Share

Bab 1311

Penulis: Anggur
Olivia juga ikut tertawa dan berkata, “Nenek, Stefan sudah baik sekali denganku.”

Semua ucapan neneknya sama dengan ucapan yang sering kakaknya sampaikan padanya. Sarah hanya terkekeh dari seberang telepon.

“Kapan pulang?” tanya Stefan.

“Nenek masih terbaring di rumah sakit, nggak bisa cepat pulang.”

Stefan dan Olivia langsung bertanya, “Nenek kenapa?”

Dari tadi neneknya tidak ada bilang kalau dia masuk rumah sakit. Suara neneknya terdengar semangat dan masih tertawa, Olivia dan Stefan tidak menyangka kalau Sarah ternyata di rumah sakit.

“Nenek terkejut waktu mobil Tuan Muda Arahan dan jatuh terduduk. Tulang bokong Nenek sakit makanya dia antar Nenek ke rumah sakit. Bahkan dia bantu Nenek telepon Ricky karena Cuma dia keluarga satu-satunya di Kota Cianter.”

“Nenek, Nenek nggak mau ganti cara lain? Nenek nggak muda dan kalau nggak bisa kendalikan diri waktu jatuh dan malah melukai tulang bokong bagaimana?”

Dengan nada tidak bersalah Sarah berkata, “Nenek benar-benar jatuh karena terkeju
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1312

    Rika mengenakan setelan kemeja yang membuatnya terlihat tampan. Perempuan itu sudah lama sekali menyamar menjadi laki-laki, bahkan dia sengaja membuat jakun palsu. Selain kerabat dekatnya, tidak ada orang yang tahu kalau dia adalah perempuan.Keluarga Arahan menjaga anaknya dengan sangat baik. Sebelum anak tersebut menginjak usia dewasa, dia tidak akan membiarkan dunia luar tahu tentang informasi mengenai anaknya. Mereka sengaja membuat Rika berubah menjadi lelaki dan memanggilnya Tuan Muda Arahan.Rika membawa cukup banyak makanan yang berhubungan dengan kesehatan di kedua tangannya. Dia meletakkan barang-barang tersebut di samping kasur Sarah. Melihat hanya perempuan tua itu seorang diri, dengan lembut dia bertanya, “Nenek, cucu Nenek ada di mana?”“Nenek baru terbangun dan nggak tahu Ricky ada di mana. Mungkin dia beli barang waktu lihat Nenek masih tidur. Ayo, kamu duduk dulu.”Melihat Sarah yang hendak duduk, Rika buru-buru menahannya dan berkata, “Nenek, sekarang Nenek masih belu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1313

    “Yang aku tahu, Nenek cukup bebas selama di Mambera. Nggak akan ada yang berani melarang Nenek ke mana pun,” ujar Rika.Cara tadi ampuh digunakan pada Olivia, tetapi justru tidak berfungsi pada diri Rika. Perempuan itu tidak bisa berinisiatif menawarkan diri untuk menemani dia yang jauh-jauh datang ke kota ini.Di waktu yang sama Ricky kembali. Dia memang pergi mengurus pekerjaan mumpung Neneknya sedang tertidur. Karena jam sudah menunjukkan siang hari, Ricky membawakan makan siang dari hotelnya untuk sang nenek.Dari kejauhan dia melihat di depan ruang rawat neneknya terdapat beberapa lelaki berpakaian hitam tengah berdiri. Lelaki itu langsung tahu kalau Rika sedang menjenguk neneknya. Dia menghela napas pasrah karena Ricky tahu bahwa sang nenek sedang menjodohkan dirinya.Dia merasa benar-benar tidak ada perasaan tertarik pada Tuan Muda Arahan itu. Dia melihat sosok Rika seperti melihat lelaki tampan. Tentu saja Ricky tidak akan jatuh hati pada lelaki. Para anak buahnya keluarga Arah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1314

    “Ricky, kamu cari kesempatan dan ajak dia makan. Makan di hotelnya kita saja.”“Nenek, memangnya aku harus ajak dia makan dengan alasan apa? Terima kasih karena sudah buat nenek aku masuk rumah sakit?”Sarah terdiam dan kemudian berkata, “Kamu yang sepintar itu nggak bisa memikirkan alasannya? Jangan pikir Nenek nggak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Rika itu sangat baik dan sangat cocok denganmu. Mulutmu selalu bicara tanpa henti, sedangkan dia sangat pendiam. Kalian berdua kalau bersama nggak akan bisa merasa bosan.”“Nenek, aku melihat dia seperti melihat lelaki. Dia juga nggak mengakui kalau dia itu perempuan. Kalau Nenek mau jodohin kami, aku merasa sedang cari saudara laki-laki, bukan istri. Aku merasa aku nggak normal.”Sarah tertawa dan berkata, “Dia memang menyamar jadi lelaki dengan begitu mirip. Orang yang berpengalaman pasti bisa membedakan suaranya. Suaranya yang sengaja dibuat-buat sangat berbeda dengan suara bariton kalian yang memang alami. Dari suaranya bisa terdeng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1315

    “Seharusnya kalian bersyukur. Meski Nenek ikut mengkhawatirkan pernikahan kalian, Nenek nggak seperti teman nenek itu. Nenek hanya mencari pasangan yang cocok sesuai dengan karakter kalian. Setelah itu Nenek membiarkan kalian mencoba eksplor hubungan kalian. Menurut Nenek, Nenek cukup menghargai kalian.”“Papa mama kalian yang nggak tanggung jawab. Hanya bisa mengomeli kalian seadanya saja, tapi nggak ada yang benar-benar bergerak. Harus Nenek sendiri yang turun tangan. Sampai kalian hanya bisa mengumpati Nenek dari belakang.”Ricky buru-buru menjelaskan, “Nenek, kami nggak pernah mengumpati Nenek. Nenek paling pengertian dan kami semua suka dengan Nenek.”Kedua orang tua mereka hanya memaksa mereka dari ucapan saja, tidak ada yang pernah melakukannya secara nyata seperti sang nenek. Mereka membiarkan neneknya yang turun tangan karena kedua orang tuanya tahu para anak-anaknya ini sangat menghormati Nenek. Tidak akan ada yang bisa marah pada neneknya.Bahkan Stefan saja bisa takluk pada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1316

    Cherly memang terbiasa jalan-jalan setelah selesai makan. Yanti menoleh ke arah Daniel yang tengah berdiskusi dengan ketiga kakaknya mengenai harga saham akhir-akhir ini. Dia tidak menyadari percakapan ibunya dengan Cherly dan juga tidak tahu bahwa ibunya tengah mendelik ke arahnya.Kakak keduanya yang menyadari terlebih dahulu dan menyenggol lengan Daniel sambil berbisik, “Mama lagi lihatin kamu. Mungkin ada yang mau dia minta kamu lakukan.”Daniel menoleh dan bertanya sambil tersenyum, “Ma, kenapa?”“Cherly mau jalan-jalan, kamu temani dia dulu.”Yanti tidak berharap putranya bisa mengerti sehingga dia langsung terus terang saja. Daniel menoleh ke arah Cherly dan bertanya, “Kamu sudah tinggal di rumahku beberapa waktu dan seharusnya sudah mengenal tempat ini, bukan? Tempat seluas ini nggak akan membuatmu tersesat kalau jalan sendiri.”Wajah Yanti seketika berubah gelap. Dia ingin sekali mengambil sesuatu untuk melempar Daniel. Cherly tertawa dan berkata, “Aku nggak akan tersesat kala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1317

    Ketiga kakak lelaki Daniel tidak berani menjawab. Mereka khawatir jika membantu adiknya lagi, maka ibunya akan menyalahkan mereka yang telah terlalu memanjakan Daniel.Daniel menemani Cherly keluar dari rumah, keduanya berjalan santai di jalanan sekitar taman rumah.  Akan tetapi langkah kaki lelaki itu sangat cepat sekali. Cherly yang mengenakan sepatu hak sedikit kewalahan mengikuti langkah lelaki itu.“Kak Daniel,” panggilnya sambil menarik tangan Daniel.“Kenapa?”Sikap Daniel pada Cherly tidak buruk dan tidak juga baik. Dia tidak benci dengan perempuan itu, tetapi hanya tidak ada perasaan lebih dengan Cherly. Dia juga tidak suka kekasih yang dipilih dan diatur langsung oleh keluarganya.“Kak Daniel lagi lomba lari sama aku?”Daniel menatapnya sambil berkata, “Bukannya bilang mau jalan? Kalau mau lomba lari juga nggak boleh dalam keadaan setelah makan begini. Nanti sakit perut.”“Kak Daniel, jangan pura-pura bodoh. Di sana ada kursi, kita duduk sambil ngobrol sebentar.”Daniel ingin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1318

    Cherly setuju dan berkata, “Aku juga orang yang seperti itu. Bisa membedakan waktu kerja dan waktu istirahat. Kak Daniel, aku boleh tanya beberapa pertanyaan?”“Tanya saja,” sahut Daniel.  “Kedua orang tua kita mau menjodohkan kita berdua. Aku pribadi cukup senang dengan Kak Daniel, bisa dibilang aku menyukai Kakak. Kalau masalah cinta, sepertinya masih terlalu cepat sekali untuk menentukan, tapi aku percaya lambat laun aku akan jatuh cinta dengan Kak Daniel.”Bagi Cherly, sosok Daniel merupakan sosok impiannya. Dia suka dan juga kagum dengan lelaki itu.“Tapi Kak Daniel selalu menghindar, apa karena aku kurang baik? Atau Kak Daniel sudah ada orang yang disukai?” Daniel tidak menyangka bahwa perempuan ini sangat terus terang sekali.Cherly tidak basa-basi dan langsung bertanya pada inti masalahnya. Sifat seperti itu cukup cocok dijadikan sebagai temannya. Daniel menatap Cherly dan untuk pertamanya dia melihat perempuan itu dalam jarak yang cukup dekat.Harus diakui bahwa perempuan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1319

    Daniel memang tidak ingin ibunya ikut campur hubungannya, tetapi dia harus mengakui kalau apa yang dikatakan Cherly memang benar.“Setelah aku berbincang dengan Kak Daniel, aku merasa pandangan kita berdua nggak beda jauh. Kak Daniel juga merasa aku pintar, jadi kita bisa coba menjalaninya, kan? Setelah kita bersama dan Kak Daniel merasa kita nggak bisa bersatu, aku nggak akan mengganggu Kak Daniel lagi.”Daniel hanya diam saja dan tidak menjawab.“Apakah Kak Daniel sudah ada orang yang disukai?”“Nggak ada.”Daniel tidak mengakui bahwa dirinya menyukai seseorang. Dalam pikirannya tanpa sadar memikirkan sosok perempuan yang dulunya gemuk dan telah mengurus secara perlahan. Bukannya dia sudah menepis kenyataan dia menyukai Odelina di hadapan Stefan dan yang lainnya? Kenapa sekarang justru memikirkan perempuan itu?Dia menyukai Russel, bukan ibunya Russel.Daniel tersadar dan bergegas membuang sosok Odelina dari pikirannya tanpa berani memikirkan perempuan itu lagi. Cherly hanya tertawa

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3542

    Setelah dua tahun mengembangkan diri, Odelina telah menjadi lebih baik dari sebelumnya dan memiliki aura seperti tantenya.Untuk sejenak, Mulan tidak tahu harus berkata apa. Olivia menoleh ke arah Kellin dan bertanya, “Kellin, kamu kapan berangkat ke Kota Mambera? Malam ini atau besok?”“Malam ini. Kakek Setya sudah nggak sabar. Dia sudah menunggu datangnya hari ini selama puluhan tahun. Itu yang buat dia bisa bertahan hidup sampai saat ini.” Usai berkata, Kellin tersenyum dan bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku mau ke sana?”“Gurumu sudah pulang. Dia nggak mungkin bisa langsung pergi. Sedangkan Kakek Setya sudah tua, punya banyak penyakit bawaan. Dia nggak bisa jauh-jauh dari dokter. Gurumu nggak ikut, berarti kamu yang ikut. Tanpa bertanya pun semua orang bisa tebak. Yang lain bilang besok pamit mau pulang. Sebenarnya mereka pergi ke Kota Cianter.”Tidak seorang pun yang memberitahu Olivia tentang hal itu. Dia menebak dan menganalisis semuanya sendiri.“Olivia, kamu benar-benar pint

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3541

    Kellin telah “diberi pelajaran” oleh gurunya. Dia berjanji kepada gurunya kalau dia tidak akan menggigit Tiano lagi. Masala akhirnya baru selesai. Saat Tiano kembali ke pelukan ibunya, anak itu tersenyum lebar pada ibunya, yang membuat hati Kellin langsung meleleh.Tidak heran kalau sang guru melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada Tiano. Sungguh, anak itu sangat menggemaskan. Keluarga Junaidi telah menyiapkan makan siang. Setelah duduk sebentar, semua orang masuk ke ruang makan untuk makan bersama.Selesai makan, Mulan dan Kellin menemani Olivia jalan-jalan di halaman untuk membantu pencernaan makanan. Olivia kuat makan, tapi selesai makan dia merasa perutnya kembung, perlu jalan-jalan sebentar. Setelah makanan tercerna, dia ingin makan lagi.“Di usia kandung segini, janin dalam tahap perkembangan pesat, butuh banyak nutrisi. Makanya kamu jadi cepat lapar. Semua ibu hamil seperti itu. Sering makan tapi dalam porsi kecil. Waktu itu aku makan lebih banyak dari kamu. Setelah melahirka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3540

    Russel dengan percaya diri berkata, "Aku ini sangat imut, jadi aku tahu semua orang pasti merindukanku!" "Anak ini makin lama makin narsis," kata Olivia sambil meledek keponakannya. Mulan tertawa dan mengambil putranya dari pelukan ibu mertuanya. "Russel nggak salah. Dia dan Liam memang sebanding." Ucapannya memiliki dua makna. Kedua anak kecil itu memang sama-sama pintar dan menggemaskan, tetapi mereka juga sama-sama nakal."Terutama Liam. Mulan merasa anak angkatnya ini makin dewasa sejak kembali kali ini. Dia masih kecil, tetapi pikirannya sudah sangat matang. Dengan beberapa guru yang tidak peduli norma duniawi mendidiknya, mereka pun tidak bisa menilai Liam dengan standar umum. "Aku dan Liam adalah teman baik, saudara seperjuangan. Om bilang, sejak kecil kami selalu bermain bersama, jadi kami ini sahabat sejati dan saudara sehidup semati," kata Russel dengan bangga. Liam dan Russel duduk di samping Kellin karena dia sedang menggendong Audrey. Para orang dewasa di ruangan itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status