Share

Bab 39

"Kami berdua, aku dan Ayana, tidak bergerak. Gavin mengerutkan kening, "Kalian berdua duduk di belakang."

Suaranya dingin.

Dalam hatiku, aku berpikir, apakah dia benar-benar ingin berbaikan dengan Ayana? Begitu kasar!

Tapi akhirnya, karena kemarin aku sudah menyetujui syaratnya dan demi mencapai kesepakatan untuk tinggal terpisah, serta utang 1.4 miliar juta itu, aku tidak berani marah.

Dengan upayaku untuk memperbaiki hubungan dengan Ayana, hubungan kami sudah jauh lebih baik. Begitu dia naik mobil, dia langsung seperti biasa menempel pada diriku.

Mungkin karena pertengkaran dengan Gavin, dia terlihat sangat ingin bercerita, sosok kecilnya terlihat sangat khawatir.

Ayana sepertinya merasa sangat sedih, entah dia bicara untukku atau untuk Gavin, "Dulu kakak sangat memanjakanku, sekarang aku merasa dia telah berubah."

Aku melihat telinga Gavin bergerak sedikit.

"Orang akan selalu berubah, kakak akan menjadi lebih matang dan kamu juga harus tumbuh dewasa. Apakah kamu tidak ingin lulus d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status