“Olivia sudah jadi istri orang terkaya. Dia masih mau pulang untuk rebut rumah? Keterlaluan banget, deh.”Ada orang yang merasa Olivia seharusnya tidak kembali untuk memperebutkan rumah. Sesaat kemudian, ada orang yang memarahi orang itu, “Hanya karena kakek neneknya memperlakukan mereka seperti itu dulu, dia harus kembali untuk rebut kembali. Kenapa mereka berdua harus biarkan Bobby tempati rumah itu?”“Bukannya Bobby jadi anak angkat Rocky?”Rocky adalah ayah Olivia. Hanya mereka yang lebih tua dari Rocky atau seumuran Rocky yang masih mengingat namanya. Mereka yang lebih muda tidak tahu siapa Rocky. Mereka bahkan tidak mengenal Odelina dan Olivia.Alasan utamanya karena keluarga Hermanus benar-benar keterlaluan. Mereka tidak mengizinkan Odelina dan Olivia kembali ke desa. Mereka juga memindahkan kuburan Rocky dan istrinya tanpa memberi tahu Odelina dan Olivia.Terakhir kali Olivia kembali ke desa, orang-orang dari keluarga Hermanus masih belum kembali ke desa. Oleh karena itu, dia b
Setelah mendengar pertanyaan retoris dari Puspa, mereka yang memiliki anak laki-laki langsung terdiam.“Di desa, harta keluarga pasti diwariskan ke anak laki-laki. Anak laki-laki yang bertanggung jawab rawat orang tua. Itu sudah jadi aturan nggak tertulis. Aku tahu, tapi orang tuaku nggak punya anak laki-laki. Mereka hanya punya aku dan dan kakakku. Harta peninggalan orang tuaku harus diwariskan ke aku dan kakakku,” tukas Olivia.“Dari mana Nenek dapatkan anak laki-laki untuk orang tuaku? Waktu papa dan mama aku meninggal, apa dia ikut berkabung? Jadi anak angkat sama saja dengan diadopsi. Apakah orang tuaku jalani prosedur untuk adopsi dia?”“Kartu keluargaku selalu berada di tangan kakakku. Aku sudah lihat berulang kali, tapi aku nggak lihat ada penambahan nama di daftar kartu keluargaku.”Olivia menanggapi kata-kata neneknya dengan suara keras. Semua orang cepat-cepat memberi jalan ketika mereka melihat Olivia berjalan berdampingan dengan Stefan dan dikawal oleh beberapa pria berbaj
“Olivia, Odelina, pas sekali kalian kembali. Apa maksud kalian? Asal kalian tahu saja. Sejak kalian pergi dari rumah dan desa ini, rumah dan ladang ini jadi milik kami. Rumah ini anakku tinggalkan untuk kami berdua. Jadi rumah ini milik kami berdua. Kami mau kasih ke siapa terserah kami. Tapi kami kasih ke siapa pun juga nggak akan kasih ke kalian.”Hati nurani Puspa merasa sedikit bersalah ketika dia melihat Olivia dan Odelina membawa begitu banyak orang datang ke sini. Pada saat dia terbaring di rumah sakit, dia sudah mendengar kehebatan Olivia. Sekarang dia juga sudah tahu kalau Olivia menikah dengan pria kaya raya.Sedikit banyak Puspa merasa bersalah. Bagaimanapun, mereka boleh dibilang mengambil rumah orang tua Olivia secara paksa. Pada saat itu, mereka memanfaatkan kesempatan di mana Odelina dan Olivia masih di bawah umur. Keduanya tidak memiliki kemampuan. Oleh karena itu, mereka mengusir keduanya dari rumah.Olivia sepertinya baru berusia 12 tahun ketika diusir dari rumah. Set
Sayangnya, Puspa hanya seorang nenek tua. Dia sama sekali tidak bisa lepas dari cengkeraman kedua pengawal itu. Kedua pengawal itu tidak menyakitinya. Mereka hanya membawa Puspa pergi.Anggota keluarga Hermanus lainnya melihat situasi itu. Mereka pun bergegas untuk menolong Puspa. Namun, pengawal keluarga Adhitama dan keluarga Sanjaya juga maju pada saat yang sama untuk menghalangi mereka semua dan tidak membiarkan mereka mendekat.“Mereka pukul orang, mereka pukul aku!”Puspa melihat jumlah orang di pihak Olivia sangat banyak. Dia langsung menekuk kedua kakinya dan duduk di tanah. Setelah itu, dia memukul pahanya dan berteriak keras kalau kedua pengawal itu memukulnya.Namun, penduduk desa hanya menonton. Tidak ada satu pun yang mendekat untuk menolongnya. Bahkan ada orang yang merekam video mereka.Mata semua orang juga masih tajam. Mereka semua bisa melihat dengan jelas kalau orang yang dibawa Olivia hanya membawa Puspa pergi. Mereka sama sekali tidak melukai Puspa barang sehelai ra
Odelina tertawa sinis, “Enam belas tahun yang lalu, orang tuaku baru saja meninggal. Mereka dapat santunan kematian sebanyak 2,4 miliar. Kamu dan Kakek bawa cucu-cucu kalian datang ke rumah kami sampai rumah kami penuh sesak. Bahkan sampai kami nggak punya tempat untuk berdiri.”“Kalian paksa aku dan kakakku untuk serahkan uang santunan itu. Kalian bilang, kalian berhak mendapat sebagian dari uang itu. Kamu dan kakekku sama-sama punya bagian. Tapi berapa banyak yang kalian ambil?”“Waktu itu, demi mengambil lebih banyak uang santunan orang tuaku, kalian bilang selama kalian masih hidup, kalian nggak butuh kami berdua untuk menghidupi kalian. Saat kalian mati, kami berdua juga nggak perlu datang berkabung. Hidup mati kalian bukan urusan kami. Semua itu ada bukti hitam di atas putih.”“Mungkin salinan di tangan kalian sudah kalian hancurkan. Tapi salinan lainnya masih utuh. Kakakku simpan dengan sangat baik. Aku yakin di kantor desa masih ada salinannya. Kader desa yang menjadi saksi saa
Kini Odelina dan Olivia telah memiliki kemampuan. Mereka berdua pulang untuk mengambil kembali rumah peninggalan orang tua mereka, Ayu sangat setuju dan mendukung sepenuhnya.“Benar, jelas-jelas kalian sendiri yang ngomong begitu dulu. Kalian bilang kalian nggak perlu mereka rawat kalian di masa tua kalian. Kalian mati pun mereka nggak usah datang berkabung. Terlebih lagi, kalian nggak membesarkan Odelina dan Olivia. Kalian masih enak hati mau minta uang dengan mereka? Anak-anak dan cucu-cucumu dapat banyak keuntungan. Kenapa aku nggak lihat kamu minta uang sama mereka?”“Kalian sekeluarga makan dan hasilkan banyak uang dari uang santunan Rocky dan istrinya. Kalian bahkan menindas dua anak mereka yang sudah jadi yatim piatu. Kalian benar-benar keterlaluan. Kalianlah yang seharusnya disambar petir. Sudah bau tanah begitu, kamu masih hidup sampai berapa lama lagi, sih? Kamu nggak takut masuk neraka dan nggak akan pernah terlahir kembali selamanya?”Sekalipun orang-orang di desa merasa pe
Yuna lanjut berkata, “Hari ini aku datang ke sini bukan ingin bertengkar dengan kalian. Aku hanya ingin temani kedua keponakanku pulang ke kampung halaman mereka. Aku juga ingin lihat tempat tinggal adikku. Sekalian aku mau beri tahu kalian. Kalau kalian pindah secara sukarela, masalah jadi lebih sedikit. Tapi kalau kalian bersikeras nggak mau pindah, maka kami akan tuntut kalian karena merampas rumah secara paksa.”“Kami akan selesaikan masalah di pengadilan. Pokoknya kami harus dapatkan kembali rumah itu. Nanti terserah pengadilan memutuskan mau bagaimana membaginya. Apa yang harus menjadi milik kedua keponakanku, kalian jangan harap bisa ambil. Kalau bukan milik mereka, mereka juga nggak akan ambil.”Orang-orang di desa spontan menatap satu sama lain. Ternyata kakak kandung Reni telah menemukan Odelina dan Olivia.Setelah mengetahui Yuna adalah tante Olivia, keluarga Hermanus tentu saja tidak akan membicarakan hal itu di desa. Bagi mereka, kakak kandung Reni menemukan Odelina dan Ol
Salah satu cucu Nenek Puspa membawa sekelompok orang untuk menghadang mobil Olivia dan berniat memberikannya pelajaran karena Olivia menolak untuk membayar biaya rumah sakit. Namun, apa yang terjadi justru sebaliknya. Dialah yang dihajar habis-habisan oleh Olivia. Akhirnya dia masuk penjara selama lima belas hari, sedangkan Olivia baik-baik saja. Olivia memang yang memukuli orang-orang itu, tapi para saksi yang menyaksikan perkelahian mereka mengatakan kalau Olivia hanya ingin membela diri. Oleh karena itu, cucu Nenek Puspa harus ditahan di kantor polisi.Nenek Puspa merasa sangat sedih dan marah setelah mendengar cucunya ditahan karena ulah Olivia. Sekarang dia semakin membenci Olivia. “Ma, kita tunggu Papa saja ya kalau mau ngomongin masalah ini.”“Nenek jangan gegabah.”Para anggota keluarga yang lain berusaha menenangkan Nenek Puspa. Pada dasarnya, cara berpikir mereka semua sangatlah tidak wajar. Namun sikap mereka yang agresif dan sering kali tidak masuk akal itu tidak ada arti