Putri angkat Keluarga Edrick Sanjaya hanya tersedak air kolam renang.Namun, dia mengikatku dan memasukkan tubuhku ke dalam kolam renang, hanya menyisakan celah kecil sekitar dua sentimeter yang kiranya bisa aku gunakan untuk bernapas.Dia berkata."Kamu akan menanggung dua kali lipat penderitaan yang Cindy alami."Aku tidak bisa berenang, jadi hanya bisa berusaha keras untuk tetap bernapas dan memohon bantuannya sambil menangis.Namun, yang aku dapatkan sebagai balasan adalah teguran dingin darinya."Kalau nggak diberi pelajaran, kamu nggak akan bisa patuh."Aku hanya bisa meronta dalam keputusasaan ....Setelah lima hari, dia akhirnya luluh dan memutuskan untuk mengakhiri hukuman ini."Kali ini aku akan melepaskanmu, tapi kali, aku akan membuatmu sadar!"Namun, yang tidak dia ketahui adalah mayatku sudah berubah menjadi lebih besar....Pukul sebelas siang, Edrick mengerutkan kening saat melihat makanan di atas meja."Kenapa dua hari ini wanita itu nggak datang nganter makanan? Bukan
Setelah menjadi roh, aku masih terengah-engah saat menyaksikan pemandangan di depanku.Seolah-olah pada detik berikutnya, aku akan kembali ke ruang yang menyesakkan itu selamanya.Di sisi lain, Edrick membujuk Cindy dengan lembut."Jangan takut, makan yang banyak. Belakangan kamu terlihat lebih kurus."Katanya, sambil tetap merangkul pinggang Cindy dan berbicara dengan penuh kesabaran."Kamu pasti sangat menderita sampai jadi kurus begini. Dibandingkan denganmu, penderitaan yang dia rasakan tidak ada apa-apanya. Jangan khawatir, dia berani melakukan ini padamu, aku pasti akan membuatnya membayar harga yang setimpal."Aku berdiri di belakangnya, tetapi hatiku sudah penuh dengan luka.Aku ingin menangis, tapi aku tidak bisa meneteskan air mata.Aku dirantai di kolam renang, menahan rasa sakit yang luar biasa.Di matanya, semua itu bahkan tidak seberapa jika dibandingkan dengan sedikit tegukan air yang ditenggak Cindy di kolam renang.Ini kolam renang.Aku tidak bisa berenang. Aku mencoba
Begitu menerima panggilan itu, Edrick langsung mengakhiri rapat.Edrick bergegas pulang ke rumah, memeluk Cindy yang tersedak di kolam renang dan berteriak dengan panik."Cindy, Cindy, jangan tinggalkan aku, aku nggak bisa hidup tanpamu ...."Saat itu aku berdiri di lantai atas, menyaksikan adegan di depanku dan menganggapnya lucu.Bagaimana tidak? Cindy saja bisa berenang, tetapi dia malah bersikap seperti dirinya akan mati.Namun, setelah Edrick menarik rambutku dan mendorongku ke dalam kolam renang, aku baru menyadari bahwa mereka berdua memang saling mencintai."Kenapa kamu kejam sekali! Kamu mendorong Cindy ke kolam renang? Apa kamu tahu, dia hampir mati karenamu! Aku hampir saja kehilangan dia selamanya.""Jenita, kamu wanita kejam. Biar kuberitahu, kamu nggak punya hak buat bersikap seenaknya di tempat ini.""Penderitaan yang dirasakan Cindy, aku ingin kamu merasakannya dua kali lipat! Kalau kamu masih nggak menyesal, jangan harap kamu bisa keluar dari sana selamanya!"Sampai se
Aku dan Edrick terikat pernikahan bisnis, tetapi aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.Tidak ada alasan lain selain karena kami pernah bertemu sekali saat SMA.Saat itu, aku baru pindah ke sekolah unggulan nomor satu di kota dan menjadi target yang akan diganggu oleh murid lain.Meskipun aku sudah melawan mati-matian, tetap saja sulit untuk mengalahkan mereka dengan dua kepalan tanganku ini.Tepat saat aku tengah putus asa, dia muncul.Dia menyelamatkanku.Jadi, ketika aku tahu bahwa dialah pasangan yang akan dinikahkan denganku, aku merasa sangat senang hingga tidak bisa tidur sepanjang malam.Namun, yang tidak aku ketahui adalah dia menikahiku hanya karena rantai keuangan perusahaan keluarganya bangkrut dan sangat membutuhkan dukungan keuangan dari keluargaku.Bahkan dia menolongku saat itu karena Cindy adalah orang yang memulai perundungan terhadapku dan dia takut Cindy akan dilaporkan ke pihak sekolah.Namun dalam beberapa tahun terakhir setelah aku menikah dengannya, aku
Setelah beberapa saat, dia terlihat seperti mengingat sesuatu.Dia menendang bagian penutup kolam, lalu mengumpat dengan marah ke arah Kemal yang sedang muntah-muntah."Apa kamu yang bawa orang-orangan ini masuk ke sini? Kamu ingin membantu Jenita melarikan diri?"Kemal sudah sejak tadi memuntahkan isi perutnya ke dalam tempat sampah, tetapi masih mendengar perkataan Edrick.Mau tidak mau dia harus menjawabnya."Nggak begitu, Pak Edrick. Ini nggak ada hubungannya dengan saya.""Orang di dalam kolam ... huek ... harusnya memang Nona Jenita ...."Sayangnya, kata-kata Kemal bukannya membuat wajah Edrick terlihat menjadi lebih baik, tetapi dia malah makin menatap kolam renang di depannya dengan sinis.Bahkan kata-kata yang keluar dari mulutnya pun diwarnai dengan sedikit ketidakpercayaan."Palsu! Itu pasti palsu.""Pasti karena Jenita nggak mau mengakui kesalahannya, jadi dia memasukkan orang-orangan ini.""Sudah kuduga, Jenita, wanita licik ini pasti nggak akan mengakui kesalahannya begit
Edrick yang bisa merasakannya masih bersikeras bahwa aku memalsukan kematian dan melarikan diri.Untuk memverifikasi dugaan ini, dia mencari video keamanan di kolam renang.Layar dengan jelas menunjukkan saat di mana aku dilempar ke kolam renang, dari meronta-ronta, hingga diam.Namun, Edrick masih tidak percaya. Dia meninju layar komputer dan hampir memecahkannya.Sekali lagi dengan penuh kemarahan, dia berkata sambil menunjuk gambar di layar."Nggak mungkin, nggak mungkin. CCTV ini pasti sudah dimanipulasi sama Jenita! Dia pasti melakukan ini untuk memuluskan pelariannya!""Ya! Pasti wanita jalang itu yang melakukannya!"Edrick mengatakan itu, mengambil komputer dan membantingnya dengan keras ke lantai.Menghancurkannya hingga berkeping-keping tidak cukup melegakan kemarahannya. Jadi, dia mengambil selimut di sampingnya dan membantingnya dengan keras ke lantai.Ketika menyadari akan hal ini, dia melihat ke arah Cindy yang ketakutan dan langsung membujuknya dengan lembut."Cindy, jang
"Kenapa memangnya kalau kamu mati? Kalaupun kamu mati, itu semua nggak ada hubungannya denganku dan Cindy.""Orang tuamu juga sudah meninggal. Kalaupun kamu mati, kamu bisa berkumpul bersama mereka. Harusnya kamu berterima kasih kepadaku!"Aku meronta, melawan, tetapi gerakan Edrick makin kasar dan sorot matanya makin dingin."Kamu mendorong Cindy ke kolam renang, jadi kamu harus menebus kesalahanmu."Karena aku tidak mau menuruti perkataannya, dia memegang pergelangan tanganku dan mematahkannya dengan keras, menendang punggungku dan melemparkanku ke dalam kolam renang."Mati saja, perempuan jalang!"Apa yang aku pikirkan pada saat-saat terakhir sebelum aku mati?Aku benar-benar lupa. Mungkin saja ....Menyesal karena sudah memilih Edrick, terlalu percaya diri dan berpikir kalau aku bisa menghangatkan hatinya.Namun, dia benar tentang satu hal, yaitu aku akan mati.Harusnya aku bisa berkumpul kembali dengan orang tuaku.Namun, kenapa aku tidak melihat mereka?Berhari-hari setelah itu,
Kertas itu berjatuhan memenuhi ruangan, mengenai tubuh semua orang, tetapi tidak jatuh mengenai tubuhku.Di belakang panggung, aku dengan tenang memperhatikan Edrick yang tengah berada di atas panggung. Dia memeluk Cindy dengan lembut, lalu dengan hati-hati mengantarnya ke mobil.Mobil mulai berjalan, dia merangkul Cindy dan berbicara dengan ekspresi wajah terharu."Cindy, terima kasih karena selalu ada di sisiku."Cindy tersenyum puas dan membalas pelukan Edrick, menjatuhkan ciuman di ujung telinganya.Saat melihat kemerahan di telinga Edrick, dia berbicara dengan lembut di telinganya."Aku akan selalu ada untukmu, Kak."Butuh waktu lama sampai konser selesai, baru Edrick kembali teringat untuk mencari keberadaanku.Dia menghabiskan banyak tenaga dan uang untuk memberi tahu semua karyawan di perusahaan.Siapa pun yang bisa menemukanku atau memberikan petunjuk tentangku akan diberi imbalan uang tunai.Mereka yang bisa membawaku kembali secara langsung bahkan akan diberikan sebuah apart