Pesan yang disisipkan Almira terbaca: STILL ANGRY??Marah??? Almira mengira dia marah??Bastian ingin meraung!!Penyesalan membuat dadanya sesak...'Ra... Ra...aku tidak marah, tidak pernah marah padamu!! Aku hanya ingin kau menerima perlindunganku, aku hanya ingin menjagamu dan anak-anak kita, aku hanya ingin mencintaimu! Kenapa kau mengira aku marah padamu? I love you, aku mencintaimu so much Ra. Hanya kamu sampai nafas terakhirku!'Bastian ingin mengetikkan semua isi hatinya, tapi dia tahu tidak mungkin, jadi dia hanya menggumamkannya sambil memegang dadanya, sungguh rasa nyeri ini nyata.'tenang Bastian, saat kalian kembali bersama kau bisa memperbaiki segalanya!' Bastian berusaha menenangkan diri sendiri. Setelah tenang Bastian kembali mengetikkan jawaban balasan yang tidak mencurigakan dan menyisipkan pesan dengan cerdik :NEVER EVERLama tidak ada jawaban, Bastian tahu mereka harus berhenti sejenak, agar tidak menimbulkan kecurigaan atau menghindari sistem pelacak. Kelegaa
"Sam?""Bast? Ada kabar apa?""Bukannya kamu yang harus kasih aku kabar, Sam?""Tapi suaramu semangat sekali seperti akan mengabarkan jodohku telah datang dalam paket lengkap, ada apa, Bast? Ada berita tentang Almira?"'Kenapa Samuel bisa langsung tahu ada hubungannya dengan Almira?' batin Bastian."Kok kamu langsung bisa nebak ada hubungannya dengan istriku, Sam?""Yaelah Bast, sudah lima bulan ini kamu kayak zombie tampan yang melaksanakan tugas dengan baik, tanpa emosi, tanpa perasaan!""Kasar sekali, Sam.""Itu sudah lebih lembut dari yang sebenarnya Bast, kau parah beneran!!""Memang ini ada hubungannya dengan istriku.""Lanjutkan Bast, jangan ada yang di skipp.""Kalau nggak di skipp panjang Sam, cerita lengkapnya nanti aja kalau kita ketemu, emmm...aku tadi siang menerima email, ceritanya panjang, singkatnya itu istriku, Sam.""Are you sure, Bast? SUMPAH? Benar-benar Almira?" Samuel setengah berteriak."Iya Sam, one hundred percent, yang dia kirim adalah penggalan lelucon kam
Hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Biasa pagi hari Almira akan bersantai dan berjalan-jalan di sekitar mansion. Akan tetapi hari ini sudah sedari pagi Almira dilayani oleh dua orang wanita cantik, tenaga expert sebuah salon kecantikan terkenal di Los Angeles.Mereka didatangkan untuk merawat Almira dengan kesepakatan mereka tidak akan menjual cerita ini kemanapun.Menurut atasan mereka, Michelle, yang adalah teman dekat Ryan, mereka adalah dua orang tenaga ahlinya yang mulutnya tertutup rapat dan sudah biasa melayani para pejabat, artis dan orang -orang terkenal beserta dengan 'bunga-bunga' mereka.Awalnya Almira menolak semuanya itu tapi saat Ryan membujuknya bahwa ada sesi pijat yang baik buat ketenangan ibu dan anak, maka Almira tertarik."Masa iya pijat bisa bagus buat kandungan, Ryan?""Iya lah.""Gimana korelasinya?""Gini, misal ada anak yang rewel , terus mamanya gendong tapi diem aja, pasti dia masih akan tetap merengek-rengek, tapi coba lihat kalau mamanya
"Apa-apaan? Kenapa kau berubah pikiran? Bukannya kau ingin mereka berpisah 1 tahun lamanya?" Kata seorang pria bersuara serak."Itu sebelum aku tahu dia hamil!" Bentak pria kedua."Sebenarnya apa tujuanmu?""Bukan urusanmu!"" Aku selalu melakukan perintahmu tanpa bertanya, karena kau membayarku dan anak buahku sangat tinggi, walaupun dalam hati aku heran, kau melakukan pengintaian bertahun-tahun, hanya untuk eksekusi yang akan kau batalkan di tengah jalan??""Yang penting pembayaran ku beres kan? kalian nggak usah pikir yang lain.""Jadi sekarang apa tugas kami?""Sementara berdiam dirilah, sampai ada pemberitahuan dariku!""Baiklah,"Kemudian si pria pertama keluar meninggalkan pria kedua sendirian, termenung...Dia tahu apa yang dikatakan pria pertama itu benar, segala usahanya akan sia-sia jika dia berhenti di tengah jalan, sudah terlanjur terjadi, kerusakan sudah dibuat, tapi itu sebelum dia tahu Almira Mayangsari hamil!***Pesta berlangsung dengan sangat meriah walaupun tert
Bastian tidak pernah menyangka satu kata bisa mewakili begitu banyak hal, bisa menjawab banyak keraguan dan menenangkan hati yang gelisah.Almira : how?Bastian : miss uAlmira : luv uBastian : me tooHari-hari bergulir dengan cepat, setiap hari Bastian melakukan tugasnya dengan semangat baru yang bertambah setiap hari, sedikit demi sedikit.Dia melakukan rutinitasnya, mengecek tugas-tugas sekolah anak-anak, mengantar mereka ke sekolah, bermain dengan mereka, kemudian berangkat ke kantor.Membesarkan perusahaannya yang memang sudah besar, merupakan satu-satunya aktifitas yang menghiburnya, aktifitas yang dikenalnya, sangat dikuasainya.Saat ini yang paling mendebarkan hatinya adalah saat dia duduk diam di depan komputer, menunggu email dari Almira yang dikirim dengan bahasa Prancis, pernah bahasa Belanda, seringnya berbahasa Inggris.Dengan pandainya Almira menyisipkan huruf diantara email yang isinya mengirimkan penawaran, juga permohonan kerjasama, yang terakhir email komplai
"Katakan apa salahku?" "Apa maksudmu, Al?" "Kenapa kau menghindariku?"**Ryan White sedang termenung di meja kerjanya sehari setelah pesta kemenangan Dewan Kota yang menghebohkan.Dia sedang mengingat pertanyaan Almira yang dilontarkan saat mereka akan berpisah dan masuk ke kamar masing-masing.Tidakkah Almira bisa merasakan beratnya perjuangan Ryan menahan kuatnya rasa yang Almira timbulkan malam hari itu?Awalnya heboh karena Cindy Xantana tidak bisa menahan mulutnya, kemudian heboh lagi saat Almira menanggapi dengan lemah lembut, dan puncak kehebohan terjadi saat Almira berkata akan memperlihatkan sihirnya kepada Cindy.Kemudian mengalunlah lagu "YOU" begitu Almira selesai tampil bisa dipastikan tidak ada seorang pun di ruangan yang tidak setuju dengan pilihan Ryan White, menurut mereka semua, si wanita jelita itu sangat pantas menjadi kekasih Ryan White, cocok! Banget!!Setelah pesta itu, dalam perjalanan pulang, di dalam mobil, sesaat set
Ryan mengutuk kebodohannya sendiri, kenapa dia tadi berterus terang tentang perasaannya kepada Almira, pasti setelah ini Almira akan merasa canggung berinteraksi dengannya.Tapi sebenarnya sudah hebat bukan dia bisa memendam rasa cintanya hampir 7 bulan lamanya, mereka serumah, setiap hari semakin cinta, seharusnya bisa dimaklumi jika setelah tadi malam dia tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya.Seandainya dia diberi kesempatan, dia akan mencintai Almira dan anak yang dalam kandungannya dengan sepenuh hati dan jiwanya.Walaupun mungkin bukan anaknya tapi apapun yang menjadi bagian dari Almira akan dicintainya.Akhirnya Ryan memutuskan untuk mengurung diri di ruang kerjanya, Dia tidak makan siang bersama Almira untuk menghindari kecanggungan di antara mereka.Semoga nanti malam mereka sudah lebih bisa berinteraksi dengan baik.Akhirnya Ryan menyibukkan diri dengan lagunya dan tenggelam dalam banyaknya pekerjaannya yang tertunda.**Almira kembali dan berjalan dengan hati yang p
Sejak pagi Bastian sudah merasa tidak nyaman, semuanya seakan sedang menguji kesabarannya, anak-anak yang sudah sejak lama tidak rewel kembali berulah, usaha menarik perhatian Bastian dengan berbagai cara.Lalu lintas di jalan juga kacau sehingga dia harus terhambat sampai hampir 15 menit lebih lama hanya karena sopir yang tidak mau mengalah dan yang lebih merisaukan, Aydan yang masih mencoba mencium keberadaan Almira dan sejauh ini belum memberi kabar.Di kantor pun tidak jauh beda, semuanya menyita perhatiannya lebih ekstra dibanding hari-hari lainnya.Hingga saat semuanya sudah berakhir, setelah makan malam, anak-anak sudah berangkat tidur, barulah Bastian bisa merenung dalam keadaan tenang.Seandainya saat ini ada Almira disisinya maka tidak akan seberat ini rasanya.Almira selalu memiliki cara sendiri untuk menghilangkan kepenatan, bahkan tanpa mengatakan satu kata pun, hanya dengan sentuhan lembut... Bastian merasa beban nya sudah terangkat. 'Almira... kau memang satu da