Share

12. Rencana Bulan Madu

"Darimana kamu sampai jam segini baru pulang?"

Taksa ingin memelintir lidahnya sendiri karena sudah mengajukan pertanyaan itu. Untuk apa pula ia harus repot-repot meluangkan waktu untuk bertanya hal seperti itu? Lihatlah, sekarang Inayah melihatnya dengan ekspresi yang Taksa sendiri sulit mengartikannya.

"Pulang dari kampus jam lima, terus aku ke makam kak Aretha, aku makan malam dulu, baru deh aku pulang."

Inayah memberi laporan yang persis sering ia lakukan jika memberi laporan kepada aba atau mamanya.

Taksa melirik dan menatap Inayah naik turun.

"Ada apa?" Inayah keki sendiri di pandangi sedemikian rupa.

"Aku semakin curiga kalau kamu memang benar ayam kampus." Sinis Taksa.

"Jangan sembarangan bicara, bisa nggak?" Jengkel Inayah.

"Lihat kamu turun dari mobil mewah itu udah buat rasa curiga aku makin besar." Taksa membuka pintu kamarnya dan melirik Inayah sekali lagi.

"Memang nggak ada perempuan yang sebaik Aretha di dunia ini." Dan pintu kamar ditutup dengan keras.

Inayah kesal s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status