Luna, gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Kedua orang tuanya meninggalkannya saat bayi tepat di malam natal di panti asuhan. Kini usianya 25 tahun, dia menjual bunga dan aksesoris buatan anak-anak panti. Namun nasibnya berubah, dia terpaksa harus menikahi putra pengusaha ternama di kotanya demi menyelamatkan panti asuhan yang terancam akan di gusur.
View MorePesta sederhana atas pernikahan Luna dan Stevano itu berlangsung hingga malam hari, kini Stevano membawa Luna kembali ke rumah bersama keluarga lainnya. Sesampainya di rumah megah itu, Stevano lebih dulu bicara pada ayahnya, Sarah dan kedua anak perempuan itu pun pergi ke kamarnya masing-masing, begitu juga dengan Luna."Ada apa?" tanya Alexander pada putranya."Apa ayah yang mengundang Karin?" kata Stevano. Alexander menyipitkan matanya menatap pria berusia 32 tahun itu."Apa kau canggung dengannya?" "Tidak. Aku hanya tidak suka saja, kenapa ayah mengundang nya?""Ayah hanya akan tunjukan padanya, kalau kau sudah menemukan penggantinya, itu saja.""Tapi ayah-""Sudah lah, Van. Yang ku katakan itu benar 'kan? Sekarang kembalilah ke kamar mu, istrimu menunggu disana.""Kita belum selesai, ayah. Akan ku bahas lagi ini lain waktu," kata Stevano seraya berjalan melewati ayahnya. Alexander hanya tersenyum dengan kepala menggeleng.____"Kakak.."Stevano menghentikan langkah nya saat sampa
Hari pernikahan tiba.Di sebuah gereja yang sudah di dekor sederhana, tampak Stevano sudah siap dan rapi dengan setelan jas putih nya. Dia berdiri di samping pendeta menunggu sang mempelai wanita yang belum hadir."Apa kau gugup?" tanya Alexander menggoda."Tidak." sahut Stevano datar."Kau yakin?""Hmmmm,""Lalu kenapa kau berkeringat?"Stevan menatap jengah pada pria tua yang tengah menggodanya. Alexander hanya menyungging kan bibir nya dengan tatapan geli."Yaa baiklah, aku yakin karena tempat ini tidak ada pendingin nya. Yaa, aku yakin itu." ucap Alexander menyadari kekesalan putra nya itu."Aku tidak suka ini, aku benci ini." gumam Samantha meremas jari-jari nya menatap Stevano di altar bersama pendeta dan Alexander."Kau harus menerimanya, Sam. Dia akan menikah, lagi." sahut Samara. Samantha menatap tajam pada adik perempuan nya itu."Apa? Yang ku katakan 'kan benar, kenapa kau menatap ku seperti itu?" balas Samara tak terima dengan tatapan Samantha yang terkesan menyeramkan. Sa
Luna menatap dirinya dari pantulan cermin, gaun pengantin putih bersih membalut tubuh nya. Gaun itu tampak serasi dan semakin membuat Luna terlihat cantik menawan.Para desainer tampak sedikit memodifikasi gaun itu agar lebih pas di tubuh seksi Luna yang masih original."Apa bagian ini memang terbuka?" tanya Luna seraya menutup bagian dada yang nyaris menumpahkan isinya."Ya nona, gaun ini sesuai permintaan tuan muda Stevano." jawab salah satu penata gaun."Aku tidak nyaman dengan bagian ini, terlalu terbuka. Apa bisa kalian menutupnya, setidaknya jangan terlalu terbuka seperti ini." pinta Luna."Maaf nona, kami tidak bisa menentang tuan muda Stevano." Luna hanya diam menghela nafas berat, dia pasrah dengan gaun pengantin itu. Memang sangat cantik gaun itu di tubuh Luna yang ideal, tapi dia tidak terbiasa menggunakan pakaian terbuka.Setelah gaun itu benar jadi dan sesuai dengan lekuk tubuh Luna, barulah para desainer itu membawa Luna keluar untuk di perlihatkan pada keluarga Alexand
"Tolong, jangan lakukan ini.. Ku mohon, beri kami kesempatan lagi." pinta seorang gadis cantik seraya berlutut di hadapan pria tua dengan wajah berjanggut putih."Maaf kan aku, nak. Aku terpaksa harus menggusur tempat ini, hutang panti ini sudah sangat banyak dan lama menunggak. Aku tidak lagi bisa menunggu," kata pria itu dengan cerutu di mulutnya."Aku akan membayar nya, tolong beri aku waktu lagi.""Tidak bisa, waktu mu sudah habis. Tapi aku bisa mengurungkan niat ku jika kau mau menerima tawaran ku sebelumnya," Luna Houzhen, wanita berusia 22 tahun yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. Kedua orang tuanya sengaja meninggalkannya di sana, padahal Luna adalah gadis baik dan berparas cantik.2 tahun lalu, pengurus panti asuhan memiliki hutang pada pria tua yang bernama Alexander itu. Tapi sayang, saat pengurus meninggal 1 tahun lalu dan hutang belum lunas juga, Luna sebagai penghuni panti tertua yang harus menanggung semua. Hutang, kebutuhan, dan banyak lagi."Lihat lah anak-anak
"Tolong, jangan lakukan ini.. Ku mohon, beri kami kesempatan lagi." pinta seorang gadis cantik seraya berlutut di hadapan pria tua dengan wajah berjanggut putih."Maaf kan aku, nak. Aku terpaksa harus menggusur tempat ini, hutang panti ini sudah sangat banyak dan lama menunggak. Aku tidak lagi bisa menunggu," kata pria itu dengan cerutu di mulutnya."Aku akan membayar nya, tolong beri aku waktu lagi.""Tidak bisa, waktu mu sudah habis. Tapi aku bisa mengurungkan niat ku jika kau mau menerima tawaran ku sebelumnya," Luna Houzhen, wanita berusia 22 tahun yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. Kedua orang tuanya sengaja meninggalkannya di sana, padahal Luna adalah gadis baik dan berparas cantik.2 tahun lalu, pengurus panti asuhan memiliki hutang pada pria tua yang bernama Alexander itu. Tapi sayang, saat pengurus meninggal 1 tahun lalu dan hutang belum lunas juga, Luna sebagai penghuni panti tertua yang harus menanggung semua. Hutang, kebutuhan, dan banyak lagi."Lihat lah anak-anak
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments