Share

Bab 1111

Penulis: Anggur
“Cara apa pun yang mereka gunakan, yang pasti harus lewat jalur hukum. Apa yang seharusnya menjadi milik kami berdua, kami nggak boleh mengalah sedikit pun! Kalau bukan milik kami, tentu saja kami nggak akan ambil sedikit pun.”

Ucapan Olivia sangat yakin. Dia bukan orang yang berhati kejam. Akan tetapi, dia bisa melakukan hal yang sangat kejam jika pada keluarganya yang antik itu. Luka masa kecilnya memerlukan waktu seumur hidupnya untuk mendapatkan balasannya kembali.

“Tentu saja, terserah mereka mau ngomong apa. Aku tetap jalankan semuanya sesuai rencana dan prosedurku. Aku nggak akan mengambil keuntungan dari mereka dan juga nggak akan membiarkan mereka mengambil keuntungan dari aku.”

Amelia berkata, “Mereka orang paling nggak tahu malu yang pernah aku temui. Tapi, papa kamu memang anak kandung mereka?”

“Menurutku kandung, kalau nggak kandung maka papaku dan kakek tua itu nggak mungkin bisa mirip. Mereka pilih kasih. Memang ada beberapa orang tua yang seperti itu. Mereka sayang yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1112

    Olivia tertawa dan berkata, “Benar benar, aku sangat bahagia. Aku harusnya bersyukur dan aku akan bersyukur.”Keluarga dan teman-temannya dengan mudah dihasut oleh Stefan dan akan membela lelaki itu. Selain itu, Stefan memang bersikap sangat baik dengan dirinya.“Aku saja nggak tahu harus balas dia dengan hadiah apa,” ujar Olivia dengan wajah bingung.Kedua temannya merasa Olivia sedang pamer kemesraan pada mereka. Junia tidak masalah karena Reiki juga baik padanya. Akan tetapi Amelia masih sendiri dan tidak ada pasangan. Tentu saja dia hanya bisa menyimpan rasa iri pada kedua temannya.“Stefan memang nggak kurang apa pun, dia hanya kurang istri. Begitu kami menikah dengannya, dia sudah nggak kurang istri lagi. hanya kurang sepasang anak saja. Lebih baik kamu cepat kasih dia sepasang anak kembar sekalian!”Amelia teringat akan Russel yang lucu dan berkata, “Kalau lucu dan pintar seperti Russel, nggak masalah juga kalau lahir yang lebih banyak. Stefan juga sanggup menghidupi mereka.”“O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1113

    Olivia terkejut ketika mendengar itu. Kalau seperti itu, dia tidak perlu kerja lagi dan hanya bertugas melahirkan anak saja. Melahirkan anak bisa membuatnya menjadi kaya raya. Junia juga terkejut ketika mendengar kalimat tersebut.Melahirkan anak saja bisa mendapatkan uang begitu banyak sebagai hadiah. Itu hanya hadiah dari Sarah saja, belum termasuk hadiah dari orang lain.“Olivia, kalau begitu kamu lahir lebih banyak anak saja. Kamu akan menjadi orang kaya!” kata Junia sambil tertawa.Amelia menarik tangan Junia dan mengelus gelang pemberian Gloria padanya sambil berkata, “Junia, kamu juga nggak perlu iri dengan Olivia. Calon mertua kamu saja sudah kasih barang berharga keluarganya pdamu. Aku pikir aku salah lihat, ternyata setelah semakin lama dilihat dan dipegang, ini memang barang turun temurun keluarga Ardaba.”Junia terdiam dan tidak berkata apa pun.“Ini barang turun temurun keluarga Reiki? Kenapa kamu bisa tahu?” tanya Junia yang tidak menyangka ternyata ibunya Reiki langsung

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1114

    Tidak disangka ternyata lelaki itu adalah suaminya sendiri.“Olivia, itu semua sudah berlalu. Sewaktu Stefan panggil aku dengan sebutan ‘Kakak’, semua perasaanku sama dia sudah sirna. Terlalu banyak yang bisa Stefan lakukan demi kamu, dan dia nggak pernah melakukan apa pun demi aku. Bahkan dulu dia juga nggak sudi bicara denganku.”Amelia bisa melupakan perasaannya pada Stefan bukan hanya demi Olivia, tetapi dia melihat dengan jelas perbedaan dari seseorang yang memiliki rasa dan tidak.“Sepertinya cerita sahabatku dan kamu sedikit mirip. Hanya saja posisinya tukaran dengan Stefan. Temanku menutupi identitas aslinya dan berpacaran dengan kekasihnya. Hingga pada akhirnya kekasihnya malah pergi melepaskan dia demi perempuan kaya lain. Katanya dia bisa nggak perlu susah payah selama 30 tahun!”“Seharusnya dia merasa beruntung karena bisa melihat sifat asli kekasihnya sebelum sempat menikah.”“Aku juga menghiburnya dengan ucapan seperti itu.”Amelia mengambil kunci mobilnya dan berkata, “O

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1115

    “Aku nggak apa-apa, bukannya aku duduk di sini dengan keadaan baik-baik? Mobilku saja yang rusak, makanya hari ini Stefan yang antar aku ke kantor.”Odelina bertanya dengan panik, “Siapa? Orang-orang itu lagi?”Dia pikir ulah keluarganya yang antik itu.“Bukan, ulah keluarga Siahaan. Aku pernah bantu adiknya Mutia dan ada dua kali berselisihan dengan dia. Dia minta preman buat serang aku.”“Benar-benar nggak masuk akal!” marah Odelina.“Sudah lapor polisi?”“Sudah.”Olivia menatap keponakan yang ada dalam pelukan kakaknya itu dan berkata, “Kak, aku nggak apa-apa. Stefan sudah aturkan dua orang anak buah untuk ikut denganku. Aku kasih tahu Kakak karena takut Kakak juga kena imbasnya.”“Kak, bagaimana kalau Kakak pindah dan tinggal bersama dengan kami? Jauh lebih aman kalau kita saling menjaga.”“Rumah kontrakan Kakak juga sangat aman. Kamu juga sudah lapor polisi dan mereka sudah kapok, nggak akan berani macam-macam lagi. Kita hidup di negara hukum.”Setelah berpikir sejenak, Odelina be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1116

    Sekarang baru pukul sembilan malam, dan masih ada waktu dua jam sebelum acara berakhir. Stefan sudah datang untuk menjemput istrinya pulang?!Andra hanya tersenyum dan berkata, “Pak Stefan jarang-jarang datang, kebetulan sekali hari ini adalah acara ulang tahun ke-80 dari ibu saya. Pak Stefan mau masuk dulu dan duduk di dalam?”  Stefan tidak menjawab dan hanya berseru, “Dimas!”Dimas menurunkan barang yang sudah disiapkan oleh Stefan sebagai hadiah ulang tahun. Setelah itu dia berkata, “Sebelum datang mengganggu, saya sudah siapkan sebuah hadiah sederhana untuk beliau. Selamat ulang tahun dan panjang umur buat ibu dari Pak Andra.”Dia tidak masuk, tetapi sudah menyiapkan hadiah ulang tahun. Hal itu juga sama saja sebagai bentuk rasa hormat untuk ibunya Andra. Dimas menyerahkan hadiah tersebut pada Andra dan diterima oleh lelaki itu dengan ucapan terima kasih pada Stefan yang berulang kali.Stefan hanya berdiri diam di tempat dengan gagah dan tampan. Bunga yang ada di tangannya terliha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1117

    Yuna berdiri di depan pintu sambil menatap kepergian Rolls-Royce itu dengan para ibu-ibu yang lain.“Bu, Stefan baik sekali dengan keponakan kamu. Acara baru berjalan setengahnya, dia sudah jemput keponakan kamu untuk pulang.”Yuna tertawa dan berkata, “Dia memang sangat baik sekali dengan keponakanku. Saking sayangnya, saya juga dibuat sedikit iri dengan mereka.”Salah seorang tamu yang ada di sampingnya bertanya, “Dia dan keponakan kamu kapan merayakan resepsi? Kami tunggu acaranya.”Yuna tertawa dan berkata, “Dua hari yang lalu saya dan suami saya serta keponakan tertua pergi ke Vila Permai dan membahas perihal resepsi mereka berdua sekalian pilih tanggal. Kalian masih harus tunggu setengah tahun lagi. Tenang saja, kalian pasti diundang! Nanti siap hadiah yang besar saja ya.”Semua orang tertawa dan berkata, “Pasti!”  Sudah cukup sebuah penghormatan bagi mereka karena keluarga Adhitama bersedia mengundang mereka. Siapa pun tidak akan yang menyia-nyiakan kesempatan itu.Sebenarnya b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1118

    Mendadak Stefan teringat dengan perkataan Bi Lesti padanya. Yang dicintai oleh Stefan adalah sosok Olivia yang seperti saat ini. Kalau sampai perempuan itu berubah, maka yang dicintai oleh lelaki itu bukan Olivia karena sifat perempuan itu memang seperti ini.“Aku nggak ada saingan yang kuat, kalau ada perempuan yang selalu melirikmu dan mencari kesempatan mendekatimu, aku pasti akan cemburu. Aku juga bisa khawatir kamu direbut karena aku kurang baik buat bersanding denganmu.”Kalimat itu dikatakan dengan sangat serius oleh Olivia. Dia memang tidak ada saingan yang merebut Stefan. Orang yang mengagumi Stefan memang banyak, tetapi perempuan itu tidak ada yang berani mengutarakan perasaannya. Olivia juga tidak bertemu dengan perempuan yang mengagumi Stefan. Sekarang perasaannya masih lancar dan menguasai semua perhatian lelaki itu.Semua kelembutan dan kesetiaan Stefan diberikan untuknya secara utuh. Pemikiran itu membuatnya merasa sangat bahagia sekali. Stefan memeluknya dengan sayang d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1119

    “Kita pulang ke mana?”Olivia menyadari kalau tujuan mereka bukan ke arah Lotus Residence.”“Ke Vila Puncak Bukit.”Olivia membulatkan mulutnya saja. Stefan melirik sekilas ke arah perempuan itu karena takut Olivia akan marah dan tidak suka. Kesan Olivia pada Vila Puncak Bukit mungkin tidak begitu baik karena Stefan mengurungnya di sana selama dua hari setelah identitasnya terbongkar. Karena orang-orang membujuknya, Stefan baru memutuskan untuk membiarkan Olivia pergi.Sejak dia pergi meninggalkan Vila Puncak Bukit, Olivia tidak pernah menginjak vila tersebut lagi.“Olivia, kalau kamu nggak suka ke sana, aku bisa minta sopir putar balik. Kita pulang ke Lotus Residence saja, ya?”Setelah diam sesaat, Stefan bergumam, “Nenek masih tinggal di Lotus Residence.”“Kita ke Vila Puncak Bukit saja, nggak perlu putar balik.”Lelaki ini pasti merasa dia tidak bisa bebas karena Nenek tinggal di Lotus Residence. Olivia juga tidak ingin mengganggu perempuan tua itu. Vila Puncak Bukit tidak meninggal

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3653

    Andaikan bisnis keluarga Pangestu selalu dipegang oleh generasi sebelumnya dan tidak terbantu oleh kehebatan Yohanna, mungkin perusahaan itu sudah gulung tidak sejak lama. Kakeknya Yohanna sudah menyadari bahwa anak-anaknya tidak bisa diandalkan, maka dari itu dia sudah dari awal mendidik cucu-cucunya agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga sedini mungkin, dan anak-anaknya bisa segera pensiun. Meski ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, dia percaya cucu-cucunya pasti bisa berdiri dengan kedua kaki mereka sendiri. Apa boleh buat, keluarga Pangestu memang didominasi oleh perempuan, bukan laki-laki. Risa merasa beban berat yang dia tanggung langsung terangkat ketika akhirnya dia melahirkan Tommy. “Mama bukannya suka melukis, coba melukis saja. Kalau tahun baru sudah lewat dan udara mulai makin hangat, nanti aku bantu Mama buka pameran seni,” kata Yohanna. Sorot mata Risa langsung bercahaya mendengar saran dari anaknya. Dia hobi melukis dan memiliki prestasi yang cukup gemi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3652

    “Kamu juga sering bantu kakak iparmu jagain keponakannya?” tanya Yohanna terkejut. Meski Ronny saat ini bekerja sebagai koki pribadinya Yohanna, dia juga memiliki usahanya sendiri di Mambera. Yohanna kira setiap hari Ronny sibuk dengan usahanya, tetapi siapa sangka di tengah kesibukannya itu, dia masih meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak bermain. Kalau keponakan yang dimaksud itu adalah keponakannya sendiri, wajah. Tetapi yang Ronny bicarakan ini adalah keponakan kakak iparnya. “Nggak sering juga. Di keluargaku kan banyak orang. Kalau Russel lagi datang main, pasti yang lebih tua pada berebut mau main sama dia. Aku cuma kadang-kadang saja ngajak dia main. Seperti yang pernah aku ceritakan. Aku punya banyak saudara kandung. Saudaranya papaku juga tinggalnya pisah-pisah, tapi rumah mereka nggak jauh, jadi mereka sering kumpul bareng untuk makan-makan atau cuma sekadar meramaikan suasana. Kurang lebih sama seperti keluarga kamu.” Suasana di keluarga Pangestu juga cukup meriah. Ke

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status