Share

Bab 1160

Penulis: Anggur
“Stefan, aku benar-benar minta maaf,” kata Daniel dengan malu-malu.

“Kalau merasa nggak enak hati, tinggal saja di hotel.”

“Aku nggak merasa nggak enak hati. Lagi pula ini bukan pertama kalinya aku menginap di rumahmu. Dulu aku dan Reiki sering menginap di rumahmu. Kalau mabuk atau sudah terlalu malam, kita pasti menginap.”

Stefan, “....”

Stefan berdiri, dia juga menarik istri tercintanya berdiri lalu berkata dengan dingin, “Kamu pakai kamar tamu yang paling jauh dari kamar utama. Tidur lebih awal.”

Usai berkata, Stefan langsung membawa Olivia ke lantai atas. Begitu sampai di kamar, Stefan pun menggerutu kesal, “Sejak kapan aku jadi tameng orang lain? Sejak kapan rumahku jadi tempat untuk berlindung?”

Olivia tertawa pelan, “Pak Daniel juga nggak ada cara lain lagi, makanya dia datang untuk tinggal di sini selama beberapa hari. Kalian sudah berteman lama, kan.”

“Siapa bilang dia nggak punya cara lain. Dia memang sengaja jadikan aku sebagai tameng. Kalau aku bilang EQ-nya rendah, dia tah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1161

    Stefan menghibur istri tercintanya, “Jangan berpikir terlalu banyak. Aku yakin hidup Kak Odelina akan jadi lebih baik dan lebih baik lagi.”Setelah berpikir sejenak, Olivia baru berkata, “Iya juga, sih. Kak Odelina belum ada hubungan apa-apa dengan Pak Daniel. Biar semua berjalan dengan sendirinya saja. Seperti yang kamu bilang, Pak Daniel orang yang sangat memiliki penilaiannya sendiri. Dia yang memutuskan mau hidup seperti apa. Kalau dia jatuh cinta pada Kak Odelina, aku yakin dia bisa berikan kebahagiaan pada Kak Odelina.”“Iya, biarkan semua berjalan dengan sendirinya. Ada terlalu banyak hal yang kamu pikirkan sekarang.”Stefan membantu Olivia mengambil baju ganti, lalu berkata, “Kamu mandi dulu.”Setelah Olivia mengambil pakaiannya, dia mencium wajah suaminya yang tampan lalu pergi mandi.Setengah jam kemudian, sepasang suami istri itu berbaring di tempat tidur sambil mengobrol.“Sayang, kapan kamu bisa temani aku ke perjamuan?” tanya Stefan pada istri tercintanya.“Kapan kamu per

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1162

    “Tentu saja pria yang sudah beristri beda. Bistik yang kamu masak paling kamu sendiri juga yang makan. Tapi bistik yang aku masak sudah pasti aku dan istriku yang makan. Melihat istri yang tercinta makan bistik yang aku masak sendiri adalah suatu kebahagiaan. Tentunya kebahagiaan ini nggak bisa dirasakan jomblo seperti kamu ini.”“Kalau kamu makan sendiri, makan daging paling berkualitas pun juga terasa nggak enak. Kalau makan berdua, makan sederhana juga terasa enak. Mana bisa dibandingkan?”Daniel terdiam sejenak, lalu berkata, “Kamu membicarakan pria yang bisa masak terdengar sangat menyenangkan. Seolah-olah pria yang nggak bisa masak seperti kami nggak akan bisa mendapatkan kebahagiaan kelak. Keterampilan memasakku nggak sebagus kamu. Tapi aku bisa cari istri yang sangat pandai memasak. Aku tetap bisa makan yang enak-enak.”“Kamu ini cari istri apa cari koki?” tanya Stefan.Daniel langsung terdiam. Sesaat kemudian, dia mengganti topik pembicaraan, “Kasih aku satu potong juga, dong.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1163

    Pukul delapan pagi, Daniel melewati Makan Sepuasnya. Dia langsung menghentikan mobilnya.Setelah ragu sebentar, Daniel akhirnya turun dari mobil dan berjalan beberapa langkah. Tiba-tiba dia teringat dengan sesuatu. Dia kembali ke mobilnya lagi dan membuka kunci mobil. Kemudian, dia mengambil sebuah kotak dari kumpulan kotak yang memenuhi kursi belakang mobilnya.Di dalam kotak itu ada satu set mainan Lego. Daniel menyukai Russel, jadi dia membeli banyak mainan dan memasukkannya ke dalam mobilnya. Dengan begitu, setiap kali dia masuk ke toko dan melihat Russel, dia bisa memberikan mainan kepada Russel. Hal ini juga dapat membuktikan kalau dia benar-benar menyukai Russel, bukan karena Odelina.Dulu Daniel hanya tahu memberi Russel mainan kincir angin, tapi Russel tidak suka main kincir angin. Mau tidak mau Daniel harus ganti dengan yang lain.Daniel masuk ke Makan Sepuasnya sambil membawa kotak berisi mainan Lego.“Selamat pagi, Pak Daniel.”Begitu melihat Daniel datang, Odelina langsung

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1164

    “Hari ini aku bangun kesiangan.”Daniel berbohong, dia tidak memberi tahu Odelina kalau dia sudah sarapan di rumah Stefan. Hanya saja dia belum kenyang.Melihat pasangan yang terus bermesraan itu saja sudah membuat perut Daniel kenyang. Begitu tidak melihat mereka, Daniel merasa sangat lapar lagi. Dia harus makan di tempat Odelina lagi.Pada saat Odelina melihat Daniel makan sambil membimbing Russel main balok susun, dia pun berjalan mendekat dan duduk di samping Russel. Setelah itu, dia berkata, “Russel, Mama bantu kamu, ya.”Odelina mengambil gambar mainan dan melihatnya sebentar, lalu dia melihat tumpukan bagian balok yang dibuat kacau oleh Russel. Odelina sakit kepala melihat balok-balok itu. Maaf, dia tidak bisa menyusun balok.Olivia baru bisa main mainan seperti itu. Karena Olivia sering membuat barang kerajinan tangan, tangannya sangat cekatan, otaknya juga cerdas. Makanya dia sangat pandai menyusun balok.Kebetulan ada orang masuk ke toko. Odelina meletakkan gambar di tanganny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1165

    Yanti pernah menyebut nama Odelina di depan Cherly. Meskipun fokus Cherly tertuju pada Olivia, karena dia ingin berteman dengan istri Tuan Muda Adhitama itu. Cherly pasti memperhatikan Odelina juga. Bagaimanapun, Odelina adalah kakak kandung Olivia.“Toko itu punya aku, aku sewakan ke orang lain.”Daniel segera menambahkan kalimatnya agar Cherly tidak merasa kalau dia sedang membela pemilik toko.Cherly tersenyum dan berkata, “Pantas saja Kak Daniel makan di sana. Ternyata toko itu punya kamu.”“Aku sudah kenyang, benar-benar nggak bisa makan lagi. Bu Cherly bawa pulang saja sarapanmu itu. Terima kasih atas niat baikmu.”Daniel tidak ingin membawa Cherly ke perusahaan.“Aku pulangnya nanti saja. Sekarang aku mau pergi ke perusahaan Kak Daniel. Aku datang ke Kota Mambera kali ini selain untuk selesaikan sesuatu, aku juga ingin bahas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti perusahaan Kak Daniel.”Bisnis keluarga Ananta juga sangat besar. Yanti sangat berharap bisa menjadi b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1166

    “Ma, Russel punya mainan tapi nggak kasih aku main. Ma, aku mau mainan. Aku mau mainan Russel.”Aiden juga berlari kembali ke Shella. Anak itu menarik pakaian ibunya dan meminta ibunya bantu dia mengambil mainan dari Russel.Shella selalu percaya kalau anaknya yang paling berharga, sedangkan anak orang lain tidak berharga. Dia pun mengulurkan tangannya ke arah Russel dan berkata, “Russel, kasih mainanmu ke Kak Aiden sebentar.”“Mainan ini punya aku!”Russel memeluk kotak itu erat-erat dan tidak mau melepaskannya. Shella berjalan dua langkah ke depan dan hendak menarik Russel. Akan tetapi, Odelina memukul pergelangan tangan Shella dengan sendok. Pukulannya cukup keras, sehingga Shella langsung menarik kembali tangannya karena kesakitan.“Odelina, apa yang kamu lakukan?”Odelina memasang raut wajah dingin, “Aku yang seharusnya tanya sama kamu apa yang kamu lakukan? Mainan itu milik Russel. Kalau dia nggak mau kasih Aiden main, ya Aiden nggak usah main. Kamu ini tantenya, tapi kamu malah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1167

    Olivia pergi ke toko dengan Rolls Royce milik suaminya. Pekerja kerajinan tangan yang direkrutnya kebetulan datang membawa barang kerajinan tangan yang sudah jadi. Olivia memeriksa barang dan merasa hasil kerja mereka sangat bagus. Dia terus memuji teman-temannya, lalu membayar upah mereka sesuai dengan kesepakatan awal.“Olivia, kami semua jaga anak di rumah saja. Sekarang kami juga bisa hasilkan banyak uang dengan membuat barang kerajinan tangan di waktu luang. Keluarga kami sangat mendukung. Mama mertuaku nggak ketus lagi sama aku.”“Aku juga, loh. Aku kaget sewaktu mama mertuaku mau bantu aku jaga anak. Olivia, kamu terima pesanan lebih banyak. Nggak peduli berapa banyak pesanan yang kamu terima, kami pasti bantu kamu selesaikan semua pesanan.”Mereka semua adalah teman sekelas yang sama-sama belajar membuat barang kerajinan tangan. Meski biasanya mereka jarang bertemu, mereka tetap saling mengontak. Mereka juga sudah tahu status Olivia sekarang. Tak perlu katakan lagi betapa irin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1168

    Yenny terlihat ketakutan. Dia tidak ingin hal buruk terjadi kepada keluarganya di desa. Walaupun Yenny sering bertengkar dengan keluarganya, tapi mereka tetaplah kerabat terdekat Yenny. Dia tidak ingin Russel yang merupakan orang luar membuat keluarganya dalam masalah.Hari ini adalah saat yang paling tepat untuk melancarkan semua rencana yang telah dia susun.“Mamamu juga pergi?” tanya Olivia.“Iya, Mama pergi. Tante ikut juga, kan?” tanya Russel lagi. Setelah berpikir sejenak, Olivia pun berkata, “Jam berapa berangkatnya? Tante lihat jadwal Tante dulu, ya.”“Tante ikut saja ya sama aku ke kebun binatang. Aku mau lihat harimau di sana. Kata Mama, kita akan berangkat setengah jam lagi,” ujar Russel.Sebelumnya, Russel lebih memilih untuk pergi bersama tantenya dan tidak memilih untuk pergi ke kebun binatang. Namun, dia tetap tidak bisa melupakan keinginannya untuk pergi ke kebun binatang. Jadi, dia tidak akan lagi menyia-nyiakan kesempatannya kali ini untuk pergi ke kebun binatang.

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3302

    Menurut Jordan, orang tua mereka sebenarnya paling menyayangi Giselle. Namun, mereka memindahkan semua harta keluarga atas namanya setelah dia menceritakan kebiasaan boros perempuan itu dan bagaimana kedua bibi mereka mengincar Giselle untuk dimanfaatkan. Orang tua mereka hanya ingin melindungi harta keluarga agar tidak habis sia-sia. “Kak Giselle sekarang hanya masih mau berhubungan denganmu sebagai adik. Kalau kamu terus menyebut-nyebut mereka di depanku, terus-menerus menguliahi aku, atau selalu bertengkar denganku, aku mungkin bahkan nggak akan mau berhubungan lagi denganmu. Aku sudah berada di posisi terburuk saat ini,” kata Giselle. Dia sekarang sudah menjalin hubungan dengan Lota dan punya banyak uang untuk dihabiskan. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik untuk lelaki tua itu, meski suatu saat nanti Lota tidak lagi mendukungnya, dia sudah menyimpan cukup banyak uang. Keluarga seperti ini, kalau pun tidak ada hubungan lagi, dia tidak peduli. Jordan merasa Kakak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3301

    "Aku sudah kirim uang ke kamu, Kakak harus gunakan uang itu untuk beli makanan bergizi dan memulihkan tubuh," ujar Jordan, yang masih merasa kasihan pada Kakak Keduanya. Namun, dia tidak bisa memberikan terlalu banyak uang. Kakaknya ini terlalu boros, dan kurang bijak serta mudah dipengaruhi oleh kedua bibinya. Dia hanya bisa mengontrol pengeluaran kakaknya dengan tidak memberikan uang terlalu banyak, meskipun kakaknya memarahinya, dia tetap tidak akan memberikan lebih. Orang tua mereka juga sudah berpesan agar tidak memberikan terlalu banyak uang pada Kakak Kedua. Mereka lebih memahami sifat Kakak Kedua dibandingkan dirinya. "Aku tahu, aku ini juga sayang pada tubuhku sendiri," jawab Giselle dengan nada tidak sabar. "Kalau begitu, traktir aku makan enak." "Kakak mau makan di mana?" tanya Jordan. "Kamu ini adik ipar dari keluarga Adhitama. Ajak aku makan di Mambera Hotel, apa mereka akan membebaskan biaya untukmu?" Jordan menjawab, "Aku nggaj nay minta sama Kak Calvin. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3300

    Mengatakan bahwa dia bukan orang baik, apakah mereka adalah orang baik? Kalau Rosalina orang baik, dia seharusnya berbesar hati, tidak mempermasalahkan masa lalu, dan memberikan semua warisan orang tua kepada dia. Barulah itu disebut orang baik. "Kak Giselle, aku nggak bermaksud seperti itu, aku nggak pernah berpikir begitu. Dalam hatiku, Kakak dan Kak Rosalina sama-sama saudaraku. Aku hanya merasa Kak Giselle sekarang harus belajar mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri, memahami situasi dan bertindak sesuai kondisi." "Kita nggak bisa terus hidup di bawah perlindungan orang tua. Sekarang Papa dan Mama nggak bisa membantu kita lagi, kita harus bergantung pada diri sendiri." "Kak Rosalina juga nggak seburuk yang Kakak pikirkan. Kalau dia benar-benar kejam, Kakak nggak akan bisa duduk di sini memakinya." "Kak Rosalina juga nggak merebut harta kita. Dia hanya mengambil kembali warisan yang ditinggalkan oleh Paman untuknya. Menurut hukum, harta yang atas nama Ibu juga harus dib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3299

    Giselle menepuk-nepuk wajahnya dan berkata, "Aku bahkan nggak pakai riasan, oh, sekarang aku bahkan nggak punya uang untuk beli kosmetik." Dia masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan dan meskipun pengasuh bulanan membuatkan makanan bergizi setiap hari, tubuhnya belum sepenuhnya pulih dalam waktu beberapa hari ini. Jordan memandangi kakaknya beberapa saat, lalu berkata, "Kak Giselle masih muda, baru berusia dua puluhan. Meski tanpa kosmetik, Kakak sudah cantik alami." Adiknya ini sepertinya memang tipikal laki-laki polos. Sebagus apa pun dia masih muda, dia tetap butuh kosmetik dan produk perawatan kulit. Dulu, saat orang tua mereka masih ada, semua produk perawatan kulit yang dia gunakan adalah merek paling mahal. Jika sehari saja tidak memakainya, dia merasa tidak nyaman. "Kak Giselle, sudah makan belum?" tanya Jordan. "Belum. Aku mana punya uang untuk makan? Lebih baik aku mati kelaparan saja, aku sudah nggak lagi dimanjakan oleh Papa dan Mama, dan adikku juga lebih m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status