Share

Bab 1313

Author: Anggur
“Yang aku tahu, Nenek cukup bebas selama di Mambera. Nggak akan ada yang berani melarang Nenek ke mana pun,” ujar Rika.

Cara tadi ampuh digunakan pada Olivia, tetapi justru tidak berfungsi pada diri Rika. Perempuan itu tidak bisa berinisiatif menawarkan diri untuk menemani dia yang jauh-jauh datang ke kota ini.

Di waktu yang sama Ricky kembali. Dia memang pergi mengurus pekerjaan mumpung Neneknya sedang tertidur. Karena jam sudah menunjukkan siang hari, Ricky membawakan makan siang dari hotelnya untuk sang nenek.

Dari kejauhan dia melihat di depan ruang rawat neneknya terdapat beberapa lelaki berpakaian hitam tengah berdiri. Lelaki itu langsung tahu kalau Rika sedang menjenguk neneknya. Dia menghela napas pasrah karena Ricky tahu bahwa sang nenek sedang menjodohkan dirinya.

Dia merasa benar-benar tidak ada perasaan tertarik pada Tuan Muda Arahan itu. Dia melihat sosok Rika seperti melihat lelaki tampan. Tentu saja Ricky tidak akan jatuh hati pada lelaki. Para anak buahnya keluarga Arah
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1314

    “Ricky, kamu cari kesempatan dan ajak dia makan. Makan di hotelnya kita saja.”“Nenek, memangnya aku harus ajak dia makan dengan alasan apa? Terima kasih karena sudah buat nenek aku masuk rumah sakit?”Sarah terdiam dan kemudian berkata, “Kamu yang sepintar itu nggak bisa memikirkan alasannya? Jangan pikir Nenek nggak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Rika itu sangat baik dan sangat cocok denganmu. Mulutmu selalu bicara tanpa henti, sedangkan dia sangat pendiam. Kalian berdua kalau bersama nggak akan bisa merasa bosan.”“Nenek, aku melihat dia seperti melihat lelaki. Dia juga nggak mengakui kalau dia itu perempuan. Kalau Nenek mau jodohin kami, aku merasa sedang cari saudara laki-laki, bukan istri. Aku merasa aku nggak normal.”Sarah tertawa dan berkata, “Dia memang menyamar jadi lelaki dengan begitu mirip. Orang yang berpengalaman pasti bisa membedakan suaranya. Suaranya yang sengaja dibuat-buat sangat berbeda dengan suara bariton kalian yang memang alami. Dari suaranya bisa terdeng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1315

    “Seharusnya kalian bersyukur. Meski Nenek ikut mengkhawatirkan pernikahan kalian, Nenek nggak seperti teman nenek itu. Nenek hanya mencari pasangan yang cocok sesuai dengan karakter kalian. Setelah itu Nenek membiarkan kalian mencoba eksplor hubungan kalian. Menurut Nenek, Nenek cukup menghargai kalian.”“Papa mama kalian yang nggak tanggung jawab. Hanya bisa mengomeli kalian seadanya saja, tapi nggak ada yang benar-benar bergerak. Harus Nenek sendiri yang turun tangan. Sampai kalian hanya bisa mengumpati Nenek dari belakang.”Ricky buru-buru menjelaskan, “Nenek, kami nggak pernah mengumpati Nenek. Nenek paling pengertian dan kami semua suka dengan Nenek.”Kedua orang tua mereka hanya memaksa mereka dari ucapan saja, tidak ada yang pernah melakukannya secara nyata seperti sang nenek. Mereka membiarkan neneknya yang turun tangan karena kedua orang tuanya tahu para anak-anaknya ini sangat menghormati Nenek. Tidak akan ada yang bisa marah pada neneknya.Bahkan Stefan saja bisa takluk pada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1316

    Cherly memang terbiasa jalan-jalan setelah selesai makan. Yanti menoleh ke arah Daniel yang tengah berdiskusi dengan ketiga kakaknya mengenai harga saham akhir-akhir ini. Dia tidak menyadari percakapan ibunya dengan Cherly dan juga tidak tahu bahwa ibunya tengah mendelik ke arahnya.Kakak keduanya yang menyadari terlebih dahulu dan menyenggol lengan Daniel sambil berbisik, “Mama lagi lihatin kamu. Mungkin ada yang mau dia minta kamu lakukan.”Daniel menoleh dan bertanya sambil tersenyum, “Ma, kenapa?”“Cherly mau jalan-jalan, kamu temani dia dulu.”Yanti tidak berharap putranya bisa mengerti sehingga dia langsung terus terang saja. Daniel menoleh ke arah Cherly dan bertanya, “Kamu sudah tinggal di rumahku beberapa waktu dan seharusnya sudah mengenal tempat ini, bukan? Tempat seluas ini nggak akan membuatmu tersesat kalau jalan sendiri.”Wajah Yanti seketika berubah gelap. Dia ingin sekali mengambil sesuatu untuk melempar Daniel. Cherly tertawa dan berkata, “Aku nggak akan tersesat kala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1317

    Ketiga kakak lelaki Daniel tidak berani menjawab. Mereka khawatir jika membantu adiknya lagi, maka ibunya akan menyalahkan mereka yang telah terlalu memanjakan Daniel.Daniel menemani Cherly keluar dari rumah, keduanya berjalan santai di jalanan sekitar taman rumah.  Akan tetapi langkah kaki lelaki itu sangat cepat sekali. Cherly yang mengenakan sepatu hak sedikit kewalahan mengikuti langkah lelaki itu.“Kak Daniel,” panggilnya sambil menarik tangan Daniel.“Kenapa?”Sikap Daniel pada Cherly tidak buruk dan tidak juga baik. Dia tidak benci dengan perempuan itu, tetapi hanya tidak ada perasaan lebih dengan Cherly. Dia juga tidak suka kekasih yang dipilih dan diatur langsung oleh keluarganya.“Kak Daniel lagi lomba lari sama aku?”Daniel menatapnya sambil berkata, “Bukannya bilang mau jalan? Kalau mau lomba lari juga nggak boleh dalam keadaan setelah makan begini. Nanti sakit perut.”“Kak Daniel, jangan pura-pura bodoh. Di sana ada kursi, kita duduk sambil ngobrol sebentar.”Daniel ingin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1318

    Cherly setuju dan berkata, “Aku juga orang yang seperti itu. Bisa membedakan waktu kerja dan waktu istirahat. Kak Daniel, aku boleh tanya beberapa pertanyaan?”“Tanya saja,” sahut Daniel.  “Kedua orang tua kita mau menjodohkan kita berdua. Aku pribadi cukup senang dengan Kak Daniel, bisa dibilang aku menyukai Kakak. Kalau masalah cinta, sepertinya masih terlalu cepat sekali untuk menentukan, tapi aku percaya lambat laun aku akan jatuh cinta dengan Kak Daniel.”Bagi Cherly, sosok Daniel merupakan sosok impiannya. Dia suka dan juga kagum dengan lelaki itu.“Tapi Kak Daniel selalu menghindar, apa karena aku kurang baik? Atau Kak Daniel sudah ada orang yang disukai?” Daniel tidak menyangka bahwa perempuan ini sangat terus terang sekali.Cherly tidak basa-basi dan langsung bertanya pada inti masalahnya. Sifat seperti itu cukup cocok dijadikan sebagai temannya. Daniel menatap Cherly dan untuk pertamanya dia melihat perempuan itu dalam jarak yang cukup dekat.Harus diakui bahwa perempuan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1319

    Daniel memang tidak ingin ibunya ikut campur hubungannya, tetapi dia harus mengakui kalau apa yang dikatakan Cherly memang benar.“Setelah aku berbincang dengan Kak Daniel, aku merasa pandangan kita berdua nggak beda jauh. Kak Daniel juga merasa aku pintar, jadi kita bisa coba menjalaninya, kan? Setelah kita bersama dan Kak Daniel merasa kita nggak bisa bersatu, aku nggak akan mengganggu Kak Daniel lagi.”Daniel hanya diam saja dan tidak menjawab.“Apakah Kak Daniel sudah ada orang yang disukai?”“Nggak ada.”Daniel tidak mengakui bahwa dirinya menyukai seseorang. Dalam pikirannya tanpa sadar memikirkan sosok perempuan yang dulunya gemuk dan telah mengurus secara perlahan. Bukannya dia sudah menepis kenyataan dia menyukai Odelina di hadapan Stefan dan yang lainnya? Kenapa sekarang justru memikirkan perempuan itu?Dia menyukai Russel, bukan ibunya Russel.Daniel tersadar dan bergegas membuang sosok Odelina dari pikirannya tanpa berani memikirkan perempuan itu lagi. Cherly hanya tertawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1320

    Odelina mengatakan bahwa dia tidak akan bisa berbaur dan tidak akan memaksa dirinya sendiri. Jika dia bisa bergabung dalam lingkup sosialita, maka tidak perlu dipaksakan juga akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.Stefan cukup kagum dengan sifat kakak iparnya itu. Odelina merupakan perempuan yang tahu batasan dan juga mengerti dengan keadaan. Hal itu juga tidak membuatnya berkecil hati.“Pakai gaun ini? Aku merasa nggak begitu bagus.”Olivia menerima gaun yang dipilihkan oleh Stefan untuknya sambil melihat-lihat. Entah kenapa dia merasa ada yang salah, tetapi dia tidak tahu keanehannya ada di bagian mana.”“Bagus, bagus sekali. Tubuhmu bagus dan auranya juga keluar, jadi pakai baju apa pun akan menjadi sangat bagus.”“Aku coba pilih dulu yang lain,” ujar Olivia.Semua baju di dalam ruang pakaian tersebut memang Stefan yang menyiapkannya. Ada banyak gaun yang berbagai jenis hingga cukup untuk membuka sebuah butik. Ketika Olivia memilih gaun, dia hanya memilih yang bagus dan tidak sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1321

    “Sayang, aku dandanin kamu.”Tanpa berpikir panjang Olivia langsung menolak permintaan lelaki itu.“Aku masih mau ketemu orang-orang!”Satu penolakan Olivia membuat Stefan tidak bisa berkata apa pun lagi. Respons lelaki itu membuat Olivia terbahak dan bertanya, “Memangnya kamu bisa? Jangan-jangan kamu malah buat aku seperti badut. Dengan begitu nggak akan ada orang yang mau melihatku.”“Aku memang belum pernah mendandani perempuan, tapi aku juga nggak akan dandanin kamu jadi badut buat ditertawakan orang-orang.”“Nggak apa-ap, aku nggak percaya denganmu. Biar aku sendiri saja dan kamu siap-siap.”Stefan tidak ingin pergi dan menjawab, “Nggak ada yang perlu aku persiapkan. Aku hanya perlu ganti jas, pasang sepatu dan kamu pasangin dasi. Selesai!”Lelaki itu tidak perlu mengenakan bedak karena sudah terlahir tampan.  Seorang Stefan tidak akan mungkin dandan dan mengenakan bedak.“Kita nggak perlu buru-buru, nggak perlu tepat waktu. Yang penting hadir saja.”Selama ini, Stefan selalu tela

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3545

    Hari berlalu dengan cepat. Dalam sekejap mata, hari sudah malam. Olivia hanya beristirahat sebentar pada siang hari. Sore harinya, dia jadi pengikut Kellin. Dia melihat Kellin mengemas barang. Kellin memasukkan banyak obat yang Olivia tidak tahu namanya ke dalam koper. Semakin lama melihatnya, Olivia merasa semakin tegang.“Ini obat yang selalu aku bawa saat bepergian. Sudah terbiasa bawa. Kamu nggak usah pikir yang macam-macam,” jelas Kellin.“Selain itu, aku harus bawa semua obat-obat yang setiap hari diminum Kakek Setya. Obatnya sudah hampir habis.”Olivia mengatupkan bibir dan tidak bicara. Kellin berdiri dan menepuk bahu Olivia, lalu berkata, “Kalau kamu benar-benar khawatir, kamu ikut saja aku ke sana.”“Kellin.” Mulan memanggil nama Kellin.Olivia memang berada di sini, tapi pikirannya sudah terbang ke Kota Cianter. Bisa-bisanya Kellin bilang akan bawa Olivia ke sana. Membawa Olivia ke sana hanya akan membuat perhatian Stefan dan yang lainnya terbagi, rencana mudah menjadi kacau

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3544

    “Tepat sekali. Dia belajar dari teman-temannya,” kata Olivia.“Tante.”“Mama.”Liam dan Russel sedang berlari mendekat dan memanggil Olivia dan Mulan secara bersamaan.“Liam, dari mana kamu dapatkan kincir angin?” tanya Mulan yang jelas-jelas sudah tahu.“Russel yang kasih. Ma, lihat kincir anginku bagus, nggak? Seru sekali. Hari ini anginnya kuat, cocok untuk main kincir angin. Coba ada layang-layang.”Liam sangat senang ketika menerima hadiah dari Russel. Dia pun berkata dengan tidak sabar kepada Mulan, “Ma, Russel kasih aku banyak banget mainan. Ada mainan, ada makanan, juga ada buku.”Mulan membelai kepala Liam dan bertanya, “Kamu sudah bilang terima kasih pada Russel? Kamu sudah kasih hadiah yang kamu siapkan untuk Russel?”“Aku sudah bilang terima kasih kepada Russel. Aku juga sudah kasih hadiahku ke Russel. Russel sangat suka,” jawab Liam.“Tante Mulan, aku sangat suka hadiah dari Liam,” ujar Russel ikut menimpali.Hadiah yang diberikan Liam adalah barang-barang yang tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3543

    “Anak-anak nggak perlu takut gemuk. Aktif dan banyak olahraga, berat badan cepat turun. Liam juga sempat jadi gemuk, tapi hanya sebentar saja sudah turun berat badannya. Apalagi Russel latihan bela diri. Selama dia nggak makan berlebihan, berat badannya nggak akan naik.”“Olivia, Kellin benar. Mereka suka keramaian. Sekalipun aku nggak ajak mereka, mereka juga akan pergi sendiri. Kamu nggak perlu merasa utang budi terlalu banyak padaku.”Mulan menghibur Olivia dan berkata kepadanya untuk tidak terlalu mengkhawatirkan situasi di Kota Cianter. Olivia juga tidak perlu merasa berutang budi pada Mulan hanya karena Mulan meminta kakak dan kakak iparnya pergi ke Kota Cianter. Dia hanya memberi kesempatan kepada kakak dan kakak iparnya pergi bersenang-senang.“Iya, aku nggak khawatir. Aku akan tunggu kakakku pulang dan rayakan Tahun Baru bersama,” kata Olivia sambil menganggukkan kepala.Dulu Stefan sengaja membawa Olivia ke sini agar dia bisa berteman dengan Mulan dan yang lainnya. Sekarang O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status