Share

Pengakuan

Ingin sekali marah, tetapi percuma. Moreau tak akan bisa melakukan sesuatu lebih serius ketika Barbara masih menunjukkan ekspresi nelangsa, meski wanita itu telah menandainya sebagai ajang sasaran empuk ... andai, mengetahui sesuatu lebih serius saat ini.

“Apa yang kau lakukan di kamar Moreau?”

Pertanyaan lain segera dirincikan. Moreau bahkan tak ingin menatap wajah Abihirt, ntah apakah pria itu sudah mengumpulkan jawaban instan atau sama sekali tidak memiliki ungkapan nyata untuk menghindari problema usang—masih menjadi carut marut yang mengerikan.

“Mengembalikan gelangnya yang jatuh di halaman luar.”

Semua terjadi begitu tiba – tiba. Moreau sedikit tersentak, kemudian secara naluriah menunduk menatap ke pergelangan tangannya. Sesuatu yang tak harus terlupakan.

Itu Abihirt, yang memasangkan gelang rantai, tetapi pria tersebut menanam ambisi untuk tidak membangunkannya ketika sedang tertidur. Mungkin begitu ... apakah memang begitu?

Moreau mencoba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status