali saja mengatakan dia lelaki tua! Kalau bukan karena pertahanannya kuat, Stefan dari awal pasti sudah marah besar.“Bos kamu nggak tua, bukan lelaki tua!” ujar Stefan sambil menahan amarahnya.Olivia menatap lelaki itu dan berkata, “Bukannya kamu bilang nggak pernah lihat bos kamu? Kenapa kamu tahu dia bukan lelaki tua? Kalau nggak tua memangnya dia bisa menguasai Adhitama Group? Meski aku nggak mengikuti dunia bisnis, aku tahu kalau perusahaan itu sangat besar di Mambera. Dia setara dengan perusahaan apa namanya itu di Kota Aldimo.”“Ferda Group,” sahut Stefan datar.Ferda Group yang ada di Kota Aldimo sama dengan Adhitama Group yang merupakan perusahaan besar di kota mereka masing-masing. Orang yang membantu Ferda Group adalah keluarga Junaidi yang merupakan konglomerat. Yang mengendalikannya adalah Yose yang usianya satu tahun lebih muda dari Stefan.  Mereka juga mempunyai anak perus

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 173

    “Aku ada sebuah saran, tapi aku tetap mendukung Amelia. Makanya aku nggak mau kasih tahu kamu sarannya.” Olivia bergegas membereskan piring bekas makanannya dan langsung bangkit menuju dapur.Stefan diam di tempat sambil menatap punggung perempuan itu yang menghilang di balik dapur. Sesaat kemudian Stefan ikut berdiri dan menghampiri Olivia. Lelaki itu bersandar di pintu dapur dan bertanya,“Kamu dan Amelia baru ketemu satu kali, kenapa kamu begitu membelanya?”“Aku memang baru pertama kali bertemu dengannya, tapi aku dan bos kamu nggak pernah ketemu sama sekali. Menurutmu aku bisa bela siapa? Aku suka dengan sifat Amelia dan aku mendukung dia, memangnya kenapa? Bos kalian pasti orang yang sombong. Tunggu saja sampai dia luluh dengan Amelia, bakalan jadi suami takut istri! Hahaha!”“Dia nggak akan bisa sombong lagi! Bukannya pemandangan seperti itu sangat menyenangkan dan seru? Wah! Aku bisa jadikan novel!”“Semua buku di toko rata-rata jalan ceritanya sangat membosankan. Kalau sampai

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 174

    Kalau dia suka dengan lelaki, Reiki pasti akan langsung mengundurkan diri dan menjauh dari dirinya. Untuk saat ini dia hanya belum tertarik dengan Olivia, kalau sampai tertarik maka perempuan ini akan habis setelah jadi suami istri.Sesaat kemudian Stefan bangkit berdiri dan melenggang masuk ke kamar. Dengan kuat dia membanting pintu hingga tertutup.Brak!Suara tersebut menunjukkan betapa kesalnya Stefan sekarang.Olivia menunggu Stefan menutup pintu baru bangkit berdiri dan mengambil kertas tersebut kemudian meremasnya dan membuangnya ke tong sampah. Dia bergumam, “Untung aku berpikir panjang, kalau nggak aku pasti akan kalah.”Kejadian ini menunjukkan sebuah pelajaran pada Olivia untuk tidak mengeluarkan taruhan dengan mudah di saat belum mengetahui semua informasi dengan pasti. Sesaat kemudian Olivia sudah melupakan kejadian tersebut.Olivia bersenandung sambil mematikan lampu ruang tamu dan masuk ke kamarnya untuk berbaring sambil bermain ponsel. Setelah itu dia mandi dan tidur.K

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 175

    Kedua suami istri itu turun ke bawah. Stefan lari pagi sedangkan Olivia ke pasar dengan mengendarai motor listriknya.“Beli lebih dan bawa ke toko kamu. Siangnya kamu bisa masak sendiri, jangan beli di luar.”“Iya, tahu.”“Kalau aku tahu kamu pesan makanan luar lagi, aku akan minta orang dari Mambera Hotel antarin makanan buatmu!”Olivia mendelik dan berkata, “Pemboros!”Rahang Stefan mengetat. Anak buah yang berada tidak jauh dari sana dan sedang menyamar sebagai pejalan kaki mendengar ucapan Olivia. Dia nyaris tidak bisa menahan tawanya. Olivia memutuskan bergegas pergi karena malas berbicara dengan Stefan.“Cewek nggak tahu syukur!” umpat Stefan setelah Olivia menjauh.Olivia mengelilingi pasar dan membeli cukup banyak sayur dan buah. Kulkasnya mendadak terlihat sangat penuh sekali. Setelah selesai menyimpan semua bahan ke kulkas, Stefan kembali ke rumah dan melihat catatan perempuan itu dengan sudut bibir terangkat dan tanpa berkata apa pun. Olivia mulai masak mie dengan bahan tamb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 176

    Ternyata sandiwara ini semakin lama semakin seru. Olivia tidak tahu kalau dalam waktu selama beberapa menit saja, suaminya ini telah membantunya menyelesaikan sebuah masalah besar.Setelah Olivia selesai memasak mie, dia mengambil dua mangkuk besar untuk mereka berdua. Setelah itu dia meletakkan bawang serta cuka dan bumbu penyedap lainnya ke dalam mangkuk.“Pak Stefan, mie sudah selesai.”Olivia membawa mangkuk mie besar keluar dari arah dapur dan memanggil Stefan yang ada di balkon untuk makan sarapannya. Stefan tidak menjawab dan hanya melangkah masuk dari balkon. Melihat sarapan di meja yang tidak ada sarapan miliknya, dia masuk ke dapur dan membawa mangkuk mie miliknya.“Harus tambah cuka dan sedikit sambal. Kamu tambahin sendiri, sambalnya buatan kakakku sendiri. Dia suka sekali makan pedas,” kata Olivia. Meski mereka saudara kandung, tetapi kedua kakak beradik itu memiliki selera yang berbeda.Olivia tidak begitu menyukai pedas, sedangkan kakaknya sangat menyukai sesuatu yang pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 177

    Olivia mendorong uang yang dia berikan tadi dan berkata, “Setelah menikah aku juga nggak pernah beli kulit ayam, jadi nggak tahu kamu nggak suka. Sekarang aku sudah tahu, jadi lain kali nggak akan kasih kamu lagi. Uangnya kamu simpan saja, jangan sedikit-sedikit kasih aku uang. Kamu pikir uang kamu banyak? Kalau gitu bangun rumah saja.”“Waktu kamu lihat aku bersihin kulit ayam kenapa nggak kasih tahu saja? Mulut kamu digunain buat apa? Sayang sekali jadi terbuang.”Satu gepok uang mendarat di mangkuk kosong Olivia dan membuat perempuan itu berhenti bersungut-sungut. Setelah lelaki itu meletakkan uang ke mangkuk Olivia, dia langsung berbalik pergi agar perempuan itu tidak bisa mengembalikannya lagi.Olivia menatap uang tersebut kemudian melihat punggung lelaki yang semakin menjauh itu. Dia sudah membuka pintu dan satu kakinya sudah melangkah keluar.“Stefan, kamu anggap aku pengemis?”Balasan yang dia terima hanya suara bantingan pintu saja. Setelah pintu tertutup, Stefan tidak bisa me

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3404

    Orang-orang hanya tahu kalau murid mereka tersebar di mana-mana, bos besar di berbagai bidang dan sangat hebat. Hanya sedikit orang yang bisa bertemu para tetua itu. Mereka tiba-tiba datang ke Kota Mambera. Sarah saja jadi begitu bersemangat. Dia cepat-cepat datang ke rumah keluarga Sanjaya untuk mengundang mereka bertamu ke rumahnya. Apalagi keluarga Ardaba.“Benar juga. Tante siapkan bubur untuk kamu dulu. Nanti begitu sampai, kamu bisa langsung makan. Nggak terlalu panas,” kata Yuna.“Tante perhatian banget. Terima kasih, Tante.” Olivia mengucapkan terima kasih dengan sikap manis. Yang membuat Yuna spontan tersenyum lebar.Amelia menyenggol Jonas yang ada di sampingnya dan berbisik, “Sejak mamaku temukan keponakannya, senyum lembut dan cerahnya itu hanya milik keponakannya.”“Memangnya Mama nggak sayang kamu? Nggak punya hati nurani. Mama paling sayang sama kamu. Masih saja cemburu sama Oliv.”Selesai menelepon, Yuna mendengar perkataan Amelia. Dia memelototi putrinya sambil merasa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3403

    “Si tua bangka ini selalu saja seperti ini. Setiap kali aku omeli dia, dia langsung tutup telepon. Sudah tua, masih makan yang panggang dan minum minuman keras. Sudah bilang berkali-kali tetap saja nggak mau dengar,” omel Nana.Nana lupa kalau setiap kali dia dan kakak-kakak seperguruannya mengunjungi Rubah Perak, mereka pasti akan membawakan anggur dan makanan yang enak-enak. Orang yang sudah tua akan menjadi seperti anak kecil. Jadi suka makan dan minum. Namun, masih ada Kellin. Jadi mereka tidak perlu mengkhawatirkan kondisi kesehatan guru-guru mereka.Keesokan paginya, keluarga Adhitama mengatur beberapa mobil mewah untuk datang dan menjemput Dokter Panca dan yang lainnya. Hanya Setya yang kurang sehat tetap tinggal di rumah keluarga Sanjaya.Tadi malam Yuna menelepon Yanti, ibunya Daniel, dan membuat janji untuk bertemu hari ini. Setelah sarapan bersama Setya, Yuna menelepon Olivia. Yuna ingin bertemu Yanti karena ingin membicarakan Odelina dan Daniel. Meskipun Olivia adik Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3402

    Setibanya tiba di Mambera Hotel, Samuel membawa Nana ke dalam dan membantunya menyelesaikan prosedur check in. Samuel juga membayar semua pengeluaran Nana di Mambera Hotel. Neneknya bilang, Nana adalah tamu keluarga mereka. Tentu saja, dia harus bermurah hati pada tamu.Setelah mendapatkan kartu kamar, Samuel menyerahkannya kepada Nana dan berkata, “Perlu aku temani ke atas?”Nana tersenyum, “Nggak perlu. Terima kasih sudah antar aku. Aku mau ke hotel tempat sebelumnya aku menginap, mau ambil barang-barangku.”“Mau ke sana sekarang juga? Perlu aku antar kamu ke sana?”“Nggak perlu juga. Terima kasih. Nanti kamu bilang saja ke nenekmu kalau kamu sudah antar aku ke hotel. Jadi dia nggak akan khawatir.”Karena Nana menolak terus, Samuel pun tidak memaksa. Dia berkata kepada Nana kalau dia masih ada urusan, lalu dia pun pergi. Nana menatap punggung Samuel yang menjauh, entah apa yang sedang dipikirkannya.Hingga sosok Samuel menghilang dari pandangannya, Nana baru melangkahkan kakinya kelu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3401

    Samuel menoleh dan melirik Nana sekilas, lalu lanjut mengemudikan mobilnya dengan fokus.“Dulu, Kakek Danu merampok orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin. Tapi sekarang mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum. Kalau tertangkap harus masuk penjara,” kata Samuel.“Dulu juga termasuk melanggar hukum. Cuma waktu itu semua masih kacau. Nggak ada yang bisa tangkap mereka.”“Sekarang di mana-mana ada kamera CCTV. Kalau polisi mau tangkap kamu, mereka bisa tangkap kamu dengan segala cara. Kamu masih muda, cantik lagi. Lebih baik nggak usah lanjutkan pekerjaan Kakek Danu.”Nana tertawa pelan. “Aku hanya asal ngomong. Aku nggak akan lakukan perbuatan ilegal. Guru-guruku bilang sekarang sudah beda dengan dulu. Mereka ajari kami harus patuhi hukum. Nggak boleh bunuh orang atau kejahatan lainnya.”“Guru-gurumu memang layak untuk dihormati,” kata Samuel.“Kalau mereka sudah berkumpul, nggak akan ada hal baik. Mereka hanya akan terus desak kami untuk menikah. Padahal mereka sendiri ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3400

    Namun, Samuel tidak bicara. Dia hanya menggerutu dalam hati kalau Nana tertawa seperti orang bodoh. Entah mengapa Rubah Perak mau terima murid seperti Nana. Karena menurut Samuel, Nana terlihat biasa-biasa saja, tidak ada yang menonjol kecuali wajahnya yang cantik.Samuel tidak pernah menyaksikan kehebatan Dokter Panca dan yang lainnya. Dia hanya pernah mendengar legenda mereka. Neneknya juga bilang kalau mereka sangat hebat. Murid mereka juga sangat hebat.Samuel pernah bertemu Kellin. Kellin sangat hebat. Samuel akui kalau Kellin yang menyembuhkan mata Rosalina. Lantas, apa keunggulan Nana?“Pak Samuel, antar aku sampai di luar saja sudah cukup. Aku bisa naik taksi sendiri. Aku juga nggak akan menginap di Mambera Hotel. Hotel kalian terlalu mahal. Jutaan per malam. Akhir-akhir ini aku nggak ada pekerjaan, nggak ada uang. Nggak sanggup tinggal di hotel semahal itu.”Nana bicara dengan Samuel sambil menonton video di ponselnya. Samuel tentu saja sangat senang. Namun, dia harus melakuka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3399

    Sarah melotot dan berkata, “Kenapa? Sekarang Nenek nggak boleh suruh-suruh kamu lagi?”Samuel melihat ke arah Dokter Panca dan yang lainnya. Mereka sama sekali tidak bersuara. Mereka juga tidak menyalahkan Sarah yang ikut campur dan langsung ambil keputusan sendiri.Setelah dipelototi neneknya, Samuel mau tidak mau hanya bisa duduk lagi tanpa daya dan berkata, “Boleh, boleh. Kalau begitu aku tunggu di sini, nanti aku antar dia ke hotel.”Sungguh menyebalkan. Setiap kali bertemu perempuan muda, sang nenek akan menjodohkan Samuel dengan perempuan itu. Pakaian Nana terlihat sederhana, tapi dia memiliki aura yang bagus. Keluarganya seharusnya tidak miskin, setidaknya tergolong keluarga kelas menengah.Padahal sang nenek baru pertama kali bertemu dengan Nana, bahkan belum tahu situasi keluarganya. Apakah Nenek sudah ingin menjodohkan Samuel dengan Nana? Sang nenek jelas-jelas tahu kalau Samuel suka pada Rubah. Dia bahkan tidak suka Katarina. Apa mungkin dia akan menyukai Nana?Nana dan Kata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3398

    Sarah tertawa dan berkata, “Pasti, pasti.”“Sudah, aku malas ngomong dengan Guru. Aku mau keluar dulu. Olivia, Rosalina, Amelia, mau bareng, nggak?”Nana berdiri dan bertanya kepada Olivia dan dua orang lainnya. Ketiganya ikut berdiri. Nana adalah tamu dan Amelia adalah tuan rumah. Nana ingin jalan-jalan, tentu saja Amelia harus menemaninya. Jadi, keempat anak muda itu pergi dulu.Russel ingin ikut Olivia, tapi dia teringat kalau dia harus menemani Setya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melihat Olivia pergi. Untung saja masih ada Stefan. Selama Stefan masih di sini, Olivia akan kembali.Adik-adik Stefan duduk dan mengobrol sebentar baru pergi. Karena mereka memiliki kesibukan masing-masing. Sebenarnya alasan utama mereka pergi karena mereka masih lajang. Takutnya di tengah obrolan, lagi-lagi mereka yang dibicarakan. Aldi juga mencari alasan untuk pergi.Di antara mereka tiga bersaudara, hanya Aldi yang masih lajang. Tidak hanya orang tuanya, kakak dan adiknya juga mulai khawatir dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3397

    Rubah Perak sungguh tidak bisa berbuat apa-apa terhadap muridnya yang satu itu. Jadi dia pun tidak berkata apa-apa lagi.Mereka beramai-ramai berkumpul dan makan bersama, terasa begitu meriah. Suasana menjadi sangat bagus. Semua orang pun makan dengan lahap. Setya bahkan menghabiskan setengah piring nasi, semangkuk sup dan banyak lauk lainnya. Selesai makan, dia masih bisa makan buah.Teman-temannya sampai berkata kepada Yuna, “Yuna, biasanya dia makan sedikit sekali. Setiap kali makan paling hanya sesendok nasi, sedikit sup. Buah pun tak makan lagi. Lauk yang dia makan juga sayur-sayuran saja.”Yuna melihat Setya dan berkata, “Om Setya harus makan lebih banyak. Kalau dapat cukup nutrisi, kesehatan juga akan lebih baik.”Di usianya, Setya boleh makan apa pun yang ingin dia makan. Tidak perlu pantang ini pantang itu lagi. Orang-orang datang ke dunia ini memang untuk menikmati makanan lezat di dunia. Itu kata-kata tukang makan.Setya tertawa pelan. “Aku sudah makan terlalu banyak, perut

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3396

    Bagaimana mungkin Nana tidak mengerti apa yang dimaksud gurunya? Dia pun berkata dengan suara pelan, “Guru, aku bukan satu-satunya muridmu. Yang lain lebih tua dari aku. Guru desak mereka saja. Aku juga ingin punya keponakan.”“Kalau Sarah mau kenalkan pria ke kamu, kamu harus coba pergi. Dia pandai menilai orang, baik cari cucu menantu maupun pilihkan pria. Dia selalu bisa pilih yang terbaik. Keluarga Adhitama paling menjunjung tinggi kesetiaan. Seumur hidup hanya setia pada pasangannya. Jika dia mau kenalkan seseorang padamu, kemungkinan besar pria itu adalah pria yang setia,” kata Rubah Perak.“Pacaran setahun, habis itu menikah. Setelah menikah dua tahun baru punya anak. Dengan begitu kalian bisa menikmati masa-masa berdua. Setelah punya anak, aku akan bantu kamu jaga. Sekarang aku sangat iri sama Setya. Meskipun nggak ada hubungan darah, keturunan atasannya anggap dia seperti keluarga sendiri. Russel panggil dia kakek buyut. Sudah jadi kakek, jadi kakek buyut pula. Aku iri sekali

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status