Share

Bab 1248

Author: Anggur
Calvin memesan ruang makan pribadi. Setelah mereka berdua duduk, Calvin menoleh dan melihat ke arah pelayan. Pelayan tersadar dari lamunannya dan bergegas menyerahkan menu kepada Calvin.

Pelayan itu merasa bingung. Calvin makan di sini setiap hari, apakah dia masih perlu melihat buku menu? Calvin sendiri tidak peduli apa yang pelayan itu pikirkan. Dia membuka menu dan membacakan nama serta harga setiap hidangan ke Rosalina. Kemudian, dia meminta Rosalina saja yang pesan.

“Pak Calvin mau makan apa pesan saja.” Usai berkata, Rosalina memberikan isyarat mempersilakan dan meminta Calvin untuk memesan.

“Kamu hanya bawa beberapa ratus ribu, aku takut makanan yang aku pesan terlalu mahal.”

Rosalina terdiam sejenak dan berkata, “Tadi Pak Calvin bilang bisa pinjamkan aku uang, bukan?”

Calvin spontan tertawa, “Aku memang bilang begitu tadi. Tapi kamu kelihatannya nggak mau utang uang sama aku. Kalau begitu kita pesan yang lebih murah saja. Seporsi tumis sawi, ayam rebus, ikan kukus, udang rebus
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1249

    Calvin diam saja. Karena tidak mendapat jawaban, Rosalina juga ikut terdiam. Dia bisa merasakan Calvin sedang menatapnya. Sesaat kemudian, pelayan menyajikan hidangan.“Ayo makan.” Akhirnya Calvin berbicara juga. Akan tetapi, dia tidak menjawab pertanyaan Rosalina.Rosalina tidak bisa melihat, jadi Calvin mengambil semangkuk sup dan menaruhnya di depan Rosalina sambil berkata, “Kamu makan supnya dulu. Sudah makan sup, aku bantu kamu ambil nasi.”“Terima kasih, Pak Calvin.”“Sama-sama.”Calvin juga mengambil semangkuk sup untuk dirinya sendiri, lalu makan sup sambil mengambil sayur. Sesekali dia juga mengambil lauk untuk Rosalina dengan sendok lain.Rosalina biasanya hanya membeli makanan cepat saji. Nasi dan lauk dimasukkan ke dalam satu wadah, sehingga dia hanya perlu makan pelan-pelan. Sekarang dia makan dengan Calvin, dia bahkan tidak tahu di mana piring hidangan diletakkan. Kalau dia mengulurkan tangan untuk mengambil lauk, dia juga tidak tahu lauk apa yang dia ambil.Oleh karena i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1250

    Calvin membawa Rosalina keluar dari hotel. Kemudian, dia berkata akan mengantar Rosalina kembali ke toko bunga.“Terima kasih, Pak Calvin. Nggak usah, Pak Calvin bantu aku hentikan bus yang lewati toko bungaku saja.”Calvin berpikir Rosalina akan sering bepergian kelak. Dia harus selalu menghadapi situasi di mana dia naik bus sendiri. Karena itu, dia berkata, “Baiklah, aku antar kamu ke halte bus di luar sana untuk tunggu bus.”“Terima kasih, Pak Calvin.” Rosalina mengucapkan terima kasih sekali lagi. Saat bersama pria itu, sepertinya kata yang paling sering dia ucapkan adalah terima kasih.Untung saja, ketika mereka berdua sampai di halte bus, ada bus nomor 6. Calvin menghentikan bus itu untuk Rosalina. Setelah melihat Rosalina naik ke bus, dia baru kembali ke hotel.Di tempat parkir di depan hotel, Calvin bertemu lagi dengan kakak dan kakak iparnya yang sedang dimabuk cinta.“Calvin, Rosalina mana?”Olivia melihat Calvin hanya seorang diri, tidak melihat sosok Rosalina. Oleh karena i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1251

    “Kalau kamu yang kasih, biar sebatang rumput pun aku suka,” gombal Stefan.Olivia berkata dengan nada bercanda, “Kita pulang ke vilamu malam ini. Begitu sampai di vila, aku akan pergi ke halaman belakang, lalu potong rumput dan kasih ke kamu.”Stefan mencubit hidung Olivia yang mancung. Kalau Olivia berani memberinya, dia pun berani menerimanya. Stefan mengatakan yang sebenarnya. Apa pun barang yang Olivia berikannya, dia pasti suka.Dalam perjalanan menuju Spring Blossom, Stefan tiba-tiba berkata, “Oliv, dua hari lagi temani aku ke pesta yang diadakan keluarga Kusuma. Tempat pestanya di Mambera Hotel.”Olivia spontan menoleh untuk menatapnya, lalu tersenyum dan berkata, “Jarang-jarang Pak Stefan mau menghadiri pesta. Aku dengar Pak Stefan tidak menghadiri pesta. Orang yang bisa membuat Pak Stefan ke pesta itu pasti memiliki hubungan yang nggak biasa dengan keluarga Adhitama kalian.”Stefan menjentik dahi Olivia dan meralat, “Mulai sekarang keluarga kamu juga. Kamu akan jadi Nyonya Adh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1252

    Hari ini Olivia kembali ke kampung halamannya untuk mengurus sesuatu, jadi dia belum bertanya pada Junia kapan dia bertunangan. Akan tetapi, Stefan sudah tahu.Stefan pun memberitahunya, “Junia dan Reiki tunangan pada tanggal 20 Maret. Sebentar lagi, sekarang sudah tanggal belasan. Pesta pertunangan mereka sepertinya akan sangat meriah. Kerabat dan teman keluarga Ardaba sangat banyak.”Sekalipun mereka tidak memiliki hubungan dekat dengan keluarga Ardaba, mereka tetap mengirimkan hadiah dan ucapan selamat karena menghormati kepala keluarga Ardaba. Bagaimanapun, banyak orang yang menggunakan jaringan informasi keluarga Ardaba.“Mereka juga mengadakan pesta pernikahan lebih dulu dari kita.” Stefan melanjutkan, “Kemungkinan mereka akan menikah sebelum tanggal 1 Mei, atau setelah 1 Mei. Setelah tunangan, mereka langsung mendaftarkan pernikahan mereka. Reiki sudah buru-buru banget.”Stefan dan Olivia telah mendaftarkan pernikahan mereka. Mereka tinggal memilih hari yang baik untuk mengadaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1253

    Stefan berada di dalam toko juga. Di mata orang lain, dia tetap menjadi sosok pria yang sombong dan dingin. Aura yang memancar dari tubuhnya membuat orang-orang di dalam toko buka merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, Olivia tidak berlama-lama di sana. Setelah memberikan buket bunga kepada suaminya, dia pun membawa Stefan pergi.Tidak lama setelah keluar dari Spring Blossom, langit sudah menjadi gelap. Olivia menelepon kakaknya, lalu mengobrol dengan keponakannya sebentar sebelum menutup telepon. Setelah tantenya menutup telepon, Russel ingin bermain dengan ponsel itu. Sayangnya, ponsel itu diambil oleh ibunya.“Ma, aku mau nonton Peppa Pig.”Odelina memasukkan kembali ponselnya ke saku celana sambil berkata, “Kalau mau nonton kartun, Mama nyalakan TV untuk kamu. Jangan nonton pakai ponsel.”“Nonton TV juga hanya boleh nonton selama setengah jam.”Russel memanyunkan bibirnya. Begitu melihat ibunya sudah mengambil remote dan menyalakan TV, dia hanya bisa menyerah dan berkata, “Ya sudah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1254

    “Om Daniel kasih balok susun apa ke Russel? Coba kasih Papa lihat, Papa bantu kamu susun.”Russel segera turun dari pangkuan ayahnya. Kemudian, dia berlari ke rak yang penuh dengan mainannya dan mengambil kotak berisi mainan balok susun Lego yang belum berhasil dia susun.Setelah Roni melihat mainan itu, dia diam-diam memarahi Daniel yang licik. Baru berapa usia Russel, belum genap tiga tahun. Sekalipun Russel sangat pintar, bagaimana mungkin Russel bisa menyusun balok dengan kesulitan tingkat tinggi ini?Daniel sengaja memberikan mainan dengan kesulitan tingkat tinggi ini kepada Russel. Dengan begitu, Daniel memiliki kesempatan untuk mengajari Russel cara menyusun balok. Pria itu juga bisa menggunakan alasan ini untuk mendekati Odelina, bukan?Tidak tahu malu! Bisa-bisanya Daniel memanfaatkan Russel untuk mendekati Odelina. Roni telah memaki Daniel ribuan kali di dalam hatinya.Odelina mempersilakan Roni dan Yenny untuk duduk. Kemudian, dia menuangkan air hangat untuk mereka dan berka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1255

    Odelina tidak ingin berbicara dengan Yenny. Yenny pun tidak mendapatkan informasi yang berguna. Mau tidak mau dia harus kembali ke sisi Roni dengan kesal.Pada saat yang sama, dia juga melihat isi rumah kontrakan Odelina. Rumah itu tidak terlalu besar, tapi terawat bersih dan rapi. Odelina juga mendekorasi rumah itu sehingga terkesan hangat. Yenny harus mengakui kalau Odelina jauh lebih baik darinya dalam hal mengurus rumah.Roni sedang mengajari Russel cara menyusun balok. Dia jarang menemani putranya. Sekarang dia melihat tumpukan balok yang berserakan, lalu melihat kertas panduan menyusun balok, dia baru menyadari kalau menyusun balok itu sangat sulit. Dia sudah pasti tidak memiliki kesabaran untuk menyusun balok-balok itu.“Kamu bisa, nggak?” tanya Yenny.“Kamu bisa? Kalau kamu bisa, kamu yang ajari saja.”Roni sudah pusing sedari tadi. Begitu mendengar kata-kata istrinya, dia pun menjawab dengan ketus.Russel spontan mendongakkan kepalanya untuk melihat Yenny, lalu melihat ayahnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1256

    Tadi ayahnya sudah menemaninya, tapi Russel tetap tidak berhasil menyusunnya. Russel merasa Daniel lebih hebat. Untuk pertama kalinya, dia merindukan Daniel. Jika Daniel tahu kalau Russel sedang merindukannya, dia pasti akan merasa sangat tersanjung.Odelina melihat-lihat mainan dan pakaian yang Roni belikan untuk Russel. Setelah itu, dia membiarkan Russel untuk membuka dan memainkannya.Odelina kembali bekerja di dapur, tapi dia tidak bisa berhenti memikirkan sikap Yenny tadi. Yenny tidak mungkin menyukai Russel, karena Russel adalah anaknya. Dulu kalau Yenny tahu keluarga Pamungkas mau mengunjungi Russel, wajah Yenny akan sangat cemberut. Mengapa akhir-akhir ini sikap Yenny berubah?Yenny tidak hanya tidak menghentikan keluarga Pamungkas mengunjungi Russel, dia bahkan menemani Roni datang ke sini. Dia juga membeli pakaian baru untuk Russel. Semua ini terasa agak aneh.Kalau perubahan sikap Yenny ini karena keluarga Pamungkas ingin mendapatkan kembali hak asuh Russel, lalu Yenny ingin

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status