Share

Bab 1461

Author: Anggur
Saat ini kekuatan ibu kandung Rosalina telah berkurang sebanyak 99%. Sisanya, hanya orang-orang kecil yang tak sempat melarikan diri, juga tak bisa berbuat banyak.

Semua ini terjadi karena Rosalina mengenal Olivia dan keluarga Adhitama.

Dalam rencana Rosalina, tidak ada Calvin. Kemunculannya saat itu membuat Rosalina panik, tak tahu harus berbuat apa.

Rosalina tidak ingin menjadi beban bagi Calvin. Sebelum Calvin terlalu terlibat, lebih baik dia memutus hubungan terlebih dahulu dengan Calvin supaya Calvin dan dirinya bisa menjalani hari-hari dengan lebih damai.

Calvin, putra kedua keluarga Adhitama itu, seharusnya mencari seorang gadis yang lebih baik dan sempurna sebagai istrinya.

Calvin tidak cocok dengan seorang buta seperti Rosalina.

Doni memandang Rosa sejenak, kemudian bertanya, "Rosa, kamu lagi mikirin apa?"

“Nggak ada." Rosalina menolak bercerita.

Doni tersenyum, "Kita ‘kan sudah kenal belasan tahun, bahkan nyawaku ini masih ada karena kamu. Nggak ada yang lebih kenal kamu sela
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1462

    Mereka tidak mengincar kemewahan dan kekayaan keluarga Adhitama. Yang mereka inginkan hanyalah lelaki penuh kasih dari keluarga Adhitama. Jika Rosalina bisa masuk ke dalam keluarga Adhitama dan dapat disokong oleh keluarga Adhitama, maka sebagai kakak angkat, Doni akan bisa perlahan-lahan mundur dari Siahaan Group.Setelah bertahun-tahun membantu Rosalina, sudah saatnya dia mengembalikan segalanya kepada Rosalina. Namun, Doni tetap khawatir pada Rosalina. Calvin akan membuatnya bisa lebih tenang. Calvin pasti tidak mengincar kekayaan keluarga Siahaan. Saat ini Rosa masih tidak bisa melihat. Jika ada orang dengan niat jahat di sekitar Rosalina, hal itu pasti akan sangat merugikannya."Aku sama Den Calvin juga nggak cocok, nggak serasi. Aku ‘kan buta, nggak pantas buat dia. Dia layak dapetin cewek yang lebih baik." Rosalina berkata dengan suara pelan.Doni meletakkan cangkir teh, dengan lembut menepuk dahi Rosalina. Gerakan itu terlihat penuh kasih sayang. "Nakal nih, ya. Kok jadi ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1463

    Rosalina dengan tenang berkata, “Den Calvin, memangnya hubungan kita sebenarnya apa? Siapa yang saya suka, dengan siapa saya berhubungan dekat, itu semua kebebasan saya. Den Calvin memang sudah bantu saya banyak, tapi bukan berarti Den Calvin punya hak mengatur pergaulan saya, ‘kan?”“Saya anggap Den Calvin sebagai tamu istimewa.”“Tamu istimewa? Hanya sebagai tamu?”Calvin memegang bahu Rosalina dengan kuat, “Rosalina, kamu berani bilang begitu? Kamu bukan sedang menghindariku ‘kan? Aku jujur sama kamu, bilang aku melihatmu sebagai tunanganku. Setelah itu, kamu malah menghindariku, nggak jawab teleponku.”“Sekarang kamu malah akrab dengan pria lain. Kamu sengaja, ya?”Dengan tenang, Rosalina melepaskan tangan Calvin dari bahunya dan mundur ke belakang meja kasir, mencari tempat yang membuatnya merasa lebih aman. Meski tampak tenang, hati Rosalina berdebar kencang.Dia merasa seolah-olah telah melakukan kesalahan terhadap Calvin, padahal mereka bukan siapa-siapa. Rosalina bisa merasaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1464

    Akhirnya Calvin digigit dengan keras oleh Rosalina hingga darahnya mulai menetes. Saat itu, barulah Calvin kemudian melepaskan cengkeramannya.Calvin merasakan pedih di wajahnya karena Rosalina menampar wajahnya dengan sangat keras.Rosalina melakukannya dengan refleks saja.Setelah menampar Calvin, Rosalina mulai mengambil barang-barang yang ada di atas meja dan melemparinya ke arah Calvin.Calvin membiarkan dirinya dilempar, karena baginya lemparan itu tidak terasa sakit.Akan tetapi, saat Rosalina mengangkat tongkat tunanetra dan hendak memukul Calvin, dia segera mundur untuk menghindar."Rosa ....""Keluar!"Kini giliran Rosalina yang marah besar.Wajahnya memerah. Matanya tampak berkaca-kaca.Tadinya Rosalina kira Calvin adalah seorang pria baik-baik dan tidak akan menyakitinya.Namun, siapa sangka ….Calvin berani menciumnya dengan paksa!Calvin mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa Rosalina tidak bisa melihat.Rosalina benar-benar marah!"Rosa, aku ...."Calvin sadar tindaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1465

    Olivia sendirian menjaga toko buku. Saat mendengar suara langkah kaki, dia refleks mengangkat kepala. Olivia sangat terkejut ketika melihat Calvin. Olivia keluar dari meja kasirnya dan menghampiri Calvin. Dia bertanya, "Calvin, kenapa kamu? Bibir bengkak, wajah bengkak. Kamu berantem sama siapa? Kalah? Kalau kalah, kenapa nggak minta bantuan Kak Oliv, heh?" Serangkaian pertanyaan dari Olivia membuat wajah tampan Calvin memerah. Memangnya perlu minta bantuan dari kakak iparnya itu sekalipun Calvin kalah dalam perkelahian? Calvin bahkan lebih ahli bela diri dibandingkan Olivia. "Kak, kali ini Kakak harus bantu aku." "Pasti! Siapa yang berani memukuli adik ipar Olivia sampai kayak gini? Walaupun kakakmu mungkin nggak peduli, tapi aku nggak bisa. Coba bilang siapa yang memukul kamu seperti ini, aku bantu balas." Sambil berkata, Olivia menarik sebuah kursi dan mendorongnya ke belakang Calvin, "Duduk, ceritakan pelan-pelan. Mau air?" "Sudah lama aku nggak berkelahi dengan orang, kayakn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1466

    Calvin dan Rosalina berinteraksi dalam waktu singkat. Siapa sangka hubungan mereka sudah berkembang sejauh ini. Olivia merasa adik iparnya itu bergerak cukup cepat. Rupanya Calvin memang lebih bisa memahami cinta daripada Stefan."Wajahmu bengkak, bibirmu sepertinya juga bengkak karena luka. Apa kamu cium Rosalina tanpa izin? Lalu dia nampar kamu?"Di mata Olivia terpancar rasa ingin tahu.Olivia tentunya tidak lugu, dia sudah cukup berpengalaman.Melihat keadaan Calvin saat ini, Olivia langsung paham apa yang terjadi.Calvin tampaknya telah mencium Rosalina dengan paksa.Calvin dengan wajah lesu, tidak berkata apa-apa, seolah mengiyakan.Olivia bangkit dan berjalan pergi."Kak, katanya mau bantuin."Calvin mengira Olivia tidak berniat membantu lagi, dia bertanya dengan cemas.Tanpa menoleh, Olivia menjawab, "Aku mau ambil air minum dulu. Kaget aku dengar ceritamu."Setelah mengambil segelas air hangat untuk dirinya sendiri, Olivia kembali duduk di hadapan Calvin. Sambil minum, Olivia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1467

    Melihat Olivia yang tampak tak bisa berkata-kata, Calvin bertanya hati-hati, "Kak, aku salah ya kalau bilang yang sebenarnya? Harusnya aku bohongin dia terus? Nggak bilang kalau dia itu perempuan pilihan nenek buat jadi istri aku?"Sebelum Olivia merespon, Calvin menambahkan, "Aku cuma takut jadi kayak Kak Stefan, kalau kelamaan disembunyiin terus dia tahu, mungkin dia bakal lebih kesel. Makanya aku jujur aja sama dia, nggak mau tipu-tipu lagi."Calvin berusaha untuk tidak menipu Rosalina berdasarkan pengalaman dari kakaknya.Apakah mengungkapkan kebenaran juga merupakan kesalahan?Olivia berkata, "Bukan begitu maksudnya. Tapi kalau kamu ngomong begitu, Rosa bisa jadi mikir kalau kamu nggak serius, cuma ngelakuin apa yang diperintah Nenek saja. Coba bayangin kalau kamu di posisi Rosa. Pas kamu tahu gitu, bakal senang nggak?""Selain bakal ngerasa kalau kamu cuma nganggep dia sebagai tugas, bukan beneran suka sama dia, dia mungkin juga ngerasa nggak sebanding sama kamu. Memang dia putri

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1468

    Olivia berkata, "Kalau begitu, sekarang kamu pergi ke 'Spring Blossom', tunjukin muka tebalmu itu. Minta maaf dengan tulus dan jangan pernah lagi bilang kalau Rosa adalah pilihan nenek buat kamu. Kamu dekati Rosa, buat dia benar-benar merasakan kesungguhanmu." "Rosa mau menemanimu di pesta pertunangan Junia, artinya dia punya perasaan sama kamu. Asal dia merasa kamu benar-benar tulus sama dia, dan kamu nggak cuma menganggap dia sebagai tugas, Rosa pasti akan menerima kamu." Calvin berpikir sejenak, lalu mengangguk, "Kak, aku paham maksud Kakak sekarang.""Rosa masih belum bisa melihat, dia sangat sensitif. Kamu harus sangat perhatian dan jangan pernah menunjukkan sedikit pun tanda kamu nggak suka sama dia." "Aku nggak pernah merasa begitu. Aku nggak pernah memandang rendah dia karena dia buta." Olivia mengangguk ringkas. Sebenarnya Calvin memang tidak pernah memandang rendah Rosa karena dia buta. Dia hanya mengikuti apa yang telah direncanakan oleh neneknya tanpa benar-benar memper

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1469

    Setelah Stefan mengangguk, dia berkata, "Siang ini nggak usah pesan makanan, ya. Aku bawain makan siang, kita makan sama-sama." Olivia sedang di toko bukunya sendirian. Stefan tentu tidak tega melihat istrinya pesan makanan luar. Dia pun memesan makanan dari Hotel Mambera. Stefan meminta pengawal untuk mengambilnya dan setelah selesai bekerja, dia membawanya ke toko buku untuk makan siang bersama istrinya. "Oke, aku nggak pesan makan, deh. Kamu kerja dulu saja. Siswa-siswa sebentar lagi pulang sekolah, aku harus siap-siap dulu." Selesai berbicara, Olivia langsung memutuskan panggilan. Sementara itu, Stefan melihat ponselnya sambil mengeluh, "Dia bahkan nggak nunggu aku bilang 'bye' dulu. Main asal tutup saja." Olivia mulai sibuk. Setelah Stefan menyelesaikan pekerjaannya, dia pulang kantor lebih awal. Setelah pengawal kembali dari hotel dengan makanan yang di pesan Stefan, mereka melihat Stefan keluar. Para pengawal pun segera mendekat. Beberapa menit kemudian, mobil Stefan meni

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status