Odelina tersenyum, “Pak Daniel adalah tamu pertama kita hari ini, aku akan memberikannya gratis khusus Pak Daniel. Silakan Pak Daniel lihat ingin makan apa?”Daniel berkata, “Jangan, nggak boleh! Ini hari pertama, kamu harus menerima banyak uang, nggak peduli siapa pun yang makan, kamu harus menerima bayarannya.”Stefan ikut menambahkan, “Kak, Daniel nggak mungkin kekurangan uang untuk sarapan, jangan kasih dia diskon! Harganya berapa suruh dia bayar sepenuhnya!”“Kalau begitu aku nggak akan sungkan lagi sama Pak Daniel.”Stefan mengumpat di dalam hatinya, “Sungkan? Siapa tahu nanti Kakaknya ini akan dimakan hidup-hidup oleh Daniel kelak.”Setelah Daniel masuk, tamu-tamu yang datang sarapan di Restoran Odelina pun satu per satu mulai berdatangan.Odelina mulai sibuk.Restoran baru dibuka sangat menarik bagi orang-orang untuk mencobanya.Selama Restoran Odelina direnovasi beberapa waktu ini, para karyawan yang bekerja di sekitar Restoran itu sudah memperhatikan akan ada Restoran Sarapan
“Mengapa banyak sekali karangan bunganya? Dari siapa bunga-bunga itu?” ucap Roni dengan nada cemburu.Odelina tidak lebih dari seorang perempuan yang sudah dibuang oleh Roni. Dengan menggunakan sedikit uang yang diberikan oleh pria itu, Odelina membuka sebuah restoran kecil, ternyata di hari pertama pembukaan restoran miliknya, buket-buket bunga itu sudah berjajar begitu panjang.“Kalau sudah nggak muat lagi, maka aku akan mengembalikannya ….”Begitu Rita mendengar ucapan putranya yang akan mengembalikan buket bunga tersebut ke toko, tanpa panjang lebar, perempuan itu langsung merebut buket bunga tersebut dan mendelik tajam kepada Roni.“Digeser- geser sedikit juga sudah muat, ‘kok,” ucap Rita kepada Odelina sambil tersenyum.Rita membawa buket bunga tersebut ke arah pintu masuk, lalu menyelipkannya di antara buket bunga dari Daniel. Kalau saja Stefan dan Olivia tidak berada di sana, dari tadi Rita sudah pasti akan membuang bunga-bunga milik Daniel, sayangnya Stefan dan Olivia adalah o
Olivia sangat memahami keluarga Pamungkas. Perempuan itu takut keluarga mantan suami kakaknya ini atau keluarga mereka sendiri yang dari kampung akan datang membuat keributan di hari peresmian restoran milik kakaknya, sehingga Olivia sudah meminta bantuan suaminya untuk mengatur penjaga yang dapat mengawasi restoran milik kakaknya dari jauh.Apabila ada orang datang yang berniat untuk membuat kekacauan, para penjaga itu dapat segera turun tangan untuk membantu.Siapa yang tidak ingin restorannya berjalan dengan baik pada pembukaan hari pertamanya?Olivia yang selalu mandiri dan tidak pernah bergantung pada orang lain, hari itu tiba-tiba meminta pertolongan dari suaminya. Tentu saja Stefan merasa sangat bahagia dan merasa akhirnya istrinya bisa menganggap dirinya bagian dari keluarga. Pria itu pun langsung menyanggupi permintaan istrinya ini.Sebenarnya, sekalipun Olivia tidak meminta tolong kepada Stefan, Stefan tetap akan mengatur penjaga untuk mengawasi restoran tersebut. Olivia saja
Odelina menyajikan Brisket Daging Sapi yang sudah selesai dimasak kepada Amelia sambil memahami para satpam tersebut mengapa ada di dekat restorannya.Olivia mungkin tidak menyadarinya, tapi Odelina yang menyewa tempat itu dari Daniel sudah menyadarinya dari awal. Ada beberapa satpam yang hanya berkeliling di sekitar Restoran Odelina dan tidak berpindah dan juga ada beberapa satpam yang berkeliling ke seluruh area tempat itu. Seluruh keamanan di tempat itu telah ditingkatkan menjadi lebih ketat.Sepasang mata Olivia yang cantik berkedip. Perempuan itu merasa semua tindakan Daniel dilakukan demi kakaknya tapi Kakaknya tidak pernah menganggap lebih terhadap hubungannya dengan Daniel. Olivia mau tidak mau mencoba berpikir, siapa tahu bawa yang dilakukan oleh Daniel bukan hanya untuk Kakaknya, tapi juga benar-benar untuk keamanan para pelanggan yang telah menyewa tokonya?Tempat restoran yang disewa oleh Kakaknya memang milik Daniel.Setiap berangkat dan pulang kerja, Daniel pasti akan me
“Majikan kami juga sama seperti Ibu, nggak suka melihat kedua kakak beradik Hermanus itu bisa terbang tinggi dengan kesuksesannya.”Yenny mengedipkan kedua matanya, apakah majikan yang dimaksud oleh kedua orang ini adalah orang yang pernah disinggung oleh Olivia dan Odelina.Namun, kenapa harus mencari dirinya?Dirinya jelas-jelas tidak punya kemampuan untuk membalas dendam dan menekan Olivia dan kakaknya itu.“Ibu Yenny silakan ikut kami sebentar, nanti Ibu Yenny akan mengetahui sendiri semuanya.”Yenny berkata, “Aku nggak tahu kalian siapa, siapa yang tahu apa yang akan kalian berbuat kalau aku mengikuti kalian? Apalagi kalian juga menggunakan masker, aku nggak bisa melihat wajah asli kalian berdua. Kecuali kalau kalian melepaskan masker dan aku memfoto kalian berdua dan mengirimkannya ke suamiku, lalu memberitahunya kalau aku sedang pergi bersama kalian.”“Dengan begitu, suamiku juga bisa langsung tahu kalau ada sesuatu yang terjadi denganku, aku pergi dengan siapa dan ke mana.”“Ib
Salah seorang pria di antar mereka menyodorkan sebuah masker setelah Yenny selesai muntah.Yenny buru-buru menggunakan masker tersebut tapi dia masih dapat mencium aroma menusuk di sekitarnya. Lalu perempuan itu menahan hidungnya dengan tangan dan buru-buru mengikuti kedua pria itu masuk ke dalam bangunan terbengkalai itu.Setelah masuk ke dalam bangunan tersebut dan jauh dari sampah-sampah itu, barulah Yenny berani melepas tangannya dari hidung. Kemudian perempuan itu mengedarkan pandangan ke sekeliling dan melihat lingkungan di sekitarnya. Tidak ada orang yang tinggal di area bangunan tersebut, kalau dirinya mati di sini dan mayatnya membusuk, tidak akan ada orang yang bisa menemukannya.Bulu kuduk Yenny berdiri memikirkan hal ini.Entah siapa sebenarnya mereka ini, kalau memang Odelina dan adiknya sudah menyinggung mereka, kenapa bukan mereka saja yang langsung mencari Odelina dan Olivia sendiri, untuk apa mencari mereka?Dirinya dan kedua kakak beradik itu saat ini juga sudah seper
“Russel …, dia hanya seorang anak kecil …. Apalagi hak asuhnya jatuh di tangan Odelina, Roni hanya perlu mengirimkan uang sebanyak enam juta per bulan sampai anak itu berusia delapan belas tahun. Kedepannya kalau Russel mau beli rumah atau mobil, nggak perlu Roni mengeluarkan uang untuk membantunya, dia hidup juga nggak akan bisa merebut harta warisan.”“Hati manusia berubah setiap saat, hanya dengan kematian anak itu, baru bisa memastikan nggak akan ada yang merebut harta warisan dengan anak kamu.”Yenny, “Tapi …, jangankan anak laki-laki, anak perempuan saja sampai sekarang belum ada.”“Apa kamu nggak bisa melahirkan seorang anak?”Yenny tertegun mendengarnya.Perempuan yang berada di dalam ruangan itu langsung tertawa terbahak-bahak, “Sepertinya Ibu Yenny hanya bisa jahat di luar saja, tapi hatinya masih nggak bisa berbuat kejam. Aku juga hanya menceritakan rencanaku saja, nggak ada mengatakan akan membunuh Russel.”“Aku hanya menggunakan Russel untuk menarik Olivia datang, hubungan
Namun kesibukkan sementara waktu ini untuk kedamaian seumur hidup mereka, sehingga yang dilakukan Olivia bisa dikatakan sangat berharga.“Terima kasih Olivia, kamu sudah berusaha semaksimal mungkin.”Stefan mencium kening perempuan itu, dia sangat mencintai dan menghargai semua hal yang dilakukan oleh perempuan itu untuk dirinya.“Hal ini sama saja untukku, setelah aku mempelajarinya maka aku bisa menggunakannya untuk seumur hidup.”Olivia kembali menguap. Hari ini perempuan itu bangun terlalu pagi, sehingga sekarang merasa sangat mengantuk.“Sore ini kamu juga harus kembali ke kantor, waktu kamu jauh lebih berharga dari pada aku.”Demi kakaknya, Stefan telah mengorbankan setengah hari di jam kantornya, kerugiannya tentu lebih jauh.Kalau pria itu tidak benar-benar mencintai Olivia, bagaimana mungkin mau berkorban sebanyak ini?Olivia menatap ke arah Stefan, kedua tangannya meraba wajah tampan pria itu, sorot matanya memancarkan luapan kasih sayang, “Suamiku, kebaikan apa yang sudah ak