Share

Azam Penuh Tanda Tanya.

Selesai menelpon Bi Nani, Azam kemudian menelpon Zen sang asisten. Pria itu menyuruh Zen untuk keruangannya segera.

"Permisi Tuan, apa Anda perlu sesuatu?" ucap Zen seraya melangkah menghampiri Azam.

"Zen belikan susu merek XX, rasa coklat." Azam langsung memerintahkan Zen untuk membeli susu merek XX.

Seketika Zen menyerengit heran. Pria itu langsung paham jika suatu yang Azam maksud adalah susu untuk ibu hamil.

"Zen kau mendengarkanku!" tegur Azam melihat Zen hanya terdiam sedari tadi.

"I-iya Tuan saya mendengar. Em ... Tapi bukankah susu itu adalah susu untuk ibu hamil Tuan?" Zen tak kuasa lagi menahan keingin tahuannya mengapa bosnya itu menyuruhnya membeli susu untuk ibu hamil.

"Zen bisakah untuk saat ini kau jangan bertanya dulu, turuti saja perintahku," ucap Azam dengan nada dingin. Membuat Zen terdiam tak lagi bertanya.

"Baik Tuan, permisi." Zen mengangguk patuh kemudian bergegas pergi.

Azam menghela nafas panjangnya. Pria itu bukan tidak ingin memberi tahu Zen tentang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status