“Kak Stefan.” Calvin juga memanggil Stefan.Setelah Stefan melirik Rosalina dan buket bunga di tangan perempuan itu, dia mengalihkan pandangannya kembali ke adiknya. Kemudian, dia bergumam pelan dan memeluk pinggang Olivia sambil berkata, “Aku dan Olivia pergi dulu.”Tanpa menunggu adiknya menjawab, Stefan langsung pergi sambil memeluk Olivia. Olivia berjalan sambil menoleh ke belakang, tapi Stefan memutar badan Olivia dengan tangannya sambil berkata dengan suara berat, “Aku lebih tampan dari Calvin.”“Aku bukan lihat Calvin juga, aku lihat Rosalina. Nggak, dari ucapanmu itu kenapa ada rasa cemburu, ya.”“Kalau kamu lihat pria lain, sekalipun pria itu adikku sendiri, aku tetap saja cemburu.”“Kalau kita punya anak laki-laki, kamu juga akan cemburu kalau aku baik padanya?” tanya Olivia.“Kalau kita punya anak perempuan, aku nggak akan cemburu.”Olivia spontan tertawa, “Aku juga pengen punya anak perempuan untuk mematahkan legenda keluargamu yang hanya punya anak laki-laki. Tapi aku ngga
Setiap kali memikirkan keluarga mereka lebih mirip kuil biksu daripada keluarga Junaidi di Kota Aldimo, Stefan pun bersumpah di dalam hati kalau dia harus menemukan ahli fengsui yang hebat untuk periksa fengsui keluarga mereka. Stefan ingin tahu apakah karena masalah fengsui yang menyebabkan keluarga mereka tidak bisa memiliki anak perempuan.“Sayang, kamu lihat bagaimana dengan Calvin dan Rosalina? Aku lihat Calvin sedang cari mati sendiri.”Olivia mengganti topik pembicaraan. Daripada suaminya terus memikirkan hal tentang punya anak perempuan dan membuat Olivia merasa sangat tertekan.“Cocok juga, sih. Kalau Rosalina bisa dapatkan kembali penglihatannya, mereka semakin cocok. Kenapa kamu bilang Calvin sedang cari mati sendiri?”Stefan masih tidak tahu apa yang telah dilakukan adiknya.Olivia pun memberitahunya, “Dia telepon ke toko bunga Rosalina dan minta Rosalina sendiri antar bunga ke kantornya. Dia bahkan nggak izinkan orang lain bawa Rosalina ke sana. Dia minta Rosalina harus pe
Calvin memesan ruang makan pribadi. Setelah mereka berdua duduk, Calvin menoleh dan melihat ke arah pelayan. Pelayan tersadar dari lamunannya dan bergegas menyerahkan menu kepada Calvin.Pelayan itu merasa bingung. Calvin makan di sini setiap hari, apakah dia masih perlu melihat buku menu? Calvin sendiri tidak peduli apa yang pelayan itu pikirkan. Dia membuka menu dan membacakan nama serta harga setiap hidangan ke Rosalina. Kemudian, dia meminta Rosalina saja yang pesan.“Pak Calvin mau makan apa pesan saja.” Usai berkata, Rosalina memberikan isyarat mempersilakan dan meminta Calvin untuk memesan.“Kamu hanya bawa beberapa ratus ribu, aku takut makanan yang aku pesan terlalu mahal.”Rosalina terdiam sejenak dan berkata, “Tadi Pak Calvin bilang bisa pinjamkan aku uang, bukan?”Calvin spontan tertawa, “Aku memang bilang begitu tadi. Tapi kamu kelihatannya nggak mau utang uang sama aku. Kalau begitu kita pesan yang lebih murah saja. Seporsi tumis sawi, ayam rebus, ikan kukus, udang rebus
Calvin diam saja. Karena tidak mendapat jawaban, Rosalina juga ikut terdiam. Dia bisa merasakan Calvin sedang menatapnya. Sesaat kemudian, pelayan menyajikan hidangan.“Ayo makan.” Akhirnya Calvin berbicara juga. Akan tetapi, dia tidak menjawab pertanyaan Rosalina.Rosalina tidak bisa melihat, jadi Calvin mengambil semangkuk sup dan menaruhnya di depan Rosalina sambil berkata, “Kamu makan supnya dulu. Sudah makan sup, aku bantu kamu ambil nasi.”“Terima kasih, Pak Calvin.”“Sama-sama.”Calvin juga mengambil semangkuk sup untuk dirinya sendiri, lalu makan sup sambil mengambil sayur. Sesekali dia juga mengambil lauk untuk Rosalina dengan sendok lain.Rosalina biasanya hanya membeli makanan cepat saji. Nasi dan lauk dimasukkan ke dalam satu wadah, sehingga dia hanya perlu makan pelan-pelan. Sekarang dia makan dengan Calvin, dia bahkan tidak tahu di mana piring hidangan diletakkan. Kalau dia mengulurkan tangan untuk mengambil lauk, dia juga tidak tahu lauk apa yang dia ambil.Oleh karena i
Calvin membawa Rosalina keluar dari hotel. Kemudian, dia berkata akan mengantar Rosalina kembali ke toko bunga.“Terima kasih, Pak Calvin. Nggak usah, Pak Calvin bantu aku hentikan bus yang lewati toko bungaku saja.”Calvin berpikir Rosalina akan sering bepergian kelak. Dia harus selalu menghadapi situasi di mana dia naik bus sendiri. Karena itu, dia berkata, “Baiklah, aku antar kamu ke halte bus di luar sana untuk tunggu bus.”“Terima kasih, Pak Calvin.” Rosalina mengucapkan terima kasih sekali lagi. Saat bersama pria itu, sepertinya kata yang paling sering dia ucapkan adalah terima kasih.Untung saja, ketika mereka berdua sampai di halte bus, ada bus nomor 6. Calvin menghentikan bus itu untuk Rosalina. Setelah melihat Rosalina naik ke bus, dia baru kembali ke hotel.Di tempat parkir di depan hotel, Calvin bertemu lagi dengan kakak dan kakak iparnya yang sedang dimabuk cinta.“Calvin, Rosalina mana?”Olivia melihat Calvin hanya seorang diri, tidak melihat sosok Rosalina. Oleh karena i
“Kalau kamu yang kasih, biar sebatang rumput pun aku suka,” gombal Stefan.Olivia berkata dengan nada bercanda, “Kita pulang ke vilamu malam ini. Begitu sampai di vila, aku akan pergi ke halaman belakang, lalu potong rumput dan kasih ke kamu.”Stefan mencubit hidung Olivia yang mancung. Kalau Olivia berani memberinya, dia pun berani menerimanya. Stefan mengatakan yang sebenarnya. Apa pun barang yang Olivia berikannya, dia pasti suka.Dalam perjalanan menuju Spring Blossom, Stefan tiba-tiba berkata, “Oliv, dua hari lagi temani aku ke pesta yang diadakan keluarga Kusuma. Tempat pestanya di Mambera Hotel.”Olivia spontan menoleh untuk menatapnya, lalu tersenyum dan berkata, “Jarang-jarang Pak Stefan mau menghadiri pesta. Aku dengar Pak Stefan tidak menghadiri pesta. Orang yang bisa membuat Pak Stefan ke pesta itu pasti memiliki hubungan yang nggak biasa dengan keluarga Adhitama kalian.”Stefan menjentik dahi Olivia dan meralat, “Mulai sekarang keluarga kamu juga. Kamu akan jadi Nyonya Adh
Hari ini Olivia kembali ke kampung halamannya untuk mengurus sesuatu, jadi dia belum bertanya pada Junia kapan dia bertunangan. Akan tetapi, Stefan sudah tahu.Stefan pun memberitahunya, “Junia dan Reiki tunangan pada tanggal 20 Maret. Sebentar lagi, sekarang sudah tanggal belasan. Pesta pertunangan mereka sepertinya akan sangat meriah. Kerabat dan teman keluarga Ardaba sangat banyak.”Sekalipun mereka tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga Ardaba, mereka tetap mengirimkan hadiah dan ucapan selamat karena menghormati kepala keluarga Ardaba. Bagaimanapun, banyak orang yang menggunakan jaringan informasi keluarga Ardaba.“Mereka juga mengadakan pesta pernikahan lebih dulu dari kita.” Stefan melanjutkan, “Kemungkinan mereka akan menikah sebelum tanggal 1 Mei, atau setelah 1 Mei. Setelah tunangan, mereka langsung mendaftarkan pernikahan mereka. Reiki sudah buru-buru banget.”Stefan dan Olivia telah mendaftarkan pernikahan mereka. Mereka tinggal memilih hari yang baik untuk mengadaka
Stefan berada di dalam toko juga. Di mata orang lain, dia tetap menjadi sosok pria yang sombong dan dingin. Aura yang memancar dari tubuhnya membuat orang-orang di dalam toko buka merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, Olivia tidak berlama-lama di sana. Setelah memberikan buket bunga kepada suaminya, dia pun membawa Stefan pergi.Tidak lama setelah keluar dari Spring Blossom, langit sudah menjadi gelap. Olivia menelepon kakaknya, lalu mengobrol dengan keponakannya sebentar sebelum menutup telepon. Setelah tantenya menutup telepon, Russel ingin bermain dengan ponsel itu. Sayangnya, ponsel itu diambil oleh ibunya.“Ma, aku mau nonton Peppa Pig.”Odelina memasukkan kembali ponselnya ke saku celana sambil berkata, “Kalau mau nonton kartun, Mama nyalakan TV untuk kamu. Jangan nonton pakai ponsel.”“Nonton TV juga hanya boleh nonton selama setengah jam.”Russel memanyunkan bibirnya. Begitu melihat ibunya sudah mengambil remote dan menyalakan TV, dia hanya bisa menyerah dan berkata, “Ya sudah
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela