Share

Bab 1059

Author: Anggur
"Den Jonas, senyuman mereka berdua aneh nggak, sih?” tanya Amelia saat sesekali menoleh ke arah dua teman baiknya itu.

Saat melihat Stefan dan Olivia saling berbisik mesra, tak bisa dipungkiri Amelia merasa iri. Dia sungguh iri pada Olivia karena pasangan Olivia adalah Stefan, pria yang dia cintai selama bertahun-tahun. Stefan pernah bersikap dingin dan acuh padanya. Hal itu membuat Amelia berpikir mungkin Stefan memang tidak bisa bersikap lembut pada wanita. Tetapi, setelah melihat bagaimana Stefan memperlakukan Olivia, Amelia sadar bahwa Stefan ternyata bisa bersikap lembut. Dan sikap itu, tidak pernah untuk dirinya.

Tentu saja, meskipun iri, Amelia sudah benar-benar merelakan Stefan. Terutama ketika Stefan memanggilnya "sepupu" demi Olivia. Amelia tahu bahwa pria ini tidak akan pernah menjadi miliknya. Banyak pria baik lain di luar sana, Amelia tidak perlu terus-terusan mencintai Stefan. Menggantung dirinya pada sebatang pohon.

Asalkan Stefan memperlakukan Olivia dengan baik, dia ak
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1060

    "Oke," jawab Jonas.“Den Jonas, rumah kalian juga di pegunungan, ya?”"Mbak Amelia, panggil saja aku Jonas. Kita mau jadi tetangga, nggak perlu se-asing itu satu sama lain, ‘kan? Bukannya kata orang tetangga adalah keluarga terdekat kita juga,” lanjut Jonas."Oke, dan kamu juga jangan panggil aku Mbak Amelia, dong. Seperti kamu bilang, nggak usah terlalu formal. Panggil Amelia saja.” jawab Amelia dengan senyuman.Jonas kemudian berkata, "Rumah kami, sama kayak punyanya keluarga Adhitama. Di daerah pegunungan juga, namanya Vila Ferda.”Jonas melihat pemandangan sekitarnya sejenak, kemudian berkomentar, "Sepertinya Bu Sarah dan nenekku seleranya mirip. Mereka itu kan dari generasi yang sama, punya pemikiran estetika yang sama juga. Vila Ferdan sama Vila Permai hampir sama vibes-nya. Kalaupun mau dicari perbedaannya, ya mungkin Vila Ferdan sedikit lebih besar.”Amelia juga melihat-lihat pemandangan di sekitarnya, “Aku pernah mimpi tinggal di sini. Enaknya tempat ini itu tenang, jauh dari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1061

    “Kemudian Dewa Jodoh terpaksa turun ke dunia untuk membantu muridnya membereskan kekacauan, menghubungkan kembali ikatan antara pria dan perempuan yang seharusnya berjodoh menjadi suami istri. Waktu itu aku sendiri masih kecil nggak mengerti apa-apa tentang cinta, tapi ketika melihat dia menghubungkan tali merah ke kaki orang lain, aku merasa sangat seru dan juga sangat ajaib.”Stefan, “Memangnya ada film seperti ini? Aku sudah nggak ingat lagi, aku sangat jarang mempunyai waktu untuk menonton film.”Dirinya adalah penerus perusahaan, sehingga dari kecil Stefan harus belajar lebih banyak dari pada anak-anak seusianya, mengikuti berbagai jenis pelatihan dan keterampilan, mana ada waktu untuk menonton.“Dulu ketika Papa Mama masih ada, aku sering menonton serial drama sama Papa dan Mama. Dulu televisinya masih hitam putih, serial yang paling aku suka yaitu Journey To The West.”“Setelah Papa Mama tiada, aku dan kakakku saling bergantung satu sama lain, setiap hari sibuk belajar sehingga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1062

    Olivia merasa iri melihat adik iparnya yang sedang bertengkar, keponakan dan kakak beradik dari keluarga Adhitama ini benar-benar sangat harmonis. Berbeda sekali dengan saudara-saudaranya dari keluarga Hermanus yang hanya bisa saling menjebak satu sama lain.“Amel, tadi kamu bilang ingin investasi di proyek yang mana?” tanya Olivia sambil memakan sepiring sate hidangan laut yang khusus dibuat oleh suaminya.Junia langsung menajamkan telinganya.Sedikit banyak perempuan itu juga memiliki tekanan tersendiri, karena Reiki telah melihat teman baiknya ini bekerja begitu keras untuk dapat memperpendek jarak antara dia dengan Stefan. Sehingga mau tidak mau Junia juga harus mulai bangkit.“Sekarang semua jenis industri dan bisnis sudah mulai berada di titik jenuh, kalau kita ingin mengambil makanan dari ladang orang juga sangat susah. Kemarin aku menemani kamu pulang kampung, aku melihat ladang-ladang di desa kamu masih sangat kosong.”Olivia menganggukkan kepalanya, “Benar, ladang-ladang itu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1063

    Odelina berpikir sejenak, “Benar juga! Amel jalan pikir kamu jauh lebih bagus daripada kita semua. Olivia, mulai sekarang kamu harus banyak belajar dari Amel.”Kedua kakak beradik ini memang mempunyai niat belajar dan ambisius yang tinggi, tapi dalam hal berinvestasi Amelia jauh lebih cerdas. Bagaimanapun Amelia berasal dari keluarga Sanjaya, mereka lebih banyak melihat, mendengar dan mengerti tentang berbisnis jauh daripada orang biasa mulai mempelajarinya.Amelia tersipu, sambil tersenyum perempuan itu berkata, “Kak Odelina, ini semua juga berkat aku ikut pulang bersama Kakak ke kampung, baru melihat lahan-lahan kosong yang terbengkalai itu dan tebersit untuk menanam sayur dan juga rumput.”“Aku sudah menyampaikan hal ini kepada Kakak, Kakak bilang hal ini boleh dijalankan. Dia juga sangat mendukung kita untuk mencobanya, nggak peduli kita berinvestasi di proyek apa pun, yang terpenting kita bisa menghasilkan uang dari proyek tersebut.”Amelia menepuk pundak Olivia sambil berkata den

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1064

    “Makanan yang aku kasih ke Om Daniel masih belum aku makan, ‘kok.” Bocah kecil itu juga mengerti untuk menjelaskan kepada mereka semua.Semua orang langsung berpikir tidak ada hal yang salah dalam hal ini.“Apakah ini sudah waktunya istirahat?” tanya Stefan kepada mereka semua.Pria itu ingin membawa istrinya yang tercinta, jalan-jalan berdua saja mengelilingi rumah.Semua orang yang mengerti langsung tertawa.Setelah istirahat beberapa saat, Stefan pun membawa Olivia meninggalkan tempat barbeku itu.“Yuk kita ke taman belakang, kebetulan sekarang lagi musim bunga bersemi.”Olivia tidak menolak ajakan pria itu, dirinya juga tidak terlalu mengenal tempat tersebut, sehingga tidak tahu tempat mana yang bagus mana yang tidak. Pria itu mengajaknya ke mana, maka Olivia akan setia mengikuti.Angin malam berhembus, Olivia langsung menutup sepasang matanya, membiarkan angin malam menerpa wajahnya.“Udara di sini jauh lebih baik daripada di kota.”Stefan tersenyum menjawab perempuan itu, “Tentu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1065

    “Kenapa?” tanya Stefan lembut ketika mendapati istrinya sedang menatapi tanaman-tanaman tersebut.“Kalau kamu suka, kita bisa bawa beberapa dan tanam di balkon rumah kita.”“Stefan.”Olivia menolehkan kepala ke arah pria itu dan bertanya, “Waktu itu ketika aku minta tolong kamu untuk membeli bunga, kamu sendiri yang pergi membelinya atau kamu meminta mereka untuk mengantarkannya?”Sekarang sudah tidak ada lagi hal yang ditutupi, Stefan pun langsung berkata terus terang, “Aku waktu itu menelepon Pak Joni dan meminta dia untuk mengatur orang mengantar bunga ke sana. Aku tahu kamu menyukai bunga-bunga dengan kelopak yang besar ketika mekar, aku pun meminta mereka mengantarkan bunga dengan kelopak yang besar.”“Pantas saja aku selalu merasa kalau kamu yang membeli bunga di toko, lebih cantik daripada aku sendiri yang membeli bunga tersebut. Ternyata bunga-bunga tersebut berasal dari halaman belakang rumah kamu yang sudah dirawat secara khusus oleh ahli bunga.”Jauh lebih cantik daripada bu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1066

    Apalagi kalau bukan meminta Daniel pulang ke rumah agar Cherly mempunyai kesempatan untuk dekat bersamanya.Bagi Daniel perempuan itu memang tidak terlalu buruk, tapi juga tidak bisa membuat hatinya tergerak.“Apanya yang jauh? Kamu pulang pergi kantor kan naik mobil, apalagi kamu yang jadi bos di sana, mau datang pagi atau siang sekalipun nggak akan ada yang berani tegur kamu. Sekarang ada tamu di rumah kita, pokoknya kamu harus segera pulang dan tinggal beberapa hari di rumah!”“Ma, aku hari ini seharian di luar, letih sekali. Apalagi ini lagi nyetir, nggak bisa berbicara terlalu banyak, aku tutup dulu yah teleponnya, nanti kita lanjut lagi.”Daniel tidak langsung menolak permintaan Ibunya, sebaliknya dia mencari alasan untuk bisa menutup telepon tersebut.Di sebrang telepon, Ibu Daniel hanya bisa menghela napas dengan pasrah setelah anaknya menutup telepon tersebut. “Anakmu yang paling kecil kayaknya mau sendirian seumur hidupnya, Cherly anak yang begitu baik, terus nggak keberatan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1067

    Odelina tersenyum, “Pak Daniel adalah tamu pertama kita hari ini, aku akan memberikannya gratis khusus Pak Daniel. Silakan Pak Daniel lihat ingin makan apa?”Daniel berkata, “Jangan, nggak boleh! Ini hari pertama, kamu harus menerima banyak uang, nggak peduli siapa pun yang makan, kamu harus menerima bayarannya.”Stefan ikut menambahkan, “Kak, Daniel nggak mungkin kekurangan uang untuk sarapan, jangan kasih dia diskon! Harganya berapa suruh dia bayar sepenuhnya!”“Kalau begitu aku nggak akan sungkan lagi sama Pak Daniel.”Stefan mengumpat di dalam hatinya, “Sungkan? Siapa tahu nanti Kakaknya ini akan dimakan hidup-hidup oleh Daniel kelak.”Setelah Daniel masuk, tamu-tamu yang datang sarapan di Restoran Odelina pun satu per satu mulai berdatangan.Odelina mulai sibuk.Restoran baru dibuka sangat menarik bagi orang-orang untuk mencobanya.Selama Restoran Odelina direnovasi beberapa waktu ini, para karyawan yang bekerja di sekitar Restoran itu sudah memperhatikan akan ada Restoran Sarapan

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3352

    Olivia mengecilkan volume ponselnya ke level paling rendah sebelum mengirim pesan kepada kakaknya. Dia memberi tahu bahwa mereka telah menemukan Setya. Atau lebih tepatnya, lelaki renta itu yang datang untuk menemui mereka. Setelah mengirim pesan, dia menambahkan bahwa Nenek sedang beristirahat di dalam mobil. Jadi mereka hanya bisa berbicara lewat pesan teks, jangan menelepon agar tidak mengganggu Nenek. Setelah menerima pesan itu, Odelina langsung membalas dengan bertanya kepada adiknya, di mana Setya bersembunyi selama ini. Apakah sudah dipastikan bahwa dia adalah asisten Nenek? Apa mungkin dia hanya seorang penipu? Olivia menjelaskan bahwa Setya telah diselamatkan oleh Dokter Panca dan yang temannya. Selama bertahun-tahun, lelaki itu hidup bersama mereka dengan identitas tersembunyi. Kesehatannya juga sedikit bermasalah. Selama ini, dia juga mencari ibu dan bibi mereka. Baru-baru ini, Setya memastikan identitas bibi mereka, dan karena itu, dia datang untuk bertemu. Meskipun bib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3351

    “Nenek, Nenek pasti bisa panjang umur hingga seratus tahun. Dokter Panca sudah datang, biarkan dia periksa nadi Nenek. Kalau ada sesuatu yang kurang, Dokter Panca bisa kasih obat untuk jaga kesehatan Nenek.”Hubungan mereka dengan nenek memang yang paling dekat. Meski tahu bahwa orang tua pasti akan meninggal, Stefan tetap gelisah Ketika memikirkan nenek akan meninggalkan mereka.Ketika kakek meninggal, mereka sangat berduka untuk waktu yang lama. Bahkan hingga kini, setiap kali saudara-saudara berkumpul dan membicarakan kakek, mata mereka pasti memerah. Nenek berkata, “Sekarang Nenek nggak ada masalah. Dokter keluarga kita rutin datang untuk memeriksa kesehatan Nenek. Terakhir kali, Dokter Dharma juga memeriksa nadi Nenek, dan hasilnya baik-baik saja. Nenek selalu menjaga kesehatan.” “Nenek masih bisa bantu kalian jaga anak-anak. Kalian berdua hanya perlu melahirkan cicit perempuan untuk Nenek. Kalau Nenek belum memeluk cicit perempuan dan belum mengantarnya ke sekolah, Nenek nggak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3350

    “Hanya Samuel yang membangkang. Dia suka ambil jalan memutar. Biar saja dia ambil jalan memutar. Sampai dia ragukan keputusannya sendiri. Hehehe,” kata Sarah dengan nada seperti senang di atas penderitaan orang lain.Tanggung akibatnya sendiri karena tidak mau dengar nasihat orang tua. Dari sekian banyak cucu yang penurut, ada satu yang tidak mau menurut. Ternyata menarik juga.Stefan dan Olivia bersitatap. Stefan diam-diam menggenggam tangan istrinya. Dia senang karena pada akhirnya dia mengalah dan mengikuti perintah neneknya untuk menikah Olivia. Kalau tidak, Stefan tidak tahu apa yang akan neneknya lakukan padanya. Mungkin saja, nasibnya akan berakhir seperti Samuel.“Nenek.” Selagi di mobil tidak ada orang lain selain mereka bertiga dan si sopir, Olivia pun bertanya untuk memastikan, “Perempuan yang Samuel suka itu adalah Katarina yang Nenek pilihkan untuknya, kan?”Sarah tersenyum lebar, “Kalian berdua sudah tebak, untuk apa masih tanya? Tapi jangan bilang-bilang. Samuel sendiri

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3349

    Samuel langsung duduk tegas dan berkata dengan lantang, “Aku nggak akan menyesal. Sudah dulu ya, Kak. Aku akan cari cara sendiri.”Samuel teringat kalau dia menolak jalan mulus yang diatur neneknya. Dia takut saudara-saudaranya akan menertawakannya, juga takut neneknya akan mengomelinya. Dia pun memutuskan tidak akan meminta bantuan Stefan lagi. dia akan mencari cara sendiri.“Kalau kamu sudah temukan perempuan itu, kembalikan barangnya. Kalau kamu begini terus, kamu hanya akan rusak kesan baik orang lain terhadapmu. Buat dia tersentuh dengan ketulusanmu. Dengan begitu, kalian akan memiliki masa depan dan akan bahagia.”Sebagai orang yang sudah berpengalaman, Stefan berbagi pengalaman kepada adik sepupunya.“Aku tahu, Kak. Lain kali kalau dia datang cari aku lagi, aku akan kembalikan barangnya. Kak, kalian sedang jalan balik ke kota? Aku dengar suara mobil.”“Iya, kami lagi di jalan.”“Ya sudah kalau begitu. Aku juga mau istirahat dulu. Nanti sore ada rapat.”“Istirahat yang cukup. Kes

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3348

    “Kak Stefan ....”“Kalau dia nggak mau bertemu denganmu, percuma kamu cari dia. Lebih baik kamu tunggu saja dengan sabar sampai dia datang cari kamu. Kalau kamu ambil barangnya, kembalikan ke dia. Semakin kamu begini, dia semakin nggak suka sama kamu. Jadi orang harus terus terang. Jadi pria yang berintegritas dan jujur, jangan berbohong.”Stefan terdiam sejenak, lalu berkata lagi, “Dulu aku salah sudah berbohong pada Olivia. Dia hampir saja mau cerai denganku. Kamu nggak ambil pelajaran dari pengalamanku sebelumnya?”Stefan tidak mau membantu Samuel. Dia ingin Samuel pelan-pelan menempuh perjalanan panjang dalam mengejar istri. Siapa suruh Samuel tidak mau terima pilihan nenek mereka dan memilih mengambil jalan yang sulit? Orang pilihan neneknya tidak akan salah.Sarah telah memberi isyarat kepada Samuel beberapa kali. Samuel sendiri yang terlalu bodoh dan tidak menyadarinya. Sarah bertanya berulang kali apakah Samuel akan menyesal. Jika suatu saat Samuel menemui kesulitan, dia tidak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3347

    “Kalian semua nggak ada yang menikah, kami merasa kami sudah gagal. Punya murid banyak, yang pria nggak dapat istri, yang perempuan nggak dapat suami. Malu banget rasanya.”Para tetua serempak mengangguk setuju. Nana langsung memegang lengan Amelia dan berkata, “Kak Amelia, ayo kita cepat pergi dari sini. Aku paling takut dengar mereka desak aku menikah. Aku juga baru 26 tahun, bukan 36 atau 46. Nggak perlu didesak-desak terus. Mereka lebih tua dari aku. Waktu kami desak mereka, kenapa mereka nggak cari istri?”Amelia tersenyum dan mengikuti Nana keluar dari rumah. “Lama-lama juga terbiasa,” kata Amelia sambil berjalan.Kedua anak perempuan itu telah keluar. Para tetua juga mengatakan kalau mereka ingin jalan-jalan sebentar, tidak perlu ditemani Yuna dan suaminya. Yuna pun menyuruh Aksa dan Jonas menemani mereka. Jonas adalah putra kelima keluarga Junaidi. Keluarga Junaidi adalah besan Dokter Panca. Kalau Jonas yang menemani mereka, setidaknya mereka ada bahan obrolan.Pada saat yang s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3346

    “Kak Sonia sudah menikah, kan?” tukas Nana.“Dia memang sudah menikah, tapi kamu masih sendiri.”Nana tersenyum, “Kalau begitu aku cari uang untuk hidupi diriku sendiri. aku benar-benar sibuk kerja. Lagi pula, aku nggak ketemu yang cocok. Pria yang terlalu hebat juga pasti nggak akan tertarik padaku.”Begitu Nana selesai bicara, Rubah Perak menarik lengan baju Nana dan berkata, “Mana uang yang kamu hasilkan? Kamu habiskan untuk apa saja? Baju saja nggak rela beli yang bagus dikit. Kamu sengaja pakai begini buat aku lihat, agar aku terus hidupi kamu?”Amelia spontan tertawa, “Jangan lihat baju Nana sederhana, itu baju bermerek, loh. Sebenarnya barang-barang yang dia pakai harganya nggak murah.”“Benar sekali. Kak Amelia lebih pandai menilai. Guru-guruku nggak mengerti tentang baju perempuan. Siapa suruh mereka nggak cari istri?”Beberapa tetua spontan bersikap seolah hendak memukul Nana. Nana segera memegang kepalanya dan kabur, membuat semua orang tertawa terbahak-bahak.“Kami sudah tu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3345

    Selesai makan, para tetua lainnya berpamitan. Kecuali Setya. Yuna dan yang lainnya menahan Setya untuk tetap tinggal di sana.“Nanti Bu Sarah mau datang ke sini. Beliau sudah telepon aku, agar aku tahan kalian semua. Dia ingin makan bersama kalian,” kata Yuna.Begitu mendengar Sarah mau datang, Rubah Perak dan yang lainnya saling menatap satu sama lain. Pada akhirnya, Dokter Panca berkata, “Dia belum bangun, kita langsung pergi saja. Nanti dia bangun, dia pasti akan salahkan kita karena pergi tanpa bilang-bilang. Bagaimana kalau kita main dulu selama satu dua hari di Kota Mambera? Besok atau lusa kita baru pulang.”Dia yang Dokter Panca maksud tidak lain adalah Setya. Dokter Panca pun menambahkan, “Aku yang mau pulang jaga cucu saja nggak terburu-buru. Kalian bahkan belum punya cucu. Untuk apa buru-buru pulang? Pulang dan saling tatap satu sama lain? Membosankan banget.”“Iya, toh, semua sudah datang ke sini. Tinggal dulu beberapa hari. Agar aku bisa berterima kasih kepada kalian karen

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3344

    Pengurus rumah tangga datang dan memberitahu Yuna kalau makanan sudah siap. Yuna pun mengajak semua orang untuk makan terlebih dahulu. Nana sengaja memperlambat langkahnya, agar berjalan sejajar dengan gurunya. Dia menarik ujung lengan baju gurunya. Gurunya pun memperlambat langkahnya juga. Keduanya berjalan di paling belakang.“Guru, Kakek Tua sudah temukan dua anak gadis yang dicarinya?”“Elang nggak beritahu kamu? Dua anak gadis itu sudah bukan anak gadis lagi sekarang. Sudah hampir 50 tahun berlalu. Dari dua anak gadis itu, sekarang si kakak sudah jadi nyonya keluarga Sanjaya, namanya Yuna. Dulunya dia anak Sofia, kepala keluarga Gatara sebelumnya di Kota Cianter.”“Kalau yang satunya lagi?”“Yang satunya lagi bernama Reni. Reni adalah ibu kandung Olivia, menantu pertama keluarga Adhitama di Kota Mambera. Tapi Reni sudah meninggal dalam kecelakaan mobil lebih dari sepuluh tahun yang lalu, hanya meninggalkan dua anak perempuan, yaitu Olivia dan kakaknya.”“Kak Elang nggak bilang apa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status