Share

Bab 86

"Gavin, apakah kamu lupa bahwa aku adalah korban yang tak bersalah!"

Aku mendapat jawab sibuk dari telepon.

Karena dia dan aku sangat membenci satu sama lain, mengapa kami tidak berpisah secepatnya?

Gavin berkata bahwa aku tidak pernah memahaminya. Saat ini, aku mengakuinya.

Aku begadang semalaman, mondar-mandir di kamar sampai subuh, aku ingin bertemu Alyana.

Karena melanggar aturan, aku hanya bisa meminta bantuan Bertha, tetapi tidak ada yang menjawab telepon.

Kabar buruk datang dari Brigade Investigasi Kriminal. Bertha melanggar disiplin dan diskors dari tugas dalam penyelidikan.

——

Aku bisa mengetahui bangsal Ayana tanpa bertanya.

Aku berjalan langsung ke bangsal di lantai paling atas.

Tidak ada orang lain di bangsal, hanya Ayana yang sedang tidur nyenyak.

Dia terbangun ketika aku membuka pintu dan bertanya, "Chelsea?"

"Ayana." Aku berjalan mendekat dan memanggilnya.

Dia berjuang untuk duduk dari ranjang rumah sakit, dan kain kasa di bahu kanannya mengeluarkan darah merah, yang ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status