Share

Bab 1511

Author: Anggur
Setelah nenek mengatakan demikian, Olivia merasa sedikit lebih baik. Jika tidak, dia akan merasa gagal dalam perannya sebagai menantu anak tertua keluarga Adhitama.

"Oliv, Junia, kalian berdua bantu Nenek urus yang di sini, ya. Nenek sama Jordy mau antar undangan dulu."

Nenek duduk sebentar dan kemudian bangkit pergi. Olivia dan Junia juga berdiri.

"Nenek, makan siang di sini, ‘kan?"

"Nggak usah, Nenek sudah undang Pak Riko untuk makan siang bersama kita di hotel, biar Ricky yang nemenin." Nenek berkata demikian sembari memberikan isyarat kepada Olivia.

Olivia paham dan tersenyum, "Oke deh, Nek. Kapan-kapan makan di sini, ya? Lebih baik lagi kalau pindah kesini, tinggal sama kami. Pasti jadi lebih nyaman."

Ketika dia mengatakan kata "nyaman," Olivia juga mengedipkan mata pada nenek. Nenek juga paham dan menyetujuinya, "Setelah ulang tahun Jordy, Nenek bakal pindah ke tempat kalian. Kalau si Stefan nggak setuju, kamu harus bantu Nenek, ya? Wah, sudah lama sekali Nenek nggak ngomelin Ste
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1512

    Jordy merasa lega. Syukurlah, umurnya baru dua puluh tiga tahun.Lagipula, dia masih punya beberapa kakak laki-laki yang bisa dia jadikan tameng. Kakaknya tahun ini sudah dua puluh enam tahun dan masih belum punya pacar. Kalau Nenek mau mendesak untuk menikah, maka seharusnya Nenek akan mendesak kakaknya terlebih dahulu.Jordy membuka pintu mobil. Setelah mempersilahkan Nenek masuk, dia berbalik dan berkata kepada Olivia dan Junia, “Kak Oliv, Kak Junia. Kalian nggak perlu antar. Aku mau bawa nenek ke keluarga Sanjaya.”Kedua wanita itu berdiri di pintu toko buku, melihat Nenek dan cucunya pergi.Setelah mobil Jordy menjauh, Junia berkata, “Jordy low profile, ya!”Merk mobil Jordy adalah merk yang sangat umum. Harga mobil baru setelah pajak hanya sekitar dua ratus dua puluh jutaan. Kalau dibandingkan dengan mobil yang sering digunakan oleh Stefan dan yang lainnya, mobil Jordy hampir seperti sepeda.Olivia menjawab, “Jordy baru mulai bekerja dan belum begitu punya pencapaian. Jadinya dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1513

    Olivia tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Junia."Kamu tuh ya bisa-bisanya cemburu sama anak sendiri."Junia dengan bangga menjawab, "Reiki ‘kan laki-lakiku, kalau ada yang mengalihkan perhatiannya, mana mungkin aku nggak cemburu? Bahkan anakku sendiri. Mereka nanti kalau sudah besar ‘kan juga akan punya pasangan yang mencintai mereka sendiri, makanya mereka nggak boleh ngerebut Reiki dari aku.”"Siapa tahu, justru Reiki yang khawatir harus bersaing sama anak-anak untuk dapat perhatian kamu."Olivia tertawa, "Suamiku sih nanti pasti akan cemburu sama anak-anak kami. Soalnya dia ‘kan dominan banget. Meskipun kelihatannya murah hati, tapi di dalam hati dia posesif bangett.”"Oliv, bentar, deh. Kok aku ngerasa kamu lagi pamer kemesraan ya sekarang?”"Nggak perlu pamer kemesraan sama kalian, ‘kan? Kamu sama Reiki sudah cukup mesra. Ohya, Junia, hari ini kamu tinggal di toko. ‘kan?""Iya," jawab Junia.Junia melanjutkan, "Kamu ada urusan? Kalau begitu, nggak apa-apa pergi sana. Biar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1514

    Olivia menelepon Calvin.Setelah Calvin menjawab, dia berkata, “Calvin, Rosalina ganti nomor. Aku sudah ke toko bunganya dua kali pagi ini, tapi nggak ketemu dia. Apa kamu sudah ketemu sama dia?”Calvin menjawab, “Aku lagi di Cafe Lewis, nunggu dia kirim bunga ke sini.” Calvin juga tidak tahu nomor baru Rosalina. Pegawai toko juga tidak mau memberikannya. Jadi, dia hanya bisa mencatat nomor telepon toko Spring Blossom, lalu meminta manajer Cafe Lewis untuk menelpon Spring Blossom dan menyuruh Rosalina mengirim bunga ke sana. Dengan cara ini, Calvin baru akan bisa bertemu dengan Rosalina.“Rosalina datang sendiri?”“Pegawainya yang antar dia pakai motor. Kak Oliv, terima kasih, ya.” Meski Olivia tidak berhasil bertemu dengan Rosalina sehingga tidak bisa membantu Calvin untuk berbicara dengannya, tapi karena Olivia sudah pergi dua kali ke Spring Blossom, Calvin merasa sangat terharu dan merasa sang kakak ipar sangat menghargainya.“Kita itu satu keluarga, nggak perlu sungkan begitu. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1515

    Di sisi lain, anak gadis Yuna dan Jonas bisa berbincang dengan sangat akrab. Hal ini membuat hati Yuna bergejolak. Perkataan Stefan kepada Jonas sepertinya tidak berpengaruh sedikitpun. Jonas masih saja datang berkunjung setiap beberapa hari sekali sebagai tetangga. Bahkan, dia sering datang menjelang waktu makan. Jelas-jelas dia datang untuk makan gratis!Setelah semua orang masuk ke dalam rumah, Amelia langsung menuangkan air untuk Nenek Sarah. Jonas membantu membawa beberapa buah dan camilan. Nenek Sarah memperhatikan. Jonas terlihat sudah sangat mengenal seluk-beluk rumah keluarga Sanjaya. Anak muda ini licik juga. Dia bahkan bisa membuat Yuna tak berdaya. Lagipula, dia belum mengungkapkan perasaannya kepada Amelia, dia hanya datang sebagai tetangga. Setelah datang berkunjung berkali-kali, wajar saja Jonas bisa mengenal seluk beluk kediaman keluarga Sanjaya.Jonas sangat tak tahu malu. Dia seolah-olah tidak melihat wajah muram yang diberikan Yuna kepadanya di belakang Amelia, j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1516

    "Lah, Tiara masih suka muntah? Hamilnya ‘kan sudah tiga bulan." Nenek Sarah bertanya dengan penuh perhatian.Tiara yang duduk tidak jauh dari sana menjawab, “Sudah tiga bulan, tapi masih suka muntah-muntah. Setelah makan, sekitar setengah jam pasti muntah. Habis muntah rasanya lebih nyaman. Mama bilang aku mungkin akan muntah-muntah terus sampai lahiran.” Meski reaksi kehamilan itu membuat Tiara merasa sangat tidak nyaman, tapi itu semua tidak mengurangi rasa cintanya pada anak dalam kandungannya. Sebentar lagi Tiara bahkan akan bisa merasakan gerakan bayi di perutnya. Ketika usia kehamilannya memasuki tiga bulan, Tiara pergi ke rumah sakit untuk periksa kehamilan. Kata dokter, gerakan bayinya baik, tetapi memang masih belum bisa dirasakan karena gerakannya masih sangat lemah. Berdasarkan apa yang dibaca dari buku, setelah enam belas minggu, sang ibu akan bisa merasakan gerakan bayi dengan kuat. Semakin bayinya tumbuh dengan baik, maka gerakannya akan semakin kuat. Tadinya Aksa ber

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1517

    “Nanti kalau aku ada waktu, aku temani Nenek main kartu, deh,” kata Yuna.Yuna merasa kata-kata Sarah ada benarnya. Tidak peduli bagaimana pun hubungan mereka di masa lalu, sekarang kedua keluarga mereka sudah menjadi kerabat besan.Sebagai kerabat, tak ada salahnya saling berkunjung untuk mempererat persaudaraan.Yuna adalah anggota keluarga dari pihak Olivia. Yuna harus memberi dukungan kepada Olivia, dan harus lebih akrab dengan keluarga Adhitama agar supaya orang lain tidak membuat rumor bahwa keluarga Olivia dan keluarga Stefan tidak bisa akur.“Oke.” Sarah tersenyum ceria, setuju.“Nek, ayo makan.” Yuna mengatakan lagi.Nenek Sarah mengangguk, setelah Nenek Yuna berdiri, dia pun ikut berdiri.Amelia yang duduk paling dekat dengan Nenek Sarah, membantunya berdiri.Nenek Sarah membiarkan Amelia membantunya sedikit, lalu tertawa, “Nenek masih bisa jalan lincah kok, nggak pakai tongkat pun.”Nenek Sarah memang punya tongkat, tapi tongkatnya lebih banyak dia gunakan untuk memukul oran

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1518

    Setelah makan di rumah keluarga Sanjaya, Nenek Sarah dan Yuna mengobrol sejenak tentang keadaan keluarga masing-masing. Setelah itu, dia dan Jordy pergi dari rumah keluarga Sanjaya. Semua orang mengantar mereka berdua keluar. Setelah Jordy membawa nenek pergi dengan mobil, Yuna berbalik dan melihat Jonas. Yuna mengatupkan bibirnya, tidak mengatakan apa-apa. Lalu, Yuna masuk kembali ke dalam rumah.Tiara ingin beristirahat setelah makan siang. Rudy menemani istrinya. Sesaat setelah itu, hanya Amelia dan Jonas yang masih berdiri di halaman."Mau jalan-jalan?" Amelia mengajak Jonas.Jonas tersenyum lembut, "Jalan-jalan habis makan, ide bagus.”Seyum Jonas memberikan kesan tersendiri untuk Amelia. Setiap kali Amelia berbicara dengan Jonas, Jonas selalu tersenyum lembut kepadanya. Keduanya berjalan keluar dari halaman rumah keluarga Sanjaya.Di sebuah kamar di lantai dua, Yuna berdiri di depan jendela. Dia melihat putri kesayangannya dan Jonas berjalan keluar bersama.Yuna berbicara dengan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1519

    Amelia tidak tahu kalau semua orang di keluarganya khawatir dia akan dibawa pergi oleh Jonas.Dia dan Jonas keluar dari vila, lalu berjalan santai di sepanjang jalan cor semen.Biasanya, dia naik mobil keluar dan masuk vila, jadi dia tidak terlalu memperhatikan pemandangan di area vila.“Setelah bertahun-tahun tinggal di sini, aku baru sadar bahwa pemandangan di sini cukup indah. Tanaman hijaunya banyak dan ada banyak sekali kursi di pinggir jalan agar orang bisa duduk dan beristirahat ketika lelah. Tak jauh di depan juga ada sebuah pendopo.”Begitu memasuki area vila, ada taman kecil dengan pepohonan rindang, fasilitas olahraga untuk orang dewasa, dan arena bermain untuk anak-anak.Vila Keluarga Sanjaya dibangun dengan cara membeli beberapa vila kecil, lalu direnovasi sendiri menjadi vila besar dengan fasilitas olahraga dan rekreasi yang lengkap.Oleh karena itu, Amelia jarang berjalan-jalan di taman kecil di area vila ini. Maksudnya adalah, dia biasanya hanya melihat-lihat pemandanga

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status