Share

Hampir

Moreau tersentak, dan baru kali ini dia mendapati ayah sambungnya seperti merasakan hal serupa. Tautan bibir mereka terlepas, secara kompak melirik ke arah pintu.

“Sembunyi.”

Itu perintah darurat yang nyaris tak dapat Moreau hadapi. Dia masih menahan napas, kebingungan mencari tempat persembunyian yang layak.

Kamar mandi?

Tidak.

Ibunya bahkan belum sama sekali menginjakkan kaki di kamar, selain lebih dulu mendatangi dapur. Satu – satunya tempat paling mungkin dilalui Barbara terduga di sana. Wanita itu akan melakukan ritual membasah setelah sepanjang hari berada di kantor.

Balkon?

Benak Moreau memberi sugesti, tetapi dia juga menolak tempat tersebut. Bagaimana jika secara tak terduga Barbara melangkahkan kaki mencari udara segar lainnya? Moreau tak ingin mengambil risiko besar atas keputusannya beberapa saat lalu.

Dia menunduk. Akhirnya menemukan tempat pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status