Share

Bab 1671

Author: Anggur
Daniel kecelakaan. Bukan Yanti yang menabrak mobil lain, tapi Daniel yang menabrak truk besar di depannya.

Mobil yang di belakangnya, meski sempat mengerem mendadak, tetap menabrak belakang mobil Daniel.

Yanti berhasil menghindari tabrakan lanjutan.

Setelah menghentikan mobilnya, Yanti langsung melepas sabuk pengaman dan bergegas keluar dari mobil.

Darius yang masih terkejut dengan kejadian tersebut, sempat berusaha membujuk Yanti agar tidak mengejar Daniel.

"Sayang," panggilnya. "Mobil Daniel sudah menabrak."

Tanpa menoleh, Yanti meninggalkan suaminya dan berlari menuju lokasi kecelakaan.

Yanti melewati mobil sedan yang juga terlibat dalam kecelakaan, rusak parah di bagian depan.

Penumpangnya tampak masih terpaku di dalam, mungkin terkejut.

Sedangkan mobil Daniel, kondisinya lebih mengenaskan.

Hampir separuh mobilnya tertindih di bawah truk, hanya bagian belakang yang masih terlihat.

Daniel tergeletak tidak sadarkan diri di dalamnya.

"Daniel, Daniel ...," seru Yanti. Dia kehi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
seru cerita cinta daniel ngejar odelina
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1672

    Biasanya Daniel selalu mendatangi rumah sewaan Odelina setiap hari. Stefan memperkirakan setelah Daniel bangun pada siang hari dan pergi menemui kakak iparnya, dia akan segera mengetahui bahwa Odelina telah pindah rumah. Namun, yang didapat Stefan bukanlah kabar itu, melainkan berita kecelakaan Daniel."Dia kecelakaan di mana? Menabrak atau ditabrak? Kondisinya gimana sekarang?" tanya Stefan saat menerima telepon dari Reiki. Saat itu, Stefan sedang dalam perjalanan ke Sekolah Menengah Mambera, berencana makan siang bersama Olivia.Junia hari ini tidak bisa datang ke toko buku. Kemarin, dia menjaga toko sepanjang sore dan Reiki khawatir dia kelelahan. Sebenarnya Junia tidak terlalu lelah, tapi karena terlalu sayang pada Junia, Reiki memutuskan untuk tidak mengizinkan Junia keluar rumah hari ini.Junia pun hanya bisa tinggal di rumah. Dia sesekali melakukan video call dengan teman-temannya sembari mengeluhkan kekangan-kekangan yang dia dapatkan sejak hamil. Junia selalu bertanya-tan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1673

    Setelah ragu sejenak, Stefan akhirnya memberitahu istrinya tentang kejadian yang sebenarnya. “Oliv, aku nggak bisa datang. Kamu makan sendiri dulu, ya. Aku ... aku lagi di rumah sakit. Daniel kecelakaan.”Mendengar hal itu, Olivia bertanya dengan cemas, “Kok bisa kecelakaan? Kecelakaannya pas kamu lagi bareng Pak Daniel? Pak Daniel nyetir pas lagi mabuk?” Stefan buru-buru menjelaskan, "Nggak, kami nggak minum hari ini. Kemarin kami memang minum, tapi kami nggak nyetir setelah itu. Aku nggak tahu pasti gimana kejadiannya, Reiki yang ngasih kabar. Makanya aku langsung ke rumah sakit. Daniel lagi ditolong. Katanya lukanya paling parah di kakinya. Nggak tahu apa kakinya bisa diselamatkan apa nggak.” Suara Stefan terdengar sedih saat menjelaskan situasi tersebut."Aku juga sudah selesai kerja, mau tutup toko. Aku ke rumah sakit juga, deh,” jawab Olivia. Stefan tidak menghalangi, hanya mengingatkan, “Kamu bawa mobilnya pelan-pelan, ya.” "Aku minta pengawal saja yang nyetir. Kamu juga ja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1674

    "Iya, aku bawa saja dia." Odelina memutuskan membawa Russel bersamanya. Tidak ada orang lain yang bisa menjaga Russel, jadi lebih baik membawanya ke rumah sakit. Odelina segera menutup telepon, lalu menggendong anaknya sambil berkata, “Russel, kita harus pergi ke rumah sakit sekarang. Om Daniel kecelakaan, kita mau lihat keadaannya.”“Om Daniel gimana, Mah? Dia nggak akan kenapa-kenapa,'kan?" tanya Russel. Ketika mendengar kabar tentang kecelakaan, Russel langsung teringat tentang darah. Wajahnya pucat. Ingatan tentang kecelakaan Odelina yang berdarah-darah dulu, telah meninggalkan trauma pada Russel. Kini Russel selalu akan pingsan bila melihat banyak darah.“Om Daniel pasti nggak akan kenapa-kenapa, kok,” Odelina berusaha menenangkan anaknya dan dirinya sendiri. Russel memeluk erat leher ibunya, berharap Om Daniel baik-baik saja dan tidak mengalami luka berat seperti ibunya saat itu.Di rumah sakit, jumlah orang yang menunggu di luar ruang gawat darurat semakin bertambah. Saat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1675

    Tubuh Yanti bergetar. Kedua menantunya segera menopangnya. "Mama,” panggil mereka dengan penuh kekhawatiran. “Daniel sudah lepas dari bahaya kematian, ini kabar baik. Dia akan pulih perlahan-lahan.”Dengan penuh penyesalan, Yanti memukul-mukul dadanya. Dia berkata dengan kesal, “Ini semua salahku. Aku yang membuat Daniel seperti ini. Kenapa bukan aku yang mengalami kecelakaan? Aku lebih rela jika orang yang kecelakaan itu adalah aku.” Pikiran tentang anak bungsunya yang mungkin cacat membuat Yanti takut untuk membayangkannya.“Ma, Daniel pasti akan baik-baik saja. Dokter juga sudah bilang dia bisa pulih,” Erik mencoba menghibur ibunya. Darius dengan wajah serius berkata kepada anak dan menantunya, “Bawa Mamamu pulang untuk istirahat. Papa yang jaga Daniel di sini.”"Aku nggak mau pergi. Aku mau tunggu Daniel keluar. Aku ingin merawat Daniel,” tolak Yanti. Dia tidak mau meninggalkan tempat itu. Meskipun operasi anaknya telah selesai, tapi Daniel belum juga dibawa keluar. Bagaimana

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1676

    “Om Darius, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Tante Yanti bilang dia yang membuat Daniel seperti ini?” tanya Stefan. Reiki juga menatap Darius, menunggu penjelasannya.“Ah, ini semua salah kami,” ujar Darius. “Kemarin Daniel minum sampai mabuk, setelah kalian mengantarnya pulang, Mamanya telepon, tapi dia nggak menjawab. Akhirnya dia menelepon pelayan dan baru tahu bahwa Daniel mabuk. Pagi ini, mamanya ngotot ingin datang, jadi saya temani dia kesana.”“Daniel baru bangun tengah hari. Begitu melihat kami, belum sempat bicara banyak, mereka sudah bertengkar lagi. Daniel nggak mau bertengkar dengan mamanya lagi, makanya dia bangun dan pergi,” kenang Darius. Jika Darius tahu hal ini akan berujung pada kecelakaan, dia rela mengorbankan nyawanya untuk menghentikan istrinya.Darius merasa bersalah sebagai ayah karena tidak bisa menenangkan istrinya, yang menyebabkan pertengkaran antara ibu dan anak semakin memanas. “Mamanya tanya apa Daniel mau menemui Odelina lagi? Dia melarang Daniel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1677

    Setelah mereka menyadari perasaan Daniel, mereka sebenarnya juga mendukungnya. Namun, saat ini Odelina benar-benar tidak mempertimbangkan untuk menikah lagi. Dia juga tidak memiliki perasaan khusus terhadap Daniel. Ditambah lagi, dengan penentangan keras dari Yanti, Stefan akhirnya berpikir untuk membujuk Daniel agar menyerah.Stefan merasa, bahkan jika Odelina menerima lamaran Daniel pun, kebahagiaan mereka akan sulit tercapai karena Yanti. Stefan terhimpit. Di satu sisi, ada teman baiknya, dan di sisi lain, ada kakak iparnya. Jika dia membujuk Daniel untuk menyerah, Daniel mungkin akan merasa Stefan tidak cukup baik sebagai teman. Namun, jika dia membujuk kakak iparnya untuk menerima, justru seolah-olah Stefan sedang mendorong Odelina ke dalam jurang kesulitan.Stefan merasa masalah cintanya dengan Olivia dulu tidak sekompleks masalah Odelina dan Daniel saat ini. Daniel menyadari perasaannya terhadap Odelina saat Odelina mengalami kecelakaan. Baru dua atau tiga bulan setelah Ode

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1678

    Odelina menurunkan Russel. Russel kemudian mendekati tempat tidur Daniel, berkata, "Om Daniel pasti akan baik-baik saja, akan pulih seperti mamaku." Daniel hanya tersenyum lemah, tidak berkata apa-apa.Setelah dokter dan perawat datang memeriksa, mereka tidak mengatakan apa-apa. Dokter hanya menyarankan agar tidak terlalu banyak orang di ruang perawatan. Pasien perlu beristirahat dengan baik. Sekarang karena Daniel sudah sadar, semua orang bisa pulang untuk beristirahat. Tidak perlu ada terlalu banyak orang yang berkerumun di ruang perawatan karena malah akan mengganggu pasien.Akhirnya, hanya orang tua Daniel yang bersikeras tinggal untuk berjaga. Setelah semua yang lain selesai mengunjungi Daniel, mereka pergi satu demi satu dari rumah sakit. Malam semakin larut. Karena kecelakaan Daniel, suasana hati semua orang terasa tak nyaman.Odelina, bersama dengan adiknya dan suami adiknya, membawa Russel kembali ke Villa Puncak Bukit. Di sepanjang perjalanan, Olivia memegang tangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1679

    Yanti masih berjaga di sisi tempat tidur Daniel, seperti kemarin. Ketika melihat Odelina datang, dia segera berdiri dan berkata dengan suara pelan, "Odelina, kamu datang.""Bu, saya datang buat jenguk Pak Daniel," jawab Odelina dengan suara pelan juga, takut mengganggu Daniel yang sedang tidur.Odelina memberikan seikat bunga kepada Yanti. Yanti menerimanya dan meletakkan bunga itu di samping anaknya. Yanti berharap ketika Daniel bangun, dia bisa melihat bunga dari Odelina dan akan membuat suasana hatinya lebih baik. Dan semoga hal itu bisa memberi Daniel kepercayaan diri untuk memulihkan kakinya.Baru saja Yanti meletakkan bunga di samping anaknya, Daniel terbangun. Daniel membuka matanya dan melihat Odelina yang berdiri di depan tempat tidurnya. Dia awalnya diam, lalu kemudian berkata dengan nada yang dingin, "Mama, usir dia pergi, aku nggak mau lihat dia!"Mendengar hal itu, ketiga orang yang berdiri di depan tempat tidur terkejut. Yanti melihat Daniel, lalu melihat Odelina. Di

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status