Share

Bab 153. CINTAKU ABADI

Author: Ema Ryosa
last update Last Updated: 2024-03-24 14:44:10

"Al, besok Grandma mau datang."

"Oke, nanti aku siapin kamarnya."

"Suruh pelayan Al, jangan siapin sendiri!"

"Yah.. tambah bengkak Ry, kalau nggak gerak, ini aja udah segede gini," kata Almira menunjuk badannya yang sudah mulai membesar.

Ryan white memandang Almira yang kehamilannya sudah memasuki bulan keempat, Almira sudah mulai gemuk, tapi kehamilan yang tidak heboh, tidak ada acara ingin makanan tertentu, atau ingin hal-hal yang aneh, semuanya biasa aja.

Ryan sampai memborong semua buah yang ada di supermarket, dia minta mereka mengantar ke rumahnya masing-masing empat buah.

"Kenapa masing-masing empat?" tanya Almira sambil memandang Ryan.

"Bulan depan masing-masing lima." jawab Ryan.

"Hm bayangin kalau ntar sembilan bulan, kayak toko buah darurat, nggak usah beli lagi Uncle Ryan, aku nggak rewel kok," kata Almira sambil mengelus perutnya.

"Ibu hamil kan suka mendadak muncul keinginannya, kan kita jauh dari manapun, Al!"

"Tapi Ry..." Almira masih akan mendebat tapi Ryan sudah m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 154. HAMPIR PULIH...

    Ryan White berdehem maksudnya untuk menarik perhatian mereka."Sorry kalau boleh kami ingin__""Ryan White??? Kau benar-benar Ryan White?" Seorang gadis, salah seorang dari mereka hampir memekik histeris melihat idolanya.Ryan White lega mengetahui salah seorang mengenalnya, kalau penggemar berat pasti akan mau menolongnya."Sorry, aku mau minta tolong adakah pintu lain agar kami bisa keluar, di depan banyak sekali paparazi menunggu kami!"Terdengar hiruk pikuk di balik pintu.Si gadis segera menuntun Ryan dan Almira keluar lewat pintu yang mengarah ke lorong panjang yang lumayan gelap."Ehmm bolehkah aku berfoto denganmu?" Tanya si gadis kepada Ryan. "Boleh, tapi aku ingin kau jaga rahasiaku, jangan sampai ada yang tahu tentang kekasihku!" Ryan berusaha membuat si gadis menjadi sekutunya, itu tidak sulit mengingat dia memang penggemarnya, sepertinya penggemar setia.Terlihat si gadis menganggukkan kepala.Ryan mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jack."Kau di mana, Bro?""Kau di

    Last Updated : 2024-03-24
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 155. MULAI TERURAI

    "Ry..." Pelan suara Almira memanggil."Al..gimana kepalamu?'"Udah mendingan... Ry ada yang ingin ku katakan." Almira nampak ragu-ragu."Say it!" Kata Ryan."Ingatanku sudah kembali." Dan mengalirlah air mata di pipi Almira.Ryan termenung bagai patung untuk beberapa saat lamanya, dia tahu saat ini akan tiba, tapi menghadapi kenyataan ternyata begitu menyakitkan. 'bisa sesakit ini!'Ryan bangkit berdiri dan menghampiri Almira yang masih berdiri di depan pintu kamar, kemudian memeluknya erat-erat.Mungkin ini terakhir kalinya dia masih bisa memeluk Almira, satu-satunya wanita yang mengisi hatinya, penuh! Hingga tak kan mungkin ada tempat kosong bagi yang lain."Syukurlah Al...tapi kenapa kamu malah menangis?" tanya Ryan. 'harusnya aku yang menangis,' kata Ryan dalam hati.Almira semakin memeluk Ryan dan menangis lebih keras.Ryan berpikir tangis Almira bukan tangisan haru jadi tangisan apa ini? Kenapa begitu menyayat hati?"Sayang, please kasihan baby-nya." Kembali panggilan sayan

    Last Updated : 2024-03-25
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 156. TATO ITU ADALAH...

    "Jadi itu tanggal apa, Al?"Ryan bertanya sambil memandang Almira yang semakin memikat dengan kehamilannya, dari berjuta wanita yang datang dan pergi disekitarnya, kenapa hanya dia satu-satunya yang tetap tinggal di hati? "Ryan.." Kali ini terlihat Almira berusaha menahan air matanya, mungkin dia berpikir sudah terlalu banyak air mata yang tercurah, tapi toh bibirnya gemetaran.Ryan tidak tahan melihatnya."Al, kalau terlalu berat kita bahas nanti, setelah kamu makan dan beristirahat saja, nggak usah di paksain sekarang.""Enggak apa-apa, sekarang aja Ry," kata Almira sambil menarik nafas panjang.Kemudian Almira terlihat menguatkan dirinya dan membuka bibirnya...dan tanpa suara luruhlah butiran bening di pipinya.Shitt...Ryan maju tanpa berpikir dua kali, meraih Almira dan memeluknya erat-erat.Dalam hati dia berjanji akan memburu siapapun yang berada di balik semua ini, dengan koneksinya dan uangnya dia akan memburu bajingan itu sampai dapat. Dia memang bukan suami Almira, ta

    Last Updated : 2024-03-26
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 157. TITIK TERANG

    "Salas dak mau sekolah!" Kata Saras dengan berurai air mata.Sudah begini keadaannya sejak Saras bangun pagi, bawaannya nangis dan rewel yang tidak biasa.Bastian tidak pernah mengeluh harus menemani dan memperhatikan kebutuhan anak-anak nya, berperan sebagai daddy sekaligus mommy bagi mereka, tapi kalau sudah rumit begini, rindu Bastian akan Almira semakin menjadi-jadi.Dia sangat merindukan kelembutan istrinya dalam menangani Binta dan Saras yang bahkan bukan anak kandungnya. Wanita berhati malaikat.Di mana Almira? Sejak melihat foto dirinya di surat kabar, Bastian yakin istrinya masih hidup, tapi di mana? Bagaimana kabar kandungan Almira? Siapa yang merawat saat Almira mengalami morning sickness? Siapa yang pergi saat Almira ngidam? Apa ada dokter yang memantau perkembangan kesehatan istri dan babynya?"Bastian mengacak-acak rambutnya, betapa dia ingin berada di sisi Almira dan melihat saat anaknya tumbuh di perut istrinya.Kalau sudah begini Bastian ingin menghantam sesuatu,

    Last Updated : 2024-03-27
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 158. ALMIRA MENEMUKAN CARA

    Bastian termenung.. BALI?Kenapa Bastian merasa ada bagian yang hilang dalam alurnya? Bali...Bali... Semakin keras Bastian berpikir semakin dia merasa sudah dekat tapi masih kabur.Bastian berusaha menarik nafas panjang.'santai Bastian, come on, pikirkan lagi.... Bali...Bali..'Yes!! Bali x Pasport ..nggak nyambung kan?!Kalau cuma ke Bali, ngapain suruh Almira bawa pasport? Kalau hanya transit sementara juga gak mungkin, ini sudah memasuki bulan ke 5, berarti memang sepertinya inipun sudah dipersiapkan oleh si bajingan itu dengan cermat.Tapi tidak ada salahnya mengirim orang ke sana.Apapun akan dilakukannya, mungkin orang gila ini meninggalkan tanda."Sam, sekarang juga langsung kirim tim mu ke sana segera, aku nyusul saat mom sudah tiba di Indonesia, hati-hati, waspada super trap, keep contacts ya, ponselku open 24 jam, bilang tim mu langsung lapor ke aku!""Aku yang akan lapor langsung ke kamu Bast!" jawab Samuel."Kamu sendiri yang pergi dengan mereka?""Yap, aku tidak ingi

    Last Updated : 2024-03-28
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 159. AKHIRNYA....

    "Masih ada yang akan kita bahas?""Ngusir?" Jack bertanya dengan nada ngeledek."Nggak juga .. kalau mau tetap di sini juga nggak apa-apa.""Ok, Almira lagi dimana?""Ngapain lu nanya Almira?" Ryan bertanya sambil mengernyitkan dahinya."Yah, mana enak bengong sendirian Ry.""Suruh sopirmu masuk, ngobrol berdua dengan dia kan sama aja!""Oh my God, masa iya aku ngobrol sama sopirku sendiri, harus lihat mukanya tiap jam aja udah hampir muak aku, Ryan.""Ya udah terserah kamulah, tapi di sini aja jangan ke mana-mana.""Terus kamu sendiri mau ke mana?""Ya terserah akulah Jack, rumah-rumahku sendiri.""Ya udah, aku mau pulang aja.""Terserah.""Jangan lupa aku sudah terlanjur mengkonfirmasi bahwa kamu akan datang di pesta kemenangan dewan kota yang cantik jelita!"Ryan White terdiam."Jangan bilang kau lupa Ry, nama baikku sebagai agent akan dipertanyakan kalau sampai kamu nggak datang!""Deborah Smith?" Kembali Ryan bertanya."Yap, ada lagi yang mau ditanyakan?""Kenapa undangan

    Last Updated : 2024-03-29
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 160. AKHIRNYA...KEMBALI TERHUBUNG

    Pesan yang disisipkan Almira terbaca: STILL ANGRY??Marah??? Almira mengira dia marah??Bastian ingin meraung!!Penyesalan membuat dadanya sesak...'Ra... Ra...aku tidak marah, tidak pernah marah padamu!! Aku hanya ingin kau menerima perlindunganku, aku hanya ingin menjagamu dan anak-anak kita, aku hanya ingin mencintaimu! Kenapa kau mengira aku marah padamu? I love you, aku mencintaimu so much Ra. Hanya kamu sampai nafas terakhirku!'Bastian ingin mengetikkan semua isi hatinya, tapi dia tahu tidak mungkin, jadi dia hanya menggumamkannya sambil memegang dadanya, sungguh rasa nyeri ini nyata.'tenang Bastian, saat kalian kembali bersama kau bisa memperbaiki segalanya!' Bastian berusaha menenangkan diri sendiri. Setelah tenang Bastian kembali mengetikkan jawaban balasan yang tidak mencurigakan dan menyisipkan pesan dengan cerdik :NEVER EVERLama tidak ada jawaban, Bastian tahu mereka harus berhenti sejenak, agar tidak menimbulkan kecurigaan atau menghindari sistem pelacak. Kelegaa

    Last Updated : 2024-03-30
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 161. AWAN GELAP TELAH PERGI

    "Sam?""Bast? Ada kabar apa?""Bukannya kamu yang harus kasih aku kabar, Sam?""Tapi suaramu semangat sekali seperti akan mengabarkan jodohku telah datang dalam paket lengkap, ada apa, Bast? Ada berita tentang Almira?"'Kenapa Samuel bisa langsung tahu ada hubungannya dengan Almira?' batin Bastian."Kok kamu langsung bisa nebak ada hubungannya dengan istriku, Sam?""Yaelah Bast, sudah lima bulan ini kamu kayak zombie tampan yang melaksanakan tugas dengan baik, tanpa emosi, tanpa perasaan!""Kasar sekali, Sam.""Itu sudah lebih lembut dari yang sebenarnya Bast, kau parah beneran!!""Memang ini ada hubungannya dengan istriku.""Lanjutkan Bast, jangan ada yang di skipp.""Kalau nggak di skipp panjang Sam, cerita lengkapnya nanti aja kalau kita ketemu, emmm...aku tadi siang menerima email, ceritanya panjang, singkatnya itu istriku, Sam.""Are you sure, Bast? SUMPAH? Benar-benar Almira?" Samuel setengah berteriak."Iya Sam, one hundred percent, yang dia kirim adalah penggalan lelucon kam

    Last Updated : 2024-03-31

Latest chapter

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status