Share

Bab 1573

Author: Anggur
Jonas tidak peduli dengan sikap Yuna. Namanya mengejar cinta, dia harus memutuskan urat malunya. Dengan raut penuh perhatian dia bertanya, “Tante, kakinya yang keseleo sudah diolesi obat? Aku juga beliin beberapa salep buat Tante.”

Mendengar ucapan lelaki itu membuat Amelia langsung membuka beberapa kantong plastik tersebut. Dia menemukan sebuah kantong kecil dengan tulisan apotek. Dia melihat isi dalamnya yang terdapat berbagai macam salep untuk kaki luka dan keseleo.

“Jonas, di rumahku ada obat-obat yang cukup lengkap. Mamaku juga sudah dioles salep.”

Meski Amelia berkata demikian, dia tetap menyerahkan obat tersebut pada ibunya. Hatinya menghangat dengan sikap pemuda itu. Jonas menghargai keluarganya berarti sama saja artinya lelaki itu menghargainya. Ternyata rasanya ada orang yang berlawan jenis memperhatikanmu sungguh menyenangkan.

Dulu ketika dia mengejar Stefan, lelaki itu enggan meliriknya apalagi menghargainya.

“Baguslah kalau sudah pakai obat. Kalau obatnya nggak ampuh, coba
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1574

    Teringat dengan kakak pertamanya saat awal pernikahan dan setelah kakak iparnya mengetahui identitas asli sang kakak, perempuan itu langsung meminta cerai. Mertua kakaknya juga meminta mereka bercerai. Namun lelaki itu tidak merasa tersinggung dan menyerah. Dia membuktikannya melalui sikapnya bahwa lelaki itu tulus.Setelah menghapuskan berbagai kekhawatiran mertuanya, sekarang mereka berdua hidup dengan bahagia dan harmonis. Jonas juga bukan pertama kalinya mendapat sorot sinis dari Yuna. Biasanya Yuna akan menjaga sikapnya agar Amelia tidak menyadari, sekarang sepertinya dia sudah tidak peduli.Jonas pikir sepertinya Yuna sudah membulatkan tekadnya untuk menghalanginya bersatu dengan Amelia. Lelaki itu menegak minumannya dengan perlahan dan memberikan perhatian kecil pada Yuna. Dia menghabiskan waktu selama setengah jam untuk menghabiskan satu gelas air hangat.Setelah meletakkan gelasnya kembali, Jonas berkata, “Tante, maaf mengganggu. Aku pulang dulu mau lihat pekerjaan renovasi.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1575

    “Harus! Lebih cepat lebih baik. Jangan sampai mereka berdua tenggelam terlalu dalam, apalagi adikmu. Setiap dia memikirkan Stefan, perasaannya pasti masih sedih. Jangan pikir Mama nggak mengetahuinya.”Hanya saja saat ini Stefan sudah menjadi keponakan menantunya, Yuna tidak bisa berkata apa pun lagi. Oleh karena itu, jika sangat tidak terpaksa sekali maka Stefan tidak akan datang ke kediaman keluarga Sanjaya.“Ma, Amelia sudah melupakan Stefan. Aku lihat dia cukup santai ketika berhadapan dengan Stefan.”Setelah diam sejenak, lelaki itu kembali menambahkan, “Ma, apakah kaki Mama yang keseleo murni hanya kecelakaan saja? Lalu ada apa dengan Yogi? Mama mau menjodohkan Amelia dan Yogi?”“Yogi itu adik sepupunya Stefan. Meski mereka cukup tertutup, keluarga Adhitama dan Aksari besanan dan itu nggak bisa dipungkiri.”Yuna terdiam dan menoleh ke arah pintu masuk. Setelah memastikan bahwa putrinya tidak masuk, dia baru berkata, “Di seluruh kota Mambera, yang cocok dengan kita nggak banyak. Y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1576

    “Kamu yang pertama buatku, kamu juga satu-satunya perempuan yang membuat hatiku bergetar.”Jonas mengatakan kalimat tersebut dengan sungguh-sungguh dan tulus. Dia semakin lama semakin menyukai Amelia.“Jonas, aku nggak pernah meragukan perasaanmu. Aku hanya merasa semua ini terlalu mendadak dan aku membutuhkan waktu untuk berpikir.”“Aku tahu,” jawab Jonas penuh pengertian. Dia juga tidak berani memaksa perempuan itu.“Aku pulang dulu. Kamu lanjutkan kesibukanmu dulu,” ujar Amelia dengan sedikit malu karena ditatap seperti itu oleh Jonas.Ternyata Amelia bisa malu juga. Dia yang biasanya terus terang dan mudah menyinggung perasaan orang lain tidak percaya ternyata dia bisa tersipu. Jonas tidak menahannya dan menemani Amelia keluar dari rumahnya. Dia mengantarkan perempuan itu sampai depan rumahnya dan berhenti di sana hingga Amelia masuk dan sosoknya menghilang dari pandangan Jonas.Lelaki itu berbalik pergi sambil mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Stefan. Karena Yogi adalah adi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1577

    Stefan mendapatkan kembali suaranya. Dia terkekeh dan berkata, “Jonas, kalimatmu ini membuat aku yang mendengarnya jadi kebingungan.”“Bagaimana mungkin Yogi jadi sainganmu? Tiga tahun yang lalu dia baru berpisah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama lima tahun. Sampai saat ini dia masih lajarng.”Yogi memang mengetahui tentang Amelia, tetapi mereka tidak pernah ada interaksi. Bisa dijamin Yogi tidak akan jatuh hati pada Amelia. Otomatis lelaki itu tidak akan menjadi saingannya Jonas.“Hari ini dia baru bertemu dengan Amelia. Terlalu dini bila mengatakan dia naksir dengan Amelia. Aku hanya khawatir saja karena sikapnya Bu Yuna yang membuatku merasa berbahaya. Oleh karena itu aku mencari tahu tentang Pak Yogi.”“Jonas, kamu ngomong yang jelas sebenarnya apa yang terjadi?” tanya Stefan.“Kamu mau tahu apa tentang dia?”Jonas menceritakan apa yang terjadi pada Stefan dan berkata, “Aku hanya perlu tahu kalau dia memang sepupu kamu, belum menikah dan belum memiliki kekasih saja sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1578

    “Yogi yang antar tantemu pulang. Setelah itu Jonas melihat Amelia tengah mengantar Yogi pulang dari rumahnya. Dia ketakutan dan menganggap Yogi sebagai saingan. Makanya langsung telepon aku nanya semua informasi dasar tentang Yogi.”“Tanteku kakinya parah, nggak?” tanya Olivia.“Keseleo dan sudah dikasih salep. Nggak ada masalah apa pun. Mereka juga ada dokter keluarga sendiri. Jonas bilang dokter keluarga hanya diam saja, seharusnya nggak masalah. Kamu nggak perlu khawatir.”Olivia tetap mengirimkan pesan untuk bertanya pada Amelia. Setelah itu dia menghubungi tantenya untuk memastikan bahwa Yuna hanya keseleo biasa saja. Setelah istirahat beberapa hari makan akan kembali normal.“Jonas memang peduli sekali dengan Amelia makanya bisa bersikap seperti itu.“Sebenarnya, siapa pun itu pasti akan melakukan hal yang sama selama orang yang dia suka ada interaksi dengan lawan jenis lainnya,” ujar Stefan.Dulu Stefan juga melakukan hal yang sama ketika kejadian Albert. Buktinya lelaki itu mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1579

    Setelah mengakhiri panggilannya dengan Stefan, Jonas kembali memperhatikan tukang yang sedang bekerja. Pada saat yang sama, dia menelepon toko bunga dan meminta orang di toko bunga untuk mengantarkan buket mawar besar nanti malam.Waktu berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, matahari telah terbenam di ufuk barat. Orang toko bunga mengantarkan buket bunga mawar sesuai dengan instruksi Jonas. Setelah Jonas membayar harga bunga, dia pun berjalan menuju vila keluarga Sanjaya sambil membawa buket bunga itu.Jarak kedua rumah sangat dekat, hanya butuh waktu kurang dari dua menit untuk berjalan kaki ke sana. Sesampainya di sana, Jonas hendak menekan bel. Namun, dia melihat Aksa keluar dari rumah. Oleh karena itu, dia pun tidak jadi menekan bel dan menunggu Aksa datang.Dua menit kemudian.Aksa telah berdiri di depan Jonas. Keduanya memiliki tinggi badan yang hampir sama, juga sama-sama memiliki aura yang mengesankan. Keduanya saling menatap satu sama lain.“Bunga ini ... sangat menyilaukan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1580

    Aksa terdiam sejenak, lalu menjawab, “Nggak jauh, tapi ....”“Pak Aksa.” Jonas berkata dengan serius, “Aku menyukai Amelia. Aku mengejarnya dengan tujuan untuk menikahinya. Aku nggak akan menyerah. Aku juga tahu apa yang keluarga kalian khawatirkan, makanya aku beli vila ini. Di Ferda Group, aku bertanggung jawab atas bisnis di Kota Mambera. Aku akan tinggal lama di Kota Mambera dan jarang kembali ke Kota Aldimo. Sekalipun kelak Amelia menikah denganku, kami juga akan tinggal di Kota Mambera, di vila ini.”Jonas merasa dirinya sudah melakukan cukup banyak hal.“Nggak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa yang bisa jamin hal itu nggak akan terjadi? Kecuali kamu mau tinggal serumah dengan keluarga kami, mamaku baru akan pertimbangkan untuk terima kamu sebagai menantunya.”“Kalau Tante minta aku tinggal serumah, aku mau saja tinggal serumah. Kalau orang tuaku, yang penting ada kakakku juga sudah cukup.”Aksa, “....”Ibunya tidak pernah mengatakan hal seperti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1581

    Setelah terdiam sejenak, Jonas berkata, “Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Hanya saja, kita belum tentu setuju dengan tindakan mereka, justru mudah buat kita merasa kalau mereka sedang mempersulit kita.”“Benar, orang tuamu juga begitu?” tanya Amelia.“Setelah aku dewasa, papa mamaku nggak pernah ikut campur urusanku lagi. Nggak, lebih tepatnya mereka nggak pernah atur-atur aku, kakakku yang atur aku. Orang tua kami nggak ikut campur dalam urusan anak-anaknya. Kecuali seperti aku yang sudah di usia segini tapi masih belum menikah, barulah mereka desak untuk segera menikah.”Amelia tertawa pelan, “Yah, dengar-dengar keluarga kalian cukup berpikiran terbuka, sama seperti keluarga Adhitama. Pantas saja kalian bisa jadi orang terkaya. Karena keluarga kalian punya sifat yang sama, keluarga harmonis maka semua hal jadi lancar.”“Amelia, apakah Tante suruh kamu untuk nggak bergaul denganku?”Amelia pun menjawab dengan jujur, “Iya, mamaku merasa kamu terlalu jauh, dia ngg

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status